Lo Kheng Hong – Investor Sukses dan Daftar Saham Miliknya
Siapa dan bagaimana kisah sukses Lo Kheng Hong?
Lo Kheng Hong adalah salah satu sosok investor terkenal di Indonesia yang menggunakan sistem value investing atau investasi berdasarkan nilai dalam menjalankan investasinya.
Sosoknya juga dikenal sebagai investor yang sukses, bahkan ada juga yang menyebutnya sebagai Warren Buffett-nya Indonesia.
Ia sendiri baru mulai melakukan investasi saat berusia 30-an tahun, sedikit berbeda dengan Warren Buffett yang sudah sejak usia 11 tahun mulai membeli saham untuk pertama kalinya.Â
Lo Kheng Hong atau yang biasa juga dipanggil dengan sebutan LKH kerap jadi inspirasi bagi kaum muda yang ingin mulai berinvestasi saham.
Tak heran jika kisah hidupnya, perjalanan karier, dan investasinya selalu jadi cerita yang menarik untuk disimak.Â
Perjalanan karier Lo Kheng Hong
Tentu banyak yang bertanya, apa pekerjaan Lo Kheng Hong sebetulnya? Beberapa orang mungkin akan mengira bahwa LKH merintis awal kariernya sebagai investor, padahal hal tersebut justru keliru.
Saat ini Pak Lo memang bekerja sebagai investor penuh waktu, tapi sebelum sampai di titik ini ia juga sudah bekerja di berbagai perusahaan.
Berikut ini adalah ringkasan perjalanan karier Lo Kheng Hong.
- Tahun 1979: LKH memulai kuliah malamnya di jurusan Sastra Inggris Universitas Nasional Jakarta (UNJ) sambil bekerja sebagai karyawan Tata Usaha di PT Overseas Express Bank (UOB).
- Tahun 1989: LKH mulai membeli saham pertamanya di usianya yang 30 tahun. Saham pertama miliknya adalah saham milik PT Gajah Surya Multi Finance.
- Tahun 1990: LKH pindah bekerja di Bank Ekonomi menempati bagian pemasaran.Â
- Tahun 1991: Ia masih bekerja di Bank Ekonomi, tapi sebagai kepala cabang.
- Tahun 1996: Setelah 17 tahun bekerja, LKH memutuskan untuk berhenti bekerja dan mulai menjadi investor saham yang lebih serius.
Kapan Lo Kheng Hong mulai investasi saham?
Jika dilihat dari perjalanan kariernya, kita tahu bahwa LKH mulai membeli saham pertamanya pada tahun 1989.
Saat itu usianya adalah 30 tahun, usia yang sebetulnya tidak terlalu muda, tapi juga belum terlalu tua.
Sosok yang menjadi inspirasinya adalah Warren Buffett, investor sukses di dunia yang memulai investasi sahamnya sejak berusia 11 tahun.
Bahkan, dari buku-buku Warren Buffett jugalah LKH akhirnya banyak belajar mengenai saham dan investasi. Wajar saja buku-buku Warren Buffett menjadi buku rekomendasi Lo Kheng Hong.
Meski sudah membeli saham sejak tahun 1989, LKH sendiri baru benar-benar fokus menjadi investor pada tahun 1996.
Sejak itulah LKH menjadi investor penuh waktu. Artinya, ia tidak lagi bekerja kantoran, tapi fokus menjadi investor saham saja.
Saham pertama dan daftar saham yang pernah dimiliki Lo Kheng Hong
Bagi kamu yang belum kenal mengenai investasi saham, tentu kamu bertanya-tanya saham itu apa sih? Jadi, saham ini adalah bukti kepemilikan perusahaan atau bukti penyertaan modal.
Keuntungan menjadi investor saham bisa diperoleh dari dividen atau hasil bagi laba perusahaan sesuai jumlah saham yang dimiliki atau bisa juga dari selisih harga beli dan harga jual kembali.Â
Saham pertama yang dimiliki LKH adalah saham PT Gajah Surya Finance Tbk yang dibelinya ketika perusahaan tersebut melakukan penawaran saham perdana ke publik atau IPO pada tahun 1989 lalu.
Rupanya, saham pertama milik LKH membuatnya rugi. Harga sahamnya anjlok sehingga membuat LKH harus menjual sahamnya dengan harga yang lebih rendah.
Tak menyerah, LKH lantas banyak belajar bagaimana investasi saham agar bisa lebih memahami tentang investasi saham.
Saat bekerja di Bank Ekonomi, ia menyisihkan sebagian gajinya untuk berinvestasi saham.
Dua saham yang melejitkan kekayaan LKH adalah saham UNTR atau United Tractor Tbk dan MBAI atau Multibreeder Adirama Indonesia Tbk.
Saham UNTR dibeli LKH pada tahun 1998 saat terjadi krisis moneter. Pada saat tersebut, hampir semua harga saham jatuh.
Pada kesempatan ini, LKH justru menggunakan semua modalnya sebagai modal awal Lo Kheng Hong untuk membeli saham UNTR. Kala itu harga yang harus dibayar untuk tiap lembar saham UNTR adalah Rp250.
LKH membeli 6 juta lembar saham yang jika ditotal harganya sekitar Rp1,5 miliar.
Berselang enam tahun, harga saham UNTR naik, bahkan LKH berhasil menjual sahamnya dengan harga Rp15.000 per lembar.
Total uang yang bisa didapatkan adalah sekitar Rp90 miliar dengan keuntungan hingga 5.900 persen. Luar biasa, bukan?
Selain saham UNTR, LKH juga membeli saham MBAI pada tahun 2005 dengan harga Rp250 per lembarnya.
Lo Kheng Hong membeli sebanyak 6,2 juta lembar saham MBAI dengan modal sekitar Rp1,55 miliar. Enam tahun kemudian, yaitu pada tahun 2011, LKH menjual kembali saham MBAI pada harga Rp31.500 per lembar.
LKH berhasil mendapatkan keuntungan sebesar 12.500 persen dan memperoleh uang penjualan sebesar Rp195,8 miliar.
Koleksi saham Lo Kheng Hong tercatat cukup banyak. Ada banyak saham yang masuk sebagai portofolio Lo Kheng Hong dan beberapa juga sudah dijual kembali.
Namun, ada beberapa saham yang hingga saat ini masih dijaga LKH, yaitu saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), saham emiten multifinance dari Grup Panin dan saham emiten media Grup MNC.
Prinsip investasi ala Lo kheng Hong
Ketika berinvestasi saham, Lo Kheng Hong selalu memegang prinsip yang juga bisa dijadikan sebagai petuah bagi para investor pemula, yaitu:
1. Memilih investasi dibandingkan trading
LKH lebih memilih untuk melakukan investasi dibandingkan trading.
Hal ini karena trading membuatnya harus selalu memantau kondisi pasar yang naik turun yang tak jarang juga membuatnya stress.
Menurutnya, trading ini memang bisa memberikan keuntungan, tapi dalam jangka pendek saja.
Trading biasanya juga sangat dipengaruhi sentimen pasar sehingga jika ada berita atau isu sensitif terkait emiten, harganya bisa langsung jatuh.
Pada akhirnya, LKH lebih nyaman dengan analisis fundamental dan memilih untuk investasi jangka panjang.Â
2. It is never too late or too old
Prinsip investasi yang juga selalu dipegang LKH adalah tidak pernah ada kata terlambat untuk memulainya.
Hal ini juga tergambar dalam perjalanan karier LKH yang mana ia memulai investasi pada usia 30 tahun.
Menurutnya, pengalaman hidup justru kadang mengajarkan seseorang untuk bisa lebih bijaksana dalam menentukan langkah atau strategi investasi.Â
3. Sabar
Salah satu prinsip penting dalam investasi adalah sabar. Sesuatu yang instan biasanya memang akan memberikan efek jangka pendek saja. Investasi mengajarkan kita untuk sabar agar bisa mendapatkan hasil besar yang sepadan.Â
4. Kualitas lebih penting dari kuantitas
Menjadi investor haruslah selalu mengedepankan kualitas dibandingkan kuantitas. Jangan sampai hanya karena ingin untung besar, kamu justru terjebak dalam iming-iming investasi bodong.
Mulailah untuk berinvestasi pada perusahaan yang valid dan juga memiliki reputasi yang baik. Pahami bagaimana proses serta kinerja produk perusahaan tersebut agar kamu tidak salah melangkah.
Tips memilih saham yang menguntungkan ala Lo Kheng Hong
Kekayaan LKH yang didapatkan dari investasi memang sangat besar, tak heran jika banyak yang bertanya-tanya bagaimana caranya memilih saham ala LKH ini hingga bisa cuan berkali lipat?
Ternyata ketika berinvestasi atau memilih emiten yang akan dibeli, ada beberapa hal yang menjadi perhatian penting bagi LKH.Â
Pertama-tama adalah profitabilitas dari perusahaan atau dapat dikatakan sebagai aspek fundamental. LKH selalu mencari perusahaan yang memiliki keuntungan besar.
Meski begitu, menurutnya tak masalah jika akan membeli saham emiten yang sedang mengalami kerugian, tentu dengan catatan bahwa perusahaan tersebut pada tahun-tahun sebelumnya sudah mendapatkan laba yang sangat besar.Â
Misalnya saja, pada tahun 2020 lalu, banyak sekali perusahaan yang terdampak pandemi hingga mencatatkan kerugian yang tak sedikit.
Akan tetapi, LKH akan melihat annual report tahun-tahun sebelumnya.
Jika laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya menunjukkan pertumbuhan laba yang tinggi dan besar, kemungkinan ia akan membelinya dengan harapan harganya akan kembali naik beberapa tahun kemudian.
Hal ini khususnya jika kondisi pandemi sudah mulai normal kembali.Â
Kedua, LKH lebih suka dengan harga saham yang murah. Perusahaan dengan kapitalisasi besar kemungkinan tidak akan masuk dalam kriteria saham favorit LKH.
Hal ini karena umumnya perusahaan dengan kapitalisasi besar akan memiliki harga saham yang cukup tinggi pula.
Lain halnya jika ada perusahaan dengan kapitalisasi besar menjual saham dengan harga murah karena alasan tertentu, LKH kemungkinan akan mempertimbangkan untuk membeli saham tersebut.Â
FAQ
Siapa itu Lo Kheng Hong?
Lo Kheng Hong adalah salah satu sosok investor terkenal di Indonesia yang menggunakan sistem value investing atau investasi berdasar nilai dalam menjalankan investasinya. LKH juga sering disebut-sebut sebagai Warren Buffett-nya Indonesia.
Lo Kheng Hong lahir di mana?
Lo Kheng Hong lahir di Jakarta pada 20 Februari 1959.
Apa pekerjaan Lo Kheng Hong?
Pekerjaan Lo Kheng Hong saat ini adalah investor penuh waktu. Dengan kata lain, LKH benar-benar bekerja dengan investasi saja.
Berapa kekayaan Lo Kheng Hong saat ini?
Belum ada yang bisa mencatatkan dengan pasti berapa total kekayaan LKH saat ini. Namun, diperkirakan kekayaannya mencapai lebih dari Rp2 triliun dan sebagian besar berbentuk investasi saham.