Keputihan – Gejala, Penyebab, dan Biaya Pengobatannya
Salah satu hal yang lumrah dan normal terjadi pada wanita adalah keputihan.
Keputihan adalah suatu fenomena alami pada wanita saat tubuh mengeluarkan lendir dan cairan lewat vagina untuk menjaga kebersihan dan kelembabannya.
Umumnya dalam kondisi normal, keputihan tidak akan mengganggu aktivitas dan dapat sembuh dengan sendirinya.Â
Tetapi, jika keputihan terjadi secara terus menerus dan terlalu sering hingga mengakibatkan iritasi pada bagian vagina, maka keputihan ini sudah masuk ke dalam kategori abnormal dan membutuhkan perawatan dokter untuk menyembuhkannya.
Dengan banyaknya kemungkinan yang hadir saat seseorang mengalami keputihan maka penting bagi kita untuk mengetahui gejala, penyebab sekaligus pengobatannya jika dibutuhkan agar dapat segera ditangani.
Gejala keputihan
Keputihan umumnya terjadi karena beberapa hal, sehingga gejala yang ditimbulkan akan berbeda-beda tergantung dari faktor penyebabnya.Â
Saat ini ada tiga infeksi penyebab munculnya keputihan pada wanita antara lain infeksi jamur, vaginosis bakteri, dan trikomoniasis.
Ketiga infeksi ini dapat menyebabkan perubahan yang berbeda pada keputihan jenis keputihan yang diderita.
1. Gejala Keputihan akibat infeksi jamur
Munculnya cairan putih seperti keju cottage, adanya pembengkakan dan nyeri di sekitar vulva, seringkali menimbulkan rasa gatal dan terasa sangat sakit saat melakukan hubungan seksual.
2. Gejala keputihan karena bakteri
Muncul keputihan yang berwarna putih, abu-abu atau terkadang kekuningan, muncul bau amis yang paling kuat setelah berhubungan seksual, muncul rasa gatal dan terkadang sedikit kemerahan serta pembengkakan pada vagina atau vulva.
3. Gejala keputihan karena trikomoniasis
Ini merupakan gejala keputihan abnormal yang harus segera ditangani dengan baik dimana keluar cairan yang bergelembung berwarna kekuningan atau kehijauan.
Tidak hanya itu saja, muncul bau yang tidak sedap pada ciran keputihan yang keluar dan terasa sakit dan gatal saat buang air kecil.
Penyebab keputihan
Keputihan adalah hal yang sangat normal dari terjadi pada tubuh wanita dan bermanfaat untuk mempertahankan vagina agar tetap bersih dan sehat.
Namun umumnya sebagian besar keputihan ini diakibatkan oleh infeksi jamur, vaginosis bakterial, atau gejala menopause sehingga relatif tidak berbahaya, walaupun tetap bisa membuatmu tidak nyaman.
Beberapa penyebab keputihan lainnya yang wajib untuk diketahui agar mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
- Penggunaan Pil KB yang dapat mengganggu keseimbangan hormon.
- Kehamilan
- Infeksi menular seksual (IMS atau PMS): Gonore, klamidia, dan trikomonas adalah IMS yang paling mungkin menyebabkan keputihan.
- Konsumsi antibiotik
- Diabetes
- Penggunaan sabun mandi tertentu.
Pengobatan keputihan
Keputihan normal umumnya tidak membutuhkan pengobatan medis secara khusus sehingga dapat sembuh dengan sendirinya lewat menjaga kebersihan bagian intim dan menjalani pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi.
Namun, jika keputihan sudah tergolong abnormal dan menyebabkan iritasi pada bagian vagina hingga mengeluarkan bau yang tidak sedap dan bercampur dengan darah (bukan menstruasi) maka dibutuhkan pengobatan medis langsung oleh dokter.
Beberapa pengobatan keputihan yang umumnya akan diberikan oleh para dokter:
1. Penggunaan obat antibiotikÂ
Obat antibiotik dapat digunakan untuk mengurangi keputihan yang diakibatkan oleh bakteri. Obat ini tersedia dalam bentuk pil ataupun salep oles dengan berbagai pilihan sesuai rekomendasi dokter.
Beberapa obat antibiotik untuk mengobati keputihan ini antara lain adalah clindamycin berupa cleocin atau Clindesse (krim oles pada bagian vagina) , Metronidazole (Flagyl) dan juga Tinidazole (Tindamax).
2. Penggunaan obat antijamur
Beberapa obat anti-jamur yang dapat digunakan untuk mengurangi gejala keputihan akibat infeksi jamur antara lain adalah clotrimazole dan miconazole.
3. Penggunaan obat metronidazole atau tinidazole
Metronidazole atau tinidazole merupakan obat yang khusus digunakan saat keputihan yang dialami terjadi karena parasit penyebab trikomoniasis.
Kedua obat tersebut merupakan obat pil yang harus dikonsumsi secara oral di bawah pengawasan dokter.
Biaya pengobatan keputihan
Mengingat ada berbagai macam pengobatan yang ditawarkan untuk mengurangi sekaligus menyembuhkan gejala keputihan abnormal, maka biaya yang dikeluarkan untuk berbagai pengobatannya pun juga beragam.
Sebagai gambaran, berikut adalah beberapa kisaran biaya pengobatan yang harus dikeluarkan untuk menebus obat tersebut.
No. |
Nama obat keputihan |
Kisaran harga |
1 | Clindamycin Novell 300 mg Kapsul Strip | Rp13.780-Rp16.960 |
2 | Metronidazole Novapharin Pharma 500 mg Tablet | Rp5.500-Rp11.380Â |
3 | Krim Fungiderm Clotrimazol | Rp15.000-Rp19.000 |
4 | Salep Gatal Miconazole Nitrate 2% 10 gram | Rp5.000-Rp6.800 |
Apakah asuransi menanggung biaya pengobatan keputihan?
Keputihan normal merupakan gejala yang sangat normal dan lumrah terjadi diantara wanita sehingga dapat sembuh dengan sendirinya.Â
Namun untuk keputihan abnormal yang membutuhkan obat-obatan juga tidak ditanggung asuransi kesehatan baik itu dari BPJS maupun Swasta.
Pengobatan keputihan umumnya hanya akan ditanggung oleh asuransi jika ternyata ditemukan bahwa gejala ini telah terindikasi sebagai kanker serviks saat diperiksa ke dokter atau rumah sakit.
FAQ
Keputihan yang normal itu seperti apa?
Ada beberapa ciri-ciri keputihan normal yang harus kamu perhatikan agar dapat dibedakan dengan keputihan abnormal. Ciri-ciri keputihan normal ini adalah sebagai berikut.
- Memiliki warna yang jernih seperti susu.
- Tidak memiliki aroma yang mengganggu.
- Teksturnya agak kental.
- Tidak menimbulkan rasa sakit seperti nyeri pada bagian panggul.
Adanya perubahan warna yang terjadi saat siklus menstruasi menjadi kecokelatan pun juga masih dikategorikan sebagai jenis keputihan yang normal.
Apa yang terjadi jika sering keputihan?
Terlalu sering keputihan dapat menyebabkan terjadinya beberapa hal yang perlu diwaspadai seperti adanya indikasi stres akibat hormon yang tidak seimbang, sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Tidak hanya itu, sering keputihan juga dapat menjadi indikasi adanya alergi pada berbagai produk kewanitaan yang kamu gunakan, seperti pembalut, sabun pembersih bagian intim, hingga detergen yang digunakan untuk mencuci celana dalam.
Jika dibiarkan dalam waktu yang lama, akan menyebabkan infeksi bakteri dan jamur, klamidia, gonore, hingga servisitis sehingga harus mendapatkan perawatan khusus.
Apakah keputihan itu berbahaya?
Keputihan merupakan fenomena yang normal dan sangat lumrah terjadi pada wanita sehingga tidak berbahaya dan juga membutuhkan penanganan khusus.
Namun, keputihan ini bisa menjadi berbahaya apabila sudah timbul gejala yang tidak normal seperti iritasi pada bagian vagina, keputihan keluar lebih dari jumlah biasanya, dan cairannya memiliki bau yang tidak sedap.