Jenis Risiko Asuransi dan Cara Mengelolanya yang Wajib Diketahui
Risiko asuransi bisa menghantui siapa saja dan kapan saja, sehingga penting untuk memahami jenis potensi risiko yang mungkin terjadi.
Dengan memahami jenis risiko asuransi yang mungkin terjadi, maka akan memudahkan kamu untuk mencari jenis asuransi yang akan digunakan.
Untuk mengetahui apa saja jenis risiko asuransi yang mungkin muncul, penting untuk melakukan manajemen risiko dengan memperhatikan kriteria risiko yang dapat dijaminkan lewat asuransi. Berikut ini ulasannya!
Jenis risiko asuransi
Berdasarkan kemungkinan dan dampaknya, risiko asuransi dikelompokkan ke dalam beberapa jenis yang wajib kamu ketahui, yaitu:
1. Risiko Murni (Pure Risk)
Jenis risiko ini hanya menimbulkan kerugian apabila risiko terjadi. Sementara itu, apabila risiko tidak terjadi, maka tidak ada kerugian maupun keuntungan yang timbul.
Dalam jenis ini, risiko kerugian yang terjadi bisa berupa insiden kebakaran, kecelakaan, bangkrut dan lain sebagainya.
2. Risiko Spekulatif (Speculative Risk)
Berbanding terbalik dengan Risiko Murni, jenis risiko satu ini memiliki dua kemungkinan apabila sebuah kejadian yang menjadi risiko itu benar-benar terjadi. Entah itu kemungkinan menimbulkan kerugian atau justru keuntungan.
Contoh risiko ini adalah bermain saham di bursa efek yang memiliki kemungkinan untung dan sisi rugi.
3. Risiko Khusus (Particular Risk)
Risiko ini terjadi karena dampak maupun penyebabnya hanya memengaruhi lingkungan lokal (pribadi). Contohnya seseorang yang mencuri, maka risiko yang ditimbulkan hanya memengaruhi orang tersebut.
4. Risiko Fundamental (Fundamental Risk)
Risiko Fundamental dapat menimbulkan dampak yang sangat luas. Hal ini dikarenakan adanya faktor atau pihak tertentu yang dapat menyebabkan risiko terjadi, seperti kebijakan pemerintah, bencana alam, dan lain sebagainya.
5. Risiko Individu (Individual Risk)
Risiko Individu merupakan kemungkinan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dapat memengaruhi kemampuan finansial seseorang, mulai dari harta kekayaan hingga tanggung jawab. Risiko Individu terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu
- Risiko Pribadi (Personal Risk): Risiko pribadi adalah suatu risiko yang secara langsung berdampak pada keadaan finansial seseorang. Contoh risiko asuransi pribadi adalah cacat fisik, meninggal dunia, PHK, dan lain sebagainya.
- Risiko Harta (Property Risk): Risiko Harta terjadi pada kepemilikan suatu benda yang diakibatkan oleh pencurian, kehilangan, ataupun kerusakan. Risiko ini terbagi ke dalam dua jenis yaitu Kerugian Langsung (Direct Losses) dan Kerugian Tidak Langsung (Consequential).
- Risiko Tanggung Gugat (Liability Risk): Risiko Tanggung Gugat adalah kerugian yang dialami orang lain akibat ulah atau hal yang kamu lakukan sendiri. Contohnya peristiwa kecelakaan dengan menabrak orang lain.
Kriteria risiko yang mendapatkan perlindungan dari perusahaan asuransi
Ada banyak jenis risiko yang mungkin terjadi, namun tidak semuanya dapat ditanggung oleh perusahaan asuransi. Itu dikarenakan terdapat beberapa kriteria risiko yang ditanggung dalam produk asuransi, yakni:
- Risiko yang terjadi harus akibat ketidaksengajaan yang tidak bisa diprediksi;
- Risiko yang bisa ditanggung bersifat umum terjadi dan homogen;
- Dampak akibat risiko dapat dinilai dengan uang;
- Harus ada objek yang diasuransikan atau yang dipertanggungkan;
- Obyek yang diasuransikan tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan hukum yang berlaku;
- Premi yang dibebankan kepada pemegang polis harus sesuai dengan tingkat risiko yang diasuransikan.
Cara mengelola risiko
Tidak ada yang dapat mengetahui kapan risiko akan terjadi, namun risiko sebenarnya dapat diatasi dengan melakukan manajemen risiko yaitu proses melakukan identifikasi, analisis, dan pengendalian terhadap kerugian yang dapat mengancam kapasitas atau aset.
Pengelolaan risiko tersebut dapat dilakukan dengan cara sederhana seperti contohnya membawa payung sebelum hujan atau mengunci pintu rumah agar tidak kemalingan.
Sementara itu, pada manajemen risiko asuransi, kamu dapat melakukan beberapa cara berikut ini:
1. Menghindari risiko
Proses pertama adalah dengan menghindari risiko yang tidak diinginkan. Misalnya saja tidak ingin mengalami risiko cacat fisik, maka hindari memilih pekerjaan yang memiliki tingkat kecelakaan yang tinggi, seperti pekerja tambang atau pekerja pembersih kaca gedung.
2. Mengendalikan risiko
Langkah lain adalah melakukan tindakan pengendalian risiko dengan mencegah kerugian terjadi. Misalnya bila rumah terbuat dari kayu, lebih baik memilih menggunakan kompor listrik daripada kompor api karena rumah kayu lebih rentan mengalami kebakaran.
3. Menunda risiko
Risiko dapat ditunda dengan memerhatikan situasi lingkungan sebelum melakukan suatu kegiatan demi meminimalkan terjadinya kerugian.
Contohnya, melakukan penundaan renovasi rumah yang berada dekat sungai saat musim hujan. Dengan menunda, maka apabila terjadi banjir, kerugian telah diminimalisir.
4. Mengalihkan risiko
Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengalihkan kerugian finansial pada pihak lain. Cara pengalihan risiko dilakukan dengan membayar premi kepada perusahaan asuransi sesuai dengan nilai risiko yang akan muncul.
Produk asuransi yang menanggung risiko
Di Indonesia sendiri terdapat beberapa produk asuransi yang dapat menanggung berbagai jenis risiko kerugian finansial, yaitu:
1. Asuransi kesehatan
Sesuai namanya, asuransi kesehatan akan menanggung risiko terhadap biaya kesehatan, sehingga asuransi ini cocok untuk menanggung Risiko Murni, Risiko Khusus, dan Risiko Individu.
2. Asuransi jiwa
Asuransi jiwa menanggung nilai ekonomi hidup seseorang bila ia meninggal, sehingga perekonomian keluarga yang ditinggalkan akan tetap terjamin hingga beberapa tahun ke depan. Asuransi jiwa memberikan bentuk kompensasi berupa santunan tunai.
3. Asuransi mobil
Asuransi ini menanggung kerugian kendaraan mulai dari lecet, baret, hingga kerusakan total dan kehilangan kendaraan. Asuransi mobil dapat menjadi solusi atas Risiko Fundamental dan Risiko Tanggung Gugat.
4. Asuransi melahirkan
Asuransi ini termasuk bagian dari asuransi kesehatan yang menanggung risiko biaya melahirkan, keguguran, perawatan pra dan pasca melahirkan, hingga meninggalnya ibu dan/atau janin.
Asuransi melahirkan adalah solusi atas Risiko Murni dan Risiko Khusus.
5. Asuransi pendidikan
Asuransi pendidikan memberikan santunan pertanggungan biaya sekolah anak akibat peserta mengalami cacat total tetap atau meninggal dunia.
Asuransi pendidikan dapat jadi solusi dalam menghadapi Risiko Khusus dan Risiko Individual.
6. Asuransi properti
Asuransi properti cocok untuk mengatasi Risiko Individual, Risiko Murni, Risiko Khusus, Risiko Harta, sampai Risiko Tanggung Gugat.
7. Asuransi proyek
Asuransi proyek berguna dalam meminimalisir dampak Risiko Tanggung Gugat selama masa pengerjaan suatu konstruksi atau proyek.
FAQ
Apa yang dimaksud dengan risiko yang dapat ditanggung?
Risiko yang dapat ditanggung berarti risiko yang ditimbulkan harus bisa dinilai dengan uang atau secara finansial.
Risiko apa saja yang ditanggung asuransi?
- Risiko Murni (Pure Risk);
- Risiko Spekulatif (Speculative Risk);
- Risiko Khusus (Particular Risk);
- Risiko Fundamental (Fundamental Risk);
- Risiko Individu (Individual Risk);
- Risiko Harta (Property Risk);
- Risiko Tanggung Gugat (Liability Risk).
Apakah asuransi bisa dipindah tangankan?
Asuransi tidak bisa dipindah tangankan, karena data harus sesuai dengan yang tercantum pada polis asuransi.