Biaya Transplantasi Ginjal di Rumah Sakit yang Melayaninya
Ginjal merupakan salah satu organ yang memegang peran penting dalam kehidupan manusia. Dalam sistem ekskresi, ginjal memiliki fungsi membuang limbah tubuh dalam bentuk urine. Namun, jika ginjal bermasalah seperti mengalami gagal ginjal, mungkin kamu perlu mengetahui biaya transplantasi ginjal untuk mengatasinya.
Setiap manusia terlahir dengan sepasang ginjal di sisi kanan dan kiri. Ginjal sendiri memiliki bentuk menyerupai kacang merah dengan panjang kurang lebih 10cm – 12cm atau seukuran kepalan tangan. Meski kecil, organ satu ini berperan sangat penting di dalam tubuh. Jadi, jika mengalami kerusakan, terkadang kamu perlu menerima transplantasi ginjal untuk menanganinya.
Biaya transplantasi ginjal di IndonesiaÂ
Biaya transplantasi ginjal di Indonesia memang tidaklah murah. Bahkan bisa menelan biaya hingga ratusan juta rupiah.Â
Namun tingginya harga transplantasi ginjal ini memang setimpal dengan penambahan tingkat persentase harapan hidup pasien yang telah dinyatakan mengidap penyakit gagal ginjal kronis stadium lanjut atau akhir.Â
Berikut adalah rincian biaya transplantasi ginjal di Indonesia:
Biaya transplantasi ginjal di RSCM Jakarta
Biaya transplantasi ginjal di RSCM Jakarta adalah Rp300 juta untuk satu kali prosedur. Memang harga transplantasi ginjal yang harus dibayarkan pasien sangatlah mahal, namun setara dengan harapan hidup yang kelak didapat oleh pasien setelah mendapat cangkok ginjal baru dari pendonor.Â
Namun perlu diingat, biaya tersebut belum termasuk dengan serangkaian pemeriksaan, observasi, tes, dan obat-obatan yang harus dikonsumsi oleh pasien hingga dinyatakan sembuh.Â
Biaya transplantasi ginjal di RS Cikini
RS PGI Cikini juga terkenal sebagai salah satu pusat rujukan pasien gagal ginjal kronis yang dianjurkan menjalani operasi transplantasi ginjal.Â
Rumah sakit yang berdiri sejak tahun 1898 dan berlokasi di Jl. Raden Saleh 40, Cikini, Jakarta Pusat ini menyediakan layanan perawatan dan pengobatan untuk pasien penyakit gagal ginjal terbaik dengan deretan dokter dan perawat ahli di bidang ginjal dan hipertensi.Â
Untuk biaya transplantasi ginjal di RS Cikini sendiri, umumnya ada di kisaran antara Rp100 juta hingga Rp200 juta, belum termasuk dengan biaya lainnya seperti biaya rawat inap, biaya pemeriksaan, hingga obat-obatan.Â
Namun RS PGI Cikini telah berafiliasi dengan BPJS, sehingga pasien yang merasa terbebani dengan tingginya biaya operasi transplantasi ginjal dan ingin menggunakan bantuan dana kesehatan dari BPJS dapat menjalani perawatan di rumah sakit ini.
Biaya transplantasi ginjal BPJS
BPJS Kesehatan siap menanggung biaya perawatan dan pengobatan pasien pengidap gagal ginjal, mulai dari biaya pemeriksaan, obat-obatan, hingga tindakan medis seperti dialisis, CAPD, dan operasi transplantasi ginjal.Â
Jumlah biaya yang ditanggung oleh BPJS untuk operasi transplantasi ginjal mencapai Rp378 juta, dan nominal tersebut sudah termasuk pemeriksaan, observasi, dan obat-obatan wajib.
Sedangkan untuk pasien yang menjalani hemodialisis, jaminan biaya yang diberikan oleh BPJS adalah Rp92 juta per tahunnya, jika dilakukan dialisis 2 kali seminggu per pasien.
Untuk CAPD, jumlah biaya yang siap ditanggung oleh BPJS adalah sebesar Rp76 juta per tahunnya untuk satu orang pasien.Â
Sebagai catatan, perawatan gagal ginjal yang ditanggung BPJS Kesehatan ini hanya mencakup biaya pengobatan sampai tuntas dan tidak termasuk kebutuhan lain bersifat pribadi. Selain itu, pasien juga wajib memenuhi seluruh dokumen dan persyaratan yang diminta oleh BPJS sebelum mengajukan pertanggungan.
Mengenal ginjal dan cara kerjanya
Letak ginjal ada di bagian belakang perut, di kedua sisi kolom tulang belakang. Ginjal kanan posisinya sejajar dengan tulang rusuk ke-12 sementara ginjal kiri sejajar dengan ruang di antara tulang rusuk ke-11 dan ke-12. Posisi ginjal kanan memang lebih turun daripada ginjal kiri karena ada organ hati.Â
Cara kerja ginjal terdiri dari tiga tahap, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi dengan hasil akhir berupa urine.
Tahap filtrasi dimulai ketika darah mengalir melalui arteri aferen ginjal lalu masuk ke dalam glomerulus yang tersusun dari kapiler darah.Â
Saat darah masuk ke glomerulus, tekanan darah meningkat sehingga mampu mendorong air dan zat-zat lain berukuran kecil keluar lewat pori kapiler dan menghasilkan filtrat.Â
Cairan yang dihasilkan kemudian disimpan di kapsula bowman sementara darah dan protein yang lebih padat tertinggal di kapiler darah. Filtrat yang disimpan dalam kapsula bowman inilah yang disebut urine primer.
Tahapan selanjutnya adalah reabsorpsi atau penyerapan kembali zat-zat yang masih bermanfaat bagi tubuh. Zat yang diserap adalah glukosa, asam amino, ion kalium, dan zat-zat lainnya.Â
Seluruhnya diangkut ke dalam sel dan ke dalam kapiler darah dalam ginjal. Cairan sisa proses reabsorpsi disebut urine sekunder dengan isi kandungan berupa air, garam, urea, dan urobilin.Â
Urine sekunder kemudian dialirkan kembali ke lengkung henle menuju tubulus distal sambil terus direabsorpsi. Baru kemudian di tubulus distal terjadi proses augmentasi atau pengeluaran zat-zat sisa yang tidak diperlukan yang dicampurkan dengan sisa urine sekunder.
Urine sekunder lalu disalurkan ke pelvis renalis dan keluar dari ginjal melalui ureter menuju kandung kemih sampai akhirnya nanti dikeluarkan dalam bentuk urine.Â
Nah, jika ginjal dalam keadaan sakit atau bahkan telah rusak, proses filtrasi darah dan pembentukan urine ini bisa terganggu.
Ginjal yang terserang penyakit dan tak bisa berfungsi secara normal juga disebut dengan penyakit gagal ginjal akut atau kronik. Bedanya, gagal ginjal akut terjadi secara tiba-tiba dan berpotensi kembali normal jika diobati. Sedangkan gagal ginjal kronis berlangsung perlahan-lahan selama setidaknya tiga bulan dan dapat menyebabkan gagal ginjal permanen.
Kalau sudah mengalami gagal ginjal kronis, biasanya solusi yang bisa ditawarkan oleh dokter adalah pemberian obat-obatan untuk mengendalikan penyakit penyebab gagal ginjal serta menanggulangi gangguan yang muncul akibat kerusakan ginjal itu sendiri.Â
Selain itu, jika pasien telah sampai pada sakit ginjal stadium akhir, maka pengobatan yang bisa dilakukan hanyalah dialisis atau cuci darah dan penggantian organ ginjal dengan operasi transplantasi.Â
Apa itu dialisis dan operasi transplantasi ginjal?
Dialisis adalah terapi cuci darah untuk pasien penderita gagal ginjal. Karena ginjal sudah tak lagi mampu berfungsi sebagaimana mestinya, maka proses filtrasi darah tidak bisa berjalan normal. Sehingga pasien membutuhkan alat bantu.
Ada dua jenis terapi cuci darah, yatu:
1. Hemodialisis atau biasa dikenal dengan cuci darah, yakni prosedur dialisis yang menggunakan mesin khusus yang berfungsi menggantikan ginjal dalam menyaring darah dan mengeluarkan zat limbah dari tubuh.
Setelah darah selesai disaring, darah akan dialirkan kembali ke dalam tubuh pasien. Terapi ini harus dilakukan di rumah sakit.Â
2. CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis) adalah dialisis yang dilakukan dengan memasukkan cairan dialisis ke dalam rongga perut melalui lubang buatan.Â
Teknik ini menggunakan selaput rongga perut yang dianggap kaya akan pembuluh darah kecil yang bisa berfungsi menyaring darah layaknya ginjal.Â
Metodenya dilakukan dengan cara pasien menjalani operasi pembuatan sayatan di dekat pusar sebagai jalan masuk selang yang nantinya akan ditinggal secara permanen di dalam rongga perut untuk mengalirkan cairan dialisat. Kemudian dari lubang tersebut disambungkan selang bagian luar sebaga tempat untuk memasukkan cairan ke dalam perut.
Metode ini lebih ringkas karena pasien bisa melakukannya sendiri di rumah, namun pasien tetap harus mengganti kateter luar setiap 6 bulan sekali, sedangkan kateter dalam diganti setiap 6-8 tahun.
Jika kedua cara di atas tidak membuahkan hasil, jalan satu-satunya yang bisa menjadi penyambung harapan hidup pasien penderita gagal ginjal kronis adalah operasi transplantasi ginjal.Â
Operasi ini dilakukan dengan cara membuang organ ginjal yang rusak dan tak lagi berfungsi normal, dan menggantinya dengan organ ginjal baru yang didapat dari pendonor.Â
Di Indonesia sendiri, operasi transplantasi ginjal sudah cukup banyak dilakukan, namun organ donor yang digunakan dalam operasi ini hanyalah yang berasal dari pendonor yang masih hidup dan umumnya masih menjalin relasi dengan pasien.Â
Pendonor jenazah atau pendonor yang berasal dari pasien koma atau mati otak belum terlaksana di Indonesia. Berbeda dengan negara lain yang sudah lazim melakukan operasi transplantasi ginjal dari pendonor jenazah.
Prosedur transplantasi ginjal
Prosedur transplantasi ginjal biasanya dimulai dengan pemeriksaan dan pemantauan kondisi pasien terlebih dahulu. Jika kondisinya baik, maka operasi dapat dilakukan.Â
Selanjutnya, pendonor juga harus menjalani serangkaian tes untuk menguji kecocokan dengan pasien. Hal ini dilakukan agar nantinya tidak terjadi komplikasi akibat ketidakcocokan organ pendonor dengan pasien gagal ginjal.Â
Beberapa poin yang harus dicek oleh dokter adalah:
- Golongan darah pasien harus sesuai dengan pendonor
- Faktor HLA (penanda genetik pada permukaan sel darah putih)
- Antibodi untuk melihat reaksi setelah ginjal diletakkan di tubuh
Jika hasilnya cocok, maka operasi transplantasi ginjal dapat segera dilaksanakan. Biasanya pasien dan pendonor akan dioperasi di waktu yang bersamaan di ruang yang berdekatan untuk memudahkan transportasi organ.Â
Pendonor akan menjalani operasi nefrektomi atau pengangkatan ginjal yang dilakukan oleh satu tim ahli bedah, sedangkan pasien akan menjalani operasi transplantasi ginjal yang dilakukan oleh tim ahli bedah lainnya.Â
Pada saat transplantasi ginjal berlangsung, pasien akan dianestesi agar tidak sadarkan diri selama operasi yang berjalan kurang lebih 3 hingga 4 jam ini.Â
Metode operasinya dimulai dengan pembuatan sayatan di bagian bawah perut kemudian dokter akan menyambungkan arteri dan vena dari ginjal baru ke tubuh pasien. Sedangkan ureter ginjal baru akan disambungkan ke kandung kemih pasien.Â
Operasi dinyatakan berhasil jika ginjal baru dapat menghasilkan urine setelah darah mengalir ke dalamnya.Â
Rumah sakit transplantasi ginjalÂ
Sejauh ini, tidak semua rumah sakit mampu melakukan operasi transplantasi ginjal. Sebab diperlukan ahli bedah yang berkemampuan tinggi di bidang nefrologi dan penyakit dalam. Selain itu, diperlukan juga alat-alat medis canggih yang berguna dalam jalannya operasi transplantasi.Â
Berikut adalah daftar rumah sakit transplantasi ginjal yang selama ini kerap menjadi rumah sakit rjukan bagi pasien gagal ginjal kronis:
- RSUD DR. Zainoel Abidin Banda Aceh
- RSU Adam Malik Medan
- RSUP DR. M. Jamil Padang
- RSUP Dr. M. Hoesin Palembang
- RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
- RS PGI Cikini Jakarta
- RSUP DR. Kariadi Semarang
- RSUP DR. Sardjito Yogyakarta
- RSUD DR. Soetomo Surabaya
- RSUD DR. Saiful Anwar Malang
- RSUP Sanglah DenpasarÂ
Lindungi diri dengan asuransi kesehatan
Menyiapkan asuransi kesehatan untuk berjaga-jaga agar tak mengalami kesulitan dari risiko yang dapat ditimbulkan dari penyakit yang berpotensi berbahaya seperti tumor dan kanker.
Dengan memiliki perlindungan berupa asuransi kesehatan, kamu dapat lebih fokus pada penyembuhan tanpa perlu pusing dengan biaya yang perlu ditanggung. Sebab, biaya pengobatan maupun pemeriksaan sudah ditanggung oleh pihak asuransi.
Jangan lupa untuk memberikan perlindungan tambahan seperti asuransi penyakit kritis yang dapat menanggung biaya pengobatan penyakit kritis seperti berbagai jenis kanker, stroke, serangan jantung, hingga gagal ginjal.
Asuransi jenis ini dapat menanggung semua biaya perawatan dan pengobatan nasabahnya yang terkena musibah penyakit kronis. Tentunya, memiliki asuransi dapat mengurangi rasa khawatir dan cemas yang ditimbulkan akibat tagihan dari berbagai prosedur pengobatan.
Itulah informasi seputar biaya operasi ortopedi yang perlu kamu tahu. Semoga informasi tadi bermanfaat!
FAQ
Apakah BPJS menanggung biaya transplantasi ginjal?
BPJS sebagai salah satu badan penyelenggara jaminan sosial memberikan biaya pertanggungan bagi pemilik BPJS yang mengidap penyakit kronis seperti gagal ginjal.Â
Perawatan yang ditanggung oleh BPJS pun memiliki cakupan yang luas dan cukup menyeluruh, sehingga dapat membantu meringankan beban ekonomi para pasien gagal ginjal kronis, yaitu mulai dari biaya pemeriksaan awal, obat-obatan, perawatan berupa terapi dialisis, hingga operasi transplantasi ginjal.Â
Untuk transplantasi ginjal, BPJS dapat memberikan biaya pertanggungan hingga Rp378 juta per pasien, dengan syarat seluruh tindakan dilakukan atas saran medis dari dokter yang berwenang.Â
Apakah donor ginjal dibayar?
Sejatinya pendonor ginjal tidak boleh menerima bayaran karena sudah ada peraturan dan hukum yang berlaku ketat mengenai hal ini.Â
Di Indonesia sendiri umumnya donor ginjal didapat dari pendonor yang masih berstatus keluarga atau relasi dekat dari pasien. Organ donor pun biasanya berasal dari pendonor yang masih hidup dan memiliki kesehatan yang baik.
Selain itu, organ hanya bisa didapat dari pendonor yang telah menandatangani surat persetujuan tindakan medis dan telah mengetahui berbagai risiko komplikasi yang mungkin akan diderita oleh pendonor di kemudian hari.Â
Baik pendonor maupun pasien yang menjadi resipien juga wajib menjalani sejumlah pemeriksaan dan tes kejiwaan untuk meminimalisir terjadinya masalah medis maupun psikis di kemudian hari.
Berapa biaya transplantasi ginjal di RSCM?
Biaya transplantasi ginjal di RSCM ada di kisaran Rp300 juta untuk prosedur transplantasi satu ginjal. Biaya ini belum termasuk dengan biaya lain seperti biaya pemeriksaan dan tes kesehatan, biaya perawatan, hingga obat-obatan.
Berapa lama bisa bertahan hidup penerima donor ginjal?
Prosedur transplantasi ginjal dilakukan bagi pasien gagal ginjal kronis stadium lanjut atau akhir. Biasanya, kalau sudah tidak ada lagi opsi lain untuk mengobati penyakit ini, dokter akan menganjurkan pasien untuk menjalani transplantasi ginjal.Â
Secara garis besar, operasi transplantasi ginjal tidak bisa menyembuhkan penyakit gagal ginjal yang diderita pasien. Sebab pasien tetap harus menjaga gaya hidup dan pola makan, serta mengonsumsi sejumlah obat-obatan supaya kondisi ginjal barunya tetap prima dan sehat.Â
Namun, rata-rata ginjal baru ini memberi tambahan harapan hidup sebanyak 10-12 tahun bagi pasien yang sebelumnya telah dinyatakan terminal atau berada di stadium akhir.