Ciri Infeksi Setelah Cabut Gigi dan Cara Mengatasinya
Ciri infeksi setelah cabut gigi disebut sebagai dry socket, yaitu keadaan gusi bolong yang mengalami peradangan sehingga tulang dan saraf tidak terlindungi yang mengakibatkan pasien akan merasakan nyeri sangat hebat setelah gigi dicabut.
Komplikasi dry socket umum terjadi sebagai ciri infeksi setelah cabut gigi bungsu atau saat proses operasi odontektomi.
Kesalahan prosedur bisa menjadi alasan dari dry socket, namun apakah ada penyebab lain dari dry socket? Simak penjelasan dalam artikel berikut ini.
Apa saja ciri-ciri infeksi setelah cabut gigi?
Saat proses gigi dicabut, akan menyebabkan gumpalan darah di soket gigi yang dicabut untuk melindungi tulang dan syaraf. Dalam keadaan normal, cara menghilangkan gumpalan darah setelah cabut gigi tidak perlu menggunakan prosedur apapun karena gumpalan darah bisa copot atau larut setelah beberapa hari dari operasi cabut gigi.
Jika tidak ada infeksi, jaringan lunak akan menutup soket dalam waktu kurang lebih satu bulan dan dalam enam bulan setelahnya, tulang baru akan tumbuh untuk mengisi soket.
Dry socket (alveolar osteitis) adalah komplikasi yang umum saat dilakukan pencabutan gigi geraham atau gigi bungsu, di mana terdapat infeksi pada soket gigi yang dicabut dan pasien akan merasa sakit yang sangat parah selama lima hingga enam hari lamanya.
Infeksi terjadi karena pembekuan darah yang tidak terbentuk atau pembekuan darah yang terlalu cepat larut sebelum penyembuhan selesai.Â
Tulang dan saraf yang terbuka menjadi tidak terlindungi dan akan terpapar makanan, cairan, udara, dan semua partikel yang masuk ke dalam mulut akan menyebabkan infeksi sehingga pasien merasakan nyeri yang sangat hebat setelah proses cabut gigi.
Rasa nyeri tersebut berasal dari saraf dan tulang pendukung gigi, di mana keadaan dry socket harus segera ditangani oleh dokter agar tidak mengakibatkan infeksi pada bagian tubuh lainnya.
Di bawah ini adalah beberapa ciri-ciri infeksi setelah cabut gigi:
- Tulang terlihat dari soket;
- Gusi bengkak;
- Area soket terasa lunak jika disentuh secara langsung;
- Bau mulut;
- Rasa tidak enak di mulut;
- Hilangnya pembekuan darah di soket bekas dicabutnya gigi, soket akan terlihat kering;
- Pasien akan merasakan sakit yang berasal dari soket menuju ke telinga, pelipis, mata, leher, hingga ke semua sisi wajah.
Untuk mengidentifikasi dry socket, pasien dapat melakukan pengecekan sederhana dengan cara membuka mulut di depan kaca, perhatikan lokasi yang baru dilakukan cabut gigi. Apabila terlihat adanya tulang pada soket di lokasi cabut gigi, maka kemungkinan pasien mengalami dry socket sebagai efek setelah cabut gigi geraham bawah.
Gejala dry socket tidak akan datang langsung setelah proses cabut gigi, namun baru akan muncul pada hari ketiga setelah cabut gigi.
Faktor pemicu infeksi setelah cabut gigi
Jika sebelumnya pasien sudah pernah mengalami dry socket, maka akan memiliki kecenderungan lebih besar untuk kembali mengalami kondisi dry socket.
Oleh karena itu, sebelum dilakukannya operasi cabut gigi, pasien disarankan untuk menginformasikan kepada dokter gigi spesialis bedah mulut terkait ciri-ciri infeksi setelah cabut gigi untuk menghindari kejadian berulang.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang dapat memicu dry socket, antara lain:
- Penanganan luka yang kurang tepat;
- Kebiasaan merokok;
- Banyak meludah;
- Mengonsumsi pil KB;
- Berkumur terlalu keras;
- Memiliki trauma selama operasi pencabutan gigi;
- Memiliki kebersihan gigi dan mulut yang buruk;
- Menggunakan sedotan saat minum;
- Tidak mengikuti instruksi dokter setelah pencabutan gigi dengan benar;
- Infeksi pada gigi dan gusi disekitar bekas pencabutan.
Proses penanganan dan cara mencegah dry socket
Untuk mengatasi dry socket, dapat dilakukan dengan membersihkan daerah bekas dicabutnya gigi dan akan diberikan obat yang dimasukan ke dalam soket. Dokter juga akan meresepkan obat penghilang rasa nyeri.
Selain perawatan yang diberikan oleh dokter, hindari faktor-faktor pemicu dry socket seperti berikut ini:
- Menghindari makanan bertekstur keras;
- Menghindari makanan yang pedas;
- Menghindari makanan yang panas;
- Menghindari makanan yang sulit untuk dikunyah;
- Tidak merokok sebelum dan sesudah tindakan cabut gigi;
- Tidak makan apapun selama satu jam sebelum tindakan cabut gigi;
- Lakukan berkumur secara perlahan;
- Tidak meludah selama beberapa hari setelah gigi dicabut;
- Tidak minum menggunakan sedotan selama beberapa hari setelah gigi dicabut;
- Melakukan konsultasi kepada dokter gigi setelah proses cabut gigi untuk mengetahui kondisi gigi yang dicabut.
Apa itu tindakan cabut gigi?
Dilakukannya prosedur cabut gigi karena adanya permasalahan pada gigi atau gusi dan sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Cabut gigi dapat dilakukan menggunakan prosedur sederhana atau dengan operasi.
Untuk cabut gigi secara sederhana, mahkota gigi yang terlihat atau tidak terhalang dapat langsung dicabut. Namun, jika mahkota gigi terhalang sebagai contohnya patah atau tumbuh secara miring, maka harus dilakukan operasi cabut gigi atau yang sering disebut dengan odontektomi.
Oleh karena itulah, biaya cabut gigi biasanya akan berbeda-beda tergantung kondisi gigi pasien, rumah sakit atau klinik yang dipilih, serta faktor lainnya. Begitu pun dengan biaya pasang gigi palsu yang banyak dipilih untuk menutupi gigi yang ompong.
Indikasi cabut gigi
Ada beberapa kondisi gigi yang bermasalah, sehingga gigi harus dicabut. Beberapa kondisi di antaranya yaitu seperti berikut ini:
- Infeksi gigi;
- Gigi geraham belakang tumbuh miring dan menekan gigi lainnya;
- Gigi berlubang yang tidak bisa diperbaiki;
- Gigi patah karena cedera;
- Akar gigi mengalami kerusakan dan tidak dapat diperbaiki;
- Gigi goyang dan adanya infeksi yang akan berujung menjadi abses gigi atau abses gusi;
- Gigi terletak di jaringan yang tidak normal;
- Posisi gigi yang tidak normal seperti contohnya tidak rata, miring, dan bertumpuk, sehingga menyebabkan luka ke dinding mulut.
Peringatan sebelum cabut gigi
Tidak semua keadaan pasien dengan gigi bermasalah harus dilakukan tindakan cabut gigi langsung. Umumnya, proses cabut gigi akan ditunda jika pasien memiliki kondisi seperti dibawah ini:
- Pasien penderita diabetes, di mana keadaan pasien harus distabilkan terlebih dahulu;
- Pasien darah tinggi;
- Pasien mengalami gangguan irama jantung;
- Pasien memiliki retak pada rahang;
- Pasien mengalami mual, demam, dan muntah-muntah sebelum proses cabut gigi;
- Pasien dalam keadaan hamil trimester pertama atau trimester akhir;
- Gigi yang akan dicabut letaknya dekat dengan jaringan tumor ganas;
- Gigi yang akan dicabut letaknya di daerah yang pernah terpapar radioterapi;
- Gigi yang akan dicabut letaknya pada gusi yang terinfeksi dan belum diobati.
Oleh karena itu, sebelum melakukan tindakan cabut gigi, pasien harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu dan menyampaikan riwayat kesehatan terakhir pasien. Beberapa kondisi lain juga sangat penting untuk diinformasikan kepada pihak dokter apabila pasien memiliki penyakit lain, seperti:
- Penyakit tiroid;
- Penyakit hati;
- Penyakit jantung;
- Penyakit sistem imun lemah contohnya HIV;
- Penyakit ginjal;
- Pasien menggunakan sendi buatan contohnya sendi lutut dan sendi panggul;
- Pasien pernah mengalami endokarditis karena adanya infeksi bakteri.
Pasien yang mengonsumsi obat-obatan dengan resep dokter juga harus memberikan informasi tersebut saat kontrol dengan dokter sebelum tindakan cabut gigi.
Pasalnya, prosedur cabut gigi akan memiliki efek berbahaya untuk pasien yang sedang melakukan terapi pengobatan dengan bifosfonat, obat imunosupresan seperti contohnya kortikosteroid dan obat kemoterapi.
Pasien yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah dan aspirin juga harus dihentikan terlebih dahulu jika pasien akan melakukan prosedur cabut gigi.
Persiapan cabut gigi
Pasien yang akan melakukan prosedur cabut gigi akan melakukan cek kesehatan bersama dokter terlebih dahulu dengan bentuk pemeriksaan gigi secara langsung dan kemungkinan akan dilakukan juga rontgen gigi.Â
Pasien akan diminta untuk berhenti merokok, makan, dan minum selama enam hingga delapan jam sebelum proses cabut gigi, karena proses tersebut akan menggunakan bius total dan juga pembedahan.
Pasien juga diharapkan datang bersama keluarga karena setelah cabut gigi, karena pasien belum diperbolehkan untuk mengendarai kendaraan.
Prosedur cabut gigi
Prosedur ini dibagi menjadi dua cara yaitu cabut gigi sederhana dan cabut gigi dengan bedah atau operasi. Penjelasan dari kedua cara tersebut adalah sebagai berikut:
1. Cabut gigi sederhana
Untuk prosedur cabut gigi secara sederhana maka pasien akan diberi bius lokal melalui suntikan pada saraf di sekitar gigi yang bermasalah. Gel anestesi akan diberikan oleh dokter ke area yang akan di suntik untuk mengurangi rasa sakit.
Setelah obat bius bekerja, maka dokter akan menggoyang-goyangkan gigi yang bermasalah menggunakan pengungkit yang akan disesuaikan ukurannya dengan ukuran gigi dan posisi yang akan dicabut. Kemudian dokter akan menarik gigi bermasalah menggunakan tang khusus gigi.
2. Cabut gigi dengan bedah atau operasi
Untuk prosedur cabut gigi dengan bedah, bius yang digunakan tetap bius lokal namun dokter juga memberikan pasien obat penenang melalui infus atau menggunakan gas agar pasien merasa tenang selama masa operasi. Bius total hanya akan diberikan untuk beberapa kasus tertentu.
Untuk mencabut gigi yang memiliki masalah, dokter akan memotong gusi dan jaringan tulang yang berada disekitar gigi tersebut sebelum menggoyang-goyangkan gigi dan mencabutnya. Ada kalanya gigi juga harus dipotong beberapa bagian sebelum dicabut oleh dokter.
Prosedur cabut gigi akan mengakibatkan pendarahan pada lubang di gigi dan untuk menghentikan pendarahan maka pasien akan diberikan kapas atau kasa untuk digigit. Untuk beberapa kasus khusus, dokter akan menjahit gusi yang sebelumnya sudah dibedah.
Cara agar luka bekas cabut gigi cepat sembuh
Operasi cabut gigi dilakukan menggunakan bius sehingga pasien tidak merasa sakit, namun apabila efek obat bius sudah menghilang maka rasa sakit akan kembali. Setelah gigi dicabut, akan ada lubang pada gusi yang mungkin berdarah dan bengkak.Â
Oleh karena itu, ada tips cara agar luka bekas cabut gigi cepat sembuh, sebagaimana berikut ini:
1. Kompres air dingin atau es
Kompres es bisa dilakukan dari dalam mulut atau dari arah luar. Untuk kompres dari arah luar, tempelkan kompres es pada kulit bagian mulut selama sepuluh hingga dua puluh menit untuk satu kali kompres.
Gunakan kain tebal sebagai perantara antara es dan kulit agar pembuluh darah tidak mati total dalam mengalirkan darah. Dengan melakukan kompres air dingin atau es ini akan mempersingkat durasi nyeri yang dirasakan oleh pasien setelah cabut gigi.
2. Kumur air garamÂ
Pasien dapat berkumur menggunakan air garam dengan catatan prosedur cabut gigi sudah melewati 24 jam. Tujuan dari berkumur dengan air garam adalah untuk mengurangi bengkak pada gusi dan mengurangi rasa sakit. Berkumur secara pelan agar tidak membuat gusi berdarah dan akan menghambat penyembuhan.
3. Minum obat pereda nyeri
Dokter akan meresepkan obat pereda nyeri untuk pasien yang baru saja menjalani prosedur cabut gigi untuk mengurangi rasa sakit setelah gigi dicabut.
4. Memilih makanan dan minuman yang aman
Pilihlah makanan dan minuman yang lunak contohnya puding, sup, dan bubur namun pastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi jangan terlalu panas karena akan menghambat penyembuhan. Untuk sementara hindari minuman beralkohol, makanan pedas, dan makanan asam.
5. Tidur dengan bantal yang ditinggikan
Berbaringlah menggunakan bantal yang ditumpuk, di mana posisi kepala menjadi lebih tinggi dari badan karena posisi datar akan memperlambat pendarahan pada gigi dan sekitarnya.
6. Hindari menyentuh area bekas di cabut gigi
Berhati-hatilah saat menyikat gigi agar area yang baru di cabut gigi tidak tersentuh dan akan memperlambat proses penyembuhan. Lakukan gerakan yang lembut dalam menyikat gigi.
7. Istirahat cukup dan tidak melakukan aktivitas berat
Pasien akan disarankan untuk beristirahat selama 24 jam setelah selesai melakukan prosedur cabut gigi dan menghindari terlebih dahulu aktivitas berat.
Makanan dan minuman yang menjadi pantangan setelah cabut gigi
Pasien akan disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman berikut ini sampai bekas prosedur cabut gigi sembuh total.
Waktu yang dibutuhkan tiap pasien untuk sembuh total akan berbeda-beda pada setiap orang dan akan disarankan pasien menyesuaikan makanan dengan kondisi gusi dan gigi agar mempercepat proses penyembuhan.
Di bawah ini adalah makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari terlebih dahulu oleh pasien setelah prosedur cabut gigi:
- Minuman berkarbonasi;
- Makanan dan minuman yang terlalu dingin atau panas;
- Makanan yang susah dikunyah;
- Maknana pedas;
- Makanan yang lengket;
- Minuman dan makanan beralkohol;
- Minuman berkafein;
- Makanan dan minuman asam.
Pentingnya asuransi bagi kesehatan gigi dan mulut
Memiliki asuransi khususnya asuransi kesehatan bagi gigi dan mulut akan melindungi kamu dari pengeluaran yang tidak terduga. Jika terjadi infeksi pada gigi, mulut dan sekitarnya, maka biaya tersebut akan ditanggung oleh perusahaan asuransi sebagai manfaat dari premi yang telah kamu bayar tiap bulannya.
Dengan begitu, kamu tidak akan dipusingkan dengan biaya besar yang perlu dikeluarkan. Untuk informasi lebih lengkap mengenai asuransi terbaik bagi kesehatan gigi, kamu dapat mengunjungi artikel DuitPintar berikut ini: âRekomendasi Asuransi Gigi Terbaik dan Premi Terjangkauâ.
FAQ
Apakah setelah cabut gigi bisa infeksi?
Ya, gigi yang dicabut bisa terkena infeksi yang dikenal dengan nama gejala dry socket yaitu, seperti adanya gumpalan darah, daerah socket terasa lunak, gusi bengkak, mulut berbau tidak sedap, terasa nyeri di bagian telinga dan sekitarnya, nyeri setelah tiga hari pencabutan gigi.
Apa saja ciri infeksi setelah cabut gigi?
- Tulang terlihat dari soket;
- Gusi bengkak;
- Area soket terasa lunak jika disentuh secara langsung;
- Bau mulut;
- Rasa tidak enak di mulut;
- Hilangnya pembekuan darah di soket bekas di cabut nya gigi, soket akan terlihat kering;
- Pasien akan merasakan rasa yang menyakitkan berasal dari soket menuju ke telinga, pelipis, mata, leher hingga ke semua sisi wajah.
Apa saja faktor pemicu infeksi setelah cabut gigi?
- Penanganan luka yang kurang tepat;
- Kebiasaan merokok;
- Banyak meludah;
- Mengonsumsi pil KB;
- Berkumur terlalu keras;
- Memiliki trauma selama operasi pencabutan gigi;
- Memiliki kebersihan gigi dan mulut yang buruk;
- Menggunakan sedotan saat minum;
- Tidak mengikuti instruksi dokter setelah pencabutan gigi dengan benar;
- Infeksi pada gigi dan gusi disekitar bekas pencabutan.
Apakah ada makanan dan minuman yang belum boleh dikonsumsi oleh pasien setelah melakukan prosedur cabut gigi?
Ada beberapa makanan yang menjadi pantangan bagi pasien setelah melakukan prosedur cabut gigi yaitu:
- Minuman berkarbonasi;
- Makanan dan minuman yang terlalu dingin atau panas;
- Makanan yang susah dikunyah;
- Makanan pedas;
- Makanan yang lengket;
- Minuman dan makanan beralkohol;
- Minuman berkafein;
- Makanan dan minuman asam.
Obat apa saja yang akan dikonsumsi oleh pasien setelah prosedur cabut gigi?
Dokter akan memberikan obat penghilang nyeri untuk pasien karena setelah efek obat bius hilang, maka bagian yang baru saja dicabut gigi akan terasa nyeri. Oleh karena itu, pasien membutuhkan obat pereda nyeri.