Tumor Ovarium – Gejala, Penyebab, dan Biaya Pengobatannya
Salah satu jenis kanker yang hanya dimiliki wanita dan layak untuk diwaspadai adalah tumor ovarium. Tumor ovarium ini adalah kanker yang terjadi pada bagian indung telur (ovarium).
Tumor ovarium ini ditandai dengan tumbuhnya sel abnormal yang menyebabkan penumpukan di bagian indung telur sehingga menyebabkan tumor.
Tumor yang berkembang di dalam ovarium inilah yang membuat penyakit ini hanya diderita wanita, khususnya yang telah berada pada usia menengah ataupun yang telah berusia lanjut dan sudah mengalami menopause.
Jika tumor ovarium ini terdeteksi sejak dini dan pada stadium awal, besar kemungkinan penyakit ini dapat disembuhkan.
Namun, jika terlambat terdeteksi dan jaringan kanker telah menyebar ke seluruh bagian tubuh, harapan untuk sembuh tentu akan semakin sulit.
Hal inilah yang menjadikannya penting bagi kita untuk mengetahui gejala dan penyebabnya agar dapat dihindari dan dideteksi sedari dini.
Gejala tumor ovarium
Saat kanker atau tumor ovarium pertama kali berkembang, umumnya ia tidak akan menimbulkan gejala yang jelas dan hanya bisa dideteksi lewat pemeriksaan laboratorium.
Namun, ketika sel tumor telah menyebar ke berbagai organ tubuh lainnya di stadium lanjut inilah yang umumnya akan menimbulkan gejala yang cukup jelas. Beberapa gejala tumor ovarium yang dapat dirasakan penderitanya:
- Perut kembung atau bengkak dengan penurunan berat badan secara terus menerus.
- Mudah merasa kenyang saat makan.
- Nyeri di daerah panggul.
- Mudah merasa lelah secara ekstrem.
- Sakit punggung.
- Perubahan kebiasaan buang air besar, seperti sembelit.
- Terlalu sering buang air kecil.
- Sakit saat berhubungan seks.
- Perubahan pada periode datang bulan, seperti pendarahan yang lebih banyak dari biasanya.
Promo Harga Asuransi Kesehatan 2023
Hemat pengeluaran biaya rawat jalan dan rawat inap dengan asuransi kesehatan terbaik, Diskon 10%!
Promo ini juga berlaku untuk:
- asuransi kesehatan individu,
- asuransi kesehatan keluarga,
- asuransi kesehatan cashless,
- asuransi melahirkan,
- asuransi gigi,
- asuransi penyakit kritis,
- asuransi hospital cash plan,
- asuransi kesehatan syariah,
- asuransi kesehatan anak,
- asuransi kesehatan murni,
- asuransi rawat jalan,
- asuransi covid,
- asuransi karyawan.
Cek promo asuransi kesehatan terbaik di setiap perusahaan asuransi yang disediakan PT Anugrah Atma Adiguna, pialang asuransi terdaftar di OJK, dengan mengklik tautan berikut ini.
- BRI Life
- Allianz
- AXA Mandiri
- Garda Medika
- BNI Life
- Mandiri Inhealth
- Avrist
- AIA
- MAG
- AXA
- Ramayana
- Manulife
- Lippo
- Cigna
- Sinar Mas
- Mandiri Inhealth
- Sinarmas MSIG Life
- Zurich
Klik brand asuransi kesehatan di atas untuk mendapat info selengkapnya! Untuk informasi lebih lengkap, cek detailnya di Asuransi Kesehatan Terbaik 2023 untuk Keluarga dan Individu.
Penyebab tumor ovarium
Pada mulanya, tumor ovarium ini disebabkan adanya mutasi DNA pada sel-sel di dalam atau di dekat ovarium.
Perubahan ini membuat sel untuk tumbuh dan membelah diri dengan cepat sehingga menciptakan penumpukan dan pemadatan.
Setelah itu, sel-sel abnormal ini mulai menyerang jaringan di dekatnya dan menyebar kebagian tubuh yang lain. Hingga saat ini, belum ada penyebab yang jelas tentang apa penyebab tumor padat ovarium.
Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan risiko tumor ovarium dapat semakin meningkat, yaitu:
- Adanya riwayat penyakit tumor ovarium atau kanker payudara dari garis keturunan keluarga.
- Usia yang mana sekitar 50% kasus kanker ovarium terjadi setelah usia 63 tahun.
- Terapi Hormon (HT) setelah menopause.
- Obesitas.
- HPV penyebab kanker serviks.
- Endometriosis.
- Kebiasaan merokok.
- Paparan asben untuk bahan bangunan.
- Paparan radiasi atau riwayat terapi radiasi sebelumnya.
Pengobatan tumor ovarium
Pengobatan tumor ovarium ini sebenarnya terbagi menjadi beberapa jenis.
Namun, semua tindakan medis ini tergantung dari seberapa jauh penyebarannya, riwayat medis penderita dan apakah penderita masih ingin memiliki anak atau tidak.
Sebagian besar pengobatan tumor ovarium yang dianjurkan dokter adalah kombinasi antara tindakan operasi atau pembedahan dan kemoterapi.
Semua pengobatan ini memiliki tujuan untuk menghambat sel kanker agar tidak menyebar lebih luas. Berikut adalah beberapa jenis pengobatan tumor ovarium yang biasanya direkomendasikan dokter.
1. Tindakan operasi atau pembedahan
Pengobatan tumor ovarium yang paling umum dilakukan adalah tindakan operasi atau bedah. Tindakan operasi ini ditujukan untuk menghilangkan atau mengangkat sel kanker dari dalam tubuh.
Beberapa tindakan ini melibatkan beberapa pengangkatan organ tubuh yang umumnya telah terserang sel kanker, seperti dua ovarium dan tuba falopi, rahim (histerektomi), hingga lapisan jaringan lemak di perut (omentum).
Proses pembedahan dengan mengangkat rahim inilah yang membuat seseorang sudah tidak mungkin untuk memiliki anak lagi.
2. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan kanker termasuk juga tumor ovarium dengan mengonsumsi obat anti kanker (sitotoksik).
Tujuannya adalah untuk menghancurkan sel-sel kanker agar tidak menyebar semakin luas di dalam tubuh.
Jenis pengobatan ini umumnya digunakan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa dan sebelum operasi untuk mengecilkan kanker dan sehingga dapat membuatnya lebih mudah untuk diangkat.
Namun, terkadang kemoterapi ini memiliki efek samping yang tidak menyenangkan, seperti mudah merasa lelah dan sakit, kehilangan selera makan, rambut rontok, diare, serta peningkatan risiko infeksi.
Jangan khawatir! Sebab sebagian besar efek samping dapat dikontrol dengan obat-obatan dari dokter dan akan hilang secara perlahan begitu pengobatan dihentikan.
3. Radioterapi
Radioterapi adalah salah satu pengobatan tumor ovarium yang menggunakan sinar radiasi untuk membunuh sel kanker.
Ini tidak sering digunakan untuk mengobati kanker ovarium, tetapi tetap dapat digunakan.
Pengobatan ini sering dilakukan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang masih tersisa, mengecilkan tumor, dan mengurangi gejala jika kanker ovarium telah menyebar yang tidak dapat disembuhkan.
Biaya pengobatan tumor ovarium
Tumor ovarium termasuk ke dalam salah satu jenis penyakit kritis yang tidak semua rumah sakit dapat melayani pengobatannya.
Hal inilah yang membuat biaya pengobatan tumor ovarium juga tidak murah karena semua prosesnya hanya bisa dilakukan para ahli saja.
Kami telah mengumpulkan berbagai kisaran biaya pengobatan tumor ovarium, mulai dari diagnosis hingga penanganan lanjutannya dari beberapa sumber agar dapat dijadikan rekomendasi saat akan melakukannya.
No. |
Pengobatan |
Kisaran Biaya |
1 | Vaksin HPV | Rp680 ribu-Rp2,4 juta |
2 | USG Transvaginal | Rp250 ribu-Rp750 ribu |
3 | USG Folikel | Rp150 ribu-Rp300 ribu |
4 | Operasi Kista Ovarium | Rp5 juta-Rp8 juta |
5 | Endometriosis | Rp11 juta-Rp15 juta |
6 | Pengangkatan Tumor Ovarium | Rp12 juta-Rp18 juta |
7 | Pemeriksaan HPV DNA | Rp700 ribu-Rp1,2 juta |
8 | Pap Smear | Rp300 ribu-Rp600 ribu |
9 | Histeroskopi | Rp11 juta-Rp19 juta |
10 | Radioterapi ringan | Rp6 juta |
11 | Kemoterapi ringan | Rp5 juta |
12 | Kemoterapi berat | Rp12 juta |
Apakah asuransi menanggung biaya pengobatan tumor ovarium?
BPJS Kesehatan adalah salah satu asuransi Pemerintah yang bersedia untuk menanggung biaya pengobatan tumor ovarium. Namun, hanya untuk beberapa pengobatan dan terapi tertentu saja.
Beberapa biaya pengobatan tumor ovarium yang akan ditanggung BPJS meliputi kemoterapi standar dan radioterapi serta biaya beberapa biaya obat-obatan yang terdaftar dalam Formularium Nasional.
Namun, hal yang perlu diingat adalah BPJS Kesehatan ini memiliki kuota pasien yang bisa ditangani di berbagai rumah sakit sehingga jika pasien mendapatkan antrean kuota yang cukup lama tentu akan semakin lama untuk ditangani.
Tumor ovarium merupakan salah satu penyakit kritis yang tidak akan ditanggung asuransi kesehatan biasa. Hal inilah yang membuat produk asuransi penyakit kritis swasta juga menjadi hal yang penting yang harus dimiliki.Â
Pada asuransi penyakit kritis ini, biaya pengobatan tidak ditanggung secara penuh, tetapi manfaat dari produk ini akan diberikan dalam bentuk santunan harian dari uang pertanggungan yang telah tertera di polis.
Rumah sakit yang mengobati tumor ovarium
Tumor ovarium merupakan jenis kanker yang spesifik dialami wanita sehingga tidak semua rumah sakit dapat menyediakan jasa pengobatan untuk penyakit ini.
Namun, ada beberapa rumah sakit yang dapat melayani tumor ovarium dan dapat kamu jadikan rumah sakit rujukan.
No. | Nama Rumah Sakit | Lokasi | No Telp. |
1 | Hermina | Seluruh Indonesia | 1500488 |
2 | Gleneagles | Singapura | +65 6473 7222/ 0811-942-720 (JKT) |
3 | Mount Elizabeth | Singapura | +65 6737 2666/0811 942 720 |
4 | RSUP Dr. Sardjito | Yogyakarta | 1500 705 |
5 | RS Santo Borromeus | Bandung | 022-82558000 |
6 | Eka Hospital | Banten, Bekasi, Pekanbaru, Cibubur | 501 55555 |
7 | Siloam Hospital | Seluruh Indonesia | 1-500-181 |
8 | Rumah Sakit Kanker Dharmais | Jakarta Barat | (021) 5681570 |
9 | Mayapada Hospital Group | Puri & Karawang | Puri 021 5095 8388 dan Karawang 0267 864 3001 |
10 | RS JIH | Yogyakarta | (0274) 446 3535 |
Rumah sakit di Penang yang mengobati tumor ovarium
Penang sangat populer karena memiliki banyak rumah sakit bertaraf internasional dengan peralatan medis yang canggih dan lebih terjangkau.
Jadi, tidak heran jika banyak warga Indonesia yang menderita kanker memutuskan untuk mengambil pengobatan di negara ini.
Berikut adalah daftar beberapa rumah sakit di Penang yang mengobati tumor ovarium dan kerap kali dijadikan destinasi untuk warga Indonesia yang melangsungkan pengobatan di negara ini, yaitu:
1. Loh Guan Lye
Salah satu rumah sakit di Penang yang mengobati tumor ovarium yaitu adalah Loh Guan Lye.Â
Ini merupakan rumah sakit swasta di Penang yang telah berdiri sejak tahun 1970 dan telah banyak menaganni kasus penyakit di sekitar kandungan dan alat reproduksi wanita.Â
Hal inilah yang membuatnya mampu juga untuk menangani pasien dengan keluhan seperti tumor/kanker payudara, kista di bagian ovarium, dan tumor ovarium.
2. Mount Miriam Cancer Hospital Penang
Rumah sakit yang melayani pengobatan tumor ovarium di Penang lainnya adalah Mount Miriam Cancer Hospital.
Mount Miriam Hospital ini merupakan rumah sakit khusus untuk menangani pengobatan kanker atau tumor, termasuk juga ovarium, seperti Radiotherapy (RT), Chemotherapy, Intensity-Modulated Radiation Therapy (IMRT), dan Brachytherapy.
Namun, jika pasien belum memiliki dokumen diagnosis kanker, akan lebih baik jika pergi ke fasilitas kesehatan lainnya di Penang.
Hal ini karena Mount Miriam hanya menyediakan fasilitas pengobatan bagi pasien yang secara data telah memiliki diagnosis positif kanker.
FAQ
Apakah tumor ovarium berbahaya?
Tumor ovarium jinak pada stadium awal dan kerap kali menyerang kaum wanita ini sebenarnya tidak berbahaya.
Bahkan, tumor stadium awal hingga tiga masih dapat disembuhkan lewat prosedur medis yang telah direkomendasikan.
Namun, jika tumor ovarium ini telah terdeteksi sehingga telah mencapai stadium empat dan telah menimbulkan komplikasi sehingga jaringan tumor telah menyebar dan menyerang ke bagian organ lainnya, inilah yang akan sangat berbahaya.
Tidak hanya berbahaya, tumor ovarium ini juga akan memiliki kemungkinan yang besar untuk tidak dapat disembuhkan.
Adakah perbedaan antara tumor ovarium dan kista ovarium?
Ada beberapa perbedaan mendasar antara tumor ovarium dan kista ovarium yang perlu diketahui agar tidak tertukar.
Tumor ovarium adalah kondisi yang mana sel pada ovarium menjadi abnormal sehingga terus mengalami pembelahan tanpa terkendali sehingga menyebabkan penumpukan sel yang berpotensi untuk mengganggu kerja anggota tubuh lainnya.
Sementara kista ovarium adalah adanya sebuah folikel (kantong) yang berisi cairan dan terbentuk dan membesar di area sekitar ovarium baik di bagian dalam ataupun luar.
Walaupun sering disalah artikan sebagai tumor, kista ovarium tidak berbahaya.
Berapa ukuran kista normal?
Kista ovarium yang merupakan kantong yang terbentuk di sekitar area ovarium ini walaupun tidak berbahaya, tapi memiliki risiko tinggi untuk pecah sehingga jadi berbahaya.
Risiko ini dapat dipertimbangkan dari ukuran kista yang hasilnya hanya bisa didapatkan setelah melakukan pemeriksaan di fasilitas medis. Ukuran kista ini cukup beragam mulai dari 2 cm hingga 40 cm.
Namun, ukuran kista normal dan jinak ini didefinisikan dengan ukuran maksimal 4 cm atau biasa disebut dengan kista fungsional (berukuran kecil).