Kisaran Biaya Operasi Laparoskopi Sesuai Penyakit dan Prosedur
Biaya operasi laparoskopi mulai dari Rp8.500.000 hingga lebih dari Rp45.000.000 ke atas per tindakan. Biaya operasi berbeda-beda untuk setiap pasien, tergantung diagnosis, kebutuhan pemeriksaan, tujuan medis, perawatan tunjangan lainnya, rumah sakit tempat pemeriksaan, serta fasilitas medis yang digunakan.Â
Laparoskopi adalah salah satu revolusi di bidang ilmu bedah di mana ahli bedah dapat melakukan prosedur operasi tanpa membuat sayatan besar di perut dan panggul sehingga minim rasa sakit.Â
Ketahui estimasi berapa biaya operasi laparoskopi di rumah sakit, serta pelajari manfaat asuransi kesehatan untuk membantu pembiayaan operasi dan perawatan kesehatan lainnya.Â
Estimasi Biaya Laparoskopi Berdasarkan Kondisi Medis
Laparoskopi digunakan untuk diagnosis atau mengobati kondisi medis pada perut atau panggul. Prosedur laparoskopi ini bisa dilakukan untuk mendeteksi miom, batu empedu, usus buntu, hernia, tuba falopi, dan lainnya.Â
Berikut adalah biaya operasi laparoskopi sesuai dengan prosedur dan jenis penyakitnya:
Jenis | Estimasi Biaya Operasi LaparoskopiÂ
(Mulai dari) |
Operasi Batu Empedu | Rp20 – 38 jutaan |
Operasi Usus Buntu | Rp12 – 49 jutaan |
Operasi Hernia | Rp10 – 22 jutaan |
Operasi Tuba Falopi | Rp24.- 40 jutaan |
Operasi Miom | Rp12 – 98 jutaan |
Operasi Angkat Kandung Empedu | Rp20 – 45 jutaan |
Operasi Kista | Rp24 – 60 jutaan |
Biaya operasi laparoskopi ini belum termasuk konsultasi, pemeriksaan, rawat inap, dan perawatan pascaoperasi.Â
Estimasi harga operasi laparoskopi bisa berubah atau berbeda sesuai dengan pilihan rumah sakit dan daerahnya, fasilitas, serta kondisi medis pasien. Sebaiknya siapkan dana 20-30% lebih tinggi untuk kebutuhan tidak terduga dan darurat.
Promo Harga Asuransi Kesehatan 2023
Hemat pengeluaran biaya rawat jalan dan rawat inap dengan asuransi kesehatan terbaik, Diskon 10%!
Promo ini juga berlaku untuk:
- asuransi kesehatan individu,
- asuransi kesehatan keluarga,
- asuransi kesehatan cashless,
- asuransi melahirkan,
- asuransi gigi,
- asuransi penyakit kritis,
- asuransi hospital cash plan,
- asuransi kesehatan syariah,
- asuransi kesehatan anak,
- asuransi kesehatan murni,
- asuransi rawat jalan,
- asuransi covid,
- asuransi karyawan.
Cek promo asuransi kesehatan terbaik di setiap perusahaan asuransi yang disediakan PT Anugrah Atma Adiguna, pialang asuransi terdaftar di OJK, dengan mengklik tautan berikut ini.
- BRI Life
- Allianz
- AXA Mandiri
- Garda Medika
- BNI Life
- Mandiri Inhealth
- Avrist
- AIA
- MAG
- AXA
- Ramayana
- Manulife
- Lippo
- Cigna
- Sinar Mas
- Mandiri Inhealth
- Sinarmas MSIG Life
- Zurich
Klik brand asuransi kesehatan di atas untuk mendapat info selengkapnya! Untuk informasi lebih lengkap, cek detailnya di Asuransi Kesehatan Terbaik 2023 untuk Keluarga dan Individu.
Estimasi Biaya Laparoskopi Usus Buntu di Rumah Sakit
Operasi pengangkatan usus buntu (apendektomi) dengan metode laparoskopi adalah metode alternatif untuk bedah terbuka pada usus buntu.Â
Umumnya, dokter akan menyarankan operasi usus buntu dengan laparoskopi pada pasien anak-anak, usia lanjut, obesitas, sedang hamil, atau dengan kondisi medis lain yang lebih risiko untuk operasi bedah terbuka.Â
Berikut kisaran biaya biaya operasi usus buntu laparoskopi berdasarkan lokasi rumah sakit:
Jakarta
Rumah Sakit | Wilayah | Estimasi Biaya Operasi LaparoskopiÂ
(Mulai dari) |
MRCCC Siloam Hospitals Semanggi | Setiabudi | Rp49.000.000 |
Mayapada Hospital Jakarta Selatan | Jakarta Selatan | Rp15.860.000 |
Siloam Hospitals TB Simatupang | Cilandak | Rp38.000.000 |
RS Brawijaya Antasari | Kebayoran Baru | Rp27.650.000 |
Siloam Hospitals Asri | Pancoran | Rp31.620.000 |
Rumah Sakit Royal Progress | Tanjung Priok | Rp15.940.000 |
Mitra Keluarga Kelapa Gading | Kelapa Gading | |
RS dr. Abdul Radjak Salemba | Senen | Rp24.610.000 |
RS Islam Jakarta Cempaka Putih | Cempaka Putih | Rp27.900.000 |
SamMarie Wijaya | Kebayoran Baru | Rp25.000.000 |
Tangerang
Rumah Sakit | Wilayah | Estimasi Biaya Operasi LaparoskopiÂ
(Mulai dari) |
Rumah Sakit Premier Bintaro | Pondok Aren, Tangerang Selatan | Rp40.455.000 |
Bekasi
Rumah Sakit | Wilayah | Estimasi Biaya Operasi LaparoskopiÂ
(Mulai dari) |
Mitra Keluarga Bekasi Timur | Bekasi Timur | Rp17.000.000 |
Mitra Keluarga Cibubur | Jatisampurna, Bekasi | Rp16.000.000 |
Bandung
Rumah Sakit | Wilayah | Estimasi Biaya Operasi LaparoskopiÂ
(Mulai dari) |
Rumah Sakit Immanuel | Bojongloa Kidul, Bandung | Rp2.456.000 |
Surabaya
Rumah Sakit | Wilayah | Estimasi Biaya Operasi LaparoskopiÂ
(Mulai dari) |
Rumah Sakit Manyar Medical Centre | Sukolilo, Surabaya | Rp315.000 |
Rumah Sakit Premier Surabaya | Sukolilo, Surabaya | Sukolilo, Surabaya |
Makassar
Rumah Sakit | Wilayah | Estimasi Biaya Operasi LaparoskopiÂ
(Mulai dari) |
Rumah Sakit Stella Maris Makassar | Ujung Pandang, Makassar | Rp9.330.000 |
Pekanbaru
Rumah Sakit | Wilayah | Estimasi Biaya Operasi LaparoskopiÂ
(Mulai dari) |
RS Hermina Pekanbaru | Tampan, Pekanbaru | Rp12.473.000 |
Bali
Rumah Sakit | Wilayah | Estimasi Biaya Operasi LaparoskopiÂ
(Mulai dari) |
RS Grha Bhakti Medika | Klungkung, Bali | Rp8.581.084 |
Rumah Sakit Balimed Denpasar | Denpasar Barat, Denpasar | Rp27.713.650 |
Bangkok
Rumah Sakit | Wilayah | Estimasi Biaya Operasi LaparoskopiÂ
(Mulai dari) |
Paolo Hospital | Ratchathewi, Bangkok | Rp78.005.538 |
Tidak semua rumah sakit memiliki layanan laparoskopi. Beberapa rumah sakit mungkin memiliki fasilitas dan tim medis yang lebih spesialis dalam melakukan operasi laparoskopi. Maka dari itu, biayanya cenderung lebih mahal dari operasi bedah terbuka.Â
Sebaiknya cek dengan rumah sakit terdekat untuk mengetahui apakah mereka menawarkan layanan laparoskopi atau tidak, serta cakupan dan layanan medis tersebut.
Estimasi Biaya Operasi Angkat Kandung Empedu dengan Laparoskopi
Operasi angkat kandung empedu dengan laparoskopi adalah prosedur pengangkatan kandung empedu yang dilakukan dengan membuat beberapa sayatan kecil di perut.Â
Biaya operasi ini cukup variatif dan bisa berkisar antara Rp20.000.000 hingga Rp45.000.000, tergantung pada rumah sakit yang dipilih. Berikut ini kisaran biaya laparoskopi di beberapa rumah sakit di Indonesia:
Jakarta
Rumah Sakit | Wilayah | Estimasi Biaya Operasi LaparoskopiÂ
(Mulai dari) |
Siloam Hospitals TB Simatupang | Cilandak, Jakarta | Rp38.000.000 |
Rumah Sakit Premier Jatinegara | Jatinegara, Jakarta | Rp23.000.000 |
Palembang
Rumah Sakit | Wilayah | Estimasi Biaya Operasi LaparoskopiÂ
(Mulai dari) |
Siloam Sriwijaya Palembang | Ilir Barat I, Palembang | Rp20.000.000 |
Surabaya
Rumah Sakit | Wilayah | Estimasi Biaya Operasi LaparoskopiÂ
(Mulai dari) |
Rumah Sakit Manyar Medical Centre | Sukolilo, Surabaya | |
Rumah Sakit Premier Surabaya | Sukolilo, Surabaya |
Bali
Rumah Sakit | Wilayah | Estimasi Biaya Operasi LaparoskopiÂ
(Mulai dari) |
RS Grha Bhakti Medika | Klungkung, Bali | Rp9.680.901 |
Disarankan untuk mempersiapkan dana tambahan sekitar 20-30% dari biaya yang diperkirakan guna mengantisipasi kebutuhan yang tidak terduga.
Apakah Operasi Laparoskopi Ditanggung BPJS?
Bisakah laparoskopi dengan BPJS? Bisa, secara prinsip, BPJS Kesehatan dapat menanggung semua biaya operasi medis darurat atau pengobatan.Â
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 28 Tahun 2014 yang memuat pedoman pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), berikut ini daftar operasi bedah penyakit yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan:
- Operasi Jantung
- Operasi Caesar
- Operasi Kista Ovarium
- Operasi Miom
- Operasi Usus Buntu
- Operasi Mata
- Operasi Tumor
- Operasi Odontektomi
- Operasi Bedah Mulut
- Operasi Bedah Vaskuler
- Operasi Amandel
- Operasi Katarak
- Operasi Hernia atau turun berok
- Operasi Kanker
- Operasi Kelenjar Getah Bening
- Operasi Pencabutan Pen
- Operasi Penggantian Sendi Lutut
- Operasi Tubektomi
- Operasi Urologi
- Operasi Batu Empedu
Prosedur operasi yang ditanggung BPJS umumnya menggunakan metode operasi terbuka. Operasi bedah dengan metode laparoskopi mungkin dapat ditanggung oleh BPJS berdasarkan rekomendasi dari dokter yang merawat.Â
Selain itu, pasien juga harus mengikuti syarat dan ketentuan BPJS Kesehatan, di antaranya:
- Pasien adalah peserta aktif BPJS Kesehatan.
- Memiliki surat rujukan dari fasilitas kesehatan pertama (Puskesmas).
- Mengikuti alur pendaftaran dan penanganan di fasilitas kesehatan yang diarahkan oleh BPJS.Â
Silakan hubungi BPJS Kesehatan atau petugas rumah sakit untuk mengetahui informasi selanjutnya.
Apakah Asuransi Kesehatan Cover Biaya Operasi Laparoskopi?
Terdapat banyak jenis asuransi kesehatan yang menawarkan manfaat berbeda-beda, termasuk manfaat untuk operasi laparoskopi. Manfaat pertanggungan asuransi berbeda-beda tergantung dengan polis yang kamu pilih.Â
Asuransi kesehatan adalah jenis asuransi yang membantu membiayai biaya kesehatan individu atau keluarga, seperti biaya pengobatan, perawatan, atau operasi medis. Tujuannya adalah untuk membantu meringankan beban finansial bagi pemegang polis dalam mengatasi biaya medis yang tinggi.
Menjalankan operasi laparoskopi setidaknya bisa menghabiskan biaya mulai dari Rp8.000.000 hingga Rp60.000.000. Jumlah ini tentunya tidak sedikit untuk beberapa orang. Bila kamu punya asuransi kesehatan, kamu bisa klaim sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.Â
Asuransi kesehatan membantu memastikan bahwa individu dan keluarga memiliki akses layanan kesehatan yang baik untuk menjaga dan memelihara kualitas hidup mereka.
Kamu bisa pelajari dulu pilihan polis, premi, dan manfaat asuransi kesehatan melalui DuitPintar, marketplace asuransi terpercaya di Indonesia. Duitpintar adalah pialang asuransi yang beroperasi di bawah PT Anugrah Atma Adiguna telah terdaftar dan diawasi oleh OJK sesuai dengan nomor izin KEP-018/KMK.17/1992.
Jangan khawatir dengan premi asuransi, kini harga asuransi kesehatan juga sudah kompetitif, ramah kantong, dan dapat kamu sesuaikan dengan kemampuan serta kebutuhan.Â
DuitPintar juga senantiasa memberikan promo dan layanan terbaik untuk berbagai pilihan polis. DuitPintar hanya bekerja sama dengan perusahaan asuransi terpercaya, berkualitas, dan diawasi oleh OJK.Â
Apa Itu Operasi Laparoskopi?Â
Laparoskopi adalah prosedur minimal invasif (tanpa membuat sayatan yang besar di kulit) untuk memeriksa organ dalam perut (abdomen) dan organ panggul wanita.
Laparoskopi dapat digunakan baik untuk mengambil sampel jaringan kecil untuk tujuan pengujian (biopsi) maupun untuk mengangkat organ-organ bermasalah pada abdomen seperti usus buntu atau kantong empedu (kolesistektomi).
Operasi laparoskopi dilakukan untuk diagnosis, evaluasi, atau tindakan bedah untuk penyakit usus buntu, batu empedu, hernia, tuba falopi, hingga miom.Â
Fungsi Operasi Laparoskopi
Laparoskopi adalah teknik bedah minimal invasif yang menggunakan instrumen laparoskop yang dimasukkan melalui lubang kecil pada perut.Â
Berikut adalah beberapa fungsi utama laparoskopi:
- Diagnostik: Menentukan diagnosis dan mengevaluasi kondisi medis dari gejala yang pasien rasakan.
- Intervensi Bedah: Melakukan berbagai jenis intervensi bedah, seperti pengangkatan usus buntu, kolesistektomi, atau pengobatan infertilitas.
- Biopsi: Mengambil sampel jaringan untuk pengujian laboratorium.
- Monitoring: Memantau dan mengontrol perkembangan kondisi medis setelah intervensi bedah.
- Pemulihan yang LebihCepat: Menawarkan pemulihan yang lebih cepat dan lebih ringan dibandingkan dengan teknik bedah invasif tradisional.
Laparoskopi abdomen dilakukan untuk memeriksa perut dan organ dalamnya untuk:
- Cedera di dalam perut;
- Pendarahan internal di dalam perut;
- Infeksi di dalam perut;
- Sakit perut yang tidak bisa dijelaskan;
- Penyumbatan pada perut yang tidak bisa dijelaskan;
- Tumor dan pertumbuhan abnormal lainnya;
- Stadium kanker organ perut;
- Kondisi lain, seperti ketika hasil pemeriksaan fisik, rontgen, atau CT scan tidak jelas.
Pembedahan dengan metode laparoskopi dibutuhkan untuk penyakit:
- Operasi usus buntu (appendicitis);
- Batu kandung empedu (cholecystitis, cholelithiasis);
- Perlengkapan usus;
- Operasi pada lambung;
- Operasi usus halus;
- Operasi usus besar;
- Gangguan serius pada organ dalam perut lainnya.Â
Laparoskopi ginekologi untuk wanita digunakan untuk memeriksa kondisi:
- Nyeri dan masalah panggul;
- Menilai status kesuburan;
- Membetulkan posisi rahim;
- Memisahkan perlengketan;
- Kista ovarium (kistektomi);
- Miom (miomektomi);
- Pengangkatan rahim (histerektomi);
- Fibroid;
- Saluran tuba;
- Sterilisasi atau ligasi;
- Terapi abses rongga panggul;
- Kehamilan ektopik (kehamilan yang terjadi di luar rahim);
- Endometriosis (endometrium tumbuh di luar dinding rahim).
Fungsi laparoskopi bervariasi tergantung pada kondisi medis individu dan diskusi dengan dokter.
Kapan Harus Melakukan Laparoskopi?
Dokter akan menyarankan operasi laparoskopi bila:
- Terdiagnosis adanya masalah pada organ-organ dalam perut seperti appendicitis, kolesistitis, serta masalah pada organ reproduksi.
- Perlu melakukan biopsi untuk menentukan diagnosis atau mengevaluasi kondisi medis.
- Perlu melakukan intervensi bedah yang relatif kecil dan tidak invasif.
- Menginginkan pemulihan yang lebih cepat dan mengurangi risiko infeksi setelah operasi.
- Memerlukan pengawasan dan monitoring yang lebih baik selama operasi.
Rekomendasi operasi laparoskopi bergantung pada kondisi medis individu dan diskusi dengan dokter.
Kelebihan Operasi Bedah Metode Laparoskopi
Berikut adalah beberapa kelebihan teknik bedah laparoskopi:
- Minimal Invasif: Laparoskopi adalah teknik bedah minimal invasif yang memerlukan lubang kecil pada perut. Ini mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat pemulihan.
- Rasa Sakit yang Lebih Sedikit: Prosedur laparoskopi menghasilkan rasa sakit yang lebih sedikit dibandingkan dengan teknik bedah invasif tradisional.
- Pemulihan yang Lebih Cepat: Pasien yang menjalani laparoskopi biasanya memiliki waktu pemulihan yang lebih singkat dibandingkan dengan teknik bedah invasif tradisional. Ini karena tidak ada luka sayatan besar sehingga pasien dapat kembali ke kehidupan normal lebih cepat.
- Lebih Cepat Keluar dari Rumah Sakit: Waktu pemulihan pasien bedah invasif tradisional adalah 4 sampai 8 minggu dan rawat inap di rumah sakit adalah 1 atau lebih dari seminggu. Dengan metode operasi laparoskopi, waktu pemulihan adalah 2 sampai 3 minggu dan rawat inap di rumah sakit hanya 2 malam saja atau tergantung saran dokter.
- Lebih Sedikit Bekas Luka: Laparoskopi memiliki tingkat bekas luka yang lebih rendah dibandingkan dengan teknik bedah invasif tradisional.
- Lebih Sedikit Penggunaan Obat Pereda Nyeri: Ini karena hanya melibatkan area sayatan pembedahan yang kecil.Â
- Visualisasi yang Lebih Baik: Metode laparoskopi memungkinkan dokter untuk evaluasi area diagnosis dengan lebih jelas, sehingga memungkinkan untuk memberikan saran medis dan tindakan yang lebih akurat.Â
- Monitoring Yang Lebih Baik: Laparoskopi memungkinkan dokter untuk memantau perkembangan kondisi medis pasien secara lebih baik setelah intervensi bedah.
- Risiko Infeksi Lebih Sedikit: Karena paparan organ dalam lebih minim untuk kontaminan eksternal.
Catatan: Kelebihan laparoskopi bervariasi tergantung pada kondisi medis individu dan diskusi dengan dokter.
Kekurangan dari Operasi Laparoskopi
Meskipun operasi laparoskopi memiliki banyak keunggulan bagi pasien, ada beberapa kekurangan sebagai berikut:
- Dokter bedah memiliki jangkauan gerak terbatas karena lubang invasinya kecil.
- Dokter bedah mungkin mengalami kesulitan merasakan jaringan
- Metode laparoskopi termasuk keterampilan motorik non-intuitif yang sulit dipelajari.
- Biaya laparoskopi lebih mahal dari tindakan bedah invasif tradisional.Â
Prosedur Operasi LaparoskopiÂ
Berikut ini prosedur operasi laparoskopi dari mulai persiapan, proses, dan perawatan setelah operasi:Â
Sebelum
- Dokter dan petugas layanan kesehatan tersebut akan menjelaskan prosedur laparoskopi. Kamu bisa tanyakan semua detailnya.Â
- Kamu mungkin diminta untuk menandatangani formulir persetujuan yang memberikan izin untuk prosedur laparoskopi. Baca formulir dengan teliti dan ajukan pertanyaan jika ada yang tidak kamu mengerti.Â
- Dokter akan bertanya dan mengecek riwayat medis kamu. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, dan tes diagnostik terkait untuk memastikan kondisi kamu sesuai dengan kriteria dan aman untuk menjalani prosedur laparoskopi.Â
- Beri tahu dokter bila kamu ada riwayat alergi obat, seperti lateks, plester, dan obat bius (lokal dan umum).
- Beri tahu dokter semua obat, vitamin, suplemen, dan obat bebas/resep, dan obat herbal yang sedang kamu konsumsi.Â
- Beri tahu dokter bila kamu sedang mengonsumsi obat lain yang memengaruhi pembekuan darah, seperti aspirin dan ibuprofen. Dokter mungkin akan meminta kamu berhenti mengonsumsi obat-obatan itu sebelum prosedur.
- Beri tahu dokter bila kamu berpikir mungkin sedang hamil muda. Â
- Beri tahu dokter bila kamu punya riwayat gangguan perdarahan.Â
- Pasien tidak boleh makan dan minum selama 8 jam sebelum prosedur laparoskopi.
- Dalam beberapa kasus, dokter akan meminta pasien untuk mengonsumsi obat pencahar oral untuk membersihkan usus sebelum prosedur.Â
- Tergantung jenis laparoskopi, dokter mungkin akan memberikan obat bius agar pasien lebih tenang.Â
- Dokter mungkin mungkin memiliki instruksi lain untuk Anda berdasarkan kondisi medis kamu.
Proses
Laparoskopi dapat dilakukan secara rawat jalan tergantung kebutuhan dan kondisi medis pasien, tapi kebanyakan secara rawat inap.
Secara umum, begini proses laparoskopi:
- Pasien harus melepas semua perhiasan, termasuk bila memakai anting tindik dekat pusar.Â
- Pasien menggunakan baju rumah sakit.Â
- Dokter memasukan IV (intravena) ke lengan atau tangan.Â
- Dokter menempatkan tabung (kateter urine) di kandung kemih.Â
- Ahli anestesi akan memeriksa detak jantung, tekanan darah, pernapasan, dan kadar oksigen darah selama operasi.
- Bila terlalu banyak rambut halus di lokasi pembedahan, mungkin akan dicukur dulu.Â
- Dokter membersihkan kulit lokasi pembedahan dengan larutan steril (antiseptik).
- Bila pasien tidak menerima anestesi umum, maka anestesi lokal disuntikkan ke tempat sayatan.
- Dokter akan membuat sayatan kecil di bawah pusar. Lalu, memasukan gas karbon dioksida sehingga perut membengkak. Ini untuk memudahkan melihat organ, jaringan, dan struktur lainnya.Â
- Pasien mungkin akan merasa nyeri ringan di perut dan bahu akibat suntikan karbon dioksida bila tidak dilakukan anestesi umum.Â
- Alat Laparoskop akan dimasukkan dan prosedur akan dimulai.
- Prosedur dilakukan sesuai dengan tujuan medis.Â
- Setelah selesai, luka akan ditutup dengan jahitan, selotip, atau staples bedah dan perban steril.
Setelah
Pasien akan diawasi untuk memastikan bahwa kondisinya membaik. Dokter akan mengecek secara berkala tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan pasien.Â
Dokter akan memberi petunjuk cara memberi saran medis pascaoperasi, di antaranya:
- Luka operasi harus tetap kering.
- Dokter akan memberi tahu cara membersihkannya atau cara mengganti perbannya bila lepas.
- Pasien mungkin merasa sakit perut selama beberapa hari akibat gas karbon dioksida yang masih terjebak di sana.Â
- Pasien mungkin diberikan obat pereda nyeri dan obat lainnya sesuai kebutuhan medis.Â
- Jangan minum minuman berkarbonasi selama 1 atau 2 hari setelah prosedur.
- Usahakan konsumsi makanan yang lembut dan mudah dicerna.Â
- Pasien disarankan membatasi aktivitas fisik berat dalam beberapa hari.Â
- Pasien akan diminta untuk kontrol lagi dalam beberapa hari.Â
- Proses pemulihan pasien bervariasi.Â
Adakah Risiko Efek Samping dan Komplikasi Operasi Laparoskopi?
Komplikasi ringan yang mungkin terjadi dari prosedur laparoskopi antara lain:
- Pendarahan dari sayatan,Â
- Luka pada organ di perut,Â
- Gas karbon dioksida yang masuk ke tempat lain selain perut menyebabkan nyeri.
- Hubungi dokter bila kamu merasakan:
- Demam dan menggigil;
- Pendarahan atau kering di lokasi sayatan;
- Rasa sakit tidak biasa di lokasi sayatan;
- Mual dan muntah;Â
- Sulit buang air kecil.
Pasien yang Tidak Disarankan Melakukan LaparoskopiÂ
Metode laparoskopi tidak disarankan pada pasien dengan kondisi sebagai berikut:
- Pertumbuhan atau kegawatan kanker perut (organ perut) sudah sampai stadium lanjut.
- Tuberkulosis jangka panjang (kronis).
- Masalah pendarahan, seperti jumlah trombosit darah yang rendah (trombositopenia).
- Memiliki jaringan parut (adhesi) dari bekas operasi lain sebelumnya.
- Pasien harus mengonsumsi obat pengencer darah karena kondisi medis tertentu, seperti obesitas, pendarahan dalam perut, dll.Â
- Risiko lain yang membuat laparoskopi tidak dianjurkan. Beberapa kondisi medis pasien dapat mengganggu proses laparoskopi sehingga tidak disarankan.Â
Itulah informasi tentang biaya operasi laparoskopi sesuai dengan prosedur dan tempat prosedur ini dilakukan. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalankan prosedur ini, ya!
FAQ: Orang Juga Bertanya
Berapa Sih Biaya Laparoskopi?
Biaya Laparoskopi di rumah sakit swasta mulai dari Rp10-45 juta atau bahkan lebih, tergantung kebutuhan medis, perawatan lanjutan, dan fasilitas rumah sakit.
- Biaya operasi batu empedu dengan laparoskopi mulai dari Rp20.000.000 sampai Rp38.000.000.
- Biaya operasi usus buntu dengan laparoskopi mulai dari Rp12.473.000 sampai Rp49.000.000.
- Biaya operasi hernia laparoskopi mulai dari Rp10.000.000 sampai Rp22.720.000.
- Biaya operasi laparoskopi tuba falopi mulai dari Rp24.000.000 sampai Rp40.000.000.
- Biaya operasi laparoskopi miom mulai dari Rp12.600.000 sampai Rp98.100.000.
- Biaya operasi laparoskopi untuk angkat kandung empedu mulai dari Rp20.000.000 hingga lebih dari Rp45.000.000.
- Biaya angkat kandung empedu dengan laparoskopi mulai dari Rp9.700.000 sampai Rp20.000.000.
Apakah Operasi Laparoskopi Ditanggung BPJS?
BPJS Kesehatan dapat menanggung biaya operasi sesuai dengan perawatan medis pasien. Pasien harus mendapat rujukan dari Faskes I dan mengikuti prosedur BPJS agar biaya perawatan medis dapat ditanggung.
Berapa Lama Waktu Operasi Laparoskopi?
Prosedur laparoskopi umumnya selama 30â60 menit untuk kebutuhan diagnosis penyakit organ dalam perut dan panggul.
Operasi Laparoskopi Apakah Dibius Total?
Dokter akan memberi anestesi umum atau bius total selama tindakan laparoskopi. Namun, prosedur ini juga dapat dilakukan dengan anestesi lokal tergantung dengan kebutuhan medis dan saran dokter.
Apakah Laparoskopi Harus Rawat Inap?
Pasien laparoskopi biasanya harus menjalani rawat inap, namun mungkin juga bisa dilakukan secara rawat jalan. Ini tergantung dengan kebutuhan medis dan saran dokter.
Berapa Harga Operasi Laparoskopi Kista?
Biaya operasi laparoskopi kista mulai dari Rp24 – 60 jutaan. Biaya tergantung pada perawatan medis lanjutan dan kebutuhan medis pasien lainnya.
Apakah Laparoskopi Operasi Besar?
Laparoskopi adalah metode bedah minimal invasif atau melalui sayatan kecil dan tipis. Jadi, termasuk operasi bedah ringan.
Apakah Laparoskopi Aman?
Bedah laparoskopi aman dan minim risiko selama dilakukan sesuai prosedur dan oleh ahli bedah profesional.
Berapa Lama Rawat Inap Laparoskopi?
Dokter mungkin menyarankan pasien untuk rawat inap selama 1-3 hari atau setelah kondisi pasien dinilai membaik dan aman untuk melanjutkan rawat jalan di rumah.
Bolehkah Operasi Laparoskopi Saat Haid?
Silakan konsultasi dengan dokter apakah prosedur laparoskopi boleh dilakukan saat pasien sedang haid. Bila kondisi tidak memungkinkan dengan gejala nyeri menstruasi, pendarahan, atau lainnya, kamu dapat menunda prosedur dan ikuti saran dokter.
Setelah Operasi Laparoskopi Apa Bisa Hamil?
Prosedur laparoskopi dapat dilakukan untuk menghilangkan fibroid atau lesi endometriotik serta melepas blokir dari tuba falopi untuk memperbesar peluang kehamilan. Namun, ada banyak faktor lain untuk meningkatkan potensi kehamilan dan pasien mungkin harus konsultasi ke dokter kandungan lanjutan untuk merencanakan kehamilan.
Kapan Harus Melakukan Laparoskopi?
Dokter akan menyarankan operasi laparoskopi tergantung dari kondisi pasien, seperti bila mengalami kondisi nyeri parah pada perut yang tidak dapat dijelaskan, usus buntu, benjolan di perut, masalah kehamilan, dan gejala lain pada organ dalam perut dan panggul.
Laparoskopi Apakah Sakit?
Operasi bedah dengan metode laparoskopi dinilai tidak sakit atau rasa sakitnya lebih minim dari pada operasi bedah konvensional. Ini juga menyebabkan luka yang lebih kecil dan penyembuhan lebih cepat.