RPM Mobil Naik Turun Tidak Stabil? Ini Penyebab & Solusinya
Jarum RPM mobil naik turun umum terjadi pada sebuah kendaraan. Kondisi ketika RPM mobil tidak stabil sering dianggap sepele padahal itu menandakan adanya ketidakstabilan pada mesin.
Selain itu, ada banyak kemungkinan lain jika RPM mobil naik turun. Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka akan berdampak pada sulitnya mobil untuk dikendalikan saat di putaran rendah dan perpindahan tuas transmisi menjadi lebih kasar.
Lalu, apa lagi masalah lainnya yang terjadi ketika RPM mobil naik turun? Untuk mengetahui solusi dan penyebab kenapa RPM mobil naik turun, maka berikut beberapa ulasan dan penjelasannya.
Penyebab RPM mobil naik turun
Ada beberapa hal yang kemungkinan menjadi penyebab RPM mobil naik turun dan sebagainya. Berikut beberapa di antaranya yang perlu kamu ketahui:
1. Throttle body kotor
Penyebab RPM mobil naik turun yang pertama adalah kondisi throttle body yang kotor. Kondisi ini biasa terjadi pada mobil injeksi karena throttle body sendiri bekerja untuk mengatur suplai udara sebelum masuk ke mesin.Â
Jika saringan udara pada throttle body tidak dibersihkan hingga debu dan kotoran menumpuk, maka gumpalan kotoran itu bisa jadi penyebab RPM mobil naik turun karena tersumbat.
2. Celah platina terlalu lebar
Berikutnya penyebab RPM mobil karburator naik turun adalah karena celah platina terlalu lebar. Hal ini biasanya terjadi pada kendaraan konvensional yang sistem pengapiannya masih menggunakan platina.
Pemakaian platina ini membuat pemilik kendaraan wajib mengatur celah platinanya secara rutin. Jika lewat sekali saja dan celah platina menjadi lebar, maka bisa jadi penyebab RPM mobil karburator naik turun.Â
3. Masalah pada pendingin udara mobil
RPM mobil naik turun saat AC nyala juga bisa terjadi karena sirkulasi freon mengalami penyumbatan pada bagian kondensor AC. Kondisi ini juga membuat kompresor AC harus segera diganti.
Ketika AC bermasalah, beban kerja mesin akan bertambah. Hal inilah yang menjadi penyebab RPM mobil naik turun saat AC nyala.
4. Idle speed control bermasalah
Penyebab RPM mobil naik turun saat idle adalah karena idle speed control (ISC) mengalami kerusakan dan macet.
Pada mobil injeksi, ISC berguna untuk mengatur RPM idle agar tetap stabil sesuai perintah dari ECU ke komputer mesin.
Namun, karena kinerja mesin selalu berubah, maka RPM idle harus tetap stabil meskipun mesin tengah berakselerasi dan AC dihidupkan.
Oleh karena itu, ketika ISC RPM idle bermasalah, ini akan membuat RPM idling menjadi tidak stabil yang menjadi penyebab RPM mobil naik turun saat idle.
5. Mass air flow kotor
Penyebab RPM mobil naik turun lainnya adalah mass air flow (MAF) yang bermasalah. Mass air flow sendiri bertugas untuk mendeteksi besaran massa udara yang masuk ke dalam mesin sesuai kecepatan alirannya.Â
Sensor mass air flow yang berada di bagian filter udara, membuat komponen ini mudah kotor dan berakibat dapat membuat keakuratan sensor MAF jadi berkurang, serta data yang dikirimkan pun terganggu.
Nah, dari kerusakan tersebut bisa berdampak juga pada ECU mobil yang berpengaruh pada kuantitas bahan bakar. Sehingga, bensin yang keluar dari bagian injektor pun ikut tidak konstan dari sisi volumenya.
Itulah yang menjadi penyebab RPM mobil naik turun atau tidak stabil.
6. Vacuum advancer mengalami keretakan
Selanjutnya yang bisa jadi penyebab RPM mobil lambat turun adalah adanya retakan pada selang vacuum advancer. Komponen ini bertugas untuk memajukan dan memundurkan waktu pemercikan busi.
Ketika mesin terbebani, maka vakum di dalam intake manifold pun jadi rendah. Selanjutnya vacuum advancer akan memanipulasi posisi platina yang kemudian bisa mengubah keseluruhan waktu pengapian.
Jika selang vacuum advancer rusak atau retak, maka pengapian menjadi maju mundur yang kemudian dapat menjadi penyebab RPM mobil karburator naik turun.
Cara mengatasi RPM mobil naik turun
Jika sudah memahami penyebab RPM mobil naik turun. Maka, kamu jadi bisa tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.
Beberapa penyebab RPM mobil naik turun memang dikarenakan kondisi komponen mobil yang kotor sehingga ada masalah di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi RPM mobil naik turun.
1. Jaga kebersihan ISC
Cara mengatasi RPM mobil naik turun yang pertama adalah dengan membersihkan throttle body dan idle speed control. Cara membersihkannya pun mudah namun perlu ketelitian yang tinggi.
Kamu bisa menggunakan lap dan cairan khusus untuk membersihkan komponen tersebut. Berikut langkah yang harus dilakukan untuk membersihkan kedua komponen tersebut.
- Siapkan cairan DCS atau Nulon yang bisa kamu temukan di toko spare part atau aksesori mobil;
- Letakkan ISC dan TB bersama sehingga kamu tidak perlu membongkarnya. Jadi hanya tinggal mengendurkan 2 mur yang terdapat pada ISC;
- Kemudian bersihkan dengan cara menyemprotkan ujung sensor memakai cairan Nulon atau DSC;
- Jika sudah, diamkan sejenak selama kurang lebih 1-2 menit agar kotoran jadi mudah dibersihkan;
- Selanjutnya, keringkan sisa polesan cairan dengan kain halus atau bisa juga dengan tisu;
- Kemudian bilas perlahan agar ujung sensor yang terbuat dari karet tidak hilang atau rusak;
- Jika semua sudah selesai dan kering, kamu bisa memasang kembali ISC tersebut.
Cara ini sering berhasil mengatasi RPM mobil tidak stabil. Namun, jika tidak berhasil maka kerusakan bisa jadi lebih parah.
2. Servis mobil secara rutin
Cara mengatasi RPM mobil naik turun sebenarnya mudah yaitu rutin melakukan servis mobil. Pasalnya RPM mobil naik turun saat idle, terjadi karena mobil yang jarang diservis.
Jadi, akan lebih baik jika servis dilakukan tanpa harus menunggu kerusakan muncul. Selain itu, kamu juga sebaiknya rutin mencuci mobil agar kotoran yang menyumbat tidak membuat RPM mobil naik turun.
3. Bawa ke bengkel andalan
Jika kamu ragu menemukan penyebab RPM mobil naik turun. Maka lebih baik bawa kendaraanmu ke bengkel langganan.
Minta montir untuk mengecek kondisi mobil dan menemukan penyebab RPM mobil naik turun jika memang ditemukan.
Apa itu RPM mobil?
Setelah membahas alasan RPM mobil naik turun sekaligus cara mengatasinya, lalu apakah kamu sudah tahu apa itu RPM dan kegunaannya pada kendaraan?
Pasalnya selain speedometer, indikator putaran mesin dalam satuan RPM ini juga perlu diketahui agar kamu bisa mengenali dan memahami masalah dalam mobil.
RPM merupakan singkatan dari Rotasi Per Menit. Namun, RPM ternyata diambil dari bahasa Inggris yang artinya Revolutions Per Minute karena putarannya dihitung dari revolusi gerak putar yang terjadi dari stang piston pada sumbunya.
Dalam praktiknya, ketika mobil maupun motor berakselerasi maka kendaraan tersebut memutar ban di kecepatan tertentu. Ini terjadi baik saat mobil melaju maupun ketika melambat.
Untuk melihat putaran dan mengetahui jumlah RPM, kamu bisa melihat tachometer mobil. Hitung-hitungannya adalah satu RPM memiliki arti 1 siklus perputaran crankshaft (engkol).
Perlu diketahui juga bahwa mesin tachometer akan dikalikan dengan angka 1000 sebagai ketentuan hitungnya dalam hal putaran per menit.
Jadi, saat mesin berputar hingga 4.000 RPM dengan konversi hitungnya menggunakan detik. Maka mobil tersebut sudah berputar sampai 66,67 kali.
RPM juga meningkat saat pengemudi menekan pedal gas, dan begitu pula ketika saat kita menginjak rem dan pedal gas, maka RPM akan berkurang.
Umumnya, mesin pada mobil berputar hingga sekitar 4.000 hingga 6.000 RPM, dan bisa saja lebih tergantung variasi mesin dan besarnya tenaga.
Dengan memahami cara kerja RPM, kamu jadi bisa sedikit memahami alasan kenapa RPM mobil naik turun.
Hal ini karena ketika memiliki kendaraan, maka suatu saat pasti mengalami RPM mobil tidak stabil dan jarum RPM mobil naik turun tidak sesuai standarnya.
Pentingnya asuransi mobil
Jarum RPM mobil naik turun memang sering dijumpai pada mobil-mobil yang terlihat kotor dan jarang melakukan servis rutin. Kondisi ini membuatmu kadang harus merogoh kocek lebih dalam untuk biaya perbaikan.
Oleh karena itulah, asuransi mobil penting untuk kamu pertimbangkan sebagai proteksi atas kendaraan kesayanganmu.
Asuransi mobil bisa menjaga kondisi mobilmu agar tetap prima dari kerusakan yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas, bahkan kerugian akibat mobil hilang dicuri.
Dengan memiliki asuransi mobil, hal ini akan membuat perjalananmu menggunakan mobil kesayangan jadi lebih nyaman dan aman. Tidak perlu lagi memikirkan besaran biaya perbaikan mobil di bengkel.
Saat ini, asuransi mobil sendiri tersedia dalam dua jenis perlindungan yang dapat kamu pilih, yaitu All Risk dan Total Loss Only (TLO).
FAQ
RPM buat apa?
RPM merupakan satuan yang digunakan untuk menyatakan kecepatan perputaran mesin. Oleh karena itu, perputaran tersebut dihitung menggunakan waktu berupa menit.
Apa yang terjadi jika RPM terlalu tinggi?
Jika RPM pada kendaraan dipaksa tinggi, akan menyebabkan kendaraan lebih boros bahan bakar. Pasalnya, dengan bukaan gas yang lebar maka konsumsi bahan bakar yang diperlukan juga semakin banyak.
Berapa RPM normal pada mobil?
Angka normal untuk RPM ada bermacam-macam. RPM normal mobil ialah ketika idle rata-rata di angka 700 RPM dengan AC tidak menyala. Namun, jika AC mobil menyala bisa menyentuh angka 1.000 RPM.
Apakah yang dimaksud dengan putaran mesin?
Putaran mesin adalah jumlah putaran per menit sehingga jika jumlah putaran bertambah besar, maka jumlah bahan bakar yang dibakar selama 1 menit juga akan semakin besar.