Sistem Kelistrikan Mobil – Komponen, Skema, dan Bengkelnya
Apa itu sistem kelistrikan mobil? Sistem kelistrikan mobil adalah serangkaian kompone listrik yang disusun agar dapat menjalankan fungsi tertentu pada sebuah mobil.
Sistem kelistrikan pada mobil ini saling terhubung dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan sistem lainnya.Â
Sistem kelistrikan mobil dapat membuat banyak bagian penting mobil berfungsi dengan baik, mulai dari lampu, mesin, entertainment, stop kontak, dan sebagainya.
Sayangnya, banyak orang yang masih berpikir bahwa sistem kelistrikan ini hanya seputar pada lampu atau starter saja.Â
Sistem kelistrikan bodi mobil
Pada bagian bodi mobil juga terdapat sistem kelistrikan yang mana secara umum fungsi dari kelistrikan bodi mobil ini adalah:
1. Sistem penerangan interior
Sistem penerangan interior ini berfungsi untuk menerangi bagian dalam mobil, mulai dari lampu kabin kemudi dan penumpang serta lampu bagasi belakang mobil. Sistem penerangan ini bisa bersifat manual ataupun otomatis.Â
2. Sistem penerangan eksterior
Sistem penerangan eksterior pada mobil digunakan untuk menyalakan penerangan bagian luar mobil, seperti lampu jauh, lampu kota, dan lampu kabut.
3. Sistem peringatan
Sistem peringatan digunakan untuk memberikan tanda atau peringatan pada pengemudi lainnya. Misalnya saja, lampu dim, lampu sen, lampu berhenti, dan lampu mundur.
Sistem kelistrikan mesin mobil
Sistem kelistrikan mobil adalah rangkaian kelistrikan yang terdapat pada mesin dan berfungsi untuk membantu kinerja mesin agar lebih mudah dan efisien.
Salah satu contoh sistem kelistrikan mesin yang paling banyak diketahui orang adalah busi. Komponen ini bisa menyala saat ada energi listrik yang kemudian diubah menjadi api.
Proses inilah yang kemudian menjadikan mobil bisa menyala dan berjalan. Selain busi, ada juga sistem kelistrikan mobil lain yang wajib kamu pahami, yaitu:
1. Sistem pengisian
Sistem pengisian adalah sistem kelistrikan mesin yang difungsikan untuk menyuplai arus listrik.
Sistem ini akan mengubah sebagian dari putaran mesin menjadi energi listrik melalui dinamo sehingga sistem kelistrikan mesin akan terus menyala.
2. Sistem starter
Sistem starter ini adalah bagian dari kelistrikan mesin yang memegang peranan penting dalam proses awal putaran mesin.
Saat terjadi putaran awal yang membuat poros mesin berputar, di situlah terjadi pembakaran pertama mesin.Â
3. Sistem glow plug (diesel)
Sistem glow plug merupakan sistem pemanas yang berfungsi untuk menaikkan suhu mesin diesel pada saat mesin masih dingin. Tujuan proses pemanasan ini adalah agar proses starting mobil menjadi lebih lancar.Â
4. Sistem common rail (diesel)
Sistem common rail ini berfungsi untuk mengatur jumlah solar atau bahan bakar yang akan disuplai ke ruang pembakaran agar volumenya sesuai. Sistem common rail ini umumnya hanya ditemukan di mesin diesel.Â
5. Sistem efi
Jika mesin diesel memiliki sistem common rail untuk mengatur bahan bakar (solar), mesin injeksi memiliki sistem efi.
Sistem ini merupakan sistem kelistrikan mesin yang terpadu dengan fungsi menyuplai bensin ke mesin. Ada pun volume suplai bensin ini akan selalu ideal dalam setiap kondisi.
6. Sistem pengapian
Sistem pengapian berguna untuk mengeluarkan percikan api pada sistem kelistrikan mesin. Sistem pengapian ini dapat meningkatkan tegangan pada baterai dengan memanfaatkan tenaga elektromagnetik.
Sistem infotainment mobil
Rangkaian kelistrikan ini bekerja guna memberikan hiburan pada pengendara ataupun penumpang mobil. Beberapa jenis sistem infotainment mobil, yaitu:
1. Multi Info Display
MID atau Multi Info Display terdapat pada bagian dashboard dan berfungsi memberikan informasi mengenai kecepatan mobil (speedometer), indikator bensin, airbag, indikator oli, check engine, dan lain sebagainya.
MID sangat penting bagi pengemudi mobil karena dapat menyampaikan berbagai informasi yang terkait dengan keamanan dan kenyamanan berkendara.
2. Audio dan video
Fitur wajib yang harus ada di mobil masa kini adalah audio dan video sebagai panel hiburan saat berkendara. Fungsi dari sistem audio video ini tentu saja guna memberikan kenyamanan berkendara.
Melalui sistem ini pengendara dapat mendengarkan musik, menyetel radio, menonton video, hingga streaming.
3. USB port dan cigarette lighter
Fitur USB port dan cigarette lighter berfungsi untuk mengisi daya handphone sehingga meski dalam perjalanan, pengendara tetap dapat mengisi daya smartphone mereka.
Sistem kelistrikan chasis mobil
Sistem kelistrikan chasis mobil berada pada bagian power train dan chasis mobil. Fungsi sistem kelistrikan ini adalah untuk mempermudah perpindahan tenaga dari bagian mesin ke bagian roda.
Sistem ini juga membuat mobil lebih efektif dan aman ketika dikendarai. Beberapa sistem yang termasuk dalam sistem kelistrikan chasis, yaitu:
1. Sistem ABS dan EBD
Sistem ABS memiliki fungsi mencegah slip ketika pedal rem sedang diinjak. Lain hal dengan sistem EBD yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga pengereman.
Kedua sistem ini tentu sangat penting dalam keselamatan berkendara.
2. Kopling diferensial
Sistem kopling diferensial atau differential clutch memiliki fungsi sebagai penyambung atau pemutus differential pada kendaraan.
3. HSA, kontrol traksi, dan kontrol stabilitas
Fungsi dari sistem HSA, kontrol traksi dan kontrol stabilitas adalah untuk menjaga keamanan saat berkendara di medan yang berat, misalnya jalan terjal, menanjak, atau di area pegunungan.
Akan tetapi pada umumnya sistem HSA hanya bisa ditemukan pada mobil SUV saja.Â
4. Solenoid transmisi
Transmission solenoid atau sistem solenoid transmisi merupakan sistem kelistrikan mobil yang digunakan untuk memindahkan gigi dengan menggunakan solenoid.
Sistem kelistrikan pada keamanan dan keselamatan mobil
Mayoritas mobil masa kini dikembangkan dengan sistem keamanan berbasis listrik dan bukan lagi mekanis. Beberapa contoh fungsi sistem kelistrikan mobil dalam hal keamanan dan keselamatan adalah sebagai berikut.
1. Bag inflator control
Ini adalah salah satu sistem kelistrikan yang fungsinya untuk mencegah adanya cedera pengemudi ketika terjadi kecelakaan.
Saat terjadi benturan yang cukup keras, airbag akan mengembang sehingga dapat menghindari benturan yang keras pada kepala pengemudi.Â
2. Sistem alarm
Sistem alarm dibuat untuk memberikan peringatan pada pemilik mobil ketika akan terjadi tindak kejahatan, misalnya saja pencurian, perusakan, dan sebagainya.
Ketika terjadi gangguan fisik pada mobil, alarm ini akan langsung berbunyi.Â
3. Immobilizer
Immobilizer adalah sistem kelistrikan anti maling. Sistem ini memiliki kunci kontak yang memancarkan gelombang.
Ketika kunci digunakan dengan tepat maka mobil akan bisa dinyalakan. Begitu juga sebaliknya. Jika penggunaan kunci tidak cocok, mobil tidak akan bisa distarter.Â
Komponen utama kelistrikan mobil
Dalam suatu sistem kelistrikan mobil, terdapat 5 komponen utama yang saling terkoneksi. Adapun kelima komponen utama tersebut meliputi:
1. Komponen supply arus
Bisa dikatakan bahwa komponen supply arus ini menempati urutan pertama.
Sebab komponen inilah yang membuat semua sistem kelistrikan mobil bisa mendapatkan arus listrik, mulai dari AC, audio, video, lampu dan lain sebagainya.
Umumnya akan ditemukan dua part yang masuk dalam kategori komponen supply arus, yaitu alternator (dinamo ampere) dan baterai.
Alternator dapat menyuplai arus hingga 14 volt, sedangkan baterai bisa menyuplai hingga 12 volt.
2. Komponen input
Komponen input memiliki andil dalam menentukan kapan suatu kelistrikan akan aktif bekerja, baik yang diaktifkan manual pengendara maupun otomatis dari sistem.
Sistem yang dijalankan manual, misalnya kenop, saklar, tombol, dan switch. Sementara sistem yang otomatis dijalankan sistem komputerisasi, misalnya sensor.Â
Ketika komponen input aktif, sistem listrik juga akan ikut aktif. Begitu juga sebaliknya. Lebih sederhananya, komponen input ini berfungsi untuk menyambung dan memutus arus listrik ke perangkat.
3. Komponen sistem kontrol
Komponen ini sangat penting utamanya bagi mobil yang menggunakan sistem computerized analytic. Untuk menghidupkan atau mematikan kelistrikan mobil, sistem ini akan mengandalkan rangkaian processor komputer.
Dengan adanya sistem kontrol ini, mobil tidak lagi memerlukan sistem input. Jika dilihat secara teknologi, bisa dikatakan bahwa sistem ini lebih canggih sebab tidak membutuhkan lagi campur tangan pengendara.Â
Beberapa contoh kelistrikan yang sudah menggunakan sistem kontrol otomatis, misalnya sistem pengereman ABS, Engine Control Module, Transmission Control Module, Auto Levelling Headlamp, dan yang lain.
4. Komponen output
Komponen output menjadi satu kesatuan dengan komponen input. Komponen output merupakan perangkat maupun media yang dihasil dari aktifnya sistem kelistrikan.
Jenis komponen output ini cukup beragam, misalnya klakson, AC, motor window, washer pump, audio, video, head unit, dan banyak lagi lainnya.Â
5. Komponen wiring harness
Wiring harness biasa disebut juga dengan rangkaian kabel merupakan komponen yang bertugas untuk mengalirkan listrik dari sumbernya, baik itu baterai maupun alternator, menuju perangkat atau bagian yang membutuhkan.
Skema kelistrikan mobil
Secara umum skema kelistrikan mobil terdiri atas dua skema, yaitu skema alat bantu dan skema penerangan.Â
1. Skema alat bantu
Skema alat bantu terdiri atas beberapa alat bantu yang bermanfaat untuk membantu berbagai kebutuhan pengendara ketika menyetir.
Beberapa contoh skema alat bantu meliputi klakson yang sangat berguna sebagai tanda atau isyarat bagi pengendara lain.
Ada juga skema motor starter yang memiliki fungsi sebagai penghubung roda gigi starter dengan kopling starter mobil.
2. Skema penerangan
Skema penerangan juga memiliki peranan yang penting bagi keselamatan berkendara. Secara umum, skema penerangan terbagi atas penerangan luar dan penerangan dalam.
Skema penerangan luar memiliki fungsi untuk menerangi bagian luar mobil, seperti lampu depan, lampu sein, dan lampu rem.
Skema penerangan dalam digunakan untuk menerangi bagian dalam mobil, utamanya pada bagian kabin.Â
Arti warna kabel kelistrikan mobil
Dalam sebuah sistem kelistrikan mobil, setiap sistemnya akan dihubungkan sebuah komponen, yaitu kabel.
Setiap satu kabel tunggal dalam kelistrikan mobil terdapat 15 warna yang berbeda yang mana tiap-tiap warna kabel juga memiliki fungsinya masing-masing, yaitu:
- W untuk white: warna putih yang menandakan kabel untuk sistem pengisian.
- B untuk black: warna hitam yang menandakan kabel tersebut untuk fungsi starting and ground.
- BR untuk brown: warna coklat yang menandakan kabel untuk sinyal ECU.
- R untuk red: warna merah menandakan kabel yang digunakan untuk sistem pencahayaan (lighting).
- BL untuk blue: warna biru merupakan kabel untuk keperluan kelistrikan lainnya (others).
- Y untuk yellow: warna kuning menandakan kabel yang digunakan untuk panel instrumen.
- GR untuk grey: warna abu-abu merupakan kabel untuk keperluan kelistrikan lainnya (others).
- LG untuk light green: warna hijau muda merupakan kabel untuk keperluan kelistrikan lainnya (others).
- G untuk green: warna hijau menandakan kabel untuk sensor ECU.
- V untuk violet: warna nila untuk keperluan kelistrikan lainnya (others).
- O untuk orange: kabel warna orange digunakan untuk keperluan kelistrikan lainnya (others).
- P untuk pink: warna merah muda untuk keperluan kelistrikan lainnya (others).
- PU untuk purple: warna ungu untuk keperluan kelistrikan lainnya (others).
- SB untuk sky blue: warna untuk keperluan kelistrikan lainnya (others).
- SL untuk silver: warna perak untuk keperluan kelistrikan lainnya (others).
Gangguan kelistrikan mobil yang wajib diwaspadai
Gangguan kelistrikan mobil biasanya terjadi akibat adanya kelalaian perawatan atau bisa juga karena pemakaian. Jika dibiarkan saja dalam waktu yang cukup lama, ini bisa memicu kerusakan pada sistem kelistrikan lainnya.
Ada beberapa gangguan kelistrikan yang patut diperhatikan dan segera diperbaiki jika terjadi, yaitu:
1. Sekering putus
Fungsi sekering adalah mencegah terjadinya kerusakan komponen elektronik dengan memutuskan diri ketika terjadi arus yang berlebih.
Dengan begitu, arus akan putus sehingga komponen elektronik tidak akan rusak. Putusnya sekering berarti menandakan bahwa ada bagian atau komponen kelistrikan yang rusak sehingga butuh untuk segera diperbaiki.Â
Perlu dicatat bahwa pemilihan sekering haruslah sesuai dengan besarnya pemakaian listrik. Artinya, jika ada komponen yang diubah menjadi lebih besar, sekering juga harus menyesuaikan.
Sekering juga harus diganti sesuai dengan fungsinya masing-masing, misalnya sekering untuk perangkat elektronik, pencahayaan, dan lain sebagainya.Â
2. Aki atau baterai yang melemah
Fungsi aki atau baterai yaitu sebagai penyimpan sumber listrik guna disalurkan pada berbagai komponen kendaraan. Pada mobil-mobil modern, tanpa adanya aki mobil sudah bisa dipastikan tidak dapat berjalan.Â
Umumnya gangguan kelistrikan pada aki lebih sering terjadi pada aki basah. Penyebabnya sepele, yaitu terlambat dalam mengisi air aki yang mengakibatkan sel di dalam aki menjadi aus atau getas.
Aki basah ataupun kering biasanya memiliki usia pemakaian dari 2-3 tahun.Â
3. Masalah pada voltage regulator
Regulator bertugas untuk menstabilkan tegangan listrik yang dihasilkan alternator.
Caranya adalah dengan mengatur besar kecilnya arus yang akan mengalir ke rotor coil dan juga mengatur kuat lemahnya medan magnet di rotor coil.
Listrik yang stabil dapat membuat komponen kelistrikan dalam mobil menjadi lebih awet.Â
Regulator memiliki dua jenis kumparan, yaitu voltage relay yang berfungsi untuk mematikan lampu pengisian dan voltage regulator yang berguna untuk mengatur sistem kerja magnetik rotor coil.
Voltage regulator ini akan mengalami kerusakan apabila alternator atau aki bermasalah. Salah satu gejalanya adalah sekering dan bohlam yang kerap mati.
4. Kerusakan pada alternator atau dinamo ampere
Alternator atau dinamo ampere memiliki tugas untuk mengisi ulang aki, dimana aki ini merupakan sumber pembangkit listrik.
Apabila sistem pengisian oleh alternator bermasalah, aki bisa mengalami tekor atau bahkan rusak akibat overcharged.Â
Kerusakan alternator biasanya berupa putusnya dioda, gulungan kawat tembaga, atau bisa juga korosi kabel. Jika alternator rusak, kendaraan atau mobil akan sulit hidup atau bahkan bisa saja mogok.Â
5. Masalah grounding
Kabel grounding memiliki fungsi utama menjaga stabilitas arus listrik. Sistem ini biasanya ada pada mobil yang sudah berusia belasan tahun ke atas.
Teori grounding cukup sederhana yaitu setiap sirkuit listrik harus kembali ke sumber asalnya. Untuk itu, listrik akan dipasang melewati chassis mobil yang berbahan logam dan terhubung ke aki.
Sistem grounding bisa mengalami gangguan jika baut penahan kabel pada bodi telah longgar atau bisa juga karena karat.
Lakukan pengecekan sistem grounding minimal setahun sekali untuk menghindari adanya gangguan atau kerusakan pada sistem grounding ini.Â
Bengkel kelistrikan mobil area Jakarta
Untuk kamu yang sedang mengalami masalah dengan kelistrikan mobil, berikut beberapa daftar bengkel kelistrikan mobil yang bisa kamu kunjungi di area Jakarta.
1. Garden speed
- Alamat: Jl.KH.Muhasyim VII, No. 45A, RT 13/RW 6, Cilandak, Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta Selatan.
- Nomor telepon : +62217512625
2. CARfix Karang Tengah
- Alamat: Jl. Lebak Bulus III No. 4, RT 7/RW 4, Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta Selatan.
- Nomor telepon: +6221-22767977
3. Bosch car auto service
- Alamat Bosch Car Auto Service Jakarta: Kav. 17, Sumur Batu I, RT.11/RW.5 Cempaka Baru Kemayoran.
- Jl. Letjend Suprapto No.28, RT 9/RW 7, Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat.
- Nomor telepon: +62214213335
4. Makmur Jaya Motor
- Alamat : Jalan Jati Padang Baru, Jakarta Selatan samping SMA 28,Pasar Minggu.
- Nomor telepon : 081213919517
5. WeFixcar.id
- Bengkel panggilan online dengan nomor telepon +62 815-8007-303.
FAQ
Apa arti warna kabel kelistrikan mobil?
Warna kabel tunggal pada kelistrikan mobil terdiri daru 15 jenis yang mana tiap-tiap warna memiliki tugas atau fungsinya masing-masing.
Misalnya, untuk kabel warna putih menandakan kabel untuk sistem pengisian, kabel warna merah menandakan kabel yang digunakan untuk sistem pencahayaan, dan sebagainya.
Apa saja sistem kelistrikan pada mobil?
Sistem kelistrikan pada mobil terdiri atas sistem kelistrikan bodi mobil, sistem kelistrikan chasis mobil, sistem kelistrikan infotainment, sistem kelistrikan mesin mobil, serta sistem kelistrikan pada keamanan dan keselamatan mobil.
Apa fungsi sistem kelistrikan pada mobil?
Sistem kelistrikan mobil memiliki fungsi untuk menjalankan atau mengoperasikan mobil sesuai dengan perintah yang diminta atau dilakukan pengemudi maupun sistem kontrol.
Apa saja sistem kelistrikan mesin?
Sistem kelistrikan mesin mobil terdiri atas sistem pengapian, pengisian, starter, efi, glow plug, dan common rail.