Perbedaan Kanker dan Tumor Payudara – Ciri, Sebab, Pengobatan
Perbedaan kanker dan tumor payudara perlu diketahui. Keduanya tentu saja berbeda dari berbagai aspek. Alhasil, penting bagi semua orang terutama wanita untuk melakukan pemeriksaan ke dokter di samping mencari tahu perbedaan keduanya.
Artikel ini akan membahas informasi lengkap mengenai perbedaan kanker payudara dan tumor payudara, ciri-ciri keduanya, penyebab, pengobatan, hingga biaya yang harus dikelurakan.
Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!
Sebelum tahu perbedaan kanker dan tumor payudara, apa itu kanker payudara?
Kanker payudara meruapakan kanker yang muncul dan terbentuk di area jaringan payudara. Kanker payudara muncul karena tak terkendalinya pertumbuhan sel-sel pada jaringan yang ada di payudara.
Sel tersebut mengambil alih jaringan payudara yang sehat dan jaringan sekitarnya. Kanker payudara dapat berkembang di kelenjar penghasil susu (lobulus) atau bahkan di saluran (duktus) pembawa air susu dari kelenjar ke puting.
Kanker tersebut juga bisa tumbuh di jaringan lemak atau jaringan ikat payudara. Walaupun lebih sering terjadi pada wanita, kanker payudara juga bisa diderita pria.
Gejala kanker payudara
Pada stadium awal, kanker payudara bisa saja tidak bergejala. Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulan, 10 hari setelah masa haid berakhir.
Caranya adalah dengan meraba payudara dengan teliti mengikuti arah jarum jam untuk mendeteksi apakah ada benjolan atau perubahan atau tidak. Beberapa gejala kanker payudara, di antaranya:
- Benjolan atau pengerasan payudara, berbeda dari jaringan sekitarnya
- Keluar darah dari puting
- Kemerahan atau pembesaran pori-pori kulit payudara
- Nyeri dan pembengkakan pada payudara
- Pengelupasan kulit di sekitar puting
- Perubahan pada kulit payudara menyerupai cekungan
- Perubahan ukuran, bentuk, atau tampilan payudara
- Puting tertarik masuk (retraksi atau inversi)
- Benjolan atau pembengkakan di bawah ketiak
Jenis kanker payudara
Kanker payudara punya beberapa jenis yang mana empat teratas adalah jenis yang sering di alami oleh penderita. Apa saja jenus-jenis kanker payudara:
- Ductal carcinoma in situ (DCIS): tumbuh di saluran air susu tapi tidak menyebar dan termasuk kanker stadium awal yang mudah diobati. Tapi, DCIS bisa saja menyebar jika terlambat ditangani.
- Lobular carcinoma in situ (LCIS): tumbuh di kelenjar penghasil air susu dan tidak menyebar, akan tetapi, LCIS di salah satu payudara bisa memunculkan kanker di kedua payudara.
- Invasive ductal carcinoma (IDC): tumbuh di duktus dan bisa menyebar bahkan ke area tubuh yang lain. IDC terjadi pada 70â80% kasus kanker payudara.
- Invasive lobular carcinoma (ILC): awalnya tumbuh di kelenjar air susu, tapi kemudian menyebar bisa melalui darah dan saluran getah bening ke bagian tubuh lain.
- Angiosarkoma: tumbuh di pembuluh darah dan saluran getah bening di payudara.
- Penyakit Paget: tumbuh di puting payudara, kemudian meluas ke area hitam sekitar puting (areola).
- Tumor phyllodes: tumbuh di jaringan ikat payudara
- Inflammatory breast cancer (IBC): bisa berkembang cepat dan menyumbat saluran getah bening yang membuat payudara meradang, kemerahan, dan bengkak.
- Triple negative breast cancer: jenis kanker payudara yang tidak mudah diobati karena tidak menunjukkan keberadaan reseptor hormon estrogen (ER), reseptor hormon progesterone (PR), dan reseptor protein HER-2 pada pemeriksaan jaringan kanker.
Apa itu tumor payudara?
Terdapat dua jenis tumor pada payudara, yaitu tumor payudara ganas dan tumor payudara jinak. Seperti namanya, keduanya berbeda, yang satu ganas dan yang satunya lagi tidak.
Perbedaan yang paling dasar antara keduanya adalah perkembangannya. Umumnya, tumor payudara ganas bisa berkembang menjadi sel kanker.
Sementara tumor payudara jinak tidak bersifat kanker dan bisa sembuh. Namun, beberapa kasus tetap membutuhkan penanganan medis.
Jadi, tumor payudara jinak adalah kondisi benjolan di payudara yang tidak mengandung sel kanker. Beberapa kondisi bisa menyebabkan munculnya benjolan jinak pada payudara dan yang paling umum adalah kista dan fibroadenoma.
Berbeda dari kanker alias tumor payudara ganas, tumor payudara jinak tidak berbahaya tapi tidak menutup kemungkinan berkembang menjadi ganas jika tidak segera ditangani.
Gejala awal tumor payudara jinak
Selain benjolan, ada beberapa gejala tumor payudara jinak lain yang akan dirasakan penderita jika benjolan mulai tumbuh, yaitu:
- Rasa nyeri pada payudara dan bengkak saat disentuh
- Rasa perih atau gatal pada kulit payudara karena iritasi
- Bagian puting terlihat merah dan mengelupas
- Puting terasa nyeri dan menjadi lebih masuk
- Keluar cairan seperti nanah berwarna kuning, hijau, cokelat, bahkan hitam
Jika seseorang merasakan gejala di atas, segeralah periksa ke dokter.
Jenis tumor payudara jinak
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang tergolong tumor payudara jinak:
- Kista payudara: bisa tumbuh di berbagai jaringan di tubuh, termasuk payudara, berisi cairan dan pada wanita, umumnya muncul menjelang menstruasi.
- Fibroadenoma mammae (FAM): sering terjadi para perempuan berusia 20 atau 30an. Benjolan terasa padat dan permukaannya halus serta tidak menimbulkan rasa nyeri dan bisa digerakkan saat disentuh.
- Adenosis: benjolan jinak dengan ciri tidak terlalu spesifik secara klinis. Jika diperiksa secara rinci, adenosis bisa terjadi apabila lobulus payudara membesar. Pemeriksaan radiografi seperti mammogram pada benjolan ini akan muncullkan gambaran memutih atau kalsifikasi.
- Mastitis: infeksi pada payudara ditandai dengan kemerahan, nyeri, dan bengkak. Benjolan muncul karena kondisi ini jinak. Namun, karena ada tanda infeksi, tak jarang mastitis dikira sebagai kanker payudara yang terinflamasi.
- Nekrosis lemak atau fat necrosis: terjadi karena kelenjar lemak yang rusak di jaringan payudara. Benjolan akan terasa padat dan sedikit keras. Tidak ada rasa nyeri yang timbul.
Pengobatan kanker payudara dan biayanya
Penanganan kanker payudara tergantung dari jenis, stadium, ukuran, massa, dan sensitivitas sel terhadap hormon.
Dengan pertimbangan tersebut, dokter akan menentukan terapi yang cocok dengan kondisi penderita. Pilihan pengobatan kanker payudara, di antaranya:
- Pembedahan: pengangkatan kanker atau benjolan (lumpektomi), pengangkatan seluruh payudara (mastektomi), pengangkatan jumlah terbatas dari kelenjar limfe (sentinel node biopsy), atau pengangkatan beberapa kelenjar limfe (axillary lymph node dissection).
- Radioterapi: penggunaan energi sinar X dan proton untuk membunuh sel kanker.
- Kemoterapi: menggunakan obat-obatan tertentu untuk membunuh sel kanker.
- Terapi penghambat hormon: untuk kanker yang sensitif terhadap hormon estrogen atau progesteron.
Secara umum, prosedur pembedahan dilakukan untuk kanker payudara dan penderita akan mendapatkan penanganan lain sebelum dan/atau sesudah tindakan, seperti kemoterapi, terapi hormonal, atau terapi radiasi.
Beberapa tindakan yang sering dilakukan untuk mengobati penderita kanker payudara yaitu kemoterapi, radioterapi, operasi, dan cryosurgery.Â
Tindakan medis dengan kemoterapi atau menggunakan obat-obatan pembunuh sel kanker dan sel abnormal lain yang ada di dalam tubuh. Biaya untuk tiap kali melakukan tindakan kemoterapi adalah Rp2.000.000.
Sedangkan untuk radioterapi membutuhkan dana sebesar Rp20.000.000, operasi membutuhkan Rp40.000.000 hingga Rp50.000.000 dan cryosurgery membutuhkan biaya Rp20.000.000 per tindakan.
Nah, jika dilansir dari Alodokter, berikut ini adalah biaya operasi kanker payudara di berbagai klinik dan rumah sakit di Indonesia.
Klinik/Rumah Sakit | Kota | Biaya Operasi Tumor Payudara |
Rumah Sakit Kebon Jati | Bandung | Dimulai dari Rp7.552.000 |
Rumah Sakit Citra Medika | Lamongan | Dimulai dari Rp6.340.000 |
Rumah Sakit Telogorejo | Semarang | Dimulai dari Rp30.000.000 |
Rumah Sakit Premier | Surabaya | Rp48.000.000 â Rp82.000.000 |
MedicElle Clinic | Surabaya | Dimulai dari Rp25.000.000 |
Cara mencegah kanker payudara
Kanker payudara bisa dicegah dengan berbagai cara agar terhindar dari bahanya. Dengan begitu, prinsip mencegah daripada mengobati bisa diaplikasikan. Berikut cara mencegah kanker payudara:
- Menjaga berat badan tetap ideal
- Mengonsumsi makanan sehat dan bernutris
- Rutin berolahraga
- Berhenti merokok
- Membatasi minuman beralkohol
- Menyusui bayi secara teratur
- Membatasi terapi hormon
- Menghindari paparan radiasi
Pengobatan tumor payudara dan biayanya
Untuk diagnosis tumor payudara tidak cukup dengan pemeriksaan fisik saja. Untuk memastikan kondisi tersebut tidak mengarah tumor ganas, pemeriksaan tambahan yang dilakukan, seperti:
- Pemeriksaan radiologi: paling umum dilakukan dengan mamografi dan USG. Dokter juga bisa melakukan pemeriksaan MRI pada kasus tertentu.
- Pemeriksaan radiologi: melihat jaringan dalam payudara. Dari gambar yang dihasilkan, nantinya akan terlihat apakah benjolan berisi cairan atau ternyata padat .
- Analisis nanah yang keluar dari payudara: dokter mungkin akan mengambil sampel nanah yang keluar dari payudara dan untuk diperiksa di lab agar tahu keberadaan sel abnormal pada cairan tersebut.
- Biopsi: pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa laboratorium dan dokter bisa mengetahui sifat benjolan (bahaya atau jinak).
Setelah pemeriksaan, selanjutnya adalah prosedur perawatan tumor payudara. Berikut adalah prosedur penyembuhan tumor jinak pada payudara:
- Aspirasi: penyedotan cairan dalam benjolan dengan jarum suntik. Umum digunakan pada kondisi kista, termasuk kista payudara.
- Operasi lumpektomi: operasi pengangkatan tumor payudara beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya untuk mencegah kekambuhan. Dilakukan pada tumor berdiameter kurang dari 5 cm.
- Krioterapi: penghancuran jaringan tumor menggunakan nitrogen cair yang dimasukkan melalui selang kecil langsung ke area tumor.
- Obat antibiotik: diberikan pada benjolan payudara akibat infeksi bakteri, seperti mastitis. Antibiotik tidak sembarangan digunakan dan hanya bisa didapat dengan resep dokter.
Berbicara biaya pengobatan, Indonesia memberlakukan tarif Indonesian-Case Based Groups atau Tarif INA-CBG’s yang merupakan besaran pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas.
Tarif INA-CBG dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Di dalamnya terdapat banyak sekali daftar Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan untuk berbagai penyakit dan prosedur pengobatannya.
Berikut biaya prodedur penanganan tumor payudara di Rumah Sakit Kelas A Rawat Inap pada kelas 1, kelas 2Â dan kelas 3:
Prosedur | Kelas 1 | Kelas 2 | Kelas 3 |
Tumor payudara ringan | Rp6.776.357 | Rp5.808.306 | Rp4.840.255 |
Tumor payudara sedang | Rp9.313.505 | Rp7.983.004 | Rp6.652.504 |
Tumor payudara berat | Rp15.116.412 | Rp18.139.694 | Rp21.162.976 |
Untuk prosedur pengobatan tumor payudara alinnya mengikuti kelas rumah sakit dan kelas tarif berdasarkan Tarif INA-CBG.
Cara deteksi dini tumor payudara
Kamu bisa melakukan deteksi dini tumor payudara seperti yang dipublikasikan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit – Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, melalui SADARI, begini caranya:
- Berdiri tegak: cermati jika bentuk dan permukaan kulit payudara perubahan serta ada atau tidaknya pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. Jangan cemas kalau bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris karena hal tersebut sudah biasa.
- Angkat kedua lengan dan tekuk siku dengan posisi tangan di belakang kepala. Dorong siku ke depan dan cermati payudara, kemudian dorong siku ke belakang dan kembali cermati.
- Letakkan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sampai payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, dan kencangkan otot dada.
- Angkat lengan kiri dan tekuk siku sampai tangan kiri menyentuh punggung bagian atas. Gunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan payudara kemudian cermati semua bagian payudara kiri ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting dan sebaliknya. Ulangi pada payudara kanan.
- Cubit kedua puting, jika ada cairan yang keluar, berkonsultasilah ke dokter.
- Ambil posisi tidur, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Gunakan ujung jari untuk menekan seluruh bagian payudara hingga ketiak.
Menurut ahli dari Yayasan Kanker Indonesia, SADARI sebaiknya dilakukan 7â10 hari setelah menstruasi.
Perbedaan kanker dan tumor payudara
Walau kemunculan keduanya harus dipastikan melalui pemeriksaan, namun pengecekan ciri-ciri tumor payudara dapat dilakukan sendiri dengan SADARI.
Perbedaan kanker dan tumor payudara bisa dilihat dari ciri-ciri pemeriksaan fisik seperti di bawah ini:
Kecepatan pertumbuhan
- Kanker payudara: di tahap awal, ukuran benjolannya mungkin saja ukurannya kecil, namun bisa membesar dalam waktu singkat.
- Tumor payudara: tidak berkembang dengan cepat. Ukurannya relatif sama dari waktu ke waktu. Benjolan bisa saja akan hilang usai haid dan bisa muncul lagi di haid berikutnya.
Sensasi nyeri yang dirasakan
- Tumor payudara: ketika benjolan dipegang umumnya terasa nyeri.
- Kanker payudara: umumnya tidak terasa nyeri. Namun, pada kasus tertentu saat kanker menyebar dan menekan organ dan bagian tubuh sekitarnya, penderita bisa saja merrasakan nyeri.
Bentuk benjolan
- Kanker payudara: tepi benjolan tidak jelas dan permukaan benjolan tidak rata.
- Tumor payudara: saat diraba dan sedikit ditekan, bentuk dan tepi benjolan akan teraba jelas.
Perlekatan dan bisa tidaknya digerakkan
- Kanker payudara: karena menyebar dan menginvasi area sekitar, alhasil kanker umumnya melekat dan tentu saja tidak bisa digerakkan baik ke kanan dan kiri.
- Tumor payudara: karena hanya tumbuh di tempatnya dan tidak menyebar, tumor payudara yang masih jinak umumnya bisa digerakkan ke kanan dan kiri karena tidak melekat pada tulang ataupun jaringan di sekelilingnya.Â
Apakah asuransi menanggung biaya pengobatan kanker dan tumor payudara?
Persiapan finansial sangat perlu dilakukan mengingat pengobatan kanker membutuhkan tidak sedikit biaya apalagi sifatnya jangka panjang.
Jumlah biaya perawatan kanker pada setiap pasien bervariasi tergantung kondisi, durasi pengobatan, dan peralatan yang digunakan.
Pengobatan kanker dan tumor payudara pasti menguras keuangan apalagi saat harus menjalani terapi lanjutan, atau pindah ke jenis terapi lainnya.
Hal tersebut sangat berpotensi membuat kehidupan lebih runyam. Selain menguras keuangan, kanker tersebut berpotensi membuat pasien kehilangan mata pencaharian, berhentinya berbagai aktivitas, batalnya rencana masa depan, hingga munculnya tekanan mental.
Nah, maka dari itu, untuk meminimalisir risiko di atas, ada baiknya memproteksi diri dan keluarga tersayang dengan asuransi penyakit kritis.
Di Indonesia ada banyak perusahaan yang menawarkan asuransi penyakit kritis terbaik yang bisa kamu pilih, di antaranya:
- Asuransi CignaÂ
- Asuransi AXA Mandiri
- Asuransi Allianz Indonesia
- Asuransi Prudential
- Asuransi ManulifeÂ
- Asuransi AIA Indonesia
- Asuransi FWD
FAQ
Apa yang dirasakan oleh penderita tumor payudara?
Selain benjolan, ada beberapa gejala tumor payudara jinak lain yang akan dirasakan penderita jika benjolan mulai tumbuh, yaitu:
- Rasa nyeri pada payudara dan bengkak saat disentuh.
- Rasa perih atau gatal pada kulit payudara karena iritasi.
- Bagian puting terlihat merah dan mengelupas.
- Puting terasa nyeri dan menjadi lebih masuk.
- Keluar cairan seperti nanah berwarna kuning, hijau, cokelat, bahkan hitam.
Seperti apa benjolan kanker di payudara?
Benjolan kanker payudara umumnya bertekstur padat dan tidak bergerak saat ditekan. Benjolan tersebut terkadang tidak terlihat, tapi sangat terasa saat ditekan.
Pada stadium awal, benjolan kanker payudara dengan permukaan tidak rata, tidak nyeri saat ditekan.
Ciri-ciri tumor payudara yang mudah dikenali apa saja?
Selain benjolan, ciri-ciri tumor payudara yang bisa dirasakan pendeirta adalah keluarnya cairan dari puting, disertai perubahan warna kulit payudara, puting tertarik masuk, berat badan turun, atau benjolan di ketiak.