Operasi Bedah – Prosedur, Jenis, Risiko, dan Biaya
Operasi bedah adalah prosedur medis untuk mengatasi penyakit, cedera, atau gangguan kesehatan lain—melibatkan sayatan, pengangkatan fisik, perbaikan organ atau jaringan, atau pemotongan bagian tubuh yang tidak berfungsi. Tujuannya untuk menyembuhkan atau mengurangi gejala penyakit dan memperbaiki fungsi tubuh.
Pasien yang akan melakukan pembedahan harus mempersiapkan fisik dan mental. Pasalnya, proses operasi juga memiliki berbagai risiko.
Pahami bagaimana prosedur operasi bedah, jenis, risiko, dan biayanya.
Apa itu operasi bedah?
Operasi bedah adalah perawatan medis yang diberikan lewat lubang di tubuh. Dalam kata lain, dokter membuat sayatan guna melakukan prosedur.
Untungnya, perkembangan teknologi berpengaruh positif pada metode pembedahan—yang memungkinkan tim medis membuat sayatan kurang dari 1 cm dalam prosedur operasi.
Tim medis yang bekerja di ruang operasi bedah termasuk dokter, dokter bedah, dokter anestesi, perawat bedah, dan perawat anestesi.
Pembedahan memiliki tujuan berbeda-beda. Namun pada umumnya, tindakan medis ini direkomendasikan untuk membuat atau memastikan diagnosis, mengangkat jaringan sel tubuh yang rusak, memperbaiki atau memosisikan ulang jaringan/organ tubuh, memasang alat medis, hingga metode transplantasi jaringan atau organ.
Tak hanya itu, sekelompok orang memilih tindakan operasi bedah plastik dengan alasan kecantikan dan estetika. Selain pasien mengambil keputusan pembedahan dengan latar belakang itu, tim medis juga akan mempertimbangkan manfaat operasi bedah plastik plus risikonya sebelum menyetujuinya.
Macam-macam operasi bedah
Berikut ini macam-macam operasi bedah juga ditinjau dari berbagai aspek:
1. Operasi bedah berdasarkan skala
Operasi terbagi jadi dua berdasarkan skalanya, yakni operasi besar dan operasi kecil.
Operasi besar
Melibatkan anestesi general untuk mengatasi gangguan medis yang serius. Umumnya, tindakan operasi besar meliputi pembedahan di bagian perut, dada, leher, atau kepala. Contoh operasi besar adalah operasi jantung, operasi pengangkatan tumor otak, operasi ginjal, transplantasi organ, dll.
Operasi kecil
Pembedahan dengan tingkat risiko lebih kecil, hanya melibatkan bius lokal. Contoh operasi kecil adalah jahitan luka, benjolan payudara non-tumor ganas dan non-kanker, pembersihan luka, dll.
2. Operasi bedah berdasarkan teknik
Secara teknik, inilah jenis operasi bedah:
Operasi terbuka
Sesuai pendekatan, ada yang namanya pembedahan terbuka atau tradisional. Macam operasi ini menggunakan satu sayatan panjang dalam sebuah prosedur bedah.
Operasi lubang kecil
Selain itu, ada pula bedah invasif minimal atau laparoskopi. Ini kebalikan dari pendekatan sebelumnya, yang memungkinkan dokter membuat sejumlah sayatan kecil sehingga masa pemulihannya lebih singkat.
Salah satu contohnya adalah bedah robotik. Seperti namanya, pembedahan dibantu oleh robot yang digerakkan oleh ahli bedah.
Teknik ini paling sering digunakan saat gerakan kecil saja bisa mengubah hasil tindakan karena lebih presisi. Karena sayatan relatif kecil proses pemulihan pun lebih cepat.
3. Operasi bedah berdasarkan tujuan
Berdasarkan tujuan, operasi dibagi menjadi enam, yakni:
- Diagnostik: Pembedahan bertujuan memastikan diagnosis. Jenis operasinya bernama biopsi.
- Preventif atau Pencegahan: Operasi untuk mencegah penyakit berkembang lebih jauh, seperti pada operasi kanker.
- Ablasi: Bedah dengan tujuan melenyapkan jaringan yang mengalami masalah, seperti sinyal listrik berlebih pada pasien aritmia.
- Rekonstruksi: Pembedahan untuk memosisikan kembali organ tubuh tertentu ke situasi normal. Misal: bedah luka bakar.
- Transplantasi: Ini untuk mengganti organ tubuh yang rusak dengan yang baru. Misalnya, transplantasi ginjal.
- Paliatif: Pembedahan guna memperbaiki kualitas hidup pasien yang probabilitas kesembuhannya tipis.
4. Operasi bedah berdasarkan lokasi
Sesuai lokasi, operasi terbagi menjadi: operasi bedah mulut, operasi bedah jantung, operasi bedah saraf, hingga operasi bedah ortopedi untuk gangguan di tulang; otot; dan rangka.
Persiapan sebelum operasi bedah
Ada berbagai hal yang mudah dilakukan dalam momen-momen persiapan sebelum operasi bedah. Poin plusnya, ini dapat menunjang kelancaran operasi. Berikut ini perinciannya:
- Puasa dalam jangka waktu tertentu sebelum waktu operasi. Biasanya harus dilakukan 8 jam sebelum pembedahan.
- Mandi, bersihkan, atau cukur area tertentu yang akan dioperasi. Misal, area abdomen jika akan melahirkan secara caesar.
- Melakukan rangkaian pemeriksaan, seperti tes darah, sinar-X, EKG, atau prosedur lain yang diperlukan sebelum tindakan dokter.
- Pada operasi tertentu, pasien diminta BAB untuk mengosongkan usus. Namun, ini disesuaikan dengan arahan dokter, ya.
- Hindari mengenakan riasan dan perhiasan saat hari operasi.
- Jangan menggunakan kuteks atau cat kuku.
- Hindari penggunaan lensa kontak.
- Informasikan kepada petugas medis jika kamu menggunakan gigi palsu atau alat prostetik lain.
- Sebaiknya, gunakan pakaian longgar di hari operasi.
- Siapkan nomor kartu jaminan sosial atau informasi asuransi.
Selain itu, untuk membantu percepat pemulihan dan penyembuhan luka operasi, sebelum operasi kamu dianjurkan melakukan:
- Olahraga ringan beberapa hari menuju hari operasi.
- Setop konsumsi obat antipenggumpal darah, seperti warfarin. Namun, konsultasikan dulu dengan dokter perihal langkah ini.
- Minum air putih sekitar 2 liter per hari selama beberapa waktu sebelum pembedahan, demi menghindari dehidrasi.
- Ukur tingkat cairan dalam tubuh juga.
- Apabila kamu merasa gelisah, coba sampaikan kepada dokter atau keluarga. Mintalah penjelasan prosedur operasi dan waktu pengerjaannya.
- Jangan lupa untuk mengonfirmasi efek samping operasi pada periode pemulihan. Tujuannya, supaya kamu dapat meninjau perkembangan diri pascapembedahan, sehingga bisa mendeteksi jika ada kondisi tidak biasa.
Prosedur operasi bedah
Prosedur operasi bedah terbagi menjadi tiga fase utama, yakni:
- Pra-operasi: Fase yang dimulai dengan penjadwalan operasi dan berlangsung sampai waktu pembedahan. Ini mencakup hal-hal penting dalam persiapan sebelum operasi bedah.
- Operatif: Fase saat prosedur operasi dijalankan. Terdiri dari masuk kamar operasi, mengganti pakaian dengan baju operasi, pemberian anestesi, pembedahan, penyelesaian, hingga pasien kembali ke ruang rawat inap.
- Pasca-operasi: Dimulai saat operasi rampung dan pasien memasuki masa pemulihan. Pasien harus menjalani rawat inap selama beberapa waktu. Ini termasuk sesi kontrol setelahnya.
Risiko operasi bedah
Beberapa risiko operasi bedah yang membayangi, yakni:
1. Komplikasi anestesi selama operasi
Ini bisa terjadi jika pasien bereaksi terhadap obat anestesi. Sejumlah masalah terkait reaksi itu, antara lain: intubasi, aspirasi, hingga peningkatan denyut jantung dan tekanan darah tinggi selama proses pembedahan. Ada pula risiko hipertermia.
2. Masalah perdarahan
Selama pembedahan berlangsung, perdarahan yang cukup parah bisa mengakibatkan pasien berada dalam kondisi kritis. Jika itu terjadi, maka harus dilakukan transfusi darah.
4. Pembekuan darah
Gumpalan darah yang disebut deep vein thrombosis (DVT) merupakan risiko signifikan dalam operasi bedah. Ini dapat terjadi akibat ketidakaktifan selama masa pemulihan.
Gumpalan darah dapat menyebabkan komplikasi kritis jika ikut mengalir dalam darah dan sampai ke paru-paru. Itu dapat melahirkan gangguan emboli paru, bahkan bisa menyebabkan stroke jika gumpalan sampai ke otak.
5. Kematian
Semua pembedahan diikuti oleh risiko kematian. Operasi yang memerlukan penghentian jantung lebih berbahaya dari operasi amandel, tetapi tetap sama-sama membawa risiko.
Operasi yang begitu berisiko, yakni: operasi darurat menyelamatkan nyawa pasien yang terluka.
Biaya operasi bedah
Biaya operasi bedah umum dipengaruhi oleh tarif tiap rumah sakit yang menjadi lokasi praktik dokter bedah.
Misal, biaya operasi bedah umum untuk kebutuhan gigi palsu di Eka Hospital Bekasi mencapai Rp2,5 juta. Untuk implan gigi sekitar Rp25,8 juta.
Contoh lain, di RSU Kota Banjar, biaya operasi bedah umumnya berkisar di antara;
- Rp1,4 juta untuk tindakan kecil.
- Rp2,8 juta untuk tindakan sedang.
- Rp4,9 juta untuk tindakan besar.
- Rp7,7 juta untuk tindakan khusus.
Biaya operasi bedah saraf otak cukup mahal, yang diestimasikan bisa menyentuh Rp150 juta rupiah. Untuk gangguan yang sudah sangat berat seperti stroke berat, biaya bedah bisa mencapai Rp450 juta.
Pentingnya asuransi kesehatan
Bila kamu punya asuransi kesehatan, biaya operasi bisa ditanggung sesuai dengan polis yang disepakati. Kamu tidak perlu khawatir akan dibebani biaya yang tinggi untuk pengobatan dan perawatan kesehatan.
Asuransi kesehatan akan menjamin biaya kesehatan tersebut. Kamu akan mendapatkan akses kesehatan terbaik tanpa khawatir akan biaya kesehatan yang tinggi, sehingga ini juga menjaga kondisi finansial kamu.
FAQ
Apa bedanya operasi besar dan kecil?
Operasi besar dilakukan di bagian perut, kepala, dan dada dengan tingkat risiko komplikasi lebih tinggi. Sementara operasi kecil mempunyai kerentanan komplikasi yang lebih kecil, seperti menjahit luka.
Berapa biaya dokter bedah?
Biaya dokter bedah spesialis bervariasi, tergantung tempat praktiknya. Namun, biayanya berkisar di antara Rp150 ribu hingga Rp450 ribu.
Kapan harus ke dokter bedah?
Ketika penyakit atau gangguan yang kamu derita memerlukan tindakan khusus berupa pembedahan.
Persiapan dokter sebelum operasi
Dokter akan meminta kamu melakukan puasa sebelum operasi. Tidak lupa dengan rangkaian tes pemeriksaan seperti tes darah, rontgen, dan sebagainya.