Cara Memanaskan Mobil Matic dengan Benar, Cek Durasinya
Bagi para pemilik mobil matic, memahami tentang bagaimana cara memanaskan mobil matic yang benar sudah menjadi suatu keharusan.
Pasalnya, mobil matic punya trik tersendiri ketika akan dipanaskan yang mana ini akan sedikit berbeda dengan mobil manual pada umumnya.
Cara memanaskan mesin mobil matic yang dilakukan dengan benar akan membantu menjaga kondisi mesin mobil tetap baik.
Salah satu hal yang harus diperhatikan mengenai cara memanaskan mobil matic adalah posisi tuas transmisi. Ada prosedur tersendiri untuk mengatur tuas transmisi pada mobil matic ketika akan dipanaskan, begitu juga dengan posisi rem tangan.
Penempatan tuas transmisi dan rem tangan yang asal-asalan ternyata bisa menyebabkan beberapa komponen mobil menjadi cepat aus dan rusak.
Meski begitu banyak juga pemilik mobil yang masih sembarangan ketika akan memanaskan mobil, yang mana ini justru memiliki efek kurang baik pada mobil.
Karenanya, yuk pelajari dulu gimana sih sebetulnya cara memanaskan mobil matic yang benar.
Cara memanaskan mobil matic yang jarang dipakai
Memanaskan mobil matic dilakukan agar oli transmisi dapat bersirkulasi, sekaligus untuk mengisi daya pada aki mobil.
Oleh karenanya cara memanaskan mobil matic harus dilakukan dengan benar, agar nantinya oli transmisi ini bisa bersirkulasi pada komponen mesin.
Untuk cara memanaskan mobil matic yang benar, kamu bisa ikuti langkah berikut:
1. Pindah tuas transmisi ke posisi P
Hal pertama yang harus dilakukan saat memanaskan mesin mobil matic adalah memindahkan tuas transmisi ke posisi P.
Setelah itu jangan lupa untuk menarik handbrake ke atas.
Beberapa orang biasanya memposisikan tuas transmisi mereka dalam kondisi N, untuk itu sebelum menyalakan mesin mobil ada baiknya untuk mengecek dan memindahnya.
2. Nyalakan mesin mobil
Jika posisi tuas transmisi sudah berada di P, serta tuas handbrake sudah diangkat maka selanjutnya nyalakan mesin mobil.
Saat kamu memasukkan dan memutar kunci mobil biasanya speedometer akan menyala dan jarum akan berputar.
Tunggulan sampai putaran jarum pada speedometer berbalik dan semua indikator pada speedometer mati. Setelah itu baru nyalakan mesin mobil. Hal ini menandakan bahwa semua komponen kelistrikan mobil sudah siap.
3. Atur waktu pemanasan
Cara memanaskan mobil matic yang benar adalah juga dengan mengatur lamanya durasi pemanasan mesin.
Untuk mobil yang masih cukup sering digunakan, proses pemanasan mesin sebaiknya dilakukan selama kurang lebih tiga menit saja.
Akan tetapi untuk mobil yang jarang dipakai, ada baiknya proses pemanasan mesin dilakukan paling tidak 15 menit.
Proses memanaskan mesin mobil matic sebaiknya dilakukan sekali dalam sehari.
Apabila pemanasan dilakukan terlalu sering dan lama, maka efeknya akan membuat busi cepat kotor, bahan bakar cepat habis, serta pipa knalpot yang berkarat.
Mengapa mesin mobil harus dipanaskan?
Mobil yang cukup jarang digunakan memang sebaiknya rutin untuk melakukan pemanasan mesin. Setidaknya ada dua alasan mengapa mobil harus sering dipanaskan.
Pertama, proses pemanasan mesin mobil akan membantu oli mencapai celah mesin yang sempit yang juga perlu untuk dilumasi oli.
Apabila mesin jarang dipanaskan, maka oli lama-kelamaan akan turun ke bawah, sehingga bagian atas mesin akan menjadi kering.
Untuk mencegah oli turun salah satu caranya adalah mesin harus dijalankan meski secara ringan. Tentu saja hal ini bisa dilakukan dengan proses pemanasan mesin.
Proses pelumasan yang terjadi juga dapat memperkecil gesekan sehingga komponen mobil menjadi tidak mudah aus.
Kedua, proses pemanasan mesin mobil matic dapat membantu meminimalisir risiko kebocoran kompresi.
Pada beberapa komponen mesin memang terdapat bagian yang tidak presisi, dimana bagian ini akan secara otomatis menjadi presisi ketika terkena panas. Hal inilah yang dapat mencegah terjadinya kebocoran kompresi.
Kebocoran kompresi dapat mengakibatkan campuran bahan bakar dengan udara tidak terbakar sempurna. Efeknya tenaga yang akan dihasilkan mesin menjadi tidak maksimal dan membuat bahan bakar menjadi lebih boros.
Kenapa tuas transmisi sebaiknya pada posisi P?
Jika melihat tata cara memanaskan mobil matic di atas, maka kamu akan menemukan bahwa sebaiknya tuas transmisi berada dalam posisi P. Mengapa harus demikian?
Sebenarnya ketika kamu memanaskan mesin mobil matic, tak jadi masalah apakah tuas transmisi berada dalam posisi P atau N.
Kedua posisi ini sama-sama diperbolehkan. Hanya saja untuk keamanan pengguna, maka posisi transmisi P jauh lebih aman.
Hal ini karena ketika tuas berada dalam posisi P, ketika tanpa sengaja tergeser maka tuas akan berpindah ke N dan bukan ke D. Dalam kondisi ini mobil akan tetap diam dan tidak bergerak.
Kalau kamu posisikan tuas transmisi pada N lalu tanpa sengaja berpindah ke D, maka dikhawatirkan mobil akan melaju ke depan. Itu juga yang membuat kamu harus menarik handbrake ketika akan memanaskan mobil matic.
Pada dasarnya sistem transmisi mobil matic dirancang saat mesin dalam kondisi menyala, sehingga lubrikasi akan tetap berjalan meski tuas dalam posisi P maupun N.
Saat mesin mobil menyala maka putaran mesin akan memutar komponen impeller dalam torque converter transmisi matic.
Putaran ini juga akan menghasilkan tekanan oli yang dapat mengaktifkan sistem lubrikasi di dalam girboks.
Ketika tuas transmisi berada dalam posisi P, mobil tidak bisa bergerak karena tidak ada daya cengkram antara mesin dengan transmisi.
Karenanya untuk faktor keamanan ada baiknya gunakan tuas P ketika akan memanaskan mobil matic kamu.
FAQ
Apakah memanaskan mobil matic harus di N?
Memanaskan mobil matic boleh saja dilakukan ketika tuas transmisi dalam posisi N.
Namun, beberapa pakar menjelaskan bahwa sebaiknya proses pemanasan mesin mobil dilakukan pada saat transmisi di posisi P demi alasan keselamatan.
Berapa lama waktu memanaskan mobil matic?
Waktu untuk memanaskan mobil matic adalah sekitar 3 menit dan maksimal 15 menit untuk mobil yang jarang digunakan.
Apakah masih perlu memanaskan mobil?
Proses pemanasan mobil sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kebocoran kompresi serta membantu oli agar dapat melumasi bagian sempit pada mesin.
Selain itu, proses pemanasan juga membuat mesin menjadi lebih siap pakai.