
Cara Mengetahui Ban Mobil Kurang Angin dan Cara Mengatasinya
Tekanan angin ban bervariasi nilainya, tergantung jenis dan ukuran ban yang digunakan. Namun, patokan yang yang disarankan berkisar dari 28 hingga 36 psi. Agar tetap terjaga tekanannya, cari tahu cara mengetahui ban mobil kurang angin dalam ulasan berikut ini.
Tekanan angin pada ban kendaraan berfungsi untuk menopang beban kendaraan, menyerap guncangan permukaan jalan, meneruskan traksi dan gaya pengereman, serta berkontribusi sebagai penopang kinerja ban secara maksimal.
Nah, kondisi ban mobil yang kurang angin, kalau tidak segera diatasi, bisa berakibat fatal. Supaya kamu tetap aman berkendara dengan kondisi ban yang bagus, simak ulasannya berikut ini!Â
Cara mengetahui ban mobil kurang angin
Bagaimana kamu bisa tahu kalau kondisi ban mobil kamu kurang angin? Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengetahuinya.
1. Handling dan manuver jadi kurang enak
Sebagai pengemudi, kamu mungkin bisa merasakan mobil yang kamu kendarai tidak seenak biasanya. Hal ini dikarenakan tekanan angin di dalam ban jumlahnya tidak tepat.
Kelenturan dan struktur ban pada bagian samping pun bisa menjadi cepat rusak. Selain itu, kamu juga mungkin merasakan getaran aneh pada roda kemudi.
2. Ban terasa lebih empuk dari biasanya
Tekanan angin pada ban akan berpengaruh pada keras atau empuknya ban yang terasa saat dikendarai. Baik kelebihan maupun kekurangan angin, keduanya akan memberikan efek yang kurang nyaman.
Jika tekanan angin dirasa berlebihan, ban akan terasa keras dan lebih kasar. Sementara jika ban kurang angin, laju mobil akan terasa lebih empuk.
3. Ada suara gemuruh saat melaju
Selain getaran, ada juga ciri-ciri lain jika kondisi ban kurang angin, yaitu suara bergemuruh saat mobil sedang melaju yang terdengar hingga ke dalam kabin.
Hal ini karena permukaan karet ban yang kurang angin menyentuh aspal.Â
4. Laju mobil terasa berat dan lambat
Laju mobil yang mulai berat atau lambat bisa disebabkan kondisi ban yang kurang angin.
Kurangnya angin mengakibatkan permukaan ban menjadi lebih lebar sehingga gesekan dengan aspal akan meningkatkan beban mesin. Jadi, kecepatan mobil pun akan terasa lebih lambat.
5. Kendali mobil menjadi lebih sulit dari biasanya
Kurangnya angin pada ban bisa menyebabkan setir mobil belok dengan sendirinya lho. Kalau ban kiri yang kurang angin, setir bisa berputar ke kiri. Begitupun sebaliknya.
Hal ini lah yang bisa berakibat fatal dan membahayakan keselamatan jiwa pengemudi dan penumpang.
Risiko ban mobil kurang angin
Hanya karena tidak adanya tusukan benda tajam, bukan berarti kondisi kurang angin pada ban dapat disepelekan ya. Kurangnya angin pada ban mobil jelas memiliki risiko yang berbahaya, yaitu:
1. Membahayakan pengemudi dan penumpang (risiko kecelakaan)
Seperti yang sudah dijelaskan tadi, kondisi ban mobil kurang angin dapat diketahui melalui beberapa ciri. Kondisi fatalnya adalah setir atau roda kemudi menjadi tidak terkendali.
Hal ini tentu bisa menjadi penyebab kecelakaan yang membahayakan pengemudi dan penumpang.Â
2. Ban menjadi tipis atau botak
Kondisi tekanan angin yang berkurang, tetapi ban harus bekerja keras menopang beban kendaraan dan bersentuhan dengan aspal sudah pasti menyebabkan kompon ban lebih cepat habis dari seharusnya.
Dengan kata lain, alur ban akan menjadi lebih cepat tergerus atau botak.
3. Pecah ban atau meletusnya ban
Tak hanya kelebihan angin, kekurangan angin pun bisa menyebabkan ban meletus. Kalau kamu menggunakan kendaraan dalam kondisi ban kurang angin, permukaanya bisa menjadi retak, bolong, rusak, bahkan meledak.
Nah, kalau sudah pecah ban atau meletus, nggak cuma kamu sebagai pengemudi atau penumpang yang terdampak bahayanya, tapi juga pengemudi dan penumpang kendaraan lain ketika berada di jalan yang sama.
4. Boros bahan bakar
Kekurangan angin menyebabkan seluruh permukaan ban akan menapak ke aspal, termasuk bagian yang seharusnya tidak menapak.
Karena ban jadi terasa berat untuk berputar, laju mobil pun terhambat dan mesin harus bekerja lebih keras sehingga akan menghabiskan lebih banyak bahan bakar.
Cara mengatasi ban mobil kurang angin
Jika ban mobil kamu kurang angin, cara yang paling mudah untuk mengatasinya adalah kamu harus mengisi tekanan angin yang berkurang tersebut.
Sebagai saran, ada baiknya melakukan pengisian angin nitrogen dibanding angin biasa. Kenapa? Sebab angin nitrogen tidak mudah keluar dari karet ban.
Jadi, tingkat kebocoran akan lebih rendah dan ban akan lebih aman digunakan. Selain itu, nitrogen pada ban juga membantu agar temperatur ban bisa tetap terjaga.
Sebagai pencegahan, kamu juga harus melakukan pengecekan rutin tekanan angin pada ban minimal dua minggu sekali atau selambat-lambatnya satu bulan sekali.
Hal ini karena mobil yang sering digunakan ataupun tidak tetap mengalami penurunan tekanan angin walaupun tidak signifikan.
Apalagi jika kamu akan melakukan perjalanan jauh. Pengecekan tekanan angin pada ban wajib dilakukan agar risiko berkendara di jalan dapat diminimalkan.
Nah, untuk memudahkan kamu dalam melakukan pengecekan tekanan angin ban, ada yang namanya sistem keselamatan pada kendaraan yaitu TPMS atau Tire Pressure Monitoring System.
TPMS adalah suatu sistem elektronik untuk memonitor tekanan udara di dalam semua ban pada kendaraan.
Sistem ini akan memberikan laporan tekanan ban secara nyata kepada pengemudi, baik melalui layar maupun lampu peringatan lainnya.
Sistem pemantauan tekanan ban (TPMS) dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Sistem indirect (tidak langsung), sistem yang membaca atau memperkirakan tekanan ban berdasarkan perbedaan kecepatan roda. Ban yang tekanan udaranya kurang memiliki putaran roda yang berbeda dengan ban yang tekanannya ideal.
- Sistem direct (langsung), sistem ini menggunakan sensor yang dipasang disetiap ban, biasanya dipasang pada katup pengisian ban. Sensor tersebut akan mendeteksi tekanan pada semua ban dan akan menginformasikan ke pengemudi melalui layar pada kendaraan. Apabila tekanan ban tidak ideal, lampu akan menyala berwarna merah pada ban yang terdeteksi.
Jenis ban mobil
Kalau kamu memerhatikan banyak jenis mobil, kamu pasti paham bahwa bentuk dan fungsi bannya berbeda-beda. Hal ini karena ban memiliki kapasitasnya sendiri dalam menampung beban.
Untuk melakukan modifikasi velg mobil pun, kamu tetap perlu memerhatikan kapasitas standar ban mobil yang kamu miliki.
Nah, apa kamu sudah tahu apa saja jenis ban mobil? Berikut ini ada beberapa jenis ban mobil yang umum digunakan berdasarkan fungsi dan tipenya.
1. Ban bias
Jenis ini yang paling umum digunakan. Rangka ban terdiri dari banyak lembar cord sehingga memiliki panas yang terpusat di bagian tengah.
Ini karena ban tertekan ke arah depan dan belakang saat sudah bersentuhan dengan jalanan.Â
2. Comfort tire
Ban ini akan memberikan kenyamanan karena terdiri dari karet tebal dan celah alur yang rapat. Selain itu, jenis ini juga bisa mempercepat aliran udara di atas permukaannya. Â
3. Ban radial
Ciri dari jenis ban ini adalah lapisan seratnya yang menyilang pada lingkar ban. Umumnya digunakan pada mobil tipe penumpang dan truk ringan saja.Â
4. Performance tire
Fungsi dari jenis ban ini untuk mengoptimalkan performa dan menjaga kendali mobil tetap akurat. Performance tire biasanya memiliki alur yang sedikit untuk keperluan balap di trek aspal kering.
5. Spare tire
Spare tire adalah ban cadangan atau serep yang dibagi menjadi dua jenis:
- Temporary space saver, ban khusus dengan velg berbeda dan laju kecepatan maksimal 50 km per jam.
- Full-size, ban dengan velg yang sama seperti standar bawaan mobil.
6. Ban tubeless
Ban tubeless adalah jenis ban yang dirancang khusus agar dapat menahan udara tanpa menggunakan ban dalam.
Lapisan dalam ban tubeless untuk menghindari kebocoran udara dan mampu mencegah ban langsung kempes saat tertusuk benda tajam.Â
7. Off-road tire
Jenis ini paling umum digunakan pada mobil off-road, terdiri dari:
- All-terrain tire yang bisa melintas di jalan off-road maupun jalan biasa
- Mountain terrain tire untuk jalanan berpasir dan berlumpur
8. âââââââBan RFTÂ
Run Flat Tire (RFT) memiliki keunggulan tetap dapat dipakai meski keadaan tekanan anginnya 0. Kamu bisa berkendara dalam kecepatan 80 km per jam dengan RFT tanpa angin.Â
9. Eco tire
Eco-tire bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Dirancang dengan lapisan silika agar grip atau cengkeraman ke jalan menjadi jauh lebih baik dan membuat rolling resistance berkurang.
Penyebab ban mobil kurang angin
Kondisi ban yang kurang angin mungkin tidak terlihat secara langsung. Meskipun tidak ada tanda-tanda tertusuk benda tajam, tapi saat berkendara biasanya kamu akan merasakan kalau kondisi ban tersebut kurang angin.
Nah, beberapa penyebab ban mobil kurang angin, yaitu:
1. Kendaraan jarang dipakai (hingga berhari-hari atau berminggu-minggu)
Tekanan angin dalam ban akan tetap berkurang sedikit demi sedikit karena proses ilmiah, yaitu penyusutan ban karena kondisi dingin.
Ban mobil yang sering digunakan untuk berkendara tentu akan berputar dan menghasilkan panas. Suhu panas inilah yang menjaga tekanan angin dalam ban tetap stabil.
2. Ban memiliki pori-pori yang kecil
Nyatanya, ban kendaraan memang memiliki pori-pori kecil di bagian permukaannya meskipun penurunan angin mungkin tidak terlalu signifikan (berkisar 1-2 psi dalam rentang waktu satu bulan).
Untuk itulah kamu perlu mengecek tekanan angin ban setidaknya satu bulan sekali dan lebih baik menggunakan angin nitrogen dibanding angin biasa.
3. Kondisi pentil yang rusak
Selain ban, kondisi pentil yang rusak juga mungkin berpengaruh terhadap kurangnya angin pada ban.
Kerusakan pentil antara lain karena faktor usia pemakaian, karat atau bisa juga getasnya bagian karet yang jadi perapat antara pentil dan bagian velg.
4. Rusaknya velg
Velg mungkin saja mengalami peyang ketika terjadi benturan. Hal ini akan menyebabkan angin keluar di celah itu. Untuk memastikannya, kamu perlu untuk cek bagian dalam velg apakah ada retakan kecil atau tidak.
Proteksi mobil dengan asuransi
Kondisi ban mobil yang kurang angin bisa mengakibatkan risiko yang berbahaya. Jika ban sampai harus diganti, itu mungkin lebih baik dibanding jika nantinya mengalami kecelakaan.
Tidak hanya kendaraan yang rusak, tapi jiwa pun juga terancam.
Nah, untuk itulah kamu butuh mengasuransikan mobil kamu. Asuransi mobil berperan sebagai pertanggungan atas risiko berkendara, mulai dari kecelakaan hingga pencurian.
Kalau kamu memiliki asuransi kendaraan, kamu pun akan lebih merasa tenang ketika berkendara.
Kamu bisa pilih asuransi kendaraan yang tepat sesuai kebutuhan dan kemampuan kamu, yaitu:
- TLO atau Total Loss Only, asuransi yang menanggung biaya kehilangan akibat pencurian dan perbaikan mobil dengan kerusakan total di atas 75% limit pertanggungan.
- All Risk/Comprehensive, asuransi yang menanggung biaya perbaikan mobil akibat kerusakan kecil ataupun kerusakan besar.
Dari segi biaya premi, asuransi All Risk tentu akan lebih besar, tapi ini juga seiring dengan manfaatnya. Untuk TLO, biaya preminya memang lebih kecil tetapi sesuai dengan jaminannya yang terbatas.
Gimana? Sudah tentukan pilihan asuransi untuk mobil kamu?
FAQ
Kapan harus cek tekanan angin ban mobil?
Sebagai pencegahan, kamu harus melakukan pengecekan rutin tekanan angin pada ban minimal dua minggu sekali atau selambat-lambatnya satu bulan sekali.
Hal ini karena mobil yang sering digunakan ataupun tidak tetap mengalami penurunan tekanan angin walaupun tidak signifikan.
Apa itu TPMS?
TPMS atau Tire Pressure Monitoring System adalah sistem elektronik untuk memonitor tekanan udara di dalam semua ban pada kendaraan.
Sistem ini akan memberikan laporan tekanan ban secara nyata kepada pengemudi, baik melalui layar maupun lampu peringatan lainnya.
Berapa harga ban mobil?
Harga satuan ban mobil yang umum dan banyak digunakan mulai dari Rp400 ribuan. Hal ini bervariasi tergantung jenis dan ukuran ban apa yang kamu gunakan.