
Ini 6 Tipe Pembeli Mobil di Indonesia, Kamu yang Mana?
Tidak cuma konsumen online shop, orang-orang yang mau beli mobil juga punya karakteristik yang berbeda-beda. Tidak heran kok lantaran mobil bukanlah barang murah, butuh kehati-hatian ekstra dalam memilih tipe-tipe mobil.
Meski harganya terus mengalami depresiasi, mobil sejatinya adalah aset. Bisa dijual lagi tapi harganya sudah pasti turun alias tidak kayak properti.
Salah pilih mobil sudah pasti rugi uang yang tidak sedikit. Belum lagi, jual mobil juga butuh waktu.
Kalau mau cepat harganya bisa anjlok tapi kalau sabar, ya bisa jadi penawar siap menaikkan harga.
Terdapat enam tipe pembeli mobil di Indonesia yang harus kamu ketahui. Kira-kira kamu masuk kriteria yang mana ya? Yuk simak ulasannya di bawah sini.
1. Tipe pembeli mobil yang anti-mobil bekas
Mereka yang selalu beli mobil baru beranggapan bahwa, membeli mobil bekas sangat berisiko. Belum tentu mobil bekas di showroom yang penampakannya mulus-mulus, juga punya mesin atau sparepart yang masih prima.
Si anti-mobil bekas berpikir, beli mobil baru atau bekas bisa jadi sama saja. Ketika beli mobil bekas tapi sparepartnya harus diganti, ujung-ujungnya kita keluar duit lebih besar lagi.
2. Tipe pembeli mobil yang anti-mobil baru
Nah kalau yang ini jelas rivalnya si anti-mobil bekas. Pembeli mobil ini justru lebih suka berburu mobil bekas di showroom atau situs jual beli.
Mereka siap merelakan waktunya untuk cek fisik mobil bekas dan test drive ke showroom-showroom, walau akhirnya mereka sulit mendapatkan mobil dengan kondisi atau spesifikasi yang mereka mau.
Alasan mereka beli bekas adalah karena mahalnya harga mobil baru. Bagi mereka beli mobil baru ruginya dobel, rugi pas beli dan rugi juga pas jual. Mending beli bekas sekalian, bisa ditawar dan walau dijual harganya turun tentu tidak rugi-rugi amat.
3. Si anti-rugi
Maunya beli mobil baru tapi tidak mau rugi karena harga mahal. Emangnya bisa gitu?
Si rugi selalu update soal informasi-informasi pameran mobil atau diskon mobil yang ada di media. Karena di pameran itulah sales-sales bisa memberikan diskon yang menggiurkan pada konsumen.
Diskon-diskon itu diberikan lantaran produsen mau menghabiskan stok lama. Ada yang bisa sampai belasan atau puluhan juta lho.
4. Fans fanatik Jepang
Semua tentu tahu bahwasannya mobil Jepang merupakan mobil yang paling diminati di Indonesia. Hal itu disebabkan karena distributor dan jaringan servisnya di mana-mana, perawatan mudah, lalu onderdil selalu tersedia.
Di samping itu para fans fanatik mobil Jepang selalu berargumen bahwa, mobil Jepang harga jualnya stabil. Kalau mobil Eropa, Amerika, atau non-Jepang lainnya pasti anjlok.
Ungkapan itu memang ada benarnya tapi tidak semuanya juga benar.
Anjlok tidaknya resale value sebuah mobil ditentukan dari kondisi serta tipe mobil. Tidak sedikit kok mobil pabrikan Jepang yang sulit dijual lagi, terutama yang kapasitas mesinnya besar tapi menggunakan bahan bakar bensin dan bertransmisi otomatis. Mobil boros BBM itu jelas lebih lama larisnya ketimbang yang 1.500 cc ke bawah.
5. Si anti-mainstream
Ogah beli mobil yang dinilai pasaran atau mobil sejuta umat. Dia pun memilih mobil-mobil yang tidak umum dibeli masyarakat.
Tapi risikonya ya mobil-mobil tersebut jadi susah dijual. Dan belum lagi kalau akhirnya pilihan jatuh ke mobil non-Jepang, perawatan pun jadi lebih mahal, belum lagi pajak mobilnya pun tidak murah.
6. Tipe pembeli mobil yang tidak mau ambil risiko
Daripada beli-beli tidak jelas ujung-ujungnya rugi, mending beli yang pasti-pasti aja alias mobil paling laris di pasaran. Tidak masalah mau dibilang mobilnya mobil sejuta umat, yang penting intinya punya mobil yang bisa dimanfaatkan untuk transportasi sehari-hari.
Membeli mobil sejuta umat memang banyak untungnya. Pertama adalah sparepartnya terlalu tersedia di bengkel, dan yang kedua adalah resale valuenya stabil.
Meski demikian, kerugiannya adalah mobil seperti ini jarang didiskon. Maklum saja paling laris alias demand-nya juga banyak.
Itulah enam karakteristik atau tipe pembeli mobil di Indonesia dan harus kamu ketahui. Kira-kira dari satu sampai enam, kamu tipe yang mana?
Jangan lupa menyiapkan budget lebih sebagai dana perbaikan dan perawatan untuk service mobil sesuai dengan jenis mobil, karena biasanya setiap teknik membutuhkan biaya yang berbeda-beda.Â
Pesan dari kami, berhati-hatilah saat berkendara, karena selain nyawa taruhannya, biaya perbaikannya juga mahal.
Pentingnya asuransi mobil untuk kendaraan
Dari penjelasan di atas, kamu menyadari bahwa biaya merawat dan memperbaiki mobil kamu itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jadi, jangan sampai kamu merasa terbebani dengan tagihan-tagihan perbaikan mobil saat mobil kamu mengalami kerusakan.
Nah, ada satu hal lagi yang penting dan tidak boleh kamu lewatkan begitu saja. Asuransi mobil adalah salah satu cara yang perlu kamu utamakan juga. Sebab, biaya perbaikan dan perawatan mobil saat ini tidak murah.Â
Jangan sampai ketika mobil kamu mengalami kerusakan, lalu biaya perbaikan akhirnya membebani kamu.Â
Tidak perlu khawatir. Kamu bisa memanfaatkan asuransi all risk supaya kamu tidak perlu memikirkan tagihan bengkel lantaran kamu akan terjamin dari biaya perbaikan kerusakan, bahkan bisa menjamin kamu ketika mobil kamu hilang akibat dicuri.
FAQ
Jual beli mobil termasuk perjanjian apa?
Jual beli mobil termasuk perjanjian formal. Artinya, para pihak yang terlibat dalam perjanjian jual beli harus mengikuti semua ketentuan yang berlaku sesuai undang-undang.
Modal 30 juta Rupiah dapat mobil apa?
Daihatsu Classy SG Saloon tahun 1995, Mitsubishi Evo III tahun 1995, Toyota Kijang Super G tahun 1995, KIA Carnival tahun 2001, Mazda Familia 323 tahun 1997, Timor SOHC tahun 1996, BMW 518i tahun 1991, Hyundai Accent tahun 2006, KIA Visto Zip drive tahun 2002, dan Honda Accord VVTi tahun 1996.
Apa saja situs jual beli mobil?
Mobil123, Carmudi, OLX, Auto2000, Forum Jual Beli (FJB) KASKUS, OTO.com, Bukalapak, garasi24.com, otoasia.com, dan Trovit.