Biaya Cuci Darah di RS Jabodetabek (dengan dan Tanpa BPJS)
Jika kamu mencari info berapa biaya cuci darah di RS Jabodetabek harganya mungkin bisa bervariatif. Satu yang jelas adalah biaya cuci darah di rumah sakit Jabodetabek lumayan mahal.
Mereka yang melakukan cuci darah biasanya mengalami gagal ginjal yang sudah parah. Ginjal yang mengalami gangguan ini membuat tindakan cuci darah harus dilakukan secara manual atau ke rumah sakit.
Kemudian berapa biaya cuci darah juga tergantung pada intensitasnya. Ada yang seminggu sekali, dua kali dalam seminggu, atau bahkan tiga kali seminggu tergantung kronisnya penyakit.
Untuk mengetahui besaran berapa biaya cuci darah di beberapa rumah sakit di Jabodetabek, berikut informasi selengkapnya yang perlu kamu tahu.Â
Biaya cuci darah di RS Jabodetabek
Tindakan cuci darah atau hemodialisa hanya bisa dilakukan di beberapa klinik atau rumah sakit saja. Pasalnya tidak semua tempat pelayanan kesehatan tersebut memiliki fasilitas untuk cuci darah yang lengkap.
Biaya cuci darah pun bervariasi tergantung klinik dan rumah sakitnya, namun kisaran harganya mulai dari Rp800 ribu hingga Rp5 juta. Semakin tinggi grade klinik atau rumah sakitnya maka umumnya akan semakin mahal pula.
Umumnya, baik biaya cuci darah di RSUD di Jakarta maupun biaya cuci darah di RS Fatmawati adalah berkisar Rp 1 jutaan lebih. Ini termasuk murah, meskipun mayoritas pasien menggunakan BPJS ketika melakukan cuci darah di kedua RS ini.
Berbeda lokasi pun beda harganya. Sebagai gambaran biaya cuci darah di rumah sakit Siloam Kebon Jeruk mulai dari Rp1.543.000. Sedangkan biaya cuci darah di rumah sakit Siloam TB Simatupang lebih murah yaitu mulai dari Rp1.150.000.
Contoh lainnya, biaya cuci darah di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading sebesar Rp1.445.000. Namun, beda lagi jika biaya cuci darah di RS Mitra Keluarga Kalideres yaitu sebesar Rp1.300.000.
Termurah bahkan biaya cuci darah di RS Mitra Keluarga Kemayoran yaitu sebesar Rp1.200.000.
Itulah beberapa perbandingannya, sehingga bisa disimpulkan bahwa tidak semua rumah sakit menerapkan harga yang serupa untuk cuci darah.
Untuk lebih lengkapnya, berikut daftar biaya cuci darah di RS Jabodetabek:
Nama Rumah Sakit | Kota | Biaya cuci darah |
RS Menteng Mitra Afia | Jakarta | Rp950.000 |
RS St. Carolus Salemba | Jakarta | Rp1.078.000 â Rp1.701.000 |
Pondok Indah Medical Centre | Jakarta | Rp2.000.000 |
Rumah Sakit Umum YARSI | Jakarta | Rp1.350.000 |
Klinik Nusantara Dialysis Center Jakarta | Jakarta | Rp1.000.000 |
RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo | Jakarta |
Rp1.000.000-Rp3.000.000
Rp3.050.000-Rp6.000.000
Rp6.500.000-Rp11.000.000 |
RS dr. Abdul Radjak Cileungsi | Bogor | Rp1.040.000 |
Eka Hospital Cibubur | Bogor | Rp1.400.000 |
RS Mitra Keluarga Bina Husada | Bogor | Rp1.230.000 |
Mitra Keluarga Depok | Depok | Rp1.390.000 |
Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala | Tangerang | Rp750.000-Rp877.000 |
Klinik Hemodialisis Raycare Tangerang | Tangerang | Rp1.050.000 |
RS EMC Tangerang | Tangerang | Rp1.396.000 |
Mandaya Royal Hospital Puri Tangerang | Tangerang | Rp1.550.000 |
Primaya Hospital Pasar Kemis | Tangerang | Rp1.488.000 |
RS Sentra Medika Cikarang | Cikarang | Rp1.224.000 |
RS Anna Pekayon Bekasi | Bekasi | Rp1.350.000 |
RS Mitra Keluarga Bekasi | Bekasi | Rp1.450.000-Rp3.360.000 |
RS Ananda Babelan | Bekasi | Rp956.000 |
RS Rawa Lumbu | Bekasi | Rp825.000 |
Perlu kamu tahu, biaya cuci darah di RS Jabodetabek pada tabel di atas belum termasuk biaya konsultasi dengan dokter spesialis ginjal.
Adapun estimasi biaya konsultasi kesehatan ginjal di beberapa rumah sakit dan klinik kesehatan yaitu berkisar mulai dari Rp100 ribuan hingga Rp400 ribuan atau bahkan lebih.
Oleh karena itu, jika kamu ingin melakukan cuci darah di RS Jabodetabek seperti misalnya Rumah Sakit Pertamina, Rumah Sakit Pelni, dan sebagainya yang estimasi biayanya belum tercantum di atas, sebaiknya hubungi dulu pihak rumah sakit terkait untuk tahu informasi biayanya.
Apakah biaya cuci darah ditanggung BPJS?
Kini kamu sudah tahu berapa biaya cuci darah di RS Jabodetabek. Bagi beberapa masyarakat yang harus mencuci darah secara rutin akan sangat membebankan.
Oleh karena itu, kini biaya cuci darah dengan BPJS Kesehatan sudah banyak sekali diterapkan di beberapa rumah sakit.
Untuk cuci darah sendiri BPJS menanggung semua kelas, baik kelas 1, 2, maupun 3. Tak hanya biaya cuci darah dengan BPJS yang ditanggung, tapi keseluruhan termasuk biaya rawat inap di rumah sakit.
Kamu tak perlu khawatir juga dengan pelayanan cuci darah dengan BPJS. Pasalnya semua pasien BPJS mendapatkan perlakuan dan pelayanan yang sama dengan pasien umum ketika cuci darah.
Hanya saja ruang inapnya yang berbeda dengan pasien yang mengeluarkan biaya cuci darah tanpa BPJS.
Hal yang dilakukan sebelum cuci darah
Setelah mengetahui biaya cuci darah di RS Jabodetabek. Kamu juga harus memahami bahwa sebelum melakukan cuci darah ada beberapa hal yang perlu dilakukan.
Jika baru pertama kali melakukan cuci darah, seminggu sebelum cuci darah ada beberapa prosedur yang harus dilakukan. Salah satunya pasien cuci darah harus dibuatkan akses pembuluh darah agar memudahkan proses cuci darah.
Berikut titik pembuluh darah yang dibedah oleh dokter kardiovaskular yang ada di RS terkait.
- Fistula arteri-vena (cimino): Merupakan saluran darah buatan yang menghubungkan arteri dan vena.
- Cangkok arteri-vena: Cangkok ini dilakukan dengan menyambungkan arteri dan vena dengan selang sintetis.
- Kateter: Ada dua jenis, pertama kateter non-cuffed atau double lumen adalah akses yang dibuat darurat bagi pasien yang mau cuci darah. Selanjutnya kateter cuffed atau tunnelling merupakan pembuatan akses pembuluh darah di bawah kulit dan terhubung ke vena besar.Â
Prosedur cuci darah
Prosedur cuci darah umumnya berlangsung 3-4 jam di setiap rumah sakit. Bagi kamu yang ingin melakukan prosedur ini, maka berikut prosedur dalam melakukan cuci darah di rumah sakit:
- Pasien akan diminta berbaring atau bisa juga duduk tergantung tingkat kenyamanannya;
- Pasien akan diperiksa juga kondisi fisik mulai dari suhu tubuh, tekanan darah hingga bobot tubuh;
- Akses pembuluh darah yang sudah ditentukan seminggu sebelumnya akan mulai dipasangkan jarum dengan sebelumnya disterilkan dahulu;
- Akan ada dua buah jarum, pertama untuk mengalirkan darah dari dalam tubuh ke mesin, dan jarum satu lagi membantu mengalirkan darah dari mesin ke dalam tubuh;
- Darah akan dialirkan lewat selang yang tentu saja sudah steril ke filterisasi atau dialyzer;
- Pada proses ini zat-zat sisa metabolisme hingga cairan tubuh yang berlebih dibuang langsung. Sementara darah yang sudah melewati proses cuci darah akan dikembalikan dalam tubuh;
- Â Jika sudah selesai proses cuci darahnya maka jarum pada tubuh pasien akan dicabut oleh dokter;
- Jika dirasa sudah selesai semua, jarum sudah dicabut, maka dokter akan menimbang kembali berat badan pasien untuk memastikan cairan tidak banyak terbuang pada proses cuci darah.
Bagi kamu yang awam, kegiatan cuci darah sudah disebutkan sebelumnya bisa dilakukan sambil tiduran atau duduk. Hal ini karena pada proses cuci darah berlangsung, pasien bisa melakukan kegiatan santai namun tetap di tempat tidur.
Pasca cuci darah
Usai melakukan cuci darah biasanya dokter akan memantau kondisi pasien. Dikhawatirkan ada zat sisa metabolisme dan cairan berlebih terbuang dengan baik.
Maka setidaknya setiap sebulan sekali dokter akan melakukan beberapa tes seperti berikut ini:
- Tes URR atau rasio reduksi urea lewat pemeriksaan darah untuk melihat proses cuci darah yang sudah dilakukan.
- Â Tes aliran darah dari akses.
- Â Tes untuk menghitung sel darah dan zat lainnya dalam darah.
Efek cuci darah pada penderita ginjal
Selain memahami besaran biaya cuci darah di RS Jabodetabek dan prosedur yang harus dijalani. Ada beberapa efek dari cuci darah bagi ginjal yang perlu kamu ketahui.
1. Kelelahan
Melakukan cuci darah dalam waktu yang cukup lama berdampak pada tubuh yaitu jadi cepat lelah. Pasalnya fungsi ginjal terganggu, ditambah pasca cuci darah pasien juga harus melakukan diet.
2. Darah rendah
Efek cuci darah selanjutnya yang biasanya dialami oleh pasien adalah mengalami tekanan darah rendah.
Hal ini wajar karena pada prosesnya cairan dalam tubuh keluar dan kadarnya menurun sehingga membuat darah rendah dan berdampak pasien jadi mudah mual dan pusing.
3. Keram otot
Dampak lainnya pasca cuci darah adalah otot jadi kehilangan cairan. Hal ini membuat otot bakal jadi keram dan paling sering terjadi di bagian kaki.
4. Kulit gatal-gatal
Beberapa pasien cuci darah juga suka mengeluhkan gatal-gatal usai melakukan cuci darah. Hal ini bisa saja disebabkan karena mineral tertumpuk di dalam darah.
Pentingnya asuransi
Seperti kita tahu bahwa biaya cuci darah di RS Jabodetabek tidaklah murah. Terlebih harus dilakukan secara rutin selama beberapa minggu sekali.
Tentu saja pengobatan atau cuci darah ini membutuhkan biaya yang cukup besar. Jika kamu tidak memiliki finansial yang cukup, maka cuci darah akan mengganggu finansialmu bahkan membuatmu bangkrut.
Untuk itulah pentingnya menggunakan asuransi kesehatan. Dengan adanya asuransi kesehatan, pembiayaan atas tindakan cuci darah bisa ditanggung oleh asuransi.
Tidak hanya cuci darah, guna mempersiapkan kondisi tak menyenangkan di masa mendatang, maka penting sekali memiliki asuransi kesehatan.
Terlebih, kesehatan seseorang tidak ada yang pernah tahu. Jenis penyakit dari tahun ke tahun pun semakin berkembang, membuat gejalanya tak nampak namun dampaknya terasa.
Untuk itu, demi mencegah kondisi darurat akibat kamu harus masuk RS tiba-tiba atau demi menjaga orang yang kamu sayang. Akan lebih baik melindungi diri dan orang tersayang dengan asuransi kesehatan.
FAQ
Apa itu cuci darah?
Cuci darah adalah membuat darah bersih dan memisahkannya dengan zat-zat metabolisme yang tidak diperlukan.
Selain itu juga dalam cuci darah mesin menyaring kotoran, racun, kelebihan cairan, sampai kandungan garam dalam darah.
Kapan harus stop cuci darah?
Meskipun wajib dan rutin dilakukan, tapi cuci darah bisa saja dihentikan. Namun, ini hanya bisa dilakukan pada pasien sakit ginjal sementara atau biasa, karena dengan cuci darah biasanya ginjal sudah bisa berfungsi kembali.
Sayangnya pada penderita gagal ginjal kronis, cuci darah harus dilakukan seumur hidup atau sampai pasien mendapatkan donor ginjal baru.
Apa yang terjadi jika cuci darah tidak dilakukan?
Jika penderita ginjal tidak melakukan cuci darah maka bisa saja mengalami gangguan kardiovaskular.
Ini adalah sebuah gangguan keseimbangan elektrolit yang memiliki dampak lain yang lebih berat yaitu gangguan pernapasan, gangguan kardiovaskular, hingga peningkatan racun karena zat ini tidak terbuang tanpa cuci darah.
Apa yang dirasakan saat sakit ginjal?
Sakit ginjal memiliki gejala seperti perubahan warna urine yang berubah jadi lebih keruh dari biasanya.
Kemudian kebiasaan buang air kecil pasien juga berubah-ubah bisa jadi sangat sering khususnya pada malam hari.