Apakah Kista Berbahaya? Ketahui Ciri-Ciri dan Biaya Periksanya
Pertanyaan umum terlintas di benak orang terdiagnosis kista adalah apakah kista berbahaya dan adakah cara untuk mengetahui gejala awalnya?
Sebagaimana diketahui, kantung cairan yang terbentuk ini seringkali tak disadari dan baru terasa setelah berkembang jadi lebih besar.
Mendapati adanya benjolan yang tiba-tiba, tentu membuat sebagian orang panik. Berbagai nama penyakit pun langsung muncul di kepala mulai dari kista, tumor hingga kanker.
Nah, demi mengurangi kekhawatiran kamu simak pembahasan seputar penyakit dengan nama lain cyst serta kisaran biaya yang diperlukan untuk pemeriksaan, di sini.
Apakah kista berbahaya bagi kesehatan jangka panjang?
Bagi yang penasaran apakah kista berbahaya, itu tergantung dari jenis dan ukurannya. Apabila benjolan masih berukuran kecil, maka tidak menyebabkan risiko yang mengarah pada kematian.
Sebaliknya, jika benjolan berukuran sedang hingga besar dan berada di ginjal atau ovarium, kemungkinan menyebabkan gangguan kesehatan dan kematian lebih tinggi.
Kista bisa hilang tanpa operasi untuk tipe tertentu dan umumnya masih berukuran di bawah 5 cm. Sementara, jika melebihi size minimal kamu perlu mendapat penanganan medis.
Contohnya, kista berada di ovarium dan berukuran 6 cm harus segera diangkat untuk memudahkan proses pembuahan bagi suami istri.
Kemunculan kantung cairan di indung telur yang terus berkembang berpotensi menghambat proses kehamilan dan memicu perdarahan selama kehamilan.
Oleh karena itu, kamu harus lebih aware dengan kesehatan tubuh dengan mengetahui ciri-ciri kista yang berbahaya dan apakah perlu melakukan pemeriksaan berkala.
Jenis kista yang banyak ditemui di masyarakat
Kista merupakan kantung berisi cairan yang dapat muncul di semua bagian tubuh. Kebanyakan penderita baru menyadari pembengkakan setelah ukuran benjolan membesar.
Pada sebagian pasien bengkak juga menimbulkan rasa nyeri dan mengganggu. Terutama jika berada di alat kelamin dan terkena gesekan selama berhubungan seksual.
Penyebab kista dipengaruhi oleh faktor genetik, kerusakan sel yang parah, penumpukkan cairan, dan parasit di tubuh.
Sementara untuk tipe, sekiranya terdapat 11 jenis cyst melansir dari Healthline. Lalu, apakah ada kista yang umum diderita masyarakat dan bisa berbahaya jika dibiarkan?
1. Kista baker di lutut
Popliteal adalah kista yang berkembang di bagian belakang lutut atau disebut dengan baker cyst. Efek samping dari kemunculan kantung cairan ini diantaranya
- nyeri,
- sulit menekuk,
- peradangan,
- cedera tulang rawan,
- memar,
- timbul nyeri, dan
- cairan kista pecah.
Jenis kista baker tergolong aman dan bisa sembuh tanpa penanganan medis. Namun, bagaimana jika ukuran kista sudah 4 cm apakah berbahaya?
Kamu bisa menjalani pemeriksaan untuk mendapatkan diagnosis dan mengetahui langkah yang harus dilakukan selanjutnya.
2. Ganglion cyst
Ganglion merupakan kista yang muncul di tendon nadi seperti pergelangan tangan dan kaki. Penyebabnya karena cedera dan penumpukkan cairan abnormal.
Nah, apakah kista ganglion bisa berbahaya jika dibiarkan? Sejauh ini ganglion cysts tidak memicu nyeri dan mengancam nyawa.
Namun, kamu dapat memeriksakan diri untuk mengetahui detailnya. Terlebih jika area benjolan mati rasa, kesemutan, dan tidak bisa digerakan.
3. Bartholin cyst
Bartholin cyst adalah kista yang muncul pada kelenjar bartholin tepatnya di bagian dinding vagina.
Pertumbuhan kantung cairan abnormal di bagian kewanitaan patut diwaspadai karena berisiko sebabkan nyeri dan perih.
Jika benjolan terinfeksi, ukurannya bisa makin besar sehingga memicu gejala kesulitan duduk dan sakit ketika berhubungan. Apakah kista bartholin berbahaya tergantung kondisi benjolan.
Apabila tidak terinfeksi maka masih aman, hanya menimbulkan rasa sakit. Penanganan kista bartholin biasa diatasi dengan konsumsi antibiotik dari dokter.
4. Kista ovarium
Jenis terakhir paling ditakuti oleh perempuan karena berisiko sulit hamil. Sebenarnya, kista ovarium apakah berbahaya hingga sebabkan kematian?
Gejala umum dirasakan yaitu perut kembung, nyeri panggul dan pinggul, mual, muntah, serta timbul rasa sakit setiap kali berhubungan.
Kantung cairan abnormal yang muncul di satu atau dua sisi ovarium berkembang selama siklus menstruasi dan terbilang normal.
Lantas, apakah boleh dibiarkan saja jika kista ovarium tidak berbahaya? Penanganan medis umumnya dilakukan jika kantung cairan pecah dan menyebabkan komplikasi.
Selama tidak mengganggu aktivitas, biasanya pasien mencoba pengobatan tradisional.
Apakah kista bisa berbahaya bagi ibu hamil
Salah satu kekhawatiran perempuan ketika mendapati benjolan di ovarium adalah apakah masih bisa hamil walau ada kista di tubuh?
Melansir dari Penn Medicine, perempuan bisa tetap hamil meski memiliki kista. Namun, bagi yang didiagnosis endometriosis—termasuk tipe kista ovarium peluang memiliki anak jadi berkurang.
Kista dapat berkembang selama masa kehamilan dan umumnya cukup aman. Akan tetapi, jika kantung cairan ini pecah, berisiko menyebabkan keguguran dan perdarahan ketika melahirkan.
Ciri-ciri kista ganas
Apakah ada ciri kista yang berbahaya dan patut diwaspadai? Pada jenis ovarian cyst, ada peluang benjolan berubah menjadi kanker rahim yang ganas.
Kantung cairan yang lama berkembang di dalam ovarium, berpotensi mengandung sel kanker dengan tingkat kematian tinggi.
Menurut Medscape, ada beberapa tanda yang perlu kamu sadari sehingga dapat segera periksa ke rumah sakit.
- mudah kenyang saat makan,
- perut terasa penuh,
- nyeri, mual, dan muntah,
- penyumbatan usus,
- mengalami gangguan pencernaan, dan
- perdarahan.
Perempuan yang mengalami gejala di atas wajib memeriksakan kondisi tubuh. Bisa melalui USG, biopsi, tes darah, dan laparoskopi.
Tarif pemeriksaan kista
Apabila kamu memiliki kista berukuran 4 cm dan ingin tahu apakah berbahaya atau tidak, sebaiknya lakukan USG transvaginal.
Melalui USG dokter akan memonitor dan melihat perkembangan kantung cairan di rahim. Biayanya tergantung rumah sakit, tetapi berkisar antara Rp150 ribuan-Rp750 ribuan.
Pemeriksaan kedua yaitu pengambilan sampel jaringan lewat tindakan biopsi. Biaya yang kamu butuhkan mulai dari Rp1 juta-Rp5 jutaan.
Selanjutnya biaya terendah cek darah Rp100 ribuan dan operasi pengangkatan kista dimulai dari Rp4 juta hingga puluhan juta rupiah.
Pentingnya asuransi kesehatan
Biaya pemeriksaan untuk tahu apakah kista berbahaya atau tidak lumayan besar. Terlebih jika harus dilakukan di waktu berdekatan. Jika tak memiliki proteksi, keuangan kamu akan terganggu.
Melihat besarnya biaya cek dan operasi untuk mengatasi kista, kamu perlu perlindungan tambahan dengan asuransi kesehatan.
Asuransi kesehatan dapat menanggung biaya cek, perawatan, dan pemulihan untuk penyakit ringan dan kritis. Alhasil, pasien tak perlu memikirkan tanggungan selama masa recovery.
Manfaat yang ditawarkan di luar tanggungan rumah sakit yaitu santunan selama tidak bekerja dan santunan apabila pemegang polis meninggal dunia.
Selain memahami ciri kista ganas, tingkatkan upaya pencegahan dengan memiliki proteksi diri dan keuangan dari musibah tak terduga.
FAQ
Apa saja penyebab kista?
Penyebab kista bisa disebabkan banyak faktor baik karena penyakit hingga faktor genetik.
Kista bisa berkembang karena kerusakan sel yang parah, penyumbatan saluran tubuh, inflamasi, infeksi, tumor, parasit, dan kanker.
Oleh karena itu, perhatikan ciri kista ganas untuk mencegahnya sejak dini.
Apakah kista bisa disembuhkan?
Kista umumnya bisa hilang sendiri tanpa penanganan medis. Namun, ada kondisi yang parah, penderita harus menemui dokter untuk mendapatkan penanganan.
Apa penyebab kista di rahim?
Kista di rahim dapat disebabkan karena kehamilan. Pada beberapa kasus, kista muncul ketika perempuan mengalami ovulasi dan kantung kista masih berada di ovarium selama usia kandungan.
Lalu apakah kista berbahaya bagi janin? tergantung ukuran kantung cairan. Umumnya, kista berbahaya jika cairannya pecah dan menyebar ke bagian perut.
Buah yang dapat menghancurkan kista
Konsumsi makanan tertentu dapat mengobati kista. Beberapa buah dipercaya bisa membantu mengurangi ukuran kista.
Cara ini merupakan pengobatan alternatif di luar medis. Buah-buahan yang dianjurkan adalah yang mengandung lycopene seperti tomat, delima, naga, dan manggis.
Berapa bulan penyakit kista hilang?
Kista yang berukuran kecil bisa hilang sendiri setelah beberapa bulan. Namun, pada kasus tertentu, kista yang berkembang hanya bisa dihilangkan melalui tindakan medis.
Oleh karena itu, pemeriksaan berkala melalui USG dan tes darah diperlukan untuk memantau perkembangan kista.