Esofagus – Fungsi, Penyakitnya, dan Biaya Pengobatannya
Mungkin banyak yang belum terlalu paham apa itu esofagus. Namun, kalau menyebutnya kerongkongan, pasti banyak orang yang langsung paham. Baik esofagus maupun kerongkongan, keduanya adalah hal yang sama.
Esofagus atau kerongkongan adalah saluran pencernaan seperti tabung panjang dengan lapisan otot.
Esofagus berperan sebagai penghubung untuk menyalurkan atau meneruskan makanan yang dikunyah dari mulut agar masuk ke dalam lambung.
Untuk orang yang mengalami masalah atau gangguan pencernaan, salah satu penyakitnya mungkin bisa disebabkan di daerah esofagus ini lho.
Apa saja fungsi dan penyakit yang bisa menyerang daerah esofagus? Simak ulasannya berikut ini!
Fungsi esofagus
Esofagus memiliki tiga fungsi utama dalam saluran pencernaan, yaitu:
1. Menyalurkan makanan dari mulut ke lambung
Ini adalah fungsi utama dari esofagus. Mungkin masih banyak dari kamu yang sering tertukar antara tenggorokan dan kerongkongan (esofagus).
Kerongkongan adalah saluran penyalur makanan dari mulut ke lambung, sedangkan tenggorokan adalah saluran pernapasan dari mulut ke paru-paru, ya.
2. Menghasilkan gerak peristaltik
Makanan yang kamu kunyah dan telan nggak begitu saja bisa tersalurkan menuju lambung.
Ada otot-otot yang bekerja sehingga dinding lapisan esofagus berkontraksi dan makanan bisa terdorong. Gerakan otot-otot yang bekerja inilah yang disebut sebagai gerak peristaltik.
3. Mencegah laju isi dan cairan lambung
Ada juga bagian dari esofagus yang menjadi kunci utama agar makanan, udara dan asam lambung tidak naik, yaitu sfingter. Sfingter adalah otot berbentuk cincin yang dapat membuka dan menutup.Â
Ada dua macam sfingter esofagus, yaitu:
- Sfingter esofagus atas yang terletak di dekat faring (bagian tenggorokan yang menghubungkan hidung dan mulut) untuk mencegah makanan bergerak kembali ke mulut.
- Sfingter esofagus bawah yang terletak pada pertemuan antara kerongkongan dan bagian atas lambung. Kalau kamu tidak sedang menelan, sfingter esofagus bawah dalam keadaan normal harusnya akan menutup agar isi lambung tidak naik menuju kerongkongan.
Esofagus sendiri adalah saluran pencernaan berbentuk seperti tabung berotot dengan panjang sekitar 20-25 cm, dimulai dari trakea (batang tenggorok) dan memanjang hingga bagian atas lambung.
Kamu pernah melihat orang tersedak?
Nah, salah satu bagian dari kerongkongan yang berfungsi untuk mengatur hal ini adalah epiglotis (bagian awal esofagus).
Epiglotis adalah katup kecil yang akan menutup jalur pernapasan ketika kamu menelan makanan atau cairan.
Pada dinding esofagus, ada juga lapisan otot yang menyusunnya lho. Lapisan otot ini pun sama seperti yang ada di lambung dan usus. Apa saja? Berikut ini penjelasannya (dari lapisan terluar ke dalam).
- Lapisan serosa: lapisan terluar, jaringan ikat yang terdiri atas pembuluh darah, limfe, dan saraf. Memiliki rongga kecil untuk tempat keluarnya cairan serosa (pelumas gerakan otot).
- Lapisan otot: lapisan kedua, terdiri dari otot polos yang memanjang pada bagian luar dan otot polos yang melingkar pada bagian dalam.
- Lapisan submukosa: ada kelenjar yang menghasilkan lendir sebagai pelumas untuk memudahkan gerakan makanan.
- Mukosa: lapisan paling dalam, tersusun dari sel-sel epitel bertingkat dan jaringan ikat tipis.
Karena berukuran cukup panjang, ada pula pembagian esofagus berdasarkan otot penyusunnya, yaitu:
- Bagian superior (1/3 atas esofagus), sebagian besar otot penyusunnya adalah otot rangka (bekerja secara sadar/dapat dikendalikan).
- Bagian tengah (2/3 tengah esofagus), terdiri dari otot campuran (otot rangka dan otot halus).
- Bagian inferior (3/3 bawah esofagus), otot penyusunnya merupakan otot halus yang bekerja tanpa kita sadari (tidak dapat dikendalikan).
Penyakit yang bisa menyerang esofagus
Seperti organ atau saluran lainnya dalam sistem tubuh, gangguan dan penyakit pun juga bisa menyerang esofagus. Kondisi ini tentu mempengaruhi cara kerja esofagus dan membuatmu tidak nyaman.
Penyakit yang berbeda dapat menyebabkan gejala yang berbeda juga. Pada umumnya, jika kondisi esofagus tidak dalam kondisi baik, umumnya kamu bisa mengalami beberapa gejala seperti:
- Sakit perut, sakit dada atau sakit punggung.
- Batuk kronis atau sakit tenggorokan.
- Kesulitan menelan atau merasa seperti makanan tersangkut di tenggorokan.
- Heartburn (rasa terbakar di dada).
- Suara serak.
- Gangguan pencernaan (rasa terbakar di perut).
- Regurgitasi (asam atau isi lambung naik kembali ke kerongkongan ke mulut) atau muntah.
- Penurunan berat badan tanpa sebab.
Beberapa jenis penyakit atau gangguan pada esofagus antara lain:
- GERD: GERD adalah gastroesophageal reflux disease, gangguan esofagus ketika sfingter esofagus bagian bawah tidak menutup dengan benar. Akibatnya, asam lambung dan isinya kembali naik ke kerongkongan.
- Akalasia: Kondisi ketika sfingter esofagus bagian bawah tidak terbuka atau rileks, mencegah makanan masuk ke lambung. Para ahli percaya akalasia mungkin merupakan penyakit autoimun, yang disebabkan kerusakan sel-sel saraf pada dinding esofagus.
- Barrettâs esophagus: Terjadi ketika lapisan kerongkongan mengalami kerusakan akibat paparan asam lambung secara terus-menerus. Untuk kamu yang memiliki penyakit asam lambung kronis dan tidak segera diobati, kondisi Barrettâs esophagus sangat mungkin terjadi dan meningkatkan risiko kanker esofagus.
- Esofagitis eosinofilik: Kondisi ketika sel darah putih atau eosinofil melimpah di kerongkongan. Hal ini menyebabkan adanya peradangan atau pembengkakan pada lapisan esofagus (esofagitis). Kondisi ini lebih sering terjadi pada pasien dengan alergi ganda.
- Kanker esofagus: Perubahan mutasi DNA menjadi penyebab utama kanker esofagus sehingga sel tumbuh dan berkembang secara abnormal dan tidak terkendali. Ada dua jenis kanker esofagus, yaitu karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma. Secara umum, faktor risiko yang memicu adanya kanker esofagus adalah merokok, radiasi, refluks asam dan infeksi HPV.
- Divertikulum esofagus: Terbentuknya tonjolan (kantong) abnormal pada esofagus. Pada kasus tertentu menyebabkan gangguan menelan dan regurgitasi (berbaliknya makanan dari esofagus atau lambung tanpa rasa mual atau kontraksi otot perut yang kuat).
- Kejang esofagus: Kejang otot (kontraksi) abnormal, tidak teratur dan kadang terlalu keras yang terjadi di esofagus. Kondisi langka dan menyakitkan ini membuat makanan tidak mencapai lambung dan terjebak di saluran kerongkongan.
- Striktur esofagus: Kondisi penyempitan saluran esofagus yang menghubungkan tenggorokan dan perut. Jika lapisan organ kerongkongan (esofagus) sering mengalami peradangan, jaringan parut (plak) dapat terjadi sehingga menyebabkan penyempitan tabung organ.
- Hernia hiatus: Kondisi bagian atas lambung masuk ke rongga dada. Lambung yang seharusnya di rongga perut, menonjol ke atas melalui celah di otot diafragma, yaitu otot yang memisahkan rongga dada dengan rongga perut. Kondisi ini menyebabkan lebih banyak refluks asam lambung.
Pengobatan esofagus
Pengobatan untuk gangguan dan penyakit esofagus juga bisa bervariasi sesuai kondisinya ya. Namun, ada beberapa pengobatan umum yang mungkin akan direkomendasikan dokter kamu, seperti:
- Antasida, obat untuk meredakan gejala maag atau penyakit asam lambung, penghambat pompa proton, dan penghambat reseptor histamin (H2) untuk mengurangi asam lambung.
- Dilatasi endoskopi, prosedur medis untuk melebarkan bagian esofagus yang menyempit atau mengendorkan otot sfingter.
- Suntikan toksin botulinum (botox) untuk menghentikan sementara kejang esofagus atau mengendorkan otot sfingter.
- Operasi esofagektomi untuk mengangkat sebagian atau seluruh kerongkongan yang sakit.
- Operasi antirefluks laparoskopi (fundoplikasi nissen) untuk mengobati GERD atau hernia hiatus dengan memperkuat sfingter esofagus bagian bawah.
- Miotomi Heller dan miotomi endoskopi peroral (POEM), tindakan medis menggunakan alat khusus bernama endoskop untuk mengatasi gangguan menelan seperti akalasia dan spasme esofagus.
Biaya pengobatan esofagus
Pengobatan penyakit esofagus akan cukup menguras keuanganmu apalagi jika sudah menyangkut tindakan pembedahan.
Untuk mengecek kondisi penyakit esofagus apa yang kamu derita berdasarkan gejala, dokter mungkin akan melakukan gastroskopi.
Gastroskopi atau esophagogastroduodenoscopy (ESD) adalah prosedur untuk memeriksa kondisi esofagus, perut, dan bagian awal usus dua belas jari (duodenum).
Gastroskopi dilakukan menggunakan endoskop, yaitu alat khusus berupa selang tipis dengan lampu dan kamera di ujungnya.
Beberapa biaya gastroskopi di rumah sakit di Indonesia berikut ini bisa menjadi referensi kamu ya.
Rumah sakit | Biaya Gastroskopi mulai dari |
RS Mitra Keluarga Bekasi Timur | Rp1.120.000 |
RSU PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta | Rp1.525.000 |
RS Islam Karawang | Rp2.100.000 |
RS Mardi Rahayu Kudus | Rp2.250.000 |
Siloam Sriwijaya Palembang | Rp2.300.000 |
Siloam Hospitals Asri Jakarta | Rp2.500.000 |
RS Immanuel Bandung | Rp2.576.500 |
RS EMC Tangerang | Rp2.527.000 |
RS Harapan Keluarga Cikarang | Rp2.750.000 |
RS Dr. Oen Solo Baru | Rp2.950.000 |
Primaya Hospital Makassar | Rp3.150.000 |
Siloam Hospitals Lippo Village | Rp3.371.000 |
Siloam Hospitals Kebon Jeruk | Rp3.371.000 |
MRCCC Siloam Hospitals Semanggi | Rp3.500.000 |
RS Efarina Etaham Berastagi | Rp3.696.000 |
Siloam Hospitals Surabaya | Rp3.800.000 |
RSU Royal Prima Medan | Rp3.963.960 |
RS Bogor Senior | Rp4.000.000 |
RS Mitra Plumbon Cirebon | Rp4.725.000 |
RS Premier Jatinegara | Rp5.200.000 |
RS TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo | Rp5.400.000 |
RS Premier Surabaya | Rp8.000.000 |
Apakah asuransi menanggung biaya pengobatan esofagus?
Jika kamu menderita gangguan atau penyakit esofagus, tenang dulu dan jangan panik untuk memikirkan biayanya. Sebab asuransi kesehatan akan menanggung biaya pengobatannya, termasuk operasi.
Kalau kamu sudah menjadi peserta asuransi BPJS Kesehatan, semua daftar tindakan medis dan operasi yang bisa ditanggung telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 28 Tahun 2014 kok.
Namun, kamu mesti sabar juga karena penanganan menggunakan BPJS Kesehatan harus melalui antrean pengobatan dan proses administrasi yang lumayan ribet ya.
Sebagai rasa tanggung jawab, kamu juga harus rutin membayar iuran tiap bulannya.Â
Di sisi lain, kamu bisa kok memilih asuransi swasta. Salah satu kelebihan dari memiliki asuransi swasta adalah kamu bisa langsung ditangani tanpa prosedur administrasi yang ribet.Â
Kamu mungkin akan diberikan dua pilihan, yaitu manfaat penyakit kritis dan manfaat kesehatan. Keduanya akan sama-sama memberikan manfaat untuk kamu jika terkena penyakit esofagus.
Manfaat penyakit kritis akan memberikan kamu uang pertanggungan sekaligus jika kamu terdiagnosa penyakit kritis, seperti kanker esofagus. Namun, uang pertanggungannya akan diberikan sekali saja.
Untuk asuransi kesehatan, kamu akan diberikan uang pertanggungan biaya pengobatan sesuai kwitansi dari rumah sakit atau sesuai batasan perlindungan.
Biasanya sih, manfaatnya akan berhubungan dengan rawat inap di rumah sakit, tapi umumnya nggak diberikan tunai ya.Â
Mau BPJS Kesehatan atau manfaat penyakit kritis dan kesehatan dari asuransi swasta? Yang mana saja boleh, asalkan diri kamu terlindung dengan asuransi ya!
FAQ
Apa yang dimaksud dengan esofagus?
Esofagus atau kerongkongan adalah saluran pencernaan, seperti tabung panjang dengan lapisan otot.
Esofagus berperan sebagai penghubung untuk menyalurkan atau meneruskan makanan yang dikunyah dari mulut agar masuk ke dalam lambung.
Berapa lama esofagus sembuh?
Penyembuhan gangguan atau penyakit esofagus bisa berbeda-beda tergantung jenis penyakit, tingkat keparahannya dan daya tahan tubuh penderita.
Penderita yang memiliki daya tahan tubuh baik umumnya bisa sembuh setelah menjalani pengobatan selama 2-4 minggu. Jika daya tahan tubuh buruk, mungkin bisa lebih dari 4 minggu dan memerlukan penanganan segera.
Apa kegunaan dinding kerongkongan?
Dinding kerongkongan adalah lapisan pada esofagus atau kerongkongan yang sebagian besar tersusun oleh otot polos.
Kerongkongan akan mengantarkan makanan dari faring ke lambung. Makanan dalam bentuk gumpalan-gumpalan (bolus) masuk ke lambung dengan gerakan peristaltik.