Kencing Merah, Apa Penyebabnya dan Bagaimana Cara Atasinya?
Kamu perlu waspada nih jika kencing atau urin berwarna merah apalagi mengandung darah. Hal ini mungkin menjadi indikasi penyakit hematuria atau kencing darah.
Kencing yang normal umumnya akan berwarna kuning pucat hingga kuning tua. Pigmen dan senyawa lain dari makanan dan obat-obatan biasanya akan membuat urin menjadi berwarna.
Hematuria adalah kondisi kencing atau urin yang mengandung darah.
Kalau kamu wanita dan sedang menstruasi, mungkin melihat darah saat kencing adalah hal yang wajar. Namun, kalau nggak? Ada baiknya kamu segera periksakan kondisi ini ke dokter.
Lalu, apa saja penyebab dan cara mengatasi penyakit kencing merah atau darah? Simak ulasannya!
Penyakit penyebab kencing merah
Ketika kamu ke toilet untuk buang air kecil dan melihat warna merah pada urin, coba berpikir sejenak. Apakah kamu mengonsumsi makanan atau obat-obatan tertentu yang mengakibatkan warna urin menjadi kemerahan?
Makanan, seperti buat bit, blackberry, dan buah naga adalah hal yang tidak perlu dikhawatirkan.
Begitu pula dengan obat-obatan seperti Rifampisin (Rifadin, Rimactane) dan Phenazopyridine (Pyridium) jika kamu memang sedang dalam masa pengobatan.
Tapi, lain ceritanya kalau urin yang kamu hasilkan mengeluarkan warna merah segar atau darah. Ini mungkin adalah gejala penyakit hematuria atau kencing darah.
Ada dua jenis hematuria, yaitu:
- Hematuria makroskopis. Urin tampak jelas berwarna merah seperti darah segar ataupun berwarna gelap kecokelatan.
- Hematuria mikroskopis. Keadaan dimana urin dapat terlihat jernih, namun pada pemeriksaan mikroskop dapat ditemukan sel darah merah (eritrosit) lebih dari 5 sel darah merah per lapangan pandang urin.
Ada beberapa kondisi masalah atau penyakit yang bisa menyebabkan kencing berwarna merah atau kencing darah, yaitu:
- Infeksi saluran kemih. Terjadi ketika bakteri masuk melalui uretra dan berkembang biak di kandung kemih. Gejala yang muncul seperti keinginan buang air kecil terus menerus, rasa sakit, dan terbakar saat buang air kecil, dan urin berbau sangat kuat.
- Infeksi ginjal (pielonefritis). Terjadi ketika bakteri masuk ke ginjal dari aliran darah atau berpindah dari ureter ke ginjal. Gejalanya mirip dengan infeksi kandung kemih, tapi lebih cenderung menyebabkan demam dan nyeri pinggang.
- Batu ginjal atau kandung kemih. Mineral dalam urin terkadang akan membentuk kristal di dinding ginjal atau kandung kemih dan bisa menjadi batu kecil dan keras. Batu-batu tersebut akan memberikan rasa sakit dan nyeri yang luar biasa saat buang air kecil karena telah menyebabkan penyumbatan. Batu ginjal ataupun kandung kemih juga dapat menyebabkan perdarahan baik secara makroskopis maupun mikroskopis.
- Pembesaran prostat. Kelenjar prostat umumnya akan membesar seiring saat pria mendekati usia paruh baya. Kondisi ini bisa menyebabkan tekanan pada uretra dan menghalangi sebagian aliran urin. Gejala yang ditimbulkan meliputi kesulitan buang air kecil, buang air kecil terus-menerus, dan darah dalam urin. Gejala ini juga sering muncul pada penyakit prostatitis (infeksi prostat).
- Penyakit ginjal. Pendarahan urin mikroskopis adalah gejala umum glomerulonefritis atau peradangan pada sistem penyaringan ginjal. Penyakit ini bisa berdiri sendiri maupun bagian sistemik dari penyakit lain, misalnya obesitas.
- Kanker. Darah dalam urin juga sangat mungkin gejala dari penyakit kanker ginjal, kandung kemih, atau prostat stadium lanjut.Â
- Penyakit genetik (diturunkan/diwariskan). Anemia sel sabit (cacat herediter hemoglobin dalam sel darah merah) bisa menyebabkan darah dalam urin. Begitu juga dengan sindrom Alport yang mempengaruhi membran penyaringan di glomerulus ginjal.
- Cedera ginjal. Pukulan atau cedera lain yang keras pada daerah ginjal akibat kecelakaan atau olahraga kontak fisik dapat menyebabkan darah terlihat dalam urin.
- Obat-obatan. Obat antikanker siklofosfamid dan penisilin dapat menyebabkan perdarahan saluran kemih. Darah pada urin bisa juga disebabkan karena kamu mengkonsumsi antikoagulan, seperti aspirin dan pengencer darah heparin.
- Latihan yang berat. Olahraga terlalu berat dan keras sebenarnya jarang menyebabkan kencing darah. Kalau pun bisa terjadi, hal ini mungkin dikarenakan trauma pada kandung kemih, dehidrasi atau kerusakan sel darah merah saat latihan secara terus menerus dilakukan. Pelari jarak jauh biasanya rentan terhadap kondisi ini.
Cara mengatasi kencing merah
Jika warna merah dari urin dikarenakan pigmen makanan tertentu, cara mudahnya adalah mengurangi porsinya ya. Atau bisa juga kombinasikan dengan jenis makanan berwarna lain agar lebih seimbang.
Jadi, kamu harus biasakan juga untuk mengkonsumsi makanan tidak dengan porsi berlebih.Â
Nah, kalau untuk kencing merah yang memang berisi kandungan darah di dalamnya, sebenarnya ada beberapa cara bahkan rutinitas yang bisa kamu lakukan untuk mencegah hematuria ini terjadi lho. Beberapa di antaranya, yaitu:
- Untuk mencegah infeksi, kamu perlu minum banyak air putih setiap hari, segera buang air kecil setelah berhubungan seksual, dan biasakan untuk menjaga kebersihan khususnya area genital.
- Untuk mencegah batu ginjal atau kandung kemih, usahakan minum banyak air putih dan hindari garam berlebih pada makanan, awasi juga konsumsi berlebih pada makanan yang mengandung mineral oksalat seperti bayam, talas dan rhubarb.
- Untuk mencegah kanker, mulailah hindari atau berhenti merokok, batasi juga paparan bahan kimia dan radiasi, serta cobalah minum banyak air putih dibanding minuman dengan pemanis buatan dan pengawet.
Pengobatan penyakit penyebab kencing merah
Pengobatan hematuria tergantung dari penyakit apa yang menjadi penyebabnya. Beberapa penyakit dan pengobatan yang bisa dilakukan untuk kencing merah adalah:
- Untuk penyakit infeksi (misalnya Infeksi Saluran Kemih), dokter mungkin akan memberikan resep antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.
- Untuk penyakit batu ginjal atau kandung kemih, ada beberapa metode yang bisa dilakukan tergantung tingkat keparahannya, seperti:
- Pemberian obat-obatan.
- Ureteroscopy. Tabung tipis yang dilengkapi dengan kamera untuk menemukan batu melalui uretra dan kandung kemih.
- Bedah terbuka.
- Etracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). ESWL adalah penggunaan gelombang suara untuk memecah batu ginjal menjadi potongan-potongan kecil agar bisa dikeluarkan dalam urin. Prosedur ini biasanya memakan waktu sekitar satu jam dan dapat dilakukan dengan anestesi ringan.
- Percutaneous nephrolithotomy (PCNL). Teknik pembedahan minimal invasif untuk menghancurkan batu ginjal dengan menggunakan jarum (needle) dan guidewire yang ditusukkan ke punggung pasien pada kulit dekat ginjal untuk mengakses ginjal dan saluran kemih bagian atas. Â
- Untuk pembesaran prostat, pengobatan yang mungkin dapat dilakukan adalah resep obat, seperti alpha blocker atau 5-alpha reductase inhibitor. Namun, jika kondisinya sudah cukup parah, operasi mungkin menjadi pilihan.
- Untuk penyakit kanker ginjal dan kandung kemih, pengobatan yang bisa dilakukan:
- Operasi. Dapat dilakukan secara operasi terbuka yang membutuhkan sayatan besar pada perut atau punggung atau dengan laparoskopi yang hanya membutuhkan sayatan kecil. Jenisnya adalah Nefrektomi parsial (mengangkat bagian tertentu yang terkena kanker) dan Nefrektomi radikal (mengangkat seluruh bagian yang terdapat sel kanker).
- Terapi ablasi. Dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu krioterapi (menghancurkan sel-sel kanker dengan cara membekukan sel-sel tersebut) dan ablasi radiofrekuensi (menghancurkan sel-sel kanker dengan cara memanaskan sel-sel tersebut).
- Embolisasi. Menghambat atau mengurangi pasokan darah ke sel kanker di ginjal dengan menyuntikkan zat khusus melalui kateter ke dalam pembuluh darah vena ginjal.
- Radioterapi. Metode pengobatan yang menggunakan energi sinar-X berkekuatan tinggi untuk membunuh sel kanker.
- Terapi target. Pemberian obat-obatan khusus untuk mengatasi kanker. Beberapa jenis obat yang dapat diberikan antara lain Sunitinib, Pazopanib, Sorafenib, Everolimus dan Temsirolimus.
- Imunoterapi. Pemberian obat atau vaksin untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan sel kanker. Dilakukan dengan menyuntikkan vaksin melalui pembuluh darah vena atau langsung ke kandung kemih (intravesikal).
- Kemoterapi. Pemberian dua atau lebih obat untuk membunuh sel kanker. Bisa disuntikkan langsung ke kandung kemih atau disuntikkan melalui pembuluh darah vena. Obat yang sering digunakan dalam kemoterapi kanker kandung kemih adalah cisplatin, methotrexate atau vinblastine.
Biaya pengobatan kencing merah
Besarnya biaya pengobatan kencing merah sangat bervariasi, hal ini tergantung pada gejala dan jenis penyakit yang diderita, metode pengobatan yang akan dilakukan, rumah sakit dan fasilitas pelayanannya.
Untuk penyakit infeksi saluran kemih, rata-rata biaya pengobatannya pada proses konsultasi saja mungkin akan menghabiskan sekitar Rp300 ribu.
Jika kamu harus melakukan tes dan pemeriksaan laboratorium, harganya mulai dari Rp600 ribu tetapi belum termasuk biaya jasa dokter dan obat-obatan.
Jika kondisi kencing merah ini sudah cukup parah dan membutuhkan tindakan pembedahan. Kamu harus melakukan pengecekan ke dokter spesialis urologi, ya.
Biaya bedah urologi pun bisa berbeda-beda di setiap rumah sakit atau dokter yang menangani.
Beberapa daftar rumah sakit berikut ini dapat menjadi rekomendasi dan estimasi kamu jika ingin melakukan tindakan bedah urologi untuk mengobati kencing merah:
Rumah Sakit | Biaya Bedah Urologi mulai dari |
RS EMC Sentul Bogor | Rp2.255.000 |
Siloam Hospitals Asri Mampang | Rp5.618.000 |
RS Imelda Pekerja Indonesia | Rp9.224.000 |
RS Islam Karawang | Rp1.129.000 |
RSU Bunda BMC Padang | Rp1.500.000 |
RSU Bunda Jakarta | Rp21.886.000 |
RS Murni Teguh Sudirman Jakarta | Rp3.478.750 |
Jika bedah urologi saja sudah mencapai jutaan hingga puluhan juta, tentu untuk pengobatan kanker akan lebih besar lagi mencapai ratusan juta rupiah.
Hal ini karena pengobatan kanker ginjal atau kandung kemih apalagi stadium lanjut pastinya membutuhkan pengobatan dengan berbagai metode dan memakan waktu perawatan yang cukup lama.Â
Apakah asuransi menanggung biaya pengobatan kencing merah?
Jawabannya adalah iya. Penyakit kencing merah ini bisa ditanggung BPJS Kesehatan. Namun, ada satu jenis bedah urologi yang ternyata tidak ditanggung BPJS Kesehatan, yaitu operasi gangguan ginjal akibat minuman keras.
Pasti sudah jelas ya kenapa BPJS akan menolak untuk menanggung biaya pengobatannya. Sebab penyakit ini muncul akibat dari kelalaian pasien dalam menjaga kesehatan.
Seperti yang sudah kamu tahu, pengobatan ginjal juga memakan biaya yang cukup mahal.
Kalau kamu sudah memiliki asuransi BPJS Kesehatan dari pemerintah, biaya pengobatan kencing merah kamu akan ditanggung kok. Selama sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan tentunya.
Kalau kamu memiliki asuransi swasta, itu juga lebih baik. Bayangkan kalau kamu harus mengeluarkan uang puluhan hingga ratusan juta rupiah untuk pengobatan kencing merah ini.
Pasti lebih pusing mikirin biaya dibanding pengobatan untuk sembuh itu sendiri.
Asuransi swasta dengan manfaat apa yang kamu punya? Manfaat penyakit kritis atau manfaat kesehatan? Keduanya akan sama-sama memberikan manfaat untuk kamu.
Bedanya adalah manfaat penyakit kritis akan memberikan kamu uang pertanggungan sekaligus jika kamu terdiagnosa penyakit kritis seperti kanker ginjal atau kanker kandung kemih.
Tapi, uang pertanggungannya akan diberikan sekali saja.Â
Kalau manfaat asuransi kesehatan, kamu akan diberikan uang pertanggungan biaya pengobatan sesuai kwitansi dari rumah sakit atau sesuai batasan perlindungan.
Biasanya sih, manfaatnya akan berhubungan dengan rawat inap di rumah sakit, tapi umumnya nggak diberikan tunai, ya.Â
FAQ
Kenapa kencing warna merah?
Pigmen dan senyawa lain dari makanan dan obat-obatan biasanya akan membuat urin menjadi berwarna.
Namun, jika kencing atau urin berwarna merah apalagi mengandung darah, hal ini mungkin menjadi indikasi penyakit hematuria atau kencing darah.
Hematuria adalah kondisi kencing atau urin yang mengandung darah. Darah pada urin dikatakan wajar jika terjadi pada wanita yang sedang mengalami menstruasi.
Kencing darah apa bisa sembuh?
Hampir semua orang yang mengalami kencing berdarah akibat obat-obatan, batu ginjal, infeksi saluran kemih, dan peradangan prostat bisa sembuh dan pulih secara total.
Apa yang harus dilakukan jika kencing berdarah?
Ada beberapa cara bahkan rutinitas yang bisa kamu lakukan untuk mencegah hematuria ini terjadi, yaitu:
- Minum banyak air putih setiap hari.
- Segera buang air kecil setelah berhubungan seksual.
- Biasakan untuk menjaga kebersihan, khususnya area genital.
- Hindari garam berlebih pada makanan.
- Awasi juga konsumsi berlebih pada makanan yang mengandung mineral oksalat, seperti bayam, talas, dan rhubarb.
- Hindari atau berhenti merokok.
- Batasi paparan bahan kimia dan radiasi.
Untuk pengobatan kencing berdarah, beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:
- Antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.
- Pemberian obat-obatan.
- Ureteroscopy.
- Bedah terbuka.
- Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL).
- Percutaneous nephrolithotomy (PCNL).Â
- Operasi.Â
- Terapi ablasi.
- Embolisasi.Â
- Radioterapi.Â
- Terapi target.Â
- Imunoterapi.Â
- Kemoterapi.