Biaya Operasi Hernia Inguinalis, Persiapan, Hingga Risikonya
Biaya operasi hernia inguinalis atau operasi turun berok memang relatif mahal, terutama di beberapa rumah sakit swasta.
Perlu diketahui, operasi hernia inguinalis sendiri dilakukan untuk mengatasi hernia dengan memperkuat dinding perut tempat organ dalam menonjol keluar.
Biasanya, penyakit hernia atau turun berok ini lebih sering menyerang pria dan anak-anak. Nah, jika ingin tahu biaya operasi hernia inguinalis pada bayi maupun orang dewasa, yuk simak ulasan selengkapnya berikut.
Biaya operasi hernia inguinalis di rumah sakit
Operasi hernia inguinalis merupakan salah satu tindakan medis yang masuk biaya tanggungan dalam Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN BPJS Kesehatan. Namun, jika biaya operasi hernia dengan BPJS tidak bisa dilakukan, maka biaya yang harus dikeluarkan cukup bervariasi.
Untuk operasi ringan, biaya operasi hernia inguinalis umum termurah mulai dari Rp4,5 jutaan. Sementara itu, biaya operasi hernia inguinalis di RS Siloam daerah Jakarta maupun Tangerang mulai dari Rp12.000.000 hingga lebih dari Rp24.000.000.
Sama seperti RS Siloam, biaya operasi hernia inguinalis di RS Hermina berkisar Rp20 jutaan untuk satu tindakan. Biasanya, biaya operasi hernia inguinalis pada bayi maupun orang dewasa ini belum termasuk obat-obatan serta biaya konsultasi dokter sebelum dan pasca operasi.
Karena itu, sebelum operasi turun berok dilakukan, maka persiapkanlah dana sebaik mungkin. Konsultasikan juga dengan dokter untuk mengetahui penanganan terbaik untuk masalah kesehatan yang sedang diderita.
Prosedur operasi hernia inguinalis
Sebelum operasi turun berok dilakukan, kamu harus memberitahu dokter mengenai jenis obat yang pernah dan sedang dikonsumsi. Tak hanya itu, beri tahu juga apabila memiliki riwayat alergi, penyakit, maupun kondisi medis lainnya.
Dokter atau perawat biasanya akan memberikan instruksi sebelum operasi, seperti apakah diperbolehkan untuk makan dan minum. Namun, biasanya kamu diharuskan berpuasa sebelum operasi dan hanya boleh mengonsumsi cairan. Ada dua cara operasi hernia, yakni sebagai berikut:
1. Bedah terbuka
Cara pertama untuk mengatasi hernia adalah dengan operasi bedah terbuka atau open-surgery. Dokter bedah akan membius pasien menggunakan obat bius lokal atau umum. Selanjutnya, dokter kemudian membuat sayatan pada selangkangan.
Dari sayatan ini, dokter akan mendorong jaringan yang menonjol untuk kembali ke dalam rongga perut. Pembedahan dengan open-surgery ini memiliki tiga metode, di antaranya:
- Herniotomy, yakni metode untuk memperbaiki hernia dengan mendorong isi perut yang masuk ke lubang hernia serta dilakukan pengangkatan kantong hernia.
- Herniorrhaphy, adalah metode penambahan dari metode sebelumnya, yaitu dengan melakukan penjahitan otot dinding perut yang lemah agar hernia tidak terulang atau muncul kembali.
- Hernioplasty, yaitu metode untuk memperbaiki lubang hernia dengan penambahan jaringan sintesis pada lubang hernia yang terlalu besar agar isi perut tidak masuk kembali ke lubang.
Apabila pembedahan dengan mengembalikan hernia masuk ke dalam lubang sudah selesai, maka dokter akan menjahit sayatan. Penjahitan sayatan ini merupakan tanda bahwa operasi hernia inguinalis sudah benar-benar selesai.
2. Laparoskopi
Prosedur operasi lainnya yang bisa dilakukan dokter untuk menangani hernia adalah metode minimal invasif atau lebih dikenal dengan laparoskopi. Laparoskopi sendiri adalah prosedur pembedahan dengan menggunakan alat penunjang tambahan.
Alat ini merupakan tabung tipis dan kecil yang dilengkapi dengan kamera serta cahaya pada bagian ujung. Karena alatnya yang kecil ini, maka sayatan pembedahan yang diperlukan bisa lebih kecil dibandingkan dengan prosedur open-surgery.
Pada dasarnya, kedua prosedur pembedahan untuk memperbaiki hernia memiliki keuntungan dan kekurangannya masing-masing. Namun, biasanya pemilihan prosedur pembedahan bergantung pada pertimbangan dokter, komplikasi, penyakit penyerta, serta tingkat keparahan hernia.
Rata-rata waktu pemulihan pasien pasca operasi hernia biasanya memerlukan kurang lebih 1 hingga 2 minggu. Namun, biasanya masa penyembuhan akan berbeda-beda pada setiap orang, bergantung dari keadaan pasien, komplikasi yang terjadi, dan penyakit penyerta lainnya.
Risiko akibat menjalani operasi hernia inguinalis
Sama seperti prosedur operasi lainnya, pembedahan hernia inguinalis tidak lepas dari risiko dan komplikasi. Untuk itu, ada beberapa risiko atau efek samping akibat melakukan operasi hernia, meliputi:
1. Infeksi luka operasi
Salah satu risiko akibat menjalani operasi hernia inguinalis yang pertama adalah infeksi pada luka operasi. Infeksi pasca operasi dapat terjadi akibat berbagai faktor, terutama karena tidak bisa menjaga kebersihan area bekas luka.
Karena itu, agar tidak terjadi infeksi, maka kamu harus selalu memerhatikan kebersihan luka dan mengontrol jahitan. Pastikan juga untuk mengikuti instruksi yang sudah diberikan oleh dokter untuk menghindari kemungkinan terjadinya infeksi pada luka operasi.
2. Nyeri pada luka bekas operasi
Selain infeksi, risiko lain yang mungkin dirasakan adalah nyeri pada luka bekas operasi. Nyeri ini bisa diakibatkan oleh menghilangnya obat anestesi yang diberikan sebelum operasi dilakukan.
Untuk itu, biasanya dokter akan memberikan obat analgetik untuk mengurangi rasa nyeri pasca operasi. Penggunaan obat nyeri ini dapat dihentikan jika pasien sudah tidak merasa sakit lagi.Â
3. Kekambuhan
Risiko lain akibat menjalani operasi adalah penyakit kambuh kembali. Ada beberapa kasus penyakit yang dioperasi, namun dapat kambuh di mana salah satunya adalah hernia.
Agar kekambuhan tidak terjadi, maka dokter akan menyarankan pasien untuk menghindari melakukan aktivitas fisik yang berat. Beberapa aktivitas yang dimaksud, seperti mengangkat atau mendorong benda yang memiliki beban terlalu berat.
Sebenarnya, tidak ada pantangan makanan setelah operasi hernia. Akan tetapi, pasien biasanya disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat penyembuhan luka. Beberapa makanan yang dapat membantu memperbaiki jaringan rusak adalah ikan gabus, putih telur, serta kacang-kacangan.
Itu dia beberapa informasi mengenai biaya operasi hernia inguinalis, persiapan, serta risiko yang mungkin terjadi. Untuk mengurangi risiko komplikasi, pastikan mengikuti instruksi yang diberikan dokter sebelum operasi.
Lindungi diri dengan asuransi kesehatan
Menyiapkan asuransi kesehatan untuk berjaga-jaga agar tak mengalami kesulitan dari risiko yang dapat ditimbulkan dari penyakit yang berpotensi berbahaya seperti tumor dan kanker.
Dengan memiliki perlindungan berupa asuransi kesehatan, kamu dapat lebih fokus pada penyembuhan tanpa perlu pusing dengan biaya yang perlu ditanggung. Sebab, biaya pengobatan maupun pemeriksaan sudah ditanggung oleh pihak asuransi.
Jangan lupa untuk memberikan perlindungan tambahan seperti asuransi penyakit kritis yang dapat menanggung biaya pengobatan penyakit kritis seperti berbagai jenis kanker, stroke, serangan jantung, hingga gagal ginjal.
Asuransi jenis ini dapat menanggung semua biaya perawatan dan pengobatan nasabahnya yang terkena musibah penyakit kronis. Tentunya, memiliki asuransi dapat mengurangi rasa khawatir dan cemas yang ditimbulkan akibat tagihan dari berbagai prosedur pengobatan.
Itulah informasi seputar biaya operasi fistula ani yang perlu kamu tahu. Semoga informasi tadi bermanfaat!
FAQ
Apakah BPJS menanggung biaya operasi hernia?
Kebanyakan penyakit ini sendiri menyerang pria dan anak-anak. Tak perlu khawatir mengenai biaya, operasi hernia adalah salah satu tindakan medis yang masuk dalam biaya yang ditanggung dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.
Operasi hernia biayanya berapa?
Sekitar Rp20 jutaan untuk satu tindakan dan belum termasuk obat-obatan maupun biaya konsultasi dokter sebelum dan pasca operasi.
Hernia inguinalis apakah harus operasi?
Hernia dapat menimbulkan benjolan pada perut bawah atau selangkangan. Jika ukurannya cukup besar, Anda mungkin perlu menjalani operasi hernia inguinalis.
Berapa lama operasi hernia sembuh total?
Waktu pemulihan yang diperlukan pasca operasi hernia terbuka umumnya berkisar antara 2â6 minggu. Selama proses pemulihan, mungkin akan timbul rasa sakit atau nyeri di sekitar area operasi. Biasanya dokter akan meresepkan obat pereda rasa sakit untuk mengatasinya.