Perencanaan Keuangan – Tujuan, Cara, dan Contohnya
Apa itu perencanaan keuangan? Perencanaan keuangan adalah proses untuk mencapai tujuan keuangan melalui pengelolaan keuangan secara terencana.
Tujuan keuangan seseorang dapat bermacam-macam, mulai dari menikah, memiliki rumah sendiri, memiliki kendaraan pribadi, menunaikan ibadah haji, kesiapan biaya pendidikan anak, hingga dana pensiun hari tua.
Untuk mencapai tujuan keuangan itulah, kita tidak boleh menghabiskan uang secara tidak terkontrol sekalipun didapat dari warisan.
Perencanaan keuangan sangat penting agar keinginan dan kebutuhan dasar kita sebagai manusia dapat terpenuhi.
Mengapa kita perlu merencanakan keuangan kita? Bagaimana pula cara merencanakan keuangan yang baik? Berikut ulasannya!
Manfaat perencanaan keuangan
Merencanakan keuangan memiliki beberapa manfaat yang dapat membuat hidupmu menjadi lebih terarah dan pengeluaran akan lebih berarti.
Manfaat ini dapat dirasakan dari level pribadi, keluarga, hingga bisnis atau usaha, seperti:
- Lebih mudah mencapai tujuan finansial.
- Menganalisis alokasi pengeluaran.
- Bisa mencapai goals yang lebih tinggi.
- Memperkecil anggaran utang.
- Menyimpan uang untuk keperluan darurat.
- Pertumbuhan penghasilan.
- Pertumbuhan arus kas.
- Melindungi masa depan keluarga.
- Investasi.
- Menciptakan aset.
- Mempersiapkan inflasi.
- Meraih tujuan jangka panjang.
- Menikmati pensiun.
Melalui pengelolaan keuangan yang tepat, kita akan memahami bagaimana setiap keputusan keuangan yang dibuat berdampak ke area lain dari keseluruhan situasi keuangan.
Dengan melihat setiap keputusan finansial sebagai bagian dari suatu keseluruhan, kita juga dapat mempertimbangkan efek jangka pendek dan jangka panjang atas tujuan-tujuan hidup.
Tujuan perencanaan keuangan
Banyak orang beranggapan, perencanaan keuangan bertujuan untuk memperkaya diri (memiliki jumlah uang yang melimpah di masa depan).
Anggapan ini mungkin belum tepat 100% ya. Selain fokus utama adalah kaya dalam hal uang, merencanakan keuangan sebenarnya juga dapat mengingatkan kita untuk bersedekah, melindungi aset, dan berinvestasi.
Tujuan utama perencanaan keuangan, yaitu:
- Menentukan persyaratan modal. Hal ini dilihat dari dua aspek waktu: persyaratan jangka pendek dan jangka panjang. Faktor pendukungnya meliputi biaya aset saat ini dan tetap, biaya promosi, dan perencanaan jangka panjang.
- Menentukan struktur modal. Jenis dan proporsi relatif modal yang dibutuhkan dalam usaha, termasuk keputusan rasio utang- ekuitas- jangka pendek ataupun jangka panjang.
- Membingkai kebijakan keuangan yang berkaitan dengan kontrol kas, pinjaman, dan lain-lain.
Contoh tabel perencanaan keuangan
Dalam menetapkan tujuan untuk level apa pun (pribadi, keluarga dan bisnis), usahakan tujuan tersebut dapat dicapai, realistis, dan terukur.
Sebab ekspektasi tujuan yang terlalu tinggi jika tidak diimbangi dengan kondisi keuangan yang ada dapat menyebabkan stres dan keinginan yang tidak terkontrol (misalnya berutang).
Berikut ini adalah contoh tabel perencanaan keuangan sistem zero budgeting keluarga baru tanpa anak dengan penghasilan Rp5.000.000 per bulan.
Pemasukan | Bulanan (Rp) | Tahunan (Rp) |
Gaji bersih | 5.000.000 | 60.000.000 |
THR | 0 | 5.000.000 |
Pengeluaran tetap | Bulanan (Rp) | Tahunan (Rp) |
Tabungan | 500.000 | 6.000.000 |
Nafkah istri | 1.000.000 | 12.000.000 |
Asuransi | 300.000 | 3.600.000 |
Sewa kos-kosan | 1.000.000 | 12.000.000 |
Pengeluaran variabel | Bulanan (Rp) | Tahunan (Rp) |
Kebutuhan dapur | 1.000.000 | 12.000.000 |
Listrik | 500.000 | 6.000.000 |
Transportasi | 300.000 | 3.600.000 |
Pulsa dan kuota | 100.000 | 1.200.000 |
Hiburan | 300.000 | 3.600.000 |
Total pengeluaran | 5.000.000 | 60.000.000 |
Total pemasukan bersih | 0 | 5.000.000 |
Jika terdapat dana sisa dari pengeluaran yang bersifat variabel, segera alokasikan ke tabungan atau investasi, jangan ke hal yang bersifat hiburan atau konsumtif.
Hal inilah yang menjadi poin penting apakah tujuan rencana keuangan akan berhasil atau tidak.
Perencanaan keuangan konvensional dan syariah
Secara garis besar, perencanaan keuangan konvensional (conventional financial planning) melihat dari aspek tujuan utama dari perencanaan keuangan kita.
Tujuan-tujuan investasi (goals) umumnya menitikberatkan aspek duniawi, seperti biaya sekolah anak, membeli aset, pensiun, pajak, serta pembagian harta waris.
Berbeda dengan sistem konvensional, Islamic Financial Planning melibatkan unsur agama sebagai tujuan. Dalam pelaksanaannya, tidak cukup hanya halal saja, tetapi juga toyyib.
Harapannya adalah hidup berkah di dunia yang sementara dan berkah pula di akhirat yang kekal.
Pada dataran konseptual, perencanaan keuangan Islami mengatur pandangan Islam dan manusia tentang harta, sarana-sarana Islam dan manusia dalam memperoleh rezeki, dan lain-lain.
Hal ini berarti cara mendapatkan dan membelanjakan harta akan ada pertanggungjawabannya nanti.
Dalam dataran teknisnya, perencanaan keuangan Islami membahas pendapatan dan pengeluaran secara Islami, manajemen utang, perlindungan (manajemen risiko) secara Islami, menabung, investasi, zakat, sedekah, amal, dan wakaf, yang kesemuanya tadi merupakan bagian dari muamalah.
Perencanaan pernikahan dan pendidikan dapat dijadikan prioritas keuangan atau dasar tujuan investasi syariah.
Lalu, dapat dilanjutkan dengan keperluan rumah tangga, wasiat, memiliki keturunan, mengurusi orang tua, properti, takaful & taawun, perencanaan dana darurat, dan lain-lain.
Istilah MRS DC merupakan konsep dasar perencanaan keuangan syariah yang berarti:
- Management of Wealth (arus kas dan neraca)
- Risk & Insurance of Wealth (takaful dan taawun terhadap keuangan keluarga, kesehatan, harta benda dan dana darurat)
- Saving & Investment of Wealth (rumah, kendaraan, dana pendidikan anak, dana pensiun, dana hiburan, haji dll)
- Distribution of Wealth (warisan, wasiat, hibah)
- Cleansing of Wealth (zakat, infaq, shadaqah, waqaf)Â
Bagaimana mengelola keuangan yang baik dan benar?
Pengeluaran atau arus kas keluar dapat menjadi bumerang jika kita tidak memiliki sikap disiplin dalam mengelola keuangan.
Saat ini banyak masyarakat yang menjadi konsumtif akibat termakan oleh iklan dan berbagai produk yang memanjakan kenyamanan.
Lalu, bagaimana caranya agar kita dapat mengelola keuangan dengan baik dan benar? Berikut ini adalah beberapa tipsnya.
- Buat anggaran keuangan
- Belajar menabung
- Hindari berutang
- Buat catatan keuangan
- Atur anggaran sesuai prioritas kebutuhan
- Bayangkan sesekali kehidupan di masa depan
- Mulai berinvestasi
- Siapkan dana darurat
- Hati-hati dengan kartu kredit
- Ubah gaya hidup konsumtif
- Upayakan penghasilan tambahan
- Siapkan asuransi
- Siapkan dana pensiun
Tugas financial consultant dalam merencanakan keuangan
Financial consultant adalah seseorang atau lembaga profesional yang memenuhi syarat untuk membantu individu, lembaga atau perusahaan memenuhi tujuan keuangan mereka.
Seorang financial consultant bertugas melakukan konsultasi dengan klien untuk menganalisis tujuan, toleransi risiko, kehidupan, tahapan, dan jenis investasi yang sesuai untuk mereka.
Dari hasil analisis tersebut, financial consultant akan merencanakan program dengan melakukan diversifikasi investasi yang akan memberikan penghasilan sesuai tujuan klien.
Financial consultant yang baik harus mampu memberikan perencanaan pada setiap aspek dan situasi keuangan klien.
Kebanyakan financial consultant merencanakan keuangan secara umum. Namun, ada pula yang memiliki spesialisasi di bidang tertentu, seperti perencanaan pensiun dan investasi.
Beberapa tugas atau tanggung jawab financial consultant, yaitu:
- Menganalisis tujuan dan karakteristik klien
- Mengevaluasi kondisi keuangan klien
- Membuat perencanaan keuangan
- Menyampaikan rencana
- Membantu menjalankan rencana
- Mengawasi jalannya rencana
Pekerjaan ini mungkin dapat dilakukan individu secara otodidak, tetapi untuk menjadi financial consultant yang menghandle orang, lembaga atau perusahaan lain dibutuhkan sertifikat resmi dan profesional ya.
Di Indonesia, kamu harus mengikuti program gelar profesi Certified Financial Planner (CFP), sertifikasi ini berskala internasional dan dikeluarkan Financial Planning Standard Board.
Aplikasi perencanaan keuangan
Teknologi yang saat ini kian canggih, sudah sangat banyak membantu dan mempermudah kita untuk mengelola keuangan.
Salah satunya adalah berbagai aplikasi financial planning yang dapat kamu download dari smartphone. Apa saja?
- Andromoney, khusus untuk pengguna Android
- Goodbudget
- Bluecoins
- Spendee
- Money ManagerÂ
- Money Manager Expenses & Budget
- 1Money
- Finansialku
- Monefy
- Financial Calculators
- Mint
- Financisto-Personal Finance Tracker
- Catatan Keuangan Harian
- Cash Droid
- Money Lover
FAQ
Apa 3 langkah utama dalam perencanaan keuangan?
Perencanaan keuangan dapat diawali dengan 3 langkah utama yaitu mencatat arus masuk kas, menyusun rencana anggaran, dan mulai membuat target keuangan.
Apa yang dimaksud dengan perencanaan keuangan syariah?
Perencanaan keuangan Syariah/Islami adalah proses perencanaan suatu kehidupan yang lebih baik dengan melakukan perencanaan, pemilihan serta pengelolaan kekayaan dan keuangan dalam kehidupan untuk mencapai tujuan hidup jangka pendek, menengah, dan jangka panjang baik di dunia maupun akhirat.
Bagaimana cara perencanaan keuangan keluarga?
Pahami perbedaan kebutuhan dan keinginan, hitung seluruh pendapatan, buat daftar pengeluaran prioritas bulanan, siapkan dana darurat, jaga rasio hutang, alokasikan untuk tabungan, asuransi, dan investasi.