9 Kerusakan AC Mobil yang Sering Terjadi dan Cara Mengatasinya
AC mobil bisa jadi salah satu faktor penyumbang kenyamanan seseorang dalam berkendara. Udara sejuk yang dihasilkan AC mobil bisa membuat suasana lebih cozy.
Berbanding terbalik nih kalau ternyata ada kerusakan AC mobil yang mengakibatkan suasana di dalam mobil jadi sumpeg, apalagi saat hati dan pikiran lagi sama-sama berantakan. Alhasil, rusak AC mobil, rusak juga mood.
Hawa di dalam mobil juga pasti terasa panas. Kondisi tersebut memang terkadang menyebalkan. Nah, biar gak sampai kejadian seperti itu, ada baiknya kamu mengetahui kerusakan AC mobil dan penyebabnya plus cara mengatasinya.
Masalah dan kerusakan pada AC mobil yang sering terjadi
AC mobil punya banyak komponen untuk menjalankan fungsinya. Komponen tersebut terdiri dari filter hingga evaporator AC mobil dan kondensor AC mobil. Sudah pasti, jika salah satu komponen rusak atau gak berfungsi, maka kerja AC mobil jadi gak maksimal atau bahkan rusak.
Kerusakan pada AC mobil pastilah beragam dan penyebabnya pun banyak. Maka dari itu, kamu harus tahu nin penyebab kerusakan AC mobil biar segera ditangani dengan cepat. Dengan begitu, suasana di dalam mobil jadi sejuk kembali.
1. Freon kurang atau habis
Kerusakan pada AC mobil yang pertama salah satunya disebabkan oleh freon yang habis atau kurang. Freon sendiri tidak akan habis kalau gak ada kebocoran pada sistemnya.
Kenapa freon AC mobil bisa bocor? Penyebab freon bocor beragam, bisa karena beberapa komponen karet yang sudah getas atau valve kompresornya yang gak beres.
Kerusakan ini menjadi masalah yang sering terjadi pada AC mobil. Kalau diibaratkan, freon ini fungsinya ibarat darah yang mengalir pada tubuh manusia.
2. Filter AC yang tersumbat debu
Masalah AC berikutnya datang dari filter AC mobil yang tersumbat. Filter AC adalah saringan yang fungsinya menyaring kotoran dan debu. Filter AC akan tersumbat jika tidak dibersihkan.
Jika sudah tersumbat, sudah bisa dipastikan kalau sirkulasi udara dari AC mobil tidak tersalurkan dengan maksimal, walaupun AC dalam keadaan hidup sekalipun.
Dalam kondisi di atas, AC mobil menunjukkan seolah bekerja dan befungsi walaupun kenyataannya tidak menghasilkan udara yang sejuk.
3. Motor extra fan tidak bekerja dengan optimal
Selain dua di atas, kerusakan AC mobil juga bisa menyebabkan AC mobil tidak dingin karena extra fan di dalamnya bermasalah yang membuat proses dari kondensasi di dalam kondensor tidak optimal.
Kalau sudah begitu, tidak akan ada udara yang masuk dalam kabin. Ada dua masalah yang sering terjadi pada extra fan ini yaitu mati atau tidak hidup sama sekali.
Selain itu, bisa juga ketika AC masih berjalan, putarannya terasa lemah dan hembusan anginnya lambat. Jika demikian, sangat disarankan untuk mengganti motor extra fan.
4. Evaporator yang kotor
Evaporator dalam kondisi kotor karena debu akan membuat AC mobil tidak bekerja. Jika hal ini terjadi, maka sirkulasi AC tidak bisa lancar.
Debu dan kotoran tersebut berasal dari debu yang tidak tersaring oleh filter. Selain itu, debu tersebut juga bisa bersumber dari kotoran yang menumpuk terlalu banyak.
Cara mengatasi evaporator AC mobil yang kotor tentunya dengan membersihkannya. Terdengar sepele memang, kamu bisa kok membersihkannya sendiri. Tapi, kalau ragu sebaiknya bawa ke bengkel AC mobil.
5. Kondensor yang kotor dan rusak
Selain evaporator yang kotor, kondensor juga bisa rusak karena kotoran yang menumpuk. Kondensor AC mobil letaknya ada di bagian depan dekat dengan radiator.
Posisi inilah yang seringkali membuat kotoran masuk dengan mudahnya, apalagi saat berkendara. Hal tersebut juga akan berdampak pada sistem kerja AC yang tidak dingin dan proses kondensasi menjadi tidak lagi maksimal.
Kondensor ini layaknya pengantar untuk membuang panas yang telah dihasilkan dari mesin AC. Sebaiknya pembersihan kondensor ini menggunakan tenaga ahli atau yang paham betul mengenai komponen AC mobil.
6. AC mobil mengeluarkan bunyi
AC mobil yang mengeluarkan bunyi terjadi karena oli kompresor rusak, thrust bearing longgar dan hingga piston aus. Cobalah cek oli kompresor terlebih dahulu. Oli ini berfungsi untuk menjaga suhu dari kompresor dan mengurangi gesekan komponen.
Jika ternyata kurang atau justru kehabisan oli maka kerja AC menjadi lebih berat dan menimbulkan bunyi. Jika belum 20.000 km tapi oli sudah berkurang banyak maka bisa dipastikan ada kebocoran. Cara mengatasinya adalah dengan mengganti saluran oli.
7. AC mobil tidak menyala atau mati
AC mobil yang mati pasti mengganggu kenyamanan dalam berkendara apalagi saat cuaca panas. Beberapa penyebab AC tidak bisa menyala di antaranya karena sekring AC yang putus, relay AC putus, V Belt putus, motor cooling fan mati atau karena kompresor macet.
Sekring AC yang putus bisa karena adanya korslet. Gantilah sekring yang bermasalah tersebut. Relay AC berfungsi sebagai pemompa arus listrik kepada bagian magnetic clutch. Ketika relay putus maka tidak ada penyuplai arus listrik. Hal ini membuat AC mati total.
8. AC mobil mengeluarkan bau tidak enak
Bau yang tidak sedap bisa muncul dari AC mobil. Bau tersebut bersumber dari kotoran atau bakteri yang sudah melekat pada saluran dan juga evaporator AC.
Beberapa hal yang bisa kamu lakukan dengan menjaga kabin mobil tetap bersih, jangan membuang sampah sembarangan di dalam mobil, pasang filter kabin untuk mencegah kotoran tersedot ke dalam blower.
9. Grill kabin tidak berangin
Jika AC mobil menyala tetapi tidak ada udara dingin dari grill kabin, maka bisa jadi ada gangguan pada komponennya, seperti pada sistem kelistrikan, relay motor blower hingga blower.
Cara mengatasinya adalah dengan mengganti switch blower jika sudah rusak. Periksa juga sekring, kabel, konektor kelistrikan dan juga socket kabel. Sangat disarankan rutin mengecek kondisi AC mobil setiap 3 bulan sekali di bengkel AC mobil.
Waktu ideal untuk perbaikan AC mobil
AC mobil sendiri punya waktu ideal kapan harus diperbaiki. Proses perbaikan ini didasarkan pada dua tipe pengerjaan, yaitu:
1. Basic Service
Basic service dilakukan ketika mobil sudah menempuh jarak 10.000 sampai 20.000 km atau sekitar satu tahun.
Bagi yang tinggal di perkotaan yang selalu menggunakan AC mobil, sebaiknya setelah mencapai 10.000 km segera melakukan service AC mobil. Hal ini berbeda bagi pengguna mobil di wilayah dengan tingkat kemacetan rendah.
Kamu yang tinggal di pedesaan boleh melakukan service rutin setelah mobil menempuh 20.000 km. Perbedaan ini berdasarkan pada kerja AC mobil yang lebih berat saat di perkotaan.
Perbaikan tipe Basic service melakukan perawatan kompresor, mengganti oli, membersihkan kotoran, mengganti Receiver Dryer dan Filter Kabin karena hanya sekali pakai.
2. Advance Service
Advance service baru dilakukan setelah mencapai waktu dua tahun di mana item yang diservice juga lebih banyak seperti perawatan kompresor, evaporator, dan kondensor hingga penggantian Expansion Valve, Receiver Dryer, dan Filter Kabin.
Biaya perbaikan AC mobil
Sebelum datang ke bengkel service AC mobil, ada baiknya pahami dulu bagian-bagian dari AC mobil yaitu kompresor, evaporator, expansion valve, kondensor, dan filter dryer.
Kelima komponen tersebut yang menunjang kinerja AC mobil. Jika salah satu komponen bermasalah atau rusak maka kerja AC mobil pun tidak akan maksimal.
Berapa biaya perbaikan AC mobil? Bagi kamu pemilik mobil pabrikan Jepang, rata-rata bengkel AC akan mematok biaya service yang lebih murah dibanding mobil buatan Eropa. Biaya perbaikan AC mobil Jepang berada di kisaran Rp300.000 sampai Rp700.000. Untuk mobil Eropa, setidaknya membutuhkan dana Rp1,2 juta sampai Rp3 juta.
Biaya Service AC mobil di atas meliputi perawatan evaporator, pembersihan blower dan kondensor, serta biaya perbaikan AC mobil tidak dingin.
AC mobil juga akan mendapatkan flushing treatment dengan menggunakan mesin komputerisasi atau mesin lax tanpa membongkar komponen hanya dengan waktu sekitar 1 jam saja. Harga jasa isi freon Rp.200.000.
Tipe perawatan AC mobil dan biayanya
Perlu diketahui, komponen utama dari sistem AC mobil yang sudah disebutkan di atas juga punya beberapa tipe perawatannya sendiri. Berikut penjelasannya.
1. Penggantian oli
Perawatan ini dilakukan komponen kecil seperti piston bisa tetap bekerja maksimal dan tidak mudah terkikis. Oli yang sudah jelek membuat piston menjadi panas dan kompresor tidak bekerja maksimal. Proses ini memakan biaya sekitar Rp700 ribu.
2. Penggantian spare part
Spare part yang dimaksud adalah seal, thrust bearing, soe, dan shaft seal. Biaya penggantian sekitar Rp475 ribu dengan catatan piston, noken as, dan silinder piston, tidak rusak.
3. Penggantian magnetic clutch
Magnetic clutch AC mobil biasa dikeluhkan karena kadang panas kadang dingin. Komponen ini tidak bisa direparasi, harus ganti yang baru, harganya mulai dari Rp380 ribuan.
4. Perawatan kondensor
Perawatan kondensor dilakukan dengan hanya disemprot air untuk membersihkan kotoran. Jika mampet, kuraslah dengan menggunakan freon R11 dan Nitrogen (n2). Biayanya mulai dari Rp 175 ribu.
Jika kondensor bocor, gantilah dengan yang baru mengingat kondensor bocor umumnya mengalami korosi. Harga kondensor baru tergantung jenis mobilnya, harganya mulai dari 500 ribu rupiah.
5. Penggantian Receiver Dryer dan Expansion Valve
Kerusakan pada Receiver Dryer dan Expansion Valve harus langsung diganti. Harga Receiver Dryer paling murah Rp90 ribu berbeda setiap jenis mobil. Sementara harga Expansion Valve harganya mulai Rp200 ribu.
6. Penggantian fanbelt dan extra fan
Fanbelt dan extra fan adalah komponen AC mobil yang tidak bisa diperbaiki. Jadi, jika ada bengkel AC yang menawarkan jasa perbaikan extra fan sebaiknya ditinggal saja. Harga fanbelt AC mulai dari Rp40 ribu sementara harga extra fan paling murah Rp300 ribu.
7. Perawatan evaporator
Kalau memang evaporator bocor sebaiknya langsung diganti dengan yang baru. Harganya berkisar Rp900 ribu. Sementara evaporator AC mobil Toyota Kijang Kapsul harganya mulai Rp800 ribu.
Setiap masalah AC mobil memiliki ciri atau tanda yang muncul. Anda bisa melihatnya dengan cermat dan mulai mencari tahu apa penyebab dari masalah tersebut. Untuk mengatasi masalah AC mobil dan mendapat solusi tepat.
FAQ seputar kerusakan AC mobil
Apa saja kerusakan yang sering terjadi pada AC mobil?
- Freon kurang atau habis
- Filter AC yang tersumbat debu
- Motor extra fan tidak bekerja dengan optimal
- Evaporator yang kotor
- Kondensor yang kotor dan rusak
- AC mobil mengeluarkan bunyi
- AC mobil tidak menyala atau mati
- AC mobil mengeluarkan bau tidak enak
- Grill kabin tidak berangin
Kapan waktu terbaik untuk melakukan perbaikan AC mobil?
Bagi yang tinggal di perkotaan yang selalu menggunakan AC mobil, sebaiknya setelah mencapai 10.000 km segera melakukan service AC mobil. Hal ini berbeda bagi pengguna mobil di wilayah dengan tingkat kemacetan rendah.
Berapa biaya perbaikan AC mobil?
Untuk mobil pabrikan Jepang, rata-rata bengkel AC akan mematok biaya service yang lebih murah dibanding mobil buatan Eropa. Biaya perbaikan AC mobil Jepang berada di kisaran Rp300.000 sampai Rp700.000. Untuk mobil Eropa, setidaknya membutuhkan dana Rp1,2 juta sampai Rp3 juta.