9 Makanan Penghancur Kista dan Pantangan bagi Penderitanya
Makanan penghancur kista dalam upaya memperkecil risiko membesarnya penyakit ini perlu ditelusuri lebih dalam. Pasalnya, beberapa jenis kista yang umum seperti kista ginjal, payudara, dan ovarium juga memiliki makanan pantangan tersendiri.Â
Di samping itu, untuk mengetahui lebih jelas makanan penghancur kista yang juga efektif dikonsumsi bersamaan dengan obat rutin, kita juga perlu mengetahui penyebab membesarnya kista bagi sebagian penderita yang memicu penyakitnya tak kunjung sembuh.Â
Yuk, simak bersama penjelasan mengenai makanan penghancur kista, makanan penyebab membesarnya kista, hingga faktor risikonya.Â
Makanan penghancur kista
Apakah ada jenis buah penghancur kista? Apakah makanan penghancur kista yang sebenarnya berefek positif jika dikonsumsi bersamaan dengan obat rutin dan tindakan pemantauan rutin?
Beberapa pertanyaan tersebut mungkin masih menjadi kebingungan bagi banyak penderitanya hingga saat ini. Pasalnya, selagi bisa diredakan lewat makanan yang dikonsumsi, biaya operasi kista yang mahal juga masih menjadi momok banyak orang.
Pada dasarnya, beberapa jenis makanan penghancur kista umumnya mengandung serat yang tinggi, kaya akan omega 3, protein namun rendah lemak, dan juga memiliki kadar magnesium.Â
Nah, berikut adalah beberapa makanan penghancur kista yang direkomendasikan untuk dikonsumsi secara teratur sebagai bagian dari pengobat untuk penderita penyakit tersebut.Â
1. Brokoli
Brokoli termasuk jenis makanan penghancur kista karena kaya akan nutrisi dan vitamin. Setiap 100 gram brokoli mengandung 2,4 gram protein, 3,3 gram serat, dan nutrisi mikro lainnya seperti mineral.Â
Berbagai kandungan alami ini membuat brokoli tidak hanya dinobatkan sebagai makanan penghancur kista paling ampuh, tapi juga makanan yang berpotensi melawan sel kanker yang mematikan.Â
2. Buah bit
Buah bit adalah makanan penghancur kista yang juga direkomendasikan karena kandungan vitamin B, vitamin C, dan asam folat di dalamnya yang dapat membantu mencegah dan mengobati dalam menghancurkan kista.Â
Jenis buah penghancur kista ini juga memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang bisa mengobati penyakit kista secara efektif. Sifat asamnya pun dapat melarutkan dan mengecilkan ukuran kista pada ovarium.Â
Sebenarnya tidak hanya buah bitnya saja, akar buah bit yang berwarna merah juga dapat membantu hati (liver) membersihkan racun di dalam tubuh.Â
3. Ikan Salmon
Makanan penghancur kista selanjutnya adalah ikan salmon yang dikenal kaya akan asam lemak omega 3. Ikan salmon pada dasarnya dapat meningkatkan kadar hormon androgen pada penderita kista ovarium.Â
Dibandingkan jenis ikan lainnya, ikan salmon memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.
4. Kacang-kacangan
Jenis kacang-kacangan seperti almond dan hazelnut adalah makanan penghancur kista yang bagus karena selain baik untuk jantung, juga bisa mengontrol resistensi insulin.Â
Kacang polong juga mengandung senyawa fitokimia yang dapat menghentikan penyerapan kembali hormon estrogen dalam tubuh serta mengurangi risiko pertumbuhan sel menjadi kanker.
5. Yogurt
Produk turunan susu seperti yogurt merupakan pilihan yang tepat untuk penderita kista. Susu merupakan minuman yang sehat dan kaya akan kalsium yang sangat dibutuhkan wanita penderita kista overium.Â
Kandungan pada yogurt bisa membantu pematangan pada sel telur, sehingga memperkecil risiko berkembangnya sel kista, membangun folikel pada ovarium, serta memperkuat tulang.
Makanan penyebab membesarnya kista
Selain rekomendasi makanan penghancur kista, beberapa jenis makanan terkhususnya sayuran juga ada yang termasuk golongan makanan penyebab kista membesar. Jenis sayuran yang tidak boleh dimakan penderita kista adalah sebagai berikut:
1. Tauge
Tauge termasuk jenis sayuran yang tidak boleh dimakan oleh penderita kista khususnya pengidap kista ovarium. Meski dinilai baik untuk kesuburan wanita, tauge ternyata dapat mendorong pertumbuhan sel penyebab kista.Â
2. Sawi putihÂ
Sama seperti tauge, sawi putih juga sayuran yang tidak boleh dimakan oleh penderita kista karena senyawa pada sawi putih bisa membuat sel-sel kista di dalam rahim berkembang, serta menghambat manfaat obat yang telah dikonsumsi oleh penderita kista.Â
3. Kangkung
Kangkung mengandung zat yang dapat mengurangi manfaat penyerapan obat yang dikonsumsi, sehingga dapat menghambat atau bahkan mengurangi ukuran kista. Efek negatifnya pada obat rutin membuatnya menjadi sayuran yang tidak boleh dimakan oleh penderita kista secara keseluruhan.
4. Cabai
Cabai pun termasuk golongan sayuran yang tidak boleh dimakan oleh penderita kista karena senyawa yang terkandung di dalamnya membuat oksigen dalam tubuh kita berkurang.Â
Gejala kista
Kista adalah kondisi dimana terdapat benjolan sebesar kapsul atau kantung yang berisikan gas, cairan atau semisolid yang dapat muncul pada jaringan tubuh. Â
Gejalanya berupa benjolan di bagian tubuh seperti wajah, leher, dada, punggung, kepala, kaki dan tangan. Ukurannya pun bisa jadi sangat bervariasi, tapi umumnya benjolan tersebut berisikan darah atau nanah berbau tidak sedap.Â
Kulit di sekitar area kista pun berwarna kemerahan yang kadang disertai dengan infeksi, nyeri dan rasa kesemutan di sekitar benjolan. Tak jarang juga gejalanya diikuti oleh mual, muntah, demam, dan pusing.
Faktor risiko kista
Beberapa faktor penyebab membesarnya kista umumnya adalah kondisi genetik, tumor, infeksi, obstruksi pada aliran cairan, dan cacat pada organ yang berkembang. Secara rinci, penyebab kista adalah sebagai berikut:Â
1. Usia
Terkhusus untuk kista ginjal, hingga saat ini secara medis belum diketahui dengan pasti, namun faktor usia diduga turut memengaruhi munculnya kista ginjal.
Kista ginjal merupakan gangguan pada ginjal yang disebabkan munculnya kantung berisi cairan di dalam jaringan ginjal. Adapun, mereka yang berusia di atas 50 tahun paling berisiko terhadap penyakit ini.Â
2. Jenis Kelamin
Pria pada umumnya rentan terhadap risiko penyakit kista ginjal. Hal ini dikarenakan kebiasaan pria yang cenderung mengonsumsi makanan sembarangan, merokok, hingga minum alkohol.Â
Namun, lebih dari itu, penyebab kista ginjal adalah karena kantung ginjal terbentuk karena lapisan permukaan ginjal mulai melemah.Â
3. Sumbatan saluran di payudara
Untuk kista pada payudara, penyumbatan saluran (duktus) pada kelenjar payudara pada umumnya yang menjadi penyebab munculnya kista.Â
Sumbatan saluran pada payudara banyak disebabkan oleh perubahan hormonal selama siklus menstruasi, pertumbuhan berlebih pada jaringan payudara, bekas luka pada tindakan operasi payudara, serta perubahan hormon estrogen dan progesteron.
4. Obat penyubur kandungan
Obat penyubur kandungan yang dibantu untuk melepaskan sel telur dianggap bisa memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Khusus untuk kista pada ovarium, konsumsi obat penyubur kandungan bisa meningkatkan risiko adanya benjolan pada jaringan ovarium.Â
Obat-obatan ini sebenarnya dapat membentuk kista dalam jumlah banyak sebesar ukuran ovarium. Kondisi ini disebut dengan sindrom hiperstimulasi ovarium (ovarian hyperstimulation syndrome).
Pentingnya asuransi
Memiliki asuransi kesehatan sebenarnya sangat membantu bagi setiap orang apalagi bagi penderita penyakit kista. Mendapatkan tindakan dan pengobatan yang tepat dapat mengurangi risiko membesarnya benjolan yang kadang membuat rasa sakit.Â
Pada dasarnya, asuransi adalah bagian dari proteksi keuangan yang akan berguna apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terkait kesehatan. Kita tahu bahwa biaya pengobatan bisa sangat menguras dompet hingga kadang membuat aset dan tabungan habis atau bahkan berutang.
Apalagi jika mengidap penyakit berbahaya dan berisiko mematikan seperti kista, biaya pengobatan untuk penyakit ini bisa jadi sangat tinggi karena membutuhkan tindakan pemantauan rutin, prosedur operasi, hingga pengobatan dalam jangka waktu tertentu.Â
Sehingga, kepemilikan asuransi kesehatan bisa sangat berguna untuk menciptakan rasa aman terkait masalah finansial buntut dari tingginya biaya pengobatan atau tindakan untuk beberapa penyakit tertentu.Â
FAQ
Bagaimana mencegah penyakit kista?
Cara mencegah kista adalah dengan mengatur pengecekan kesehatan secara teratur terutama setelah usia 40 tahun. Membatasi konsumsi kafein, makanan berminyak, makanan berlemak dan menghindari alkohol dan rokok.Â
Kapan gejala kista perlu dikonsultasikan ke dokter?
Gejala kista perlu dikonsultasikan ke dokter jika terdapat benjolan yang memang mengganggu. Benjolan tersebut bisa terasa sakit, nyeri, dan kaku karena bengkak yang berwarna merah dengan cairan nanah yang keluar.Â
Penanganan yang tepat dari dokter dimulai dari tes yang memang diperlukan untuk mendeteksi penyakit ini sedini mungkin.
Bagaimana pengobatan yang tepat untuk penyakit kista?
Pengobatan kista bisa sangat beragam tergantung dari bagian tubuh mana yang memiliki benjolan. Tindakan medis yang dilakukan adalah observasi yang akan menentukan prosedur apa yang akan diterima oleh penderita kista selanjutnya.Â
Pengobatan yang umum dilakukan oleh dokter untuk pasien kista adalah terapi, fine needle aspiration, hingga operasi untuk mengangkat kista dan konsumsi obat-obatan rutin.
Jenis asuransi yang dibutuhkan oleh penderita kista?
Idealnya, orang memiliki asuransi sebelum tahu kalau dirinya mengidap penyakit yang cukup parah. Asuransi kesehatan dibutuhkan penderita kista untuk bisa menutupi biaya pengobatannya hingga sembuh.Â
Manfaat yang maksimal juga bisa didapatkan melalui jenis asuransi penyakit kritis, demi mencegah hal-hal tidak diinginkan yang menyebabkan tabungan serta aset terkuras.