Biaya Operasi Sedot Cairan Otak serta Prosedur Pembedahannya
Biaya operasi sedot cairan otak tergolong cukup mahal dan banyak penderita yang terpaksa tidak melakukannya. Cairan pada otak atau dikenal dengan hidrosefalus sendiri termasuk penyakit yang berbahaya jika tak segera ditangani.
Pasalnya, cairan yang menumpuk ini dapat menekan otak dan menyebabkan terjadinya gangguan pada fungsi otak. Jika ingin tahu lebih lanjut mengenai penyakit hidrosefalus dan biaya sedot cairannya, yuk simak rangkumannya berikut.
Biaya operasi sedot cairan otak
Cairan otak yang menumpuk dapat berkembang menjadi penyakit hidrosefalus. Hidrosefalus bisa terjadi pada usia berapapun, namun lebih sering menyerang bayi dan lansia. Satu-satunya jalan untuk mengatasi penyakit hidrosefalus adalah melalui pembedahan atau operasi.
Biaya untuk operasi penyakit hidrosefalus tentunya sangat bervariasi pada setiap rumah sakit. Biasanya, biaya operasi sedot cairan pada otak juga bergantung pada tingkat keparahan kondisi pasien.
Prosedur operasi sedot cairan otak sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni operasi pemasangan shunt dan operasi ETV. Pada kedua jenis tindakan ini, biaya yang harus dikeluarkan guna menangani hidrosefalus sedikit berbeda.
Untuk operasi pemasangan shunt, umumnya biaya berkisar mulai dari Rp10.000.000 hingga Rp30.000.000. Sementara untuk operasi EVT akan lebih murah, yakni berkisar Rp15.000.000, namun bisa lebih atau kurang.
Sebenarnya, biaya operasi sedot cairan otak ini ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Karena itu, ada baiknya untuk memanfaatkan fasilitas yang disediakan pemerintah agar biaya operasi bisa lebih ringan.
Promo Harga Asuransi Kesehatan 2023
Hemat pengeluaran biaya rawat jalan dan rawat inap dengan asuransi kesehatan terbaik, Diskon 10%!
Promo ini juga berlaku untuk:
- asuransi kesehatan individu,
- asuransi kesehatan keluarga,
- asuransi kesehatan cashless,
- asuransi melahirkan,
- asuransi gigi,
- asuransi penyakit kritis,
- asuransi hospital cash plan,
- asuransi kesehatan syariah,
- asuransi kesehatan anak,
- asuransi kesehatan murni,
- asuransi rawat jalan,
- asuransi covid,
- asuransi karyawan.
Cek promo asuransi kesehatan terbaik di setiap perusahaan asuransi yang disediakan PT Anugrah Atma Adiguna, pialang asuransi terdaftar di OJK, dengan mengklik tautan berikut ini.
- BRI Life
- Allianz
- AXA Mandiri
- Garda Medika
- BNI Life
- Mandiri Inhealth
- Avrist
- AIA
- MAG
- AXA
- Ramayana
- Manulife
- Lippo
- Cigna
- Sinar Mas
- Mandiri Inhealth
- Sinarmas MSIG Life
- Zurich
Klik brand asuransi kesehatan di atas untuk mendapat info selengkapnya! Untuk informasi lebih lengkap, cek detailnya di Asuransi Kesehatan Terbaik 2023 untuk Keluarga dan Individu.
Prosedur operasi untuk mengatasi hidrosefalus
Hidrosefalus yang tidak segera diobati bisa meningkatkan tekanan otak sehingga menyebabkan kerusakan. Agar tidak berlanjut pada kondisi serius, berikut beberapa tindakan operasi yang bisa dilakukan.
Operasi Shunt
Cara menghilangkan cairan di otak bisa dilakukan dengan menanamkan tabung tipis yang disebut shunt ke dalam otak. Pemasangan shunt ini bertujuan untuk mengalirkan kelebihan cairan serebrospinal melalui pirau ke bagian tubuh lain, seperti perut.
Cairan dalam otak akan diserap ke dalam aliran darah pengidapnya. Di dalam shunt ini, terdapat katup yang mengontrol aliran cairan serebrospinal untuk memastikan tidak mengalir terlalu cepat. Setelah dipasang, pasien bisa merasakan katup seperti ada benjolan di bawah kulit kepala.
Operasi pengambilan cairan di otak dilakukan oleh bedah saraf, spesialis bedah otak, dan sistem saraf. Prosedur operasinya akan diawali dengan anestesi umum dan membutuhkan waktu hingga 2 jam.
Endoscopic Third Ventriculostomy
Selain operasi shunt, prosedur pembedahan endoscopic third ventriculostomy atau ETV juga dapat dilakukan. Berbeda dengan prosedur shunt, untuk ETV dokter bedah perlu membuat lubang di lantai otak untuk memungkinkan cairan serebrospinal mengalir ke permukaan otak.
Ahli bedah saraf akan membuat lubang kecil pada bagian tengkorak dan menggunakan endoskop guna melihat ke dalam ruang otak. Endoskopi sendiri merupakan tabung panjang dan tipis yang dilengkapi dengan lampu serta kamera di ujungnya.
Risiko infeksi dari prosedur ETV lebih rendah daripada operasi shunt. Sayangnya, prosedur ETV tidak selalu cocok untuk semua orang. Akan tetapi, operasi satu ini tetap bisa jadi pilihan jika penumpukan cairan disebabkan oleh obstructive hydrocephalus.Â
Persiapan pembedahan sedot cairan otak
Gejala paling khas dari hidrosefalus yang terjadi pada bayi dan anak-anak adalah ukuran kepala membesar. Sementara pada orang dewasa, kondisi ini biasanya dapat menimbulkan sakit kepala yang parah. Apabila operasi hidrosefalus dianjurkan, ada beberapa langkah persiapannya, yaitu:
Sebelum melakukan operasi
Dalam prosedur operasi hidrosefalus, persiapan yang harus dilakukan adalah memberikan informasi lengkap seputar riwayat kesehatan pada dokter. Sebelum VP shunt dipasang, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Pada periode waktu tertentu sebelum operasi shunt dilaksanakan, dokter akan merekomendasikan beberapa hal. Hal-hal yang dimaksud, seperti menjalani pemeriksaan fisik pre operasi, melatih pernapasan, berolahraga setiap hari, dan menjalani pola makan bergizi.
Pada hari operasi
Di hari operasi, pasien yang menggunakan lensa kontak harus melepasnya dan ganti dengan kacamata. Selain itu, lepas semua benda logam yang menempel pada tubuh, jangan menggunakan lotion, krim, maupun make up, serta lepas juga alat bantu dengar, gigi palsu, ataupun perangkat prostetik.
Sama seperti prosedur pembedahan lainnya, pasien harus berpuasa setidaknya delapan jam sebelum operasi dilakukan. Khusus untuk pasien bayi dan balita, mungkin perlu berhenti mengonsumsi susu dan makanan padat selama enam jam sebelum proses pembedahan.
Komplikasi akibat operasi sedot cairan otak
Sama seperti operasi pada umumnya, pemasangan VP shunt untuk menghilangkan cairan otak juga bisa menyebabkan komplikasi. Beberapa resiko operasi cairan di otak terbagi menjadi dua bagian, antara lain:
1. Komplikasi anestesi dan operasi
Kemungkinan risiko yang paling sering terjadi bisa dari anestesi dan operasi secara umum. Beberapa kondisi komplikasi akibat anestesi adalah reaksi alergi terhadap obat-obatan.
Bahkan, seseorang yang baru saja menjalani operasi kemungkinan besar bisa mengalami masalah pernapasan. Di samping itu, operasi hidrosefalus berisiko pula mengakibatkan perdarahan, gumpalan darah, maupun infeksi.
2. Komplikasi ventriculoperitoneal shunt
Risiko atau komplikasi lainnya bisa juga terjadi setelah prosedur VP shunt. Beberapa komplikasi yang mungkin dialami, seperti perdarahan di otak, terjadi pembengkakan otak, serta terbentuknya lubang di usus atau perforasi usus.
Tak jarang, pasien hidrosefalus akan mengalami kebocoran cairan serebrospinal di bawah kulit, infeksi pada shunt, otak, atau perut, kerusakan jaringan, hingga kejang. Jika hal ini sudah terjadi, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan bersama dokter untuk mendapatkan penanganan lanjutan.
Lindungi diri dengan asuransi kesehatan
Menyiapkan asuransi kesehatan untuk berjaga-jaga agar tak mengalami kesulitan dari risiko yang dapat ditimbulkan dari penyakit yang berpotensi berbahaya seperti tumor dan kanker.
Dengan memiliki perlindungan berupa asuransi kesehatan, kamu dapat lebih fokus pada penyembuhan tanpa perlu pusing dengan biaya yang perlu ditanggung. Sebab, biaya pengobatan maupun pemeriksaan sudah ditanggung oleh pihak asuransi.
Jangan lupa untuk memberikan perlindungan tambahan seperti asuransi penyakit kritis yang dapat menanggung biaya pengobatan penyakit kritis seperti berbagai jenis kanker, stroke, serangan jantung, hingga gagal ginjal.
Asuransi jenis ini dapat menanggung semua biaya perawatan dan pengobatan nasabahnya yang terkena musibah penyakit kronis. Tentunya, memiliki asuransi dapat mengurangi rasa khawatir dan cemas yang ditimbulkan akibat tagihan dari berbagai prosedur pengobatan.
Itu dia beberapa informasi mengenai biaya operasi sedot cairan otak hingga risiko komplikasi yang akan terjadi. Sebelum operasi, sebaiknya konsultasi dengan dokter umum terlebih dahulu agar bisa memperkirakan kemungkinan biaya yang harus dikeluarkan dan efek samping yang mungkin dirasakan.
FAQ
Hidrosefalus apakah bisa sembuh total?
Meski tidak dapat disembuhkan, hidrosefalus dapat diobati agar lebih baik. Salah satu langkah pengobatan yang dapat dilakukan adalah melalui operasi. Tindakan operasi ini membuang kelebihan cairan serebrospinal di dalam otak.
Kenapa bisa ada cairan di otak?
Hidrosefalus disebabkan oleh ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan cairan di dalam otak. Akibatnya, cairan di dalam otak terlalu banyak dan membuat tekanan dalam kepala meningkat. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: Aliran cairan otak yang tersumbat.
Berapa lama operasi hidrosefalus?
Prosedur ini dilakukan dengan anestesi umum dan memakan waktu 1 hingga 2 jam. Pengidap mungkin perlu tinggal di rumah sakit selama beberapa hari setelah operasi untuk memulihkan kondisi.
Apakah hidrosefalus bisa sembuh tanpa operasi?
Dengan deteksi dan pengobatan secara dini maka kemungkinan hidrosefalusnya sembuh cukup besar. Bahkan untuk perkembangan otaknya sendiri, tercatat dari suatu penelitian sebanyak 63% pasien evaluasi psikologisnya menunjukan hasil yang normal.