
Apakah HSG Ditanggung BPJS? Ini Penjelasannya
Apakah HSG ditanggung BPJS? Pertanyaan tersebut mungkin akan terlintas di benak pasangan suami istri yang sedang melakukan program hamil.
Cek kesuburan dengan BPJS memang menjadi salah satu pilihan bagi pasangan yang sedang menjalani program kehamilan, mengingat biaya yang tidak murah untuk tes ini apabila dilakukan di rumah sakit atau klinik.
Akan tetapi, sebenarnya berapakah biaya cek kesehatan rahim di puskesmas dan cek periksa kesuburan lainnya? Mari simak informasi lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Apakah HSG ditanggung BPJS?
Melakukan tes kesehatan dan tes kesuburan bagi pasangan suami istri yang sedang menjalani program hamil merupakan hal yang wajib dilakukan. Sebab, hasil dari tes tersebut akan menjadi dasar program kehamilan dapat berhasil atau tidak.
Namun, dalam melakukan tes periksa kesuburan memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga banyak pasangan yang mencoba menjalani tes tersebut dengan memanfaatkan program jaminan BPJS Kesehatan.
Pemerintah mengeluarkan layanan BPJS untuk membantu masyarakat Indonesia agar dapat menggunakan fasilitas kesehatan namun dengan biaya yang tidak mahal bahkan gratis.
BPJS sebagai layanan sosial dari pemerintah, memiliki manfaat untuk meng-cover biaya pengobatan dari nasabahnya.
Pertanyaannya adalah, apakah HSG ditanggung BPJS? Hingga saat ini, hanya beberapa tes laboratorium sederhana yang dapat ditanggung oleh BPJS seperti tes urine sederhana, tes gula darah, tes feses, dan tes darah sederhana.
Di luar pemeriksaan tersebut, BPJS masih belum dapat meng-cover pemeriksaan sehingga pasien harus menggunakan biaya sendiri untuk melakukan tes HSG.
Jika tes HSG memang sangat dibutuhkan, dokter pada faskes tingkat pertama akan memberikan rujukan ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan tingkat kedua.
Pada fasilitas kesehatan tingkat kedua, pasien akan mendapatkan pemeriksaan tambahan selain tes laboratorium sederhana yang dilakukan pada faskes tingkat pertama.
Demikian selanjutnya secara berjenjang hingga pemeriksaan dilakukan di faskes tingkat ketiga.
Akan lebih baik, apabila pengguna BPJS melakukan pengecekan terlebih dahulu apakah fasilitas kesehatan pertama yang dipilih dapat menunjang program hamil atau tidak.
Biaya HSG 2022
Memang biaya untuk periksa kesuburan tidak ditanggung oleh BPJS, namun tes dapat tetap dilakukan apabila pasien menggunakan biaya sendiri atau memanfaatkan asuransi kesehatan untuk menanggung biaya tes HSG.
Biaya dari tes HSG sendiri beragam, tergantung di mana pasien melakukan tes tersebut, bisa di rumah sakit atau di klinik laboratorium.
Di bawah ini, sudah kami rangkumkan beberapa biaya tes HSG berdasarkan tempat pasien melakukan tes:
1. Harga tes HSG di rumah sakit
Biaya cek kesehatan rahim memiliki harga yang beragam sesuai lokasi saat pasien melakukan tes. Di mana, sebelum melakukan tes, pasien perlu melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter spesialis kandungan.
Biaya konsultasi dengan dokter spesialis ini berkisar Rp300 ribu hingga Rp400 ribu dan belum termasuk biaya obat-obatan serta biaya admin lainnya.
Di bawah ini adalah kisaran harga untuk tes periksa kesuburan di rumah sakit:
Kota | Rumah Sakit/Klinik | Biaya tes HSG |
Bali | Siloam Hospitals | Mulai dari Rp2,5 juta |
Balikpapan | Siloam Hospitals | Mulai dari Rp2,5 juta |
Bandung | Rumah Sakit Immanuel | Mulai dari Rp730 ribu |
Batam | RS Awal Bros | Mulai dari Rp1,6 juta |
Bekasi | Mitra Keluarga | Mulai dari Rp1,6 juta |
Bogor | RS EMC Sentul | Mulai dari Rp1,8 juta |
Cikarang | Mitra Keluarga | Mulai dari Rp1,5 juta |
Cirebon | RS Mitra Plumbon | Mulai dari Rp525 ribu |
Depok | Rumah Sakit Citra Medika | Mulai dari Rp650 ribu |
Jakarta Selatan | SamMarie Wijaya | Mulai dari Rp1,4 juta |
Jakarta Barat | Rumah Sakit Sumber Waras | Mulai dari Rp800 ribu |
Jakarta Timur | Columbia Asia Hospital Pulomas | Mulai dari Rp1,5 juta |
Jakarta Utara | Klinik Teratai Gading Pluit | Mulai dari Rp1,7 juta |
Jakarta Pusat | RSU Bunda Jakarta | Mulai dari Rp1,5 juta |
Jambi | RS Permata Hati Bungo | Mulai dari Rp900 ribu |
Karawang | RS Lira Medika | Mulai dari Rp1,7 juta |
Makassar | RS Ibnu Sina YW UMI | Mulai dari Rp1,2 juta |
Malang | Parahita Diagnostic Center | Mulai dari Rp1,35 juta |
Manado | Siloam Hospitals | Mulai dari Rp2 juta |
Padang | RSU Bunda BMC | Mulai dari Rp1,8 juta |
Palangkaraya | Primaya Hospital Betang Pambelum | Mulai dari Rp1,6 juta |
Palembang | Charitas Hospital Kenten | Mulai dari Rp416 ribu |
Pekanbaru | RS Hermina | Mulai dari Rp1 juta |
Purworejo | Rumah Sakit Islam | Mulai dari Rp330 ribu |
Semarang | Columbia Asia Hospital | Mulai dari Rp1,8 juta |
Sidoarjo | Mitra Keluarga Waru | Mulai dari Rp2,2 juta |
Subang | RSU Karisma | Mulai dari Rp460 ribu |
Surabaya | Parahita Diagnostic Center | Mulai dari Rp1,35 juta |
Surakarta | Parahita Diagnostic Center Solo | Mulai dari Rp1,35 juta |
Tangerang | RS Keluarga Kita | Mulai dari Rp1 juta |
Tangerang Selatan | RS Islam Asshobirin | Mulai dari Rp1,4 juta |
Yogyakarta | RS PKU Muhammadiyah | Mulai dari Rp384 ribu |
2. Harga tes HSG di laboratorium
Pemeriksaan tes HSG tidak hanya dilakukan di rumah sakit dan klinik, namun tes ini juga dapat dilakukan di laboratorium klinik dengan biaya sebagai berikut ini:
Biaya HSG di Prodia 2022
Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, untuk estimasi biaya tes HSG yang dilakukan di laboratorium Prodia adalah mulai dari Rp1,75 juta. Biaya ini sudah termasuk dengan biaya jasa dokter radiologi.
Pemeriksaan tes HSG di laboratorium Prodia baru dapat dilakukan pada cabang-cabang tertentu dan pasien perlu membuat janji terlebih dahulu sebelum pemeriksaan dilakukan.
Biaya HSG di Lab Pramita
Laboratorium pramita juga memberikan layanan berupa tes HSG dengan biaya berkisar mulai dari Rp1,3 juta.
3. Harga tes HSG di Puskesmas
Sebagaimana informasi yang sudah kami berikan sebelumnya, bahwa pemeriksaan yang dilakukan di puskesmas hanya berkisar pada tes laboratorium sederhana, di mana tes HSG tidak termasuk didalamnya.
Jika pasien tetap ingin melakukan tes HSG melalui puskesmas, pasien dapat meminta rujukan dari dokter pada faskes pertama, kemudian berjenjang ke rujukan dokter pada faskes kedua dan terakhir adalah rujukan dokter pada faskes ketiga.
Namun, hal ini tidak dapat ditanggung oleh BPJS sehingga pasien harus memiliki dana khusus untuk biaya tes kesuburan di puskesmas.
Apa itu HSG?
HSG adalah singkatan dari histerosalpingografi atau sering disebut sebagai uterosalpingography, adalah pemeriksaan rontgen yang memiliki tujuan untuk melihat apakah kondisi rahim dan sekitarnya dalam keadaan sehat atau tidak.
Banyak calon ibu yang melakukan pemeriksaan ini demi mencegah adanya masalah infertilitas atau keguguran saat melakukan program hamil.
Pemeriksaan radiografi akan dilakukan pada organ tuba falopi dan uterus sehingga dapat mengevaluasi jika adanya kelainan pada tuba falopi yang membuat fertilitas pasien terganggu.
HSG juga akan dilakukan untuk melihat apakah pasien memiliki riwayat abortus dini, permasalahan pada ligasi tuba, pembalikan ligasi tuba, dan juga untuk melakukan evaluasi apabila pasien baru melakukan proses operasi kavitas uteri.
Tes HSG bukan hanya dimanfaatkan untuk permasalahan yang sudah disebutkan sebelumnya, namun juga untuk mendeteksi penyakit sinekia, polip, submucosal leiomyoma, hidrosalping, anomali Mullerian, adhesi peritubal, dan salpingitis isthmica nodosum (SIN).
Lama pemeriksaan dari tes ini akan memakan waktu kurang lebih 15 hingga 30 menit dan akan dilakukan oleh ahli radiologi.
Proses tes HSG dilakukan dengan menyuntikan cairan pewarna kontras ke dalam leher rahim menggunakan cannula atau kateter yang fleksibel sehingga cairan akan mengalir ke saluran telur, kemudian ke rongga perut, dan nantinya tubuh akan menyerap cairan tersebut.
Tindakan tersebut disebut sebagai hidrotubasi.Setelah itu, foto rontgen akan dilakukan agar mendapatkan hasil gambar dari pemeriksaan HSG.
Setelah foto rontgen selesai dilakukan, kateter akan dilepaskan dan pasien diperbolehkan pulang setelah diberi resep yaitu antibiotik dan obat pereda nyeri.
Manfaat melakukan tes HSG
Selain bermanfaat untuk mengetahui apakah adanya penyumbatan pada saluran tuba falopi yang memungkinkan pasien menjadi sulit hamil, tes HSG juga memiliki beberapa manfaat lainnya.
Manfaat tersebut adalah untuk menyelidiki penyebab keguguran yang sudah berulang, kemudian sebagai pengecekan lokasi tumor jinak yang tumbuh di sekitar rongga rahim.
Selain itu, tes ini juga bermanfaat sebagai pengecekan apakah adanya polip di rahim, fibroid pada rahim, perlengketan dinding rahim atau adanya kelainan bawaan pada rongga rahim atau sekat rahim.
Tes HSG juga digunakan untuk pengecekan atau pemantauan setelah pasien melakukan tindakan sterilisasi dan juga setelah operasi ligasi tuba falopi.
Bagi pasangan yang sudah pernah melakukan tes HSG, peluang hamil akan meningkat sekitar 17 persen dibandingkan dengan pasangan yang tidak melakukan prosedur ini.
Dan jika pasangan melakukan tes HSG yang menggunakan zat kontras larut dalam minyak, peluang hamil akan meningkat sebanyak 29 hingga 55 persen.
Peningkatan peluang kehamilan akan terjadi sampai tiga bulan setelah dilakukannya proses tes HSG.
Selain manfaat-manfaat yang sudah dijelaskan sebelumnya, berikut ini adalah beberapa manfaat tes HSG lainnya:
- Zat kontras dalam tes HSG akan berfungsi untuk memperbaiki endometrium (lapisan rahim) sehingga akan lebih kondusif apabila terjadinya kehamilan dan akan membantu embrio tertanam;
- Tes HSG memiliki efek anti inflamasi;
- Tes HSG dapat membilas penyumbatan yang biasa ditemukan di tuba falopi yang sering menjadi penyebab pasien susah hamil;
- Tes HSG juga akan memperbaiki atau membuka saluran pada tuba falopi, jika kasus penyumbatan tuba falopi tergolong serius;
- Zat kontras yang digunakan dalam tes akan mempengaruhi ovarium sehingga akan meningkatkan kemungkinan terjadinya ovulasi;
- Pada beberapa pasien, penempatan kateter di servis yang digunakan dalam tes HSG, akan meningkatkan peluang kehamilan. Hal ini sering disebut sebagai goresan endometrium di mana penempatan kateter dalam serviks dilakukan secara terapeutik;
- Tes HSG akan bermanfaat sebagai pemicu kesuburan bagi pasien yang memiliki permasalahan yaitu infertilitas yang belum dapat dijelaskan, seperti kesuburan yang berkaitan dengan kekebalan tubuh pasien atau pasien yang memiliki penyakit endometriosis stadium awal.
Persiapan sebelum tes HSG
Berbagai persiapan perlu dilakukan oleh pasien sebelum melakukan proses tes HSG agar prosesnya berjalan lancar. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pasien, antara lain:
1. Berkonsultasi dengan dokter spesialis kesuburan
Persiapan pertama yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis kesuburan agar proses tes HSG dapat berjalan lancar.
Jika pasien memiliki permasalahan pada kesuburan, hal ini perlu diinformasikan kepada dokter spesialis.
2. Ketahui siklus menstruasi
Mengetahui siklus tepat haid menjadi salah satu kunci utama saat melakukan tes HSG karena tes ini tidak boleh dilakukan saat pasien dalam keadaan hamil.
Jika pasien tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil dan tetap melakukan tes ini, maka hal ini akan membahayakan keberadaan janin rahim pasien.
Tes HSG akan dilakukan dalam kurun waktu 5 hingga 10 hari setelah masa haid selesai karena saat itu proses ovulasi belum terjadi.
Jika pasien memiliki riwayat siklus haid yang tidak teratur, maka akan dilakukan pemeriksaan oleh dokter dengan menggunakan tes kehamilan.
3. Daftar semua jenis makanan pemicu alergi
Pastikan untuk memiliki daftar makanan, minuman, serta obat-obat yang dapat menjadi pemicu alergi pasien pada cairan pewarna kontras.
Informasikan hal ini kepada dokter sebelum melakukan proses tes HSG agar dokter dapat memberikan solusi yang lebih aman bagi pasien penderita alergi.
4. Minum obat anti inflamasi
Di hari yang sama saat pasien melakukan tes HSG, pasien akan diberikan obat anti inflamasi oleh dokter yang harus diminum satu jam sebelum dilakukannya prosedur tes.
Obat ini bertujuan untuk meminimalisir ketidaknyamanan yang akan terjadi saat tes dan meredakan rasa sakit.
5. Tanyakan tentang obat antibiotik
Selain pemberian obat anti inflamasi, beberapa dokter juga akan memberikan obat antibiotik yang harus pasien minum sebelum melakukan tes HSG.
Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi yang mungkin akan timbul akibat tes HSG.
6. Bawalah pantiliner atau pembalut
Setelah melakukan tes HSG, terkadang akan timbul bercak dari pewarna kontras yang turun dari rahim sehingga pasien disarankan untuk membawa pantyliner atau pembalut untuk mencegah bercak mengotori pakaian dalam.
Syarat untuk melakukan tes HSG
Terdapat beberapa syarat yang harus diketahui dan harus dilakukan oleh pasien sebelum melakukan tes HSG, antara lain:
- Pasien tidak sedang hamil;
- Pasien perempuan tidak boleh melakukan hubungan intim minimal 2 hari sebelum melakukan tes HSG;
- Tes dilakukan 1 minggu setelah masa menstruasi namun sebelum ovulasi;
- Tes HSG tidak boleh dilakukan ketika pasien perempuan sedang dalam masa menstruasi, karena pembuluh darah sedang dalam keadaan terbuka sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah;
- Pasien tidak sedang menderita infeksi panggul kronis atau penyakit menular seksual yang harus diobati terlebih dahulu;
- Beberapa dokter akan menyarankan pasien untuk mengonsumsi obat laksatif dengan harapan untuk membersihkan usus agar hasil foto lebih jelas dan akan diberikan antibiotik profilaksis jika adanya infeksi (yang terjadi sebelum atau sesudah tes HSG).
Jika selama atau setelah melakukan tes HSG, pasien mengalami kram perut atau pendarahan bercak, hal ini hanya bersifat sementara.
Oleh karena itu, sangat disarankan agar pasien berdiskusi dengan dokter spesialis kandungan sebelum melakukan prosedur tes HSG.
Efek setelah tes HSG
Selain kram perut dan juga bercak yang mungkin menjadi efek dari proses tes HSG, terdapat beberapa hal yang mungkin terjadi setelah pasien melakukan tes HSG, antara lain:
1. Infeksi setelah tes HSG
Adanya efek samping yang terjadi setelah dilakukannya proses tes HSG adalah hal umum yang terjadi bagi semua pasien.
Efek yang akan muncul biasanya adalah infeksi klamidia yaitu penyakit menular kelamin yang disebabkan oleh bakteri.
Oleh karena itu, apabila pasien mengalami gejala nyeri atau demam terus menerus setelah melakukan prosedur HSG, maka harus segera berkonsultasi dengan dokter karena infeksi klamidia memiliki potensi untuk merusak organ tuba falopi.
2. Pingsan selama atau sesaat setelah tes HSG
Salah satu risiko sata melakukan prosedur HSG adalah pasien yang pingsan saat melakukan tes HSG.
Oleh karena itu, pasien dan pendamping harus berjaga-jaga karena hal ini mungkin saja terjadi selama prosedur dilakukan.
3. Terpapar radiasi dari tes HSG
Radiasi yang dipaparkan saat prosedur dilakukan memang rendah akan tetapi tetap menyimpan risiko yang akan mengganggu kesehatan pasien.
Oleh karena itu, disarankan pasien untuk langsung berkonsultasi dengan dokter apabila merasa adanya gangguan kesehatan setelah melakukan tes HSG.
4. Pendarahan setelah pemeriksaan HSG
Risiko terakhir yang mungkin terjadi adalah pendarahan dan jika hal ini cukup serius, langsung hubungi dokter untuk meminta penanganan lanjutan dari keadaan ini.
5. Efek samping lainnya
Beberapa efek samping yang perlu diperhatikan secara serius adalah muntah dan keluar cairan berbau dari vagina dimana hal ini harus ditangani secara langsung oleh pihak dokter.
Perawatan pasca HSG
Jika sebelumnya kami menginformasikan mengenai efek dari tes HSG, pada masa perawatan setelah tes juga harus diperhatikan.
Beberapa efek seperti kram perut dan pendarahan adalah hal yang wajar dan akan hilang dengan sendirinya dimana pasien perlu beristirahat total dan juga mengonsumsi obat yang sudah diresepkan oleh dokter.
Mengonsumsi makanan yang sehat juga menjadi hal yang penting agar kesehatan pasien akan kembali pulih.
Tips untuk membantu mempercepat program kehamilan
Di bawah ini adalah beberapa tips untuk membantu mempercepat proses kehamilan:
- Teratur berhubungan seks minimal 3 hingga 4 kali seminggu;
- Usahakan untuk berhubungan pada masa subur;
- Biasakan pola hidup sehat seperti makan makanan bergizi dan olahraga teratur namun jangan melakukan olahraga secara berlebihan;
- Perbanyak konsumsi bayam, brokoli, kacang hijau, kentang, sereal, jeruk, pepaya, semangka dan mangga;
- Mengonsumsi makanan yang tinggi kadar asam folat;
- Hentikan kebiasaan tidak sehat: merokok, serta minum minuman beralkohol, mengkonsumsi makanan mentah atau setengah matang;
- Lakukan pemeriksaan kesehatan dan kesuburan.
Pentingnya memiliki asuransi kesehatan untuk menanggung biaya HSG
Asuransi kesehatan adalah polis yang akan memberikan manfaat berupa pertanggungan biaya medis di rumah sakit dan klinik bagi nasabah dengan premi yang terjangkau.
Biaya yang akan ditanggung oleh asuransi kesehatan adalah biaya operasi, biaya medis, obat-obatan dan juga biaya perawatan gigi.
Tes HSG termasuk dalam tindakan medis rawat jalan, di mana dapat ditanggung biayanya oleh asuransi kesehatan apabila nasabah menggunakan manfaat tambahan atau yang sering disebut sebagai rider.
Dengan tanggungan biaya dari asuransi kesehatan, nasabah dapat melakukan tes ini tanpa memikirkan berapa biaya yang harus dibayar saat tes selesai.
Nasabah dapat langsung pulang kembali ke rumah dengan pikiran tenang dan tanpa adanya kerugian finansial yang kemungkinan dapat terjadi apabila nasabah tidak menggunakan asuransi kesehatan.
FAQ
Harga tes HSG berapa?
Informasi yang kami temukan, untuk tes HSG yang dilakukan oleh rumah sakit swasta memiliki kisaran harga mulai dari ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah.
Sebagai contoh biaya tes HSG di rumah sakit SamMarie Wijaya sebesar Rp1,4 juta dan rumah sakit Siloam sebesar Rp2,6 juta.
Apakah bisa program hamil pakai BPJS?
Berbagai tes untuk melakukan cek kesuburan dasar masih dapat ditanggung oleh BPJS, seperti tes darah, tes urin, tes gula darah, dan tes feces.
Akan tetapi untuk tes secara detail, masih belum dapat ditanggung oleh BPJS dan biaya harus ditanggung oleh pasien.
Biaya lain dalam program hamil yang ditanggung oleh BPJS adalah antenatal care, pemeriksaan USG, biaya persalinan, dan masa nifas setelah sang ibu melahirkan.
Berapa kali bisa USG menggunakan BPJS?
Setiap pemegang kartu BPJS memiliki hak untuk melakukan 4 kali pemeriksaan USG kehamilan dan tidak dibebani biaya sedikitpun alias gratis.
Apa syarat HSG?
Berikut ini adalah beberapa yang harus dilakukan sebelum tes HSG, antara lain:
- Pasien tidak sedang hamil;
- Pasien perempuan tidak boleh melakukan hubungan intim minimal 2 hari sebelum melakukan tes HSG;
- Tes dilakukan 1 minggu setelah masa menstruasi namun sebelum ovulasi;
- Tes HSG tidak boleh dilakukan ketika pasien perempuan sedang dalam masa menstruasi;
- Pasien tidak sedang menderita infeksi panggul kronis atau penyakit menular seksual yang harus diobati terlebih dahulu;
- Beberapa dokter akan menyarankan pasien untuk mengkonsumsi obat laksatif dengan harapan untuk membersihkan usus agar hasil foto lebih jelas dan akan diberikan antibiotik profilaksis jika adanya infeksi (yang terjadi sebelum atau sesudah tes HSG).