
Perbedaan Kelenjar Getah Bening dan Kanker – Cek Biayanya
Kelenjar getah bening adalah salah satu sistem kekebalan tubuh yang berfungsi sangat penting dalam melawan infeksi. Bentuknya yang hanya sebesar kacang merah tidak boleh disepelekan.
Kelenjar ini akan membengkak sebagai tanda awal jika infeksi sedang menyerang tubuhmu. Kelenjar ini akan kembali kempis jika kondisi sudah lebih baik.
Benjolan atau pembengkakan yang terasa di bawah permukaan kulit bisa menjadi indikasi penyakit kelenjar getah bening atau kanker.
Sebelum panik, simak ulasan perbedaan kelenjar getah bening dan kanker berikut ini!
Sebelum tahu perbedaan kelenjar getah bening dan kanker, apa itu kanker?
Kamu mungkin sudah tidak asing mendengar penyakit kanker. Penyakit mematikan ini menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti penduduk Indonesia.
Bukan hanya karena tingkat harapan kesembuhan yang minim bagi penderita stadium lanjut, melainkan juga penyakit ini sangat menguras biaya, waktu, dan tenaga bagi penderita maupun keluarganya.Â
Penyakit kanker terjadi karena pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali dan menyebabkan jaringan tubuh normal menjadi rusak.
Siklus sel yang seharusnya muncul baru, tumbuh, dan berkembang, serta mati jika rusak dan tidak berfungsi menjadi kacau akibat adanya sel kanker.
Sel kanker dapat tumbuh di bagian tubuh mana pun sehingga menyebabkan banyak sekali jenis penyakit kanker yang ditemukan dalam tubuh manusia (sekitar lebih dari 200 jenis).
Pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali ini juga dapat membentuk tumor yang sering terlihat melebihi permukaan kulit tubuh normal (benjolan atau pembengkakan dengan berbagai ukuran).
Apa itu kelenjar getah bening?
Kelenjar getah bening berperan penting dalam melawan infeksi yang disebabkan bakteri, virus, atau lainnya. Kelenjar ini menjadi bagian dari sistem kekebalan atau imun tubuh.
Kelenjar getah bening terdapat di seluruh tubuh, seperti area ketiak, leher, bawah dagu, dan pangkal paha. Bentuknya hanya sebesar kacang merah.
Kalau kamu terkena infeksi, kelenjar getah bening akan membengkak sebagai salah satu gejala bahwa tubuhmu sedang dalam kondisi kurang fit atau tidak sehat.
Jika infeksi mereda, kelenjar getah bening akan mengempis dengan sendirinya.
Meskipun banyak kondisi pembengkakan atau benjolan kelenjar getah bening dikarenakan infeksi, ada juga indikasi penyakit serius lain jika disertai gejala-gejala parah lainnya. Salah satunya adalah penyakit kanker.
Gejala penyakit kelenjar getah bening
Gejala atau kondisi penyakit kelenjar getah bening yang mengalami infeksi dan kanker mungkin akan terlihat mirip, tapi ada beberapa perbedaan yang bisa kamu temukan.
1. Getah bening terinfeksi
Penyakit akibat infeksi ini antara lain infeksi telinga, ISPA, dan TB kelenjar. Kalau infeksi sudah sembuh, pembengkakan biasanya akan kempes atau menghilang sendiri.Â
Beberapa gejala yang umum ditemukan adalah:
- Pembengkakan atau benjolan kelenjar getah bening yang teraba lunak dan nyeri jika disentuh.
- Demam.
- Batuk.
- Sakit tenggorokan.
- Berkeringat pada malam hari.
- Pilek.
- Tubuh terasa lemas.
2. Getah bening terkena kanker
Limfoma atau kanker kelenjar getah bening dibagi menjadi dua: limfoma Hodgkin dan limfoma Non-Hodgkin. Sel kanker ini bisa muncul dari kelenjar getah bening sendiri atau karena penyebaran dari organ lain (metastasis).
Gejala yang ditimbulkan:
- Benjolan akibat pembengkakan tidak menyebabkan sakit tapi teraba keras.
- Tubuh terasa lemas terus menerus.
- Demam.
- Kulit gatal.
- Berkeringat di malam hari.
- Sesak napas.
- Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
Gejala kanker
Banyak sekali gejala kanker yang dianggap sepele karena memiliki kemiripan dengan penyakit lainnya. Beberapa gejala yang mungkin merupakan indikasi kanker dan perlu kamu waspadai, yaitu:
- Rasa lelah tak kunjung hilang meskipun kamu sudah berusaha untuk istirahat cukup dan mengurangi aktivitas.
- Berat badan turun drastis tanpa sebab, padahal kamu tidak mengurangi porsi makan atau melakukan diet berlebihan.
- Demam yang mencapai 38 derajat Celcius dan sering terjadi di malam hari.
- Adanya darah saat batuk, muntah, buang air kecil atuapun besar dan darah di vagina meskipun tidak sedang menstruasi.
- Perubahan pada kulit, seperti bentuk dan warna tahi lalat, kulit tubuh menjadi lebih kuning atau kemerahan, bercak hitam atau pertumbuhan rambut/bulu tubuh yang tidak normal.
- Muncul benjolan tubuh, benjolan kanker akan terasa keras, tidak bergerak/kenyal dan semakin membesar.
- Batuk dan sesak nafas berkepanjangan, biasanya lebih dari 3 minggu dan disertai nyeri dada, penurunan berat badan, suara serak dan kelelahan.
- Gangguan pencernaan, seperti kesulitan menelan, penurunan nafsu makan, mual, muntah, kembung, dan konstipasi.
Penyebab penyakit kelenjar getah bening
Kelenjar getah bening yang membengkak atau menyebabkan rasa nyeri bisa disebabkan tiga hal, yaitu infeksi, noninfeksi, dan kanker.
1. Infeksi virus atau bakteri
Virus atau bakteri adalah penyebab paling umum dalam pembengkakan kelenjar getah bening.Â
Beberapa jenis penyakit yang bisa ditimbulkan karena hal ini:
- cacar air,
- campak,
- HIV,
- herpes,
- flu,
- adenovirus,
- radang tenggorokan,
- radang amandel,
- infeksi telinga,
- penyakit lyme,
- penyakit TBC,
- klamidia,
- sipilis.
2. Noninfeksi
- Cedera.
- Jenis obat-obatan tertentu (Phenytoin/Dilantin dan obat pencegah malaria).
- Penyakit autoimun (rheumatoid arthritis/peradangan pada otot dan organ lain, lupus/peradangan di organ, otot, dan kulit, sarcoidosis/kelompok granuloma tumbuh di berbagai tubuh).
3. Kanker
- Limfoma adalah jenis kanker pada sistem getah bening atau di kelenjar getah bening.
- Leukemia adalah jenis kanker darah dan sumsum tulang belakang yang bisa mempengaruhi sistem getah bening.
- Kanker payudara yang menyebar ke kelenjar getah bening, pembengkakan bisa muncul di area ketiak.
- Kanker paru-paru yang menyebar ke kelenjar getah bening, pembengkakan bisa muncul di sekitar tulang selangka.
Penyebab kanker
Penyebab utama kanker adalah adanya perubahan atau mutasi gen dalam sel tubuh. Ada risiko gen yang rusak atau penggandaan terlalu banyak saat pembelahan sel terjadi.
Mutasi gen ini berpotensi menjadi kanker jika terjadi lebih dari lima kali dan melibatkan gen berbeda. Prosesnya pun bisa bertahun-tahun hingga membentuk sel kanker dan menyebabkan munculnya gejala.
Beberapa faktor risiko yang dapat memicu tumbuhnya sel kanker meliputi:
- Keturunan atau genetik atau riwayat keluarga.
- Usia di atas 65 tahun lebih berisiko terkena kanker.
- Pola hidup yang buruk seperti minum alkohol, merokok, paparan sinar matahari berlebih, obesitas, kurang gerak/tidak rutin berolahraga, dan seks tidak aman.
- Kondisi kesehatan kronis atau peradangan jangka panjang, seperti kolitis ulseratif.
- Terpapar radiasi dan zat kimia (misalnya asbes atau benzene).
- Terinfeksi virus, seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HPV.
- Terpapar hormon dalam kadar tinggi atau jangka panjang.
- Menurunnya sistem kekebalan tubuh, misalnya menderita HIV/AIDS.
Pengobatan penyakit kelenjar getah bening
Pengobatan perlu dilakukan jika pembengkakan kelenjar getah bening semakin parah, disertai keluhan yang mengganggu, atau tidak kunjung membaik.
Beberapa jenis pengobatan untuk penyakit kelenjar getah bening, yaitu:
1. Antibiotik
Obat itu bertujuan untuk mengatasi pembengkakan kelenjar getah bening karena infeksi bakteri. Jika disebabkan tuberkulosis, pembengkakan kelenjar getah bening perlu diobati dengan obat antituberkulosis.
2. Antivirus
Pengobatan ini bertujuan untuk mengatasi pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi virus, seperti mononukleosis, herpes, dan HIV.
Untuk herpes dan mononukleosis, obat antivirus digunakan selama beberapa hari atau beberapa minggu. Sementara untuk HIV, pengobatannya harus dilakukan seumur hidup.
3. Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS)
Pembengkakan yang disertai nyeri dan demam bisa diberikan paracetamol, aspirin, dan ibuprofen.
4. Kortikosteroid
Obat ini bertujuan untuk meredakan peradangan dan pembesaran kelenjar getah bening yang disebabkan penyakit autoimun.
5. Kemoterapi
Dilakukan jika pembengkakan kelenjar getah bening sudah dalam bentuk tumor ganas atau kanker. Bisa juga disertai dengan operasi pengangkatan tumor dan terapi radiasi tergantung jenis dan stadiumnya.
6. Operasi
Jika terdapat nanah pada kelenjar yang membengkak, atau pemeriksaan biopsi jika kelenjar getah bening dicurigai terkena kanker.
Pengobatan kanker
Jenis pengobatan kanker tergantung pada beberapa hal seperti jenis kanker, letak kanker, stadium kanker, kondisi kesehatan pasien secara umum, hingga keinginan pasien.
Ada beberapa metode pengobatan kanker yang umum digunakan, seperti:
1. Kemoterapi
Pemberian obat-obatan untuk merusak sel kanker.
2. Operasi
Pemotongan dan pengangkatan jaringan kanker.
3. Radioterapi
Penggunaan paparan radiasi untuk membunuh sel-sel kanker. Dibagi menjadi dua, yaitu eksternal (radiasi dari mesin yang berada di luar tubuh) dan brakiterapi (radiasi dari alat implan yang dipasang di dalam tubuh).
4. Transplantasi sumsum tulang
Penggantian sumsum tulang penderita dengan sumsum tulang dari donor untuk menghasilkan sel baru yang normal.
5. Imunoterapi
Pengaktifan sistem imun penderita untuk melawan kanker.
6. Terapi hormon
Menghambat hormon tertentu untuk mencegah pertumbuhan sel kanker seperti kanker payudara dan kanker prostat.
7. Targeted drug therapy
Pemberian obat-obatan yang mampu menghambat mutasi genetik pada sel.
Biaya pengobatan penyakit kelenjar getah bening
Jika penyakit kelenjar getah bening sudah menjadi tumor ganas atau kanker, biaya pengobatannya pun bisa jadi sangat besar. Hal ini juga tergantung jenis pengobatan, tipe dan kelas rumah sakit.
Sama halnya dengan biaya pengobatan kanker pada umumnya, pasien kanker rawat inap di rumah sakit pemerintah tipe A bisa menghabiskan biaya mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah.
Pengobatan radioterapi ringan bisa memakan biaya Rp6 jutaan, sedangkan kemoterapi umum bisa menghabiskan Rp4,5 juta (ringan) hingga Rp11 jutaan (berat).
Saat ini masih dilakukan perkembangan teknologi lewat nuklir untuk pengobatan kanker.
Dengan memanfaatkan radioisotop, biaya pengobatan kanker ganas getah bening yang bisa menelan biaya hingga Rp100 juta jika ditotal, cukup hanya Rp9 jutaan untuk membunuh sel kanker hingga ke akarnya.
Sayangnya, teknologi ini masih terbatas dalam penerapannya. Di Indonesia sendiri, hanya beberapa rumah sakit yang telah menangani penyakit kanker dengan teknologi nuklir.Â
Biaya pengobatan kanker
Kanker merupakan penyakit dengan biaya pengobatan yang sangat mahal, apalagi proses penyembuhannya bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Beberapa gambaran biaya pengobatan kanker di Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Pengobatan kanker stadium ringan-sedang
- Biaya pengobatan kanker rawat inap pasien leukimia ringan, tarif kelas 1 akan menghabiskan biaya sekitar Rp17 juta.
- Pengobatan radioterapi ringan kelas 1 berkisar Rp6 jutaan.
- Pengobatan kemoterapi umumnya Rp4 juta hingga Rp11 juta tergantung ringan atau beratnya kemoterapi.
- Pencangkokan sumsum tulang belakang bisa menghabiskan biaya hampir Rp100 juta.
2. Pengobatan kanker stadium sedang-berat
- Biaya pengobatan kanker untuk stadium 3-4 adalah sekitar Rp60 juta-Rp70 juta.Â
- Satu siklus kemoterapi bisa mencapai Rp20 juta.Â
- Pengobatan satu kali sinar radioterapi sekitar Rp2 juta.
3. Pengobatan kanker fasilitas tambahan
Fasilitas penunjang seperti transfusi darah, CT scan, terapi hormon, biaya resep dokter, dan lainnya bahkan memiliki porsi antara 30-50% dari total biaya pengobatan utama.
Jika ditotal, biaya pengobatan kanker bisa mencapai Rp300 juta.
Perbedaan kelenjar getah bening dan kanker
Untuk mengetahui perbedaan apakah pembengkakan atau benjolan yang ada merupakan hanya penyakit kelenjar getah bening atau kanker, simak ulasannya berikut ini!
Kelenjar Getah Bening | Kanker Kelenjar Getah Bening |
Pembengkakan karena infeksi virus, bakteri, atau cedera. | Pembengkakan karena adanya sel kanker. |
Pembengkakan akan mengempis sendiri jika infeksi mereda. | Pembengkakan tidak mengempis, bahkan bisa menjadi lebih besar dan membentuk tumor ganas. |
Benjolan terasa lunak/kenyal dan bisa digerakkan. | Benjolan terasa keras dan tidak bisa digerakkan. |
Badan terasa lemas, demam, berkeringat di malam hari. | Kelelahan, hilang nafsu makan, berat badan menurun drastis tanpa sebab. |
Area kelenjar bengkak kemerahan. | Kejang, sakit kepala, muncul darah saat muntah dan BAB (pada feses). |
Gejala infeksi lainnya, misal hidung berair (infeksi pernapasan). | Perut membesar (pembesaran organ limpa). |
Sakit tenggorokan, sulit menelan, dan bernapas. | Rasa gatal, sakit perut, punggung, dan nyeri tulang. |
Batuk tapi masih bisa disembuhkan. | Demam, batuk, sesak nafas sulit disembuhkan. |
Apakah asuransi menanggung biaya pengobatan kelenjar getah bening dan kanker?
Asuransi memang menanggung biaya pengobatan penyakit kelenjar getah bening maupun kanker. Tapi, sebelum kamu mengira asuransi akan menanggung seluruh biaya pengobatan, pahami dulu jenis asuransi yang kamu pilih.
Jika kamu memiliki asuransi kesehatan atau asuransi penyakit kritis, kamu harus tahu perbedaannya. Asuransi dengan manfaat kesehatan akan berhubungan dengan perawatan di rumah sakit (rawat inap).
Banyak perusahaan asuransi yang akan menanggung biaya perawatan kemoterapi, tetapi belum tentu diberikan secara tunai ya.
Perusahaan asuransi biasanya hanya akan menanggung biaya pengobatan sesuai kwitansi dari rumah sakit atau sesuai platform (batasan perlindungan).
Sementara asuransi dengan manfaat penyakit kritis akan memberikan uang pertanggungan sekaligus saat tertanggung terdiagnosis penyakit kritis sesuai polis.
Uang akan diberikan secara tunai dan sekali saja, besarnya pun tergantung saat nasabah pertama kali mengambil asuransi tersebut.
Asuransi dengan manfaat penyakit kritis akan sangat berguna untuk kamu yang menderita penyakit kanker.
Tapi akan lebih baik lagi jika kamu memiliki kedua manfaat tersebut (penyakit kritis dan kesehatan) agar dapat di klaim secara bersamaan untuk menanggung biaya pengobatan penyakit kanker.
Mungkin kedua manfaat itu bisa mencukupi seluruh atau hanya sebagian dari biaya pengobatan, tergantung besarnya uang pertanggungan penyakit kritis dan manfaat asuransi kesehatan yang kamu ambil.
Apa pun manfaat asuransi yang kamu pilih, pastikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu ya.
FAQ
Apakah kelenjar getah bening sama dengan kanker?
Tidak. Kelenjar getah bening sebenarnya adalah salah satu sistem kekebalan tubuh yang berfungsi sangat penting dalam melawan infeksi.
Sementara kanker adalah pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali dan menyebabkan jaringan tubuh normal menjadi rusak.
Namun, jika kelenjar getah bening mengalami infeksi dan pembengkakan, gejalanya hampir mirip dengan kanker.
Kelenjar getah bening ini sangat rentan diserang sel kanker hingga menjadi penyakit kanker kelenjar getah bening.
Apakah kelenjar getah bening keras?
Kelenjar getah bening yang terasa keras saat diraba bisa menjadi salah satu indikasi penyakit kanker. Segera cek dan konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.