Biaya Operasi Pendarahan Otak 2023 dan Penanganannya
Biaya operasi pendarahan otak menjadi hal pertama yang dipikirkan kebanyakan orang ketika anggota keluarga atau bahkan dirinya sendiri didiagnosa mengalami kondisi ini.
Nominal biayanya yang dikenal tidak sedikit untuk melakukan operasi, terkadang membuat pasien menolak dilakukannya tindakan medis satu ini.
Meski begitu, biaya operasi pendarahan otak biasanya berbeda-beda karena tergantung pada kondisi pasien serta kebijakan setiap rumah sakit.
Agar memudahkan kamu mengetahui biaya operasi craniotomy (pendarahan otak), simak penjelasannya di bawah ini.
Biaya Operasi Pendarahan Otak
Pendarahan otak atau dikenal dengan istilah brain hemorrhage adalah kondisi di mana pembuluh arteri pada otak pecah, sehingga menyebabkan perdarahan lokal di jaringan sekitarnya.
Dikarenakan tergolong keadaan medis yang darurat, maka memerlukan perawatan sesegera mungkin salah satunya melalui tindakan operasi bedah saraf kepala.
Biaya operasi pendarahan otak sendiri bervariasi, tergantung tingkat keparahan pendarahan otak, lokasi pendarahan otak, teknik operasi, dan sebagainya.
Selain itu, selaras dengan teknologi yang canggih dan tindakan rumit yang dilakukan untuk operasi, biaya operasi pendarahan otak pun bisa semakin mahal.
Adapun beberapa gambaran estimasi biaya operasi pendarahan otak di berbagai rumah sakit di Indonesia bisa kamu simak berikut ini.
Rumah Sakit |
Biaya Operasi Pendarahan Otak |
RS EMC Sentul | Mulai dari Rp8.100.000 |
RSU Bunda Jakarta | Mulai dari Rp105.645.748 |
RS Cibitung Medika | Mulai dari Rp5.193.000 |
Mitra Keluarga Kemayoran Jakarta | Mulai dari Rp87.200.000 |
Rumah Sakit Royal Progress Jakarta | Mulai dari Rp12.406.000 |
Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta | Mulai dari Rp27.680.000 |
Mitra Keluarga Bekasi Timur | Mulai dari Rp10.000.000 |
Mitra Keluarga Cikarang | Mulai dari Rp42.000.000 |
RS Hermina Pandanaran Semarang | Mulai dari Rp12.061.000 |
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin | Mulai dari Rp4.687.000 |
Rumah Sakit Tk.II Pelamonia Makassar | Mulai dari Rp15.372.000 |
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo | Mulai dari Rp10.500.000 |
Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus | Mulai dari Rp720.000 |
Biaya Operasi Pendarahan Otak BPJS
Tingginya biaya operasi bedah saraf otak yang diakibatkan oleh pendarahan, membuat sebagian orang mencoba mengandalkan asuransi BPJS Kesehatan.
Namun, apakah operasi pendarahan otak ditanggung BPJS?
Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No.52 Tahun 2016, operasi pecah pembuluh darah atau perdarahan otak dapat ditanggung oleh BPJS.
Namun, perlu diingat bahwa biaya operasi otak karena stroke hanya bisa dilakukan pada peserta BPJS yang memenuhi syarat dan menyelesaikan prosedur pengajuan penggunaan BPJS sesuai ketentuan.
Adapun sejumlah syarat dan ketentuan untuk menerima layanan operasi pendarahan otak, yaitu:
- Memiliki kartu BPJS atau JKN-KIS yang aktif;
- Tidak menunggak iuran BPJS Kesehatan;
- Membawa surat rujukan dari dokter di Faskes tingkat pertama (puskesmas atau klinik);
- Membawa kartu pasien yang didapat dari rumah sakit rujukan.
Perlu diketahui, untuk biaya operasi pendarahan otak karena kecelakaan atau terkait kekerasan maupun kriminal, hal ini dikecualikan dalam tanggungan BPJS.
Sementara itu, berdasarkan Permenkes Nomor 52 Tahun 2016 juga, setiap pasien akan mendapatkan fasilitas rawat inap pada rumah sakit rujukan dengan tiga kelas, yang masing-masing memiliki tarif berbeda.
Untuk tahu rincian tarif dari masing-masing kelas untuk biaya operasi pendarahan otak maupun biaya operasi penyumbatan pembuluh darah di otak, kamu bisa simak berikut ini:
Rekomendasi Dokter Bedah Saraf Terbaik di Jakarta dan Kota Lainnya
Biaya berobat ke dokter spesialis saraf memang tidaklah murah, layaknya biaya operasi otak yang juga umumnya sama-sama dilakukan oleh dokter bedah saraf.
Nah, bagi kamu yang ingin berkonsultasi dan sedang mencari dokter spesialis saraf terbaik di Jakarta, Tangerang, Semarang, Surabaya, dan kota lainnya, berikut rekomendasinya yang dilansir dari Alodokter.
Dokter Bedah Saraf |
Lokasi Praktik |
Estimasi Biaya Dokter Saraf |
Prof. Dr. dr. Eka Julianta Wahjoepramono, Sp.BS | Siloam Hospitals Lippo Village | Rp500.000 |
Prof. Dr. dr. Satyanegara, Sp.BS | Mayapada Hospital Jakarta Selatan | Rp350.000 |
Prof. Dr. dr. Zainal Muttaqin, Ph.D, Sp.BS | Rumah Sakit Telogorejo Semarang | Rp350.000 |
Dr. Ingrid Ayke Widjaya, Sp.BS | Mayapada Hospital Jakarta Selatan | Rp350.000 |
Dr. dr. Julius July, Sp.BS, Ph.D | Siloam Hospitals Lippo Village | Rp500.000 |
Dr. Roslan Yusni Hasan, Sp.BS | Mayapada Hospital Tangerang | Rp350.000 |
Dr. dr. Wawan Mulyawan, Sp.BS | RSU Bunda Jakarta | Rp495.000 |
Dr. Selfy Oswari, Sp.BS | RS EMC Sentul | Rp375.000 |
Dr. Syafrizal Abubakar, Sp.BS (K), FINPS | RS Brawijaya Suharjo Tebet Jakarta | Rp350.000 |
Dr. dr. Eko Agus Subagio, Sp.BS (K) | Mitra Keluarga Surabaya | Rp400.000 |
dr. Rahadian Indarto Susilo, Sp.BS | Rumah Sakit Premier Surabaya | Rp300.000 |
dr. Petra Octavian Perdana Whajoepramono, Sp.BS | Siloam Hospitals Kebon Jeruk | Rp300.000 |
dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS | Lamina Pain and Spine Center Pancoran Jakarta | Rp225.000 |
Dr. dr. Lutfi Hendriansyah, Sp.BS | Siloam Hospitals Lippo Village | Rp500.000 |
dr. Alfred Sutrisno Sim, Sp.BS (K) | RS EMC Alam Sutera Tangerang Selatan | Rp475.000 |
dr. Ali Shahab, Sp.BS | Siloam Hospitals Asri Jakarta | Rp350.000 |
dr. Gibran Aditiara Wibawa, Sp.BS | Mayapada Hospital Kuningan Jakarta | Rp350.000 |
dr. Willy Adhimarta, Sp.BS | Siloam Hospitals Makassar | Rp200.000 |
Dr. dr. Setyo Widi Nugroho, Sp.BS (K) | Eka Hospital BSD Tangerang Selatan | Rp520.000 |
Pengertian Pendarahan Otak
Sebagai salah satu jenis stroke, pendarahan otak atau dikenal juga dengan istilah brain hemorrhage adalah kondisi saat pembuluh arteri otak pecah.
Pendarahan ini mengakibatkan jaringan otak mengalami iritasi dan bengkak yang disebut dengan cerebral edema.
Darah tersebut menggenang dan menggumpal (hematoma) sehingga bisa menekan jaringan otak dan memengaruhi aliran darah di sekitarnya.
Akibatnya, aliran darah menjadi tidak lancar dan membuat sel-sel di otak tidak bisa mendapatkan oksigen dan makanan, yang berpotensi membunuh sel-sel otak.
Selain itu, pendarahan bisa terjadi di dalam otak, di antara otak dan selaput (membran) yang melapisinya, bahkan di antara lapisan pelindung otak, atau di antara tengkorak kepala dan lapisan pelindung otak.
Kasus medis seperti ini sangat darurat dan harus segera dilakukan perawatan secepat mungkin untuk menghindari risiko-risiko yang lebih buruk dan tidak diinginkan.
Sebab, pada beberapa kasus pasien yang mengalami pendarahan otak dan tidak segera ditangani, kondisi tersebut dapat menyebabkan pasien berakhir dengan kelumpuhan permanen.
Walaupun memang tidak sedikit pula pasien yang bisa berhasil pulih dengan baik.
Gejala Komplikasi yang Disebabkan oleh Pendarahan Otak
Pada kondisi tertentu, pendarahan dapat menyebabkan sel-sel pada otak gagal untuk berkoordinasi dengan organ tubuh lainnya, yang mengakibatkan gangguan pada fungsi organ tubuh.
Kondisi medis tersebut dapat menimbulkan berbagai jenis komplikasi, tergantung pada lokasi pendarahan dan tingkat keparahannya.
Adapun beberapa gejala komplikasi yang mungkin terjadi akibat pendarahan otak di antaranya yaitu:
- Gangguan pergerakan tubuh
- Menurunnya kemampuan mengingat atau bahkan hilang ingatan
- Penglihatan terganggu
- Kesulitan berbicara
- Kesulitan memahami kata-kata atau informasi
- Merasakan lemah atau mati rasa pada beberapa bagian tubuh
- Kebingungan
- Perubahan sifat dan masalah emosional (depresi)
- Demam
- Kejang
- Paralysis
- Pembengkakan otak
- Pneumonia
Beberapa gejala komplikasi di atas bahkan berpotensi terjadi secara permanen.
Oleh karena itu, penanganan medis sangat diperlukan termasuk apabila kamu harus membayar biaya operasi pendarahan otak yang cukup menguras kantong.
Penanganan Pendarahan Otak Melalui Prosedur Operasi
Prosedur operasi pendarahan otak menjadi salah satu keputusan yang umumnya direkomendasikan oleh dokter untuk menangani kondisi medis seperti ini.
Tindakan pembedahan sendiri tentunya bukan direkomendasikan dokter tanpa alasan.
Hal ini biasanya sangat tergantung dari tingkat keparahan pendarahan, penyebab, lokasi pendarahan otak, hingga kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Umumnya, prosedur operasi pendarahan otak direkomendasikan untuk segera dilakukan apabila terjadi beberapa kondisi berikut ini:
- Ditemukan adanya aneurisma di otak (pembuluh darah yang melebar dan menonjol karena dinding pembuluh melemah) yang rentan pecah.
- Ditemukan adanya pembuluh darah abnormal penghubung vena dan arteri yang rentan pecah.
- Kasus pendarahan memerlukan dekompresi atau tindakan medis untuk mengurangi tekanan dan mengurai pembekuan darah pada otak.
Tujuan dilakukannya prosedur operasi pendarahan di kepala sendiri berfungsi untuk menghilangkan gumpalan darah sebanyak mungkin, serta tentunya mengurangi pendarahan.
Terdapat dua jenis tindakan operasi bedah pendarahan otak yang umumnya dilakukan, yaitu operasi kraniotomi (craniotomy) dan stereotactic clot aspiration.
1. Operasi Kraniotomi (Craniotomy)
Operasi kraniotomi adalah metode pembedahan yang dilakukan dengan cara membuat lubang pada tengkorak kepala (tempurung kepala) untuk memperbaiki dan mengetahui kerusakan yang ada di otak.
Prosedur yang umumnya dilakukan oleh dokter bedah saraf ini bertujuan untuk mengatasi berbagai kondisi dalam jaringan otak, seperti pendarahan, infeksi, hingga tumor otak.
Dikarenakan memiliki risiko tinggi, metode operasi kraniotomi biasanya hanya dilakukan apabila penggumpalan terletak dekat dengan permukaan otak.
Adapun beberapa risiko atau efek operasi otak menggunakan metode kraniotomi, yaitu:
- Pembengkakan otak
- Infeksi
- Perdarahan atau pembekuan darah
- Tekanan darah tidak stabil
- Kejang
- Kelemahan otot
- Pneumonia
Perlu diketahui bahwa pada kasus tertentu, operasi kraniotomi juga bisa menyebabkan sejumlah komplikasi, misalnya gangguan keseimbangan tubuh, sulit berbicara dan mengingat, koma, hingga kelumpuhan.
2. Operasi Stereotactic Clot Aspiration
Operasi Stereotactic Clot Aspiration adalah teknik bedah yang menggunakan sistem pemindaian tiga dimensi untuk menemukan target kecil seperti lesi (keadaan jaringan abnormal pada tubuh) yang berada jauh di dalam jaringan.
Teknik bedah ini akan direkomendasikan oleh dokter, salah satunya apabila ditemukan kondisi Malformasi arteri vena (AVM). AVM adalah kelainan jalinan pembuluh darah yang menghubungkan arteri dan vena.
Prosedur operasi ini dilakukan dengan cara menggunakan endoskopi atau jarum yang dimasukkan dengan bantuan alat stereotactic untuk mendeteksi letak penggumpalan darah.
Sementara itu, beberapa efek samping operasi Stereotactic yang umumnya dialami oleh pasien, di antaranya yaitu:
- Lelah
- Pusing
- Rambut rontok
- Mual atau muntah
- Perdarahan ringan pada bekas sayatan
- Pembengkakan otak
Apakah Pendarahan Otak Bisa Sembuh Tanpa Operasi?
Adanya efek samping operasi kepala akibat pendarahan otak serta tingginya biaya yang perlu dikeluarkan, membuat sebagian pasien cenderung menghindari penanganan melalui prosedur operasi.
Namun, apakah pendarahan otak bisa sembuh tanpa operasi? Pada dasarnya, hal ini tergantung pada kondisi pasien.
Apabila pasien mengalami pendarahan ringan, maka perawatan medis dan pemberian obat-obatan dapat dilakukan untuk meningkatkan kemungkinan pulih, mengurangi gejala-gejala yang ada, dan mencegah timbulnya komplikasi.
Adapun, sejumlah perawatan medis yang umumnya akan dilakukan dokter pada pasien pendarahan otak, di antaranya:
- Pemasangan kateter atau selang yang dimasukkan melalui pembuluh darah ke bagian otak yang terdampak.
- Menguras darah atau cairan yang mengelilingi otak, sehingga darah yang menggenang di sekitar otak tidak merusak sel-sel organ vital.
- Terapi obat untuk mengatasi gejala penyakit, di antaranya obat tekanan darah, obat pain killer, obat penenang, obat kejang, obat antiepilepsi atau antikonvulsan, dan sebagainya sesuai kebutuhan pasien.
- Rehabilitasi berupa terapi fisik atau wicara untuk mengembalikan fungsi otak yang terganggu setelah mengalami pendarahan otak.
Sedangkan, pada pasien dengan kondisi pendarahan yang lebih parah, maka dokter biasanya akan merekomendasikan penanganan melalui prosedur operasi atau bedah.
Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Menjalani Prosedur Operasi Bedah Otak
Untuk menjalani operasi pendarahan otak, setiap pasien tentunya diharuskan melalui sejumlah tahapan sesuai anjuran dokter.
Berikut sejumlah tahapan sebelum menjalani operasi bedah saraf yang harus dipersiapkan oleh pasien setelah melakukan konsultasi dengan dokter, di antaranya yaitu:
1. CT Scan dan MRI
CT Scan dan MRI merupakan jenis pemeriksaan yang umum dilakukan untuk mengetahui kondisi organ dalam tubuh, termasuk salah satunya otak dan organ saraf lain secara visual.
Sebelum menjalani tindakan bedah, pasien umumnya akan dianjurkan dokter untuk melakukan pemeriksaan CT Scan dan MRI.
Dengan begitu, dokter akan lebih mudah mempelajari dan mendiagnosis apakah ada kelainan, disfungsi, pengapuran, pendarahan, hingga tumor.
2. Memilih Jenis Anestesi
Anestesi atau obat bius adalah sebuah tindakan yang dilakukan sebelum operasi dimulai untuk mengurangi rasa sakit yang mungkin terjadi selama proses pembedahan.
Cara kerjanya yaitu dengan menghentikan atau memblokir sinyal saraf di otak dan tubuh, sehingga pasien tidak merasakan sakit.
Anestesi sendiri memiliki beberapa jenis yaitu bius lokal, bius regional, dan bius total atau anestesi umum.
Pemilihan jenis anestesi yang diambil ini biasanya disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien, prosedur pembedahan yang dijalani, durasi pembedahan, risiko atau efek samping, dan sebagainya.
3. Menghindari Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Sebelum menjalani prosedur pembedahan, biasanya dokter akan memberitahu apa saja makanan, minuman, termasuk obat-obatan yang perlu dihindari oleh pasien demi kelancaran saat operasi dilakukan.
Pasalnya, beberapa jenis obat-obatan tertentu dianggap bisa menjadi penghalang dokter saat melakukan operasi pada pasiennya.
Contohnya pada kasus operasi pendarahan otak menggunakan teknik kraniotomi, dokter biasanya akan melarang pasien mengonsumsi obat-obatan pengencer darah seperti aspirin.
Salah satu tujuannya yaitu untuk meminimalisir risiko kehilangan darah saat operasi kraniotomi berlangsung.
4. Menyiapkan Mental dan Menjaga Kesehatan Tubuh
Menjalani operasi pada organ tubuh yang vital seperti otak, tentu saja membutuhkan mental yang kuat serta kondisi kesehatan yang baik dan stabil agar prosesnya berjalan lancar dan lebih minim risiko.
Oleh karena itu, pasien yang akan menjalani operasi pendarahan otak biasanya akan diminta untuk menjaga kesehatan dan mengatur pola hidup sehat.
Misalnya pada pasien perokok, dokter akan melarang pasien merokok untuk beberapa waktu sebelum operasi dimulai.
Selain itu, pada pasien yang akan menjalani operasi kraniotomi, dokter akan meminta pasien untuk rutin keramas menggunakan sampo antiseptik dan mencukur rambut.
Di samping itu, penggunaan kosmetik, lensa mata, gigi palsu, kacamata, hingga kuku palsu pada pasien yang akan menjalani operasi pun dilarang.
Mengenal Tanda-Tanda dan Gejala Pendarahan Otak
Beberapa tanda-tanda dan gejala biasanya akan muncul tergantung pada lokasi pendarahan, tingkat keparahannya, seberapa banyak jaringan otak yang terdampak, dan bahkan bisa muncul secara mendadak karena telah berkembang cukup lama.
Umumnya, gejala pendarahan otak ditandai dengan sakit kepala, gangguan penglihatan, dan keseimbangan tubuh yang bermasalah.
Untuk lebih lengkapnya, berikut tanda-tanda dan gejala secara umum yang dialami pasien pendarahan otak:
- Sakit kepala parah dan tiba-tiba;
- Lemah pada lengan atau kaki;
- Kehilangan keseimbangan dan koordinasi, disertai pusing;
- Mual atau muntah;
- Gangguan penglihatan pada salah satu atau kedua mata;
- Sulit berbicara, kurang mengerti pembicaraan;
- Kesulitan menelan makanan;
- Kesulitan menulis atau membaca;
- Mengantuk dan apatis;
- Kehilangan kesadaran, seperti linglung dan mengigau;
- Indera pengecap tidak berfungsi normal.
Selain tanda-tanda dan gejala yang telah disebutkan di atas, kemungkinan masih ada lagi gejala lainnya yang dirasakan oleh pasien.
Oleh karena itu, jika kamu merasa khawatir karena sebuah gejala tertentu, segera lakukan konsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf.
Penyebab Pendarahan Otak
Masalah kesehatan umumnya menjadi penyebab terjadinya pendarahan di dalam atau sekitar otak, mulai dari tekanan darah tinggi, cedera kepala, dan lainnya.
Oleh karena itu agar terhindar dari tingginya biaya operasi pendarahan otak, sebaiknya kamu kenali beberapa penyebab pendarahan otak berikut ini untuk mengantisipasinya.
1. Trauma atau Cedera pada Kepala
Salah satu penyebab pendarahan otak bisa terjadi karena mengalami trauma atau cedera pada kepala. Biasanya, kondisi ini menjerat orang-orang yang berusia di bawah 50 tahun.
2. Tekanan Darah Tinggi Kronis
Jika kondisi ini dibiarkan terus-menerus, dinding pembuluh darah akan melemah dalam jangka waktu yang panjang dan darah akan menggumpal di otak sehingga mengakibatkan munculnya gejala-gejala stroke.
3. Masalah pada Kesehatan Hati
Adanya peningkatan pendarahan di dalam tubuh secara menyeluruh yang memengaruhi kondisi hati.
4. Kelainan Pembuluh Darah
Disebut sebagai arteriovenous malformations (AVM), kondisi ini terjadi karena melemahnya pembuluh darah di dalam dan sekitar otak.
Kelainan ini biasanya muncul saat anak baru lahir dan hanya terdiagnosis jika gejala-gejalanya muncul.
5. Aneurisma
Aneurisma merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan dinding pembuluh darah otak melemah dan mengalami pembengkakan.
Potensi pecahnya pembengkakan ini akan mengakibatkan pendarahan pada otak, serta munculnya gejala stroke.
6. Amyloid Angiopathy
Penuaan dan penyakit tekanan darah tinggi dapat memicu kelainan pada dinding pembuluh darah yang disebut dengan istilah amyloid angiopathy.
Kondisi tersebut dimulai dengan pendarahan ringan, lalu berkembang menjadi pendarahan cukup parah.
7. Kelainan Pada Darah
Kondisi abnormal ini terjadi pada darah seperti hemofilia dan anemia sel sabit yang dapat memengaruhi produksi trombosit dalam darah sehingga berakibat fatal pada pendarahan otak.
Pentingnya Asuransi Kesehatan
Setelah mengetahui estimasi biaya operasi pendarahan otak, cukup membuat pusing, bukan? Faktor tindakan rumit membuat kita harus membayar biaya yang besar.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk selalu menjaga pola hidup sehat agar mengurangi berbagai risiko penyakit.
Tak hanya itu, kamu juga sebaiknya memiliki asuransi, baik itu berupa asuransi kesehatan maupun asuransi penyakit kritis.
Dengan adanya asuransi, kondisi keuangan kamu akan terlindungi dan dapat terhindar dari berbagai risiko kerugian keuangan yang bisa timbul dari masalah kesehatan.
Asuransi kesehatan memberikan perlindungan dan jaminan finansial saat pemegang polis menderita masalah kesehatan, sehingga dapat melindungi kamu dari rasa khawatir karena mahalnya biaya operasi pendarahan otak.
FAQ: Orang Juga Bertanya
Secara umum, pasien yang mengalami pendarahan otak yang ringan akan ditangani dengan perawatan medis dan pemberian obat-obatan. Akan tetapi, untuk pasien yang mengalami pendarahan otak yang lebih parah akan segera ditangani dengan prosedur bedah atau operasi. Operasi pendarahan otak atau kraniotomi biasanya bisa berlangsung sekitar 3-5 jam atau bahkan lebih. Tindakan operasi akan diawali dengan membuat sayatan pada kulit kepala, kemudian dibuat beberapa lubang (berdiameter kira-kira 1 cm) dengan bor. Bedah saraf bisa berisiko menimbulkan komplikasi pada saat operasi maupun setelah operasi. Komplikasi dapat muncul pada pasien yang menjalani prosedur neuroendoskopi, seperti sakit kepala dan mual. Pasien akan sadar setelah efek bius menghilang, untuk bius tulang belakang, pengaruhnya mencapai 2 sampai 6 jam. Sedangkan, efek obat bius epidural bisa sekitar 2 sampai 3 hari lamanya setelah operasi. Pada kondisi ringan, pemulihan setelah operasi pendarahan otak dapat berlangsung 2 hingga 4 minggu. Pada operasi pendarahan otak menggunakan prosedur kraniotomi, ada tiga tahapan yang perlu dilalui oleh pasien yaitu pra-operasi, proses operasi, dan penanganan pasca operasi. Pada tahapan pra-operasi, dokter akan menanyakan terkait riwayat medis, melakukan pemeriksaan fisik, dan menganjurkan pemeriksaan penunjang seperti tes darah, EKG, EGG, dan sebagainya. Selain itu, dokter juga akan memberikan obat-obatan tertentu untuk menstabilkan kondisi tubuh pasien sebelum menjalani operasi. Pada tahapan proses operasi, pasien akan diberikan obat bius kemudian dokter bedah akan mengoleskan cairan antiseptik ke kulit kepala pasien agar mencegah terjadinya infeksi. Selanjutnya, dokter akan melubangi tempurung kepala pasien untuk memperbaiki atau mengangkat bagian otak yang rusak. Pada tahap pasca operasi, dokter akan memantau kondisi pasien dan memberikan obat-obatan untuk mengurangi terjadinya komplikasi. Pasien juga akan menjalani fisioterapi untuk mendukung proses pemulihan setelah kondisi tubuh stabil. Selama masa pemulihan ini, pasien disarankan untuk banyak istirahat, mengonsumsi makanan tinggi serat, minum air putih yang cukup, rutin memeriksakan diri ke dokter, dan menghindari aktivitas yang sementara waktu tidak dianjurkan dokter. Berapa lama pasien akan sadar setelah menjalani operasi pendarahan otak (kraniotomi) bisa berbeda-beda, karena harus dilakukan pemeriksaan langsung yang komprehensif. Namun, pasien yang tidak kunjung sadar setelah dilakukannya operasi, ada kemungkinan menjadi tanda bahwa kerusakan jaringan otak yang dialami cukup berat.Apakah Pendarahan Otak Harus Dioperasi?
Berapa Lama Operasi Pendarahan Otak?
Apakah Operasi Bedah Saraf Berbahaya?
Berapa Lama Pasien Sadar Setelah Operasi Pendarahan Otak?
Berapa Lama Penyembuhan Pendarahan di Otak?
Seperti Apa Pengalaman Operasi Pendarahan Otak?
Berapa Lama Pasien Pendarahan Otak Tidak Sadar Setelah Operasi?