Efek Melepas Aki Mobil Injeksi dan Cara Tepat Melakukannya
Efek melepas aki mobil injeksi tanpa berpatokan pada prosedur yang benar akan berakibat fatal, yaitu korsleting hingga memicu percikan api. Hal tersebut bisa mengakibatkan mesin mobil rusak.
Pada setiap kendaraan, termasuk mobil injeksi, mengganti atau melepas aki pasti ada caranya. Kendati demikian, tidak semua mobil injeksi bisa diganti akinya begitu saja.
Cabut aki mobil sembarang menjadikan mobil mengalami ECU atau Engine Control Unit yang mereset sistem kendaraan.
Nah, bagi kamu yang masih awam, tapi penasaran dan ingin mencoba melepas aki injeksi sendiri, ada baiknya berpatokan pada buku panduan agar aman.
Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang efek melepas aki mobil injeksi. Yuk, disimak!
Efek melepas aki mobil injeksi
Aki adalah salah satu komponen terpenting kendaraan untuk menampung arus listrik dan mendistribusikannya ke sistem kelistrikan mobil.
Karena perannya itulah, tanpa adanya aki, mobil akan sulit dinyalakan dan digunakan.
Apa saja efek yang terjadi jika melepas aki mobil injeksi? Berikut ini ulasannya.
1. Reset ECU
Melepas aki mobil harus dilakukan dengan hati-hati apalagi pada mobil berteknologi injeksi yang diotaki ECU atau Engine Control Unit.
Cara melepas aki mobil injekasi bisa kamu lakukan saat mobil menyala. Jika melepas aki saat mobil mati, ECU tersebut akan mereset ulang.
Namun, kalau kamu ragu, ada baiknya bawa saja ke bengkel terdekat agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Sekali lagi, walaupun melepas aki kedengarannya mudah, saat melakukannya, tidak boleh sembarangan karena bisa menyebabkan masalah yang fatal.
Ada beberapa prosedur yang wajib kamu perhatikan untuk menghindari masalah tersebut.
Supaya lebih aman, melepas aki mobil injeksi sebaiknya kamu lakukan saat mobil masih menyala agar terjaminnya mesin bisa menyala kembali saat dinyalakan.
Jika ECU sampai tereset, ada beberapa memori yang terhapus. ECU sendiri merekam pola mengemudi pengguna mobil, seperti saat memindahkan posisi gigi dan throttle atau bukaan gas.
ECU yang tereset akan menjadikan sistem mobil sama dengan seperti saat baru keluar dari pabrik. Alhasil, kamu harus mengendarai mobil lagi supaya ECU bisa mempelajari pola mengemudi dan kembali normal.
Jangan lupa juga untuk pahami cara reset aki!
2. Muncul percikan api hingga terjadi korsleting
Efek melepas aki mobil injeksi juga bisa memunculkan percikan api hingga terjadinya korsleting saat kamu tidak memperhatikan terminal pada aki.
Pada aki mobil, terdapat dua terminal yang harus kamu perhatikan, yaitu terminal negatif dan positif.
Saat akan melepas atau mengganti aki atau cabut aki mobil, ada baiknya lepas dahulu terminal negatif untuk meminimalkan korsleting atau arus pendek.
Hal tersebut juga menjadi antisipasi iuntuk menghindari timbulnya masalah saat terminal positif aki tanpa sengaja menyentuh bodi mobil.
Aki mobil injeksi terbilang berat. Saat kamu melepaskan terminal positif terlebih dulu, efeknya sangat berbahaya karena bisa saja kamu tidak kuat mengangkatnya.
Cara melepas aki mobil injeksi yang benar
Aki soak atau bermasalah akan memengaruhi sistem starter, sistem pengapian, hingga beberapa komponen kelistrikan mobil lainnya.
Kalau aki mobil sudah rusak, ada baiknya segera menggantinya dengan yang baru. Namun, bagaimana sih cara melepas aki mobil yang tepat agar tidak menimbulkan masalah?
1. Lakukan dengan hati-hati
Sistem kelistrikan mobil bisa rusak dan menyebabkan bahaya untuk keselamatan. Jadi, untuk melakukan pelepasan aki mobil injeksi atau cabut aki mobil matic harus dilakukan dengan dan hati-hati.
2. Fokus pada kutub negatif aki
Sebagai langkah awal cara cabut aki mobil yang benar, fokuslah terlebih dahulu ke bagian kutub negatif aki dengan melepaskan kabel, baut, dan klem pada bagian kutub tersebut.Â
Mengapa harus kutub negatif terlebih dahulu yang dicabut? Hal ini dilakukan agar tidak ada hubungan arus pendek atau korsleting listrik yang sangat berbahaya untuk aki dan juga sistem atau pola mesin mobil.
3. Lepaskan bagian kutub positif setelah kutub negatif
Jika bagian kutub negatif sudah lepas, kamu bisa berpindah ke kutub positif dengan melepaskannya begitu saja dengan mudah.
Jangan lupa, pastikan juga bahwa semua kabel dan klem sudah terlepas. Jangan sampai ada yang masih terhubung dengan aki mobil.
4. Angkat aki perlahan dengan posisi tegak lurus
Jika semua bagian aki mobil seperti kabel, klem, dan kedua kutub sudah tidak ada lagi yang tersambung dengan bagian lain. Selanjutnya, kamu bisa mulai mengangkat aki.
Proses mengangkat aki juga tidak boleh sembarangan dilakukan. Kamu harus melakukannya hati-hati dan secara perlahan. Pastikan posisinya tegak lurus.
Aki yang diangkat perlahan dan tegak lurus akan menghindari cairan dalamnya tumpah dan mengenai tangan atau bagian mesin mobil lain.
Jika sudah berhasil terangkat, prosesnya sudah selesai dan kamu pun bisa melepaskan aki mobil injeksi. Selanjutnya, kamu bisa mulai menggantinya dengan aki baru.
Namun, jangan sampai salah memilih aki. Dengan perbedaan daya ampere dari aki yang dijual di pasaran, kamu harus mencocokkannya dengan mobil yang dimiliki.
Ketahui berapa kebutuhan daya ampere aki untuk mobil agar tidak salah beli.
Faktor penentu aki mobil dilepas atau tidak
Faktor pertama yang bisa menentukan perlu tidaknya aki mobil, yaitu durasi atau lama mobil tersebut akan tidak dipakai.
Apabila mobilmu direncanakan untuk tidak dipakai lebih dari 7 atau 10 hari, tidak ada salahnya untuk melepas kabel aki. Jika kurang dari waktu tersebut, kamu bisa membiarkannya terpasang.
Namun, mobil perlu sesekali dipanaskan untuk menghindari potensi aki drop mengingat sifat self discharge yang bisa terjadi pada setiap aki mobil.
Cara di atas bisa kamu lakukan sebagai tips meninggalkan mobil dalam waktu lama agar tetap aman.
Selanjutnya, pertimbangan posisi parkir mobil. Jika diparkir di ruang outdoor atau daerah rawan kejahatan, ada baiknya biarkan kabel aki mobil terpasang.
Sebaliknya, jika mobil diparkir di dalam garasi rumah yang aman dan terhindar dari tindak kejahatan, melepas kabel aki bisa dilakukan.
Pentingnya punya asuransi mobil
Memiliki asuransi mobil bisa meminimalkan risiko besarnya biaya yang ditimbulkan selama perbaikan atau sevis kendaraan akiba risiko-risiko berkendara semisal kecelakaan.
Manfaatkan asuransi mobil All Risk bisa kamu pilih biar gak gak perlu pusing lagi dengan tagihan bengkel karena biayanya sudah terjamin oleh asuransi.
Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari biaya perbaikan kerusakan ringan dan berat karena risiko berkendara, bahkan dapat ganti rugi atas kehilangan akibat pencurian.
Oh, iya, kalau perlu, tambahkan juga proteksi lainnya, seperti asuransi kesehatan untuk pertanggungan biaya berobat di rumah sakit.
FAQ
Bolehkah aki mobil injeksi dilepas?
Aki mobil injeksi boleh dilepas asalkan tidak dilakukan secara sembarang. Kalau dilakuakn sembarangan, ECU bisa tereset dan memicu korsleting.
Karena itu, wajib mengikuti cara melepas aki mobil injeksi dengan benar atau membawanya ke bengkel untuk penanganan yang tepat.
Mobil jarang dipakai apakah aki harus dilepas?
Faktor pertama yang bisa menentukan perlu tidaknya aki mobil yaitu durasi atau lama mobil tersebut akan tidak dipakai.
Apabila mobilmu direncanakan untuk tidak dipakai lebih dari 7 atau 10 hari, tidak ada salahnya untuk melepas kabel aki.
Jika kurang dari waktu tersbeut, kamu bisa membiarkannya terpasang. Namun, mobil perlu sesekali dipanaskan untuk menghindari potensi aki drop mengingat sifat self discharge yang bisa terjadi pada setiap aki mobil.
Apa yang terjadi jika aki mobil soak?
Saat aki mobil soak, ini yang akan terjadi:
- Mesin tidak bisa dinyalakan walaupun starter berbunyi saat distarter.
- Mobil tidak bisa dihidupkan.
- Suara klakson melemah dan tidak kencang.
- Lampu mobil meredup.
- Performa tegangan listrik dari aki mulai melemah.
- Masa pakai aki habis.