
Sekuritas – Daftar Perusahaannya yang Terdaftar di OJK
Apa itu sekuritas? Sekuritas adalah surat utang yang dapat dicairkan menjadi uang atau kas dengan cepat.
Akan tetapi, di Indonesia penyebutan sekuritas lebih mengacu pada perusahaan sekuritas atau securities company.
Apa itu perusahaan sekuritas? Perusahaan sekuritas adalah perusahaan yang sudah memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dapat menjalankan kegiatan usahanya:
- sebagai pihak perantara perdagangan efek,
- pihak penjamin emisi efek atau bisa juga kegiatan lain yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan pengawas pasar modal.
Securities company juga kerap disebut sebagai perusahaan efek.Â
Seorang investor memang tidak bisa membeli saham secara langsung kepada perusahaan publik yang tercatat di BEI. Karena itu, investor dan perusahaan membutuhkan securities company sebagai perantara.
Di Indonesia sendiri saat ini sudah terdapat dua jenis securities company, yaitu lokal dan asing. Namun, biasanya securities company asing akan memangkas biaya transaksi yang sedikit lebih besar daripada lokal.Â
Tugas perusahaan sekuritas
Umumnya tugas atau kewenangan paling utama suatu securities company terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Perantara perdagangan efek (broker-dealer)
Securities company berwenang sebagai perantara perdagangan efek atau broker-dealer yang mana tugasnya adalah melaksanakan kegiatan jual beli efek atau surat berharga untuk kepentingan sendiri ataupun pihak lain.
Selain itu, securities company juga melaksanakan jual beli saham dan obligasi yang dapat dilakukan melalui bursa efek atau melalui transaksi over the counter di luar bursa.
2. Penjamin emisi efek (underwriter)
Sebagai penjamin emisi efek atau underwriter, securities company bertanggung jawab untuk membantu calon emiten yang dalam hal ini adalah perusahaan terbuka untuk melaksanakan Penawaran Umum Saham (initial public offering/IPO).
Securities company bisa menjalankan tanggung jawab ini baik dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual.
Selain kedua tugas atau tanggung jawab utama di atas, securities company juga bisa mengambil bagian untuk tanggung jawab lainnya sesuai peraturan yang berlaku, misalnya sebagai manajer investasi.
Cara kerja sekuritas
Pada securities company yang besar, terdapat sebuah tim yang terdiri dari berbagai departemen, seperti penjualan, penjaminan dan pembiayaan, serta perdagangan.
Tiap-tiap divisi atau departemen ini memiliki tugas masing-masing dalam pengelolaan dana nasabah. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak ulasan berikut.
1. Penjualan
Divisi penjualan merupakan divisi yang paling banyak berhubungan langsung dengan nasabah atau investor retail individu.
Di securities company, orang yang bekerja dalam bidang penjualan sering kali disebut dengan penasihat investasi.
Tugas mereka adalah menyediakan semua kebutuhan investasi retail, mulai dari transaksi reksa dana, pialang saham, hingga perdagangan obligasi.Â
Selain itu, ada juga divisi penjualan institusional yang lebih berkaitan dengan departemen perdagangan perusahaan untuk mempertahankan akun dengan reputasi baik.
Divisi penjualan institusional ini biasanya juga terlibat dalam penjualan sekuritas baru pada pedagang yang bekerja di perusahaan klien institusional.
2. Penjaminan dan pembiayaan
Tugas dari divisi penjaminan dan pembiayaan adalah mengoordinasikan masalah sekuritas baru dan menindaklanjuti masalah sekuritas di pasar sekunder.
Underwriting atau bagian keuangan memiliki tanggung jawab untuk melakukan negosiasi dengan perusahaan atau pemerintah yang menerbitkan surat berharga.
Mereka juga bertugas untuk menetapkan harga, tingkat bunga, jenis keamanan, dan berbagai fitur khusus lainnya.Â
Umumnya divisi ini juga akan terbagi menjadi dua, yaitu departemen keuangan perusahaan dan pemerintah.
Departemen keuangan perusahaan mengelola berbagai informasi dan kebutuhan saham, obligasi, dan sekuritas lainnya.
Sementara departemen keuangan pemerintah akan lebih fokus pada masalah obligasi dan RUU Perbendaharaan.
3. Perdagangan
Departemen perdagangan ini biasanya akan terbagi lagi menjadi beberapa departemen, misalnya departemen obligasi, departemen saham, dan sebagainya.Â
Pada departemen perdagangan obligasi, mereka akan fokus pada treasuries, obligasi kota, instrumen pasar uang, atau utang perusahaan.
Sementara pada perdagangan saham mereka akan bertugas mengeksekusi pesanan dari staf penjualan ritel dan institusional.
Dengan adanya kemajuan teknologi, saat ini perdagangan dilakukan melalui sistem online dan bukan perdagangan antarmanusia lagi.
Jenis-jenis profesi di securities company
Dalam securities company, nantinya kita juga akan mengenal berbagai jenis-jenis sekuritas dalam beberapa profesi, seperti:
1. Wakil Perantara Pedagang Efek
Wakil perantara pedagang efek sering juga dikenal dengan broker ataupun dealer. Profesi ini bertanggung jawab sebagai wakil dari pihak perusahaan dalam pelaksanaan perdagangan efek.
Kegiatan perdagangan sendiri umumnya dilakukan di Bursa Efek atau bisa juga dilakukan di luar bursa efek yang disebut dengan transaksi Over The Counter (OTC).
2. Wakil Penjamin Emisi Efek
Wakil penjamin emisi efek atau biasa disebut juga dengan underwriter adalah wakil dari pihak perusahaan untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan penjaminan emisi efek.
Underwriter bertanggung jawab untuk memberikan bantuan kepada calon emiten atau perusahaan yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO).
3. Wakil Manajer Investasi
Wakil Manajer Investasi adalah wakil dari pihak perusahaan untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan portofolio efek.
Manajer investasi sering kali disebut juga sebagai perusahaan yang melakukan pengelolaan atas portofolio reksa dana yang dimiliki publik.
Tanggung jawab dari manajer investasi meliputi pengelolaan portofolio nasabah, baik secara individual maupun kolektif.
Daftar perusahaan sekuritas yang terdaftar OJK
Saat ini di Indonesia sudah terdapat banyak online securities company yang bisa dimanfaatkan para investor. Berikut ini adalah beberapa daftar securities company di OJK yang aman.
Batavia Prosperindo | BNI Sekuritas | Bumiputera |
Danareksa | Ekokapital | Erdikha Elit |
Inti Fikasa | Investindo Nusantara | Mandiri Sekuritas |
Net Sekuritas | NISP Sekuritas | Panin Sekuritas |
Paramitra Alfa | Aldiracita Indonesia | Amantara Indonesia |
Anugerah | Artha Indonesia | Bahana Sekuritas |
BCA Sekuritas | Binaartha | BNC Indonesia |
Bosowa | Buana Capital | CGS-CIMB Indonesia |
Ciptadana Asia | Citigroup Indonesia | CLSA Indonesia |
Corpus Indonesia | Credit Suisse Indonesia | Danasakti Indonesia |
Danatama Makmur | DBS Vickers Indonesia | Deutsche Sekuritas Indonesia |
Dhanawibawa Indonesia | Dwidana Sakti | Ekuator Swarna |
Equity Indonesia | FAC Indonesia | Forte Global |
Harita Kencana Sekuritas | Henan Putihrai | HSBC Indonesia |
IMG Sekuritas | Indo Capital | Indo Mitra |
Indo Premier | Indosurya Bersinar | Indosurya Bersinar |
J.P. Morgan Indonesia | Jasa Utama Capital | Kiwoom Sekuritas Indonesia |
Korea Investment Indonesia | Kresna | Lotus Andalan |
Macquarie Indonesia | Magenta Kapital Indonesia | Mahakarya Artha |
Mahastra Andalan | Makindo | Masindo Artha |
Maybank Kim Eng | Mega Capital | Minna Padi Investama |
Mirae Asset Indonesia | MNC Sekuritas | NH Korindo Indonesia |
Nikko Indonesia | Nomura Indonesia | OCBC Indonesia |
Onix Sekuritas | OSO Indonesia | Pacific Sekuritas Indonesia |
Panca Global | Phillip Indonesia | Phintraco Sekuritas |
Pilarmas Investindo | Pool Advista | Pratama Capital |
Primasia Unggul | Profindo Indonesia | Recapital Sekuritas Indonesia |
Reliance Indonesia | RHB Indonesia | Royal Investium Sekuritas |
Semesta Indovest | Shinhan Indonesia | Sinergi Millenium |
Sucor Sekuritas | Supra Indonesia | Surya Fajar |
Trust Sekuritas | UBS Indonesia | Universal Broker Indonesia |
UOB Kay Hian | Valbury Indonesia | Varia Inti Sekuritas |
Victoria Indonesia | Wanteg Sekuritas | Waterfront Indonesia |
Yuanta Indonesia | Yulie Indonesia | Evergreen Indonesia |
ING Indonesia | KGI Indonesia | Morgan Stanley Indonesia |
Pacific 2000 | Trimegah Indonesia | Samuel Sekuritas Indonesia |
Sinarmas Sekuritas | Bibit Sekuritas | BRI Danareksa Sekuritas |
Tips memilih securities company
Saat akan memilih securities company, selain terdaftar resmi di OJK, ada beberapa hal lain yang wajib diperhatikan para investor, yaitu:
1. Nilai setoran awal
Layaknya membuat rekening di bank, investor yang akan membuka Rekening Dana Nasabah atau RDN di securities company juga harus memasukkan sejumlah uang sebagai setoran awal.
Besar setoran awal ini bisa berbeda pada tiap securities company. Namun, biasanya bisa dimulai dari Rp100 ribu. Kamu bisa memilih securities company yang cocok dan sesuai dengan bujet setoran awal kamu.Â
2. Rekam jejak
Saat akan memilih suatu perusahaan efek, cobalah untuk mencari tahu rekam jejak perusahaan tersebut. Tak sulit untuk menemukan rekam jejak mereka, terutama jika pernah tersangkut dengan kasus tertentu.
Kamu hanya perlu mencari informasi melalui mesin pencari seperti Google, misalnya dengan menuliskan âkasus tentang securities company Aâ.
3. Biaya transaksi
Dalam setiap perdagangan efek, investor memang akan dikenai biaya sebagai komisi bagi securities company. Besarnya biaya atau komisi ini mungkin akan berbeda pada tiap securities company.
Karena itu, cobalah untuk membandingkan besaran komisi antara perusahan yang satu dan lainnya agar kamu bisa mendapatkan besaran biaya yang terkecil. Hal ini agar profit atau keuntungan yang didapatkan bisa maksimal.Â
4. Fitur yang tersedia
Ketersediaan fitur bagi investor atau nasabah juga penting untuk dipertimbangkan. Kamu bisa mencari tahu fitur unggulan apa saja yang ditawarkan securities company incaranmu.
Misalnya saja, apakah ada fasilitas margin trading, datanya real time, atau layanan CS? Kemudian apakah tersedia aplikasi dan bagaimana performa aplikasinya, bagaimana UI/UX aplikasi, website, dan sebagainya.Â
5. Analisis kompeten
Penting bagi investor untuk memilih securities company yang tepat agar dana atau harta yang mereka investasikan dapat memberikan profit sesuai harapan.
Kamu bisa mencari analisis kompeten melalui media mengenai kinerja suatu securities company. Kamu juga bisa meminta review atau masukan dari rekan sesama investor yang sudah lebih dulu terjun dalam dunia investasi.Â
Cara membuka akun sekuritas atau SID
SID atau Single Investor Identification adalah nomor identitas tunggal, terdiri atas 3 huruf dan 12 angka yang dikeluarkan KSEI kepada investor.
Adanya SID ini akan lebih memudahkan investor yang akan melakukan investasi.Â
Bagi nasabah, cara untuk membuat SID ini cukup mudah, yaitu:
- Nasabah membuat permohonan pembuatan SID melalui pihak Partisipan. Dalam hal ini ,yang dimaksud adalah perusahaan efek atau bank kustodian yang telah memiliki Rekening Efek Utama di KSEI.
- Single Investor Identification akan dibuat KSEI sesuai dengan data nasabah yang disampaikan Partisipan
- Bagi nasabah yang belum pernah memiliki SID, tetapi sudah memiliki Sub Rekening Efek, pembuatan SID akan tetap disampaikan partisipan dengan catatan diperlukan adanya pembaruan data nasabah.
- Single Investor Identification yang sudah dibuat akan dihubungkan dengan Sub Rekening Efek atas nama nasabah tersebut.
- SID yang sudah jadi akan diinformasikan oleh Partisipan pada nasabah.Â
FAQ
Apa saja bank sekuritas?
Mungkin bank sekuritas yang dimaksud di sini adalah bank yang menyediakan jasa rekening dana nasabah bagi investor untuk melakukan transaksi pembelian efek. Di Indonesia bank-bank tersebut meliputi BCA, Mandiri, BNI, Permata, dan sebagainya.
Apa yang dimaksud dengan Mandiri sekuritas?
Mandiri Sekuritas adalah securities company di Indonesia yang menjadi bagian dari Bank Mandiri, telah mendapat izin sebagai pialang saham sejak 1992, dan telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Apa yang dimaksud dengan sekuritas saham?
Sekuritas saham adalah instrumen finansial yang menjadi bukti kepemilikan saham dalam suatu perusahaan publik.