Alat Cek Kompresi Mobil: Komponen dan Cara Menggunakannya
Kompresi mesin mobil merupakan salah satu pengecekan yang penting untuk dilakukan. Alat cek kompresi mobil ini akan bekerja di kepala ruang bakar tepatnya bagian kepala silinder yang harus selalu dalam keadaan ukuran normal.
Pengecekan ini untuk menjaga performa mobil agar selalu dalam keadaan yang baik. Untuk langkah pengecekan akan dilakukan tes tekanan kompresi. Tes ini merupakan salah satu alat ukur pneumatik yang biasa dipakai oleh setiap kendaraan.
Umumnya alat tes kompresi mobil bensin ini akan melihat besaran kompresi pada kendaraan. Hasil pengukuran ini akan menentukan kondisi mesin mobil. Alat ini memiliki beberapa bagian dan komponen yang memiliki peran masing-masing.
Sebelum mengetahui cara tes kompresi mobil, yuk kenali dulu nama alat ukur kompresi dan bagian-bagiannya!
Komponen alat cek kompresi mobil
Pada salah satu bagian atau komponen alat, nama alat ukur kompresi ini bernama compression tester atau komponen manometer. Fungsinya untuk menampilkan hasil pengukuran tekanan kompresi yang telah dilakukan pada mesin kendaraan.
Pada alat ini tekanan kompresi mobil akan menggunakan satuan bar, KPa, Kg/cm2, atau Psi. Nantinya hasil yang keluar pada alat tes kompresi mobil diesel maupun non diesel akan dibandingkan dengan kondisi standar asli dari mobil tersebut.
Biasanya setiap kendaraan memiliki tingkat kompresi yang akan berbeda. Misalnya mulai dari 14 untuk mesin bensin dan 15 hingga 25 untuk mesin diesel.
Untuk melakukan cek kompresi mobil, beriku beberapa komponen yang ada pada alat tes tekanan kompresi yang perlu kamu ketahui:
1. Manometer
Alat ini merupakan komponen pertama yang perlu kamu ketahui. Fungsi alat kompresi mobil ini adalah memberikan dan menunjukkan hasil tes kompresi yang telah diukur.
Dalam manometer akan tertera jarum penunjukan seperti jam dengan beberapa skala pengukuran yang berbeda. Pada komponen ini biasanya menggunakan ukuran satuan bar, Psi, KPa, dan kg/cm2.
2. Selang penghubung
Pada alat untuk cara tes kompresi mesin diesel maupun yang biasa terdapat selang penghubung. Fungsinya untuk menghubungkan bagian silinder dengan manometer melalui sebuah lubang yang ada di busi kendaraan.
Pada alat tes ini memiliki beberapa tipe selang penghubung yang berbeda-beda. Namun umumnya ada dua tipe selang yang paling banyak dipakai.
Kedua jenis selang penghubung kompresi tersebut yaitu selang yang dapat dipasang pada bagian ulir busi dan yang perlu ditekan lebih dulu untuk mendapatkan hasil tes pengukuran kompresi yang akurat.
3. Cover
Seperti namanya, alat ini berfungsi sebagai pelindung komponen manometer. Hal ini mengingat komponen manometer merupakan bagian penting yang tidak boleh rusak dan harus dilindungi.
Nah, untuk melindungi bagian manometer dari benturan benda luar, maka dipakailah cover untuk menjaganya.
4. Pressure release button
Bagian yang paling akhir dalam alat ukur cek kompresi adalah pressure release button. Fungsi utama komponen kompresi ini adalah untuk menghilangkan tekanan pada alat ini.
Tombol ini memiliki cara penggunaan yang mudah. Kamu hanya perlu menekan tombol hingga membuat manometer kembali pada angka 0.
Cara menggunakan alat cek kompresi mobil
Setelah mengetahui bagian dan fungsi dari setiap komponen pada alat kompresi mobil, langkah selanjutnya adalah mengetahui prosedur yang harus kamu ikuti dan berperan penting dalam proses pengecekan. Berikut cara menggunakan alat ini:
1. Menyalakan mesin mobil
Sebelum melakukan pengukuran, kamu perlu menyalakan dan memanaskan mobilmu hingga mencapai batas suhu kerja mesin mobil. Hal ini untuk memberikan hasil pengukuran yang akurat.
Ketika mesin dalam keadaan panas, bagian mesin yang bernama piston ring akan mekar. Selain itu, oli pelumas juga akan menyebar ke seluruh bagian mesin.
Dengan menyalakan mobil, kedua hal tersebut akan membantu proses pengukuran kompresi yang akan kamu lakukan menjadi lebih optimal.
2. Matikan mesin mobil jika sudah panas
Setelah mobil dalam keadaan panas atau telah mencapai suhu maksimal yang biasa pada mesin, matikan mesin mobil. Ini dilakukan karena saat pengukurna mobil harus dalam keadaan mati.
3. Lepas bagian saluran bahan bakar
Setelah itu, kamu bisa melanjutkan tahapan selanjutnya yaitu melepas bagian saluran atau soket bahan bakar. Komponen ini biasanya terlihat menuju ke saluran injector.
Melepas komponen ini untuk mencegah agar bahan bakar yang digunakan tidak terbuang sia-sia dan proses pengukuran akan lebih efisien.
4. Lepas koil pengapian dan busi
Jika sudah melepas bagian saluran bahan bakar, langkah selanjutnya adalah melepas bagian koil pengapian dan tegangan tinggi yang ada di busi. Proses ini untuk memudahkan proses cek kompresi mobil nanti.
Selanjutnya jangan lupa untuk melepas semua busi dari lubang busi. Hal ini utnuk mencegah terjadinya proses pengapian saat mesin menyala.
5. Memasang alat tes dan tekan pedal gas
Setelah melepas beberapa komponen, kamu bisa memasang alat tes kompresi pada bagian lubang busi mobil. Lalu, pasangkan pula bagian selang pengubungnya.
Sebelum memulai pengukuran, kencangkan alat tersebut menggunakan tangan agar tidak merusakan bagian ulir dan memastikan tidak adanya kebocoran selama proses pengukuran pada busi.
Selanjutnya, jika dirasa sudah aman, kamu bisa menekan pedal gas secara penuh agar kondisi udara pada bagian mesin dapat di intake manifold bisa masuk secara maksimal.
6. Starter mesin dalam 10 hingga 15 menit
Nyalakan mesin mobil kembali dengan cara menstarter mobil selama kurang lebih 10 hingga 15 menit. Hal ini dilakukan untuk membuat komponen pada mesin tidak terjadi kerusakan akibat pengecekan tekanan kompresi ini.
Cara ini juga akan membuat kinerja alat cek kompresi menghasilkan kompresi dengan optimal.
7. Lihat hasil cek kompresi mobil
Setelah itu, lihatlah hasil pengukuran yang tertera pada komponen manometer. Hasil ini dapat menunjukkan skala pengukuran seperti yang telah disebutkan di atas.
Setelah itu, tekanlah bagian pressure release button untuk membuat alat kompresi kembali pada model awal atau normal. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, kamu bisa mengulangi proses ini sebanyak tiga kali pengujian.
Jika hasil pengujian menunjukkan angka di bawah standar asli atau normal, maka terjadi kebocoran pada mesin. Sebaliknya, jika tertera angka yang lebih besar dari standar maka terdapat penumpukan kerak dari hasil pembakaran.
Jangan lupa menyiapkan budget lebih sebagai dana perbaikan dan perawatan untuk service mobil sesuai dengan jenis mobil, karena biasanya setiap teknik membutuhkan biaya yang berbeda-beda.Â
Pesan dari kami, berhati-hatilah saat berkendara, karena selain nyawa taruhannya, biaya perbaikannya juga mahal.
Pentingnya asuransi mobil
Dari uraian di atas, kamu sadar betul bukan kalau perawatan mobil itu harus dilakukan secara rutin dan tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.Â
Lantas, bagaimana dengan bagian mobil lainnya? Berapa budget yang perlu disiapkan untuk merawat dan memperbaiki bagian mobil lain?
Nah, tidak perlu khawatir. Saat ini, kamu bisa mempertimbangkan penggunaan asuransi mobil. Di zaman sekarang, ada banyak sekali asuransi mobil yang menjamin biaya perbaikan kerusakan mobil, baik yang ringan hingga kerusakan berat.Â
Pilih polis terbaik sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan kamu. Terdapat dua pilihan polis asuransi mobil, yaitu:
- All Risk: Polis asuransi mobil yang memberi pertanggungan biaya ganti rugi untuk seluruh risiko. Baik kerusakan kecil, rusak total, hingga kehilangan kendaraan.Â
- TLO (Total Loss Only): Polis asuransi mobil yang memberi ganti rugi untuk kerusakan total atau kehilangan, atau bila biaya perbaikan lebih dari 75% dari harga mobil.Â
Bandingkan biaya asuransi mobil per tahun dari banyak perusahaan asuransi di DuitPintar dan dapatkan penawaran biaya premi terbaik dengan manfaat yang luas!Â
Jadi, kamu tidak perlu pusing atau terbebani lagi saat mendapatkan tagihan-tagihan dari bengkel.
FAQ
Apa yang dimaksud dengan kompresi tester?
Kompresi tester merupakan alat yang dipakai untuk mengukur atau mendiagnosa masalah pada mesin kendaraan. Biasanya untuk mengetahui besaran tekanan kompresi mesin.
Berapa besar tekanan kompresi mesin diesel?
Udara yang disedot oleh mesin diesel dalam ruang bakar dan dikompresi oleh piston memiliki kerapatan dengan rasio kompresi antara 15:1 dan 22:1 sehingga menghasilkan tekanan 40-bar (4,0 MPa; 580 psi), dibandingkan dengan mesin bensin yang hanya 8 hingga 14 bar (0,80 hingga 1,40 MPa; 120 hingga 200 psi).
Berapa tekanan kompresi mobil bensin?
Umumnya tekanan kompresi yang biasa ada di mesin mobil berkisar antara 140PSI-220PSI atau 9.5BAR-15BAR. Mobil yang memiliki tekanan di bawah angka tersebut akan mengalami lemahnya mesin hingga bahan bakar yang terasa lebih boros.
Berapakah ukuran standar pada kompresi?
Ukuran standar kompresi pada motor normal umumnya berkisar 7-9 kg/cmÂē atau bahkan bisa sampai 12 kg/cmÂē. Jika kurang dari angka tersebut, maka motor akan susah dinyalakan atau bahkan mogok.