Pantangan Pasca Operasi Fistula Ani dan Cara Merawat Lukanya
Mengetahui apa saja pantangan pasca operasi fistula ani dapat membantu proses penyembuhan dan mencegah penyakit muncul kembali.
Apalagi fistula ani merupakan penyakit akibat peradangan di sekitar anus yang membentuk bisul atau abses dan bisa pecah kapan saja.Â
Umumnya, benjolan yang pecah akan berisiko membentuk lubang di bawah kulit. Parahnya, benjolan yang pecah bisa menyebabkan keluarnya kotoran melalui lubang pecahan bisul.Â
Oleh karena itu, sebaiknya kamu mengetahui pantangan pasca operasi fistula ani dan cara merawat lukanya agar cepat kering. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Pantangan pasca operasi fistula ani
Pasien dengan riwayat penyakit fistula ani sebaiknya melakukan pantangan pasca operasi baik dari segi makanan atau kondisi lainya.
Berikut beberapa pantangan pasca operasi fistula ani yang sebaiknya kamu hindari.
1. Hindari makanan berlemak dan kolesterol tinggi
Pantangan pasca operasi fistula ani pertama adalah menghindari makanan dengan kadar lemak tinggi. Sebab, makanan dengan kadar lemak tinggi cukup sulit dicerna tubuh dengan baik.Â
Selain itu, makanan ini bisa meningkatkan kadar asam dalam tubuh yang menyebabkan peregangan di area rektum.Â
Jenis makanan ini juga tidak baik karena bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah yang berpotensi buruk pada tubuh.
2. Hindari makanan pedas
Menghindari konsumsi makanan dengan cita rasa pedas juga sebaiknya perlu dihindari oleh seseorang yang telah menjalani operasi fistula ani.
Sebab, makanan pedas hanya akan membuat perut terasa tidak nyaman dan bisa merusak dinding rektum yang sedang mengalami peradangan abses.Â
Oleh karena itu, pasien operasi fistula ani sebaiknya menghindari makanan yang dominan menggunakan sambal, seperti saus sambal, sambal cabai, merica, rujak, dan lainnya.
3. Hindari makanan manis dan dikeringkanÂ
Selain makan-makanan pedas, kamu juga sebaiknya menghindari makanan manis dan yang dikeringkan.
Pasalnya, makanan yang dikeringkan biasanya memiliki kadar gula yang lebih tinggi, seperti pisang sale, kismis, dan lainnya.Â
Jenis makanan manis sebaiknya dihindari oleh penderita fistula ani karena membuat pencernaan bekerja dua kali lipat lebih berat untuk mencerna makanan.
4. Hindari konsumsi makanan bersifat diuretik
Pantangan pasca operasi fistula ani lainnya dengan menghindari makanan yang bersifat diuretik.Â
Maksudnya, hindari minuman yang mampu meningkatkan jumlah urine yang akan dibuang dengan cepat, seperti kubis, salada, jahe, wortel, dan lainnya.Â
Jenis makanan ini bisa membuat kamu lebih mudah lelah karena cairan tubuh yang lebih cepat terkuras.
5. Hindari makanan yang mengandung gluten
Makanan yang mengandung banyak gluten juga menjadi salah satu jenis makanan yang menjadi pantangan pasca operasi fistula ani.Â
Pasalnya, jenis makanan ini lebih sulit dicerna sehingga bisa memberikan beban pada pencernaan. Adapun jenis makanan yang mengandung gluten adalah roti, biskuit, kue, sereal, pasta, dan lainnya.
6. Hindari minum kafein dan alkohol
Minuman yang mengandung kafein dan beralkohol juga dilarang dikonsumsi oleh penderita fistula ani.Â
Khususnya bagi mereka yang baru saja melakukan operasi fistula ani karena bisa menghambat proses penyerapan air.
Sebaiknya kamu justru lebih banyak mengonsumsi air putih atau mineral untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh.
7. Hindari duduk di tempat yang keras
Pantangan pasca operasi fistula ani yang terakhir adalah dengan menghindari duduk di tempat yang keras.Â
Sebab, duduk di tempat keras membuat area anus menjadi sakit bahkan bisa membuat fistula ani pecah. Sebaiknya, kamu menggunakan dudukan yang empuk dengan diberikan alas bahan, kain, busa, atau lainnya.
Cara merawat luka setelah operasi fistula ani
Setelah mengetahui apa saja pantangan yang perlu dihindari, lalu bagaimana cara merawat luka setelah operasi fistula ani?
Pasien fistula ani biasanya masih diberikan atau dianjurkan mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter.Â
Biasanya, kamu bisa membeli jenis obat fistula ani di apotik baik berupa obat salep, cairan antiseptik, hingga obat minum antibiotik.Â
Selain itu, ada cara BAB setelah operasi fistula ani yang dianjurkan untuk dilakukan oleh pasien.Â
Cara tersebut, yakni sebelum dan sesudah buang air besar, sebaiknya pasien merendam pantatnya menggunakan cairan antiseptik maupun sitz bath.Â
Dengan mengikuti cara BAB setelah operasi ini proses pemulihan luka menjadi lebih cepat.
Efek samping setelah operasi fistula aniÂ
Mungkin sebagian dari kamu bertanya-tanya, apakah setelah operasi fistula masih keluar nanah?Â
Memang pada dasarnya, penyakit fistula ani bisa menyebabkan luka pada bagian anus hingga mengeluarkan nanah. Kendati demikian, keluhan pasca operasi fistula ani tersebut seharusnya sudah tidak ada lagi.Â
Adapun efek samping setelah operasi fistula ani yang bisa terjadi adalah sebagai berikut:
- Inkontinensia tinja yang membuat kamu menjadi tidak bisa menahan diri untuk terus melakukan BAB. Hal ini hanya sesekali terjadi.Â
- Gangguan pencernaan mulai dari sembelit dan lainnya, sehingga dianjurkan lebih sering mengonsumsi makanan berserat tinggi.Â
- Potensi fistula ani kambuh karena pola makanan dan pantangan pasca operasi fistula ani yang diabaikan.
- Terjadinya penyempitan anus yang disebabkan karena kelebihan berat badan, mengangkat beban berat, hingga terlalu kencang saat mengejan.Â
Obat selain antibiotik untuk fistula ani
Penyakit fistula ani yang sudah parah memang harus dilakukan operasi untuk penyembuhannya. Akan tetapi, apabila gejala fistula ani yang kamu alami belum parah, ada beberapa rekomendasi obat yang bisa kamu beli di apotik.Â
Namun, pastikan kamu tetap melakukan konsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat.Â
Berikut ini rekomendasi obat fistula ani di apotik selain dari antibiotik:
- Kapsida
- Meixam
- Bactoderm Mupirocin
- Diprogenta
- Ichthyol
Apakah operasi fistula ani bisa pakai BPJS?
Biaya operasi fistula ani memang lumayan mahal sehingga akan sangat berat jika dibayarkan tunai tanpa adanya BPJS atau jaminan kesehatan dari asuransi.Â
Pertanyaannya, apakah operasi fistula ani bisa menggunakan BPJS Kesehatan? Jawabannya adalah bisa.
Pasalnya, jenis penyakit ini masuk ke dalam kategori “gawat darurat” sehingga memerlukan tindakan medis yang cepat dan tepat.Â
Kendati demikian, pelayanan kesehatan dengan menggunakan BPJS bisa memakan waktu yang cukup lama.Â
Bagaimana tidak, kamu harus melakukan pemeriksaan lebih dahulu dengan mendatangi fasilitas kesehatan (Faskes) I berupa klinik atau puskesmas.
Selanjutnya, menuju Faskes II dengan rujukan dari Faskes I untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mendapat jadwal operasi dari dokter terkait.Â
Pentingnya asuransi
Meskipun operasi fistula ani bisa menggunakan BPJS, kamu tetap memerlukan asuransi kesehatan untuk menanggung biaya pemeriksaan dan perawatan lainnya yang tidak bisa ditanggung oleh BPJS.Â
Apalagi, bagi kamu yang memiliki waktu sibuk lebih tinggi dan tidak bisa bolak-balik ke salah satu faskes.Â
Pasalnya, asuransi kesehatan bisa menanggung biaya pemeriksaan, perawatan, hingga operasi di rumah sakit sesuai dengan polis asuransi yang kamu miliki. Sehingga, kamu tidak akan dipusingkan soal biaya.
Selain itu, dengan adanya asuransi, kehidupan menjadi lebih tenang dan mudah tanpa khawatir adanya keadaan darurat yang mengharuskan mengeluarkan anggaran lebih besar.
FAQ
Apa itu operasi fistula ani?Â
Fistula ani merupakan istilah medis untuk kondisi infeksi atau peradangan di area anus yang disebabkan karena abses atau benjolan berisi nanah.
Apa obat pengering pasca operasi fistula ani?
Tidak ada obat khusus yang membantu proses pengeringan pasca operasi fistula ani. Kamu hanya perlu menjaga kebersihan dan menghindari pantangan yang memicu kerja usus lebih berat.Â
Selain itu, kamu dianjurkan untuk menerapkan cara BAB setelah operasi dengan merendam pantat sebelum dan sesudah buang air besar dengan menggunakan antiseptic.
Bagaimana agar luka operasi fistula cepat kering?
Agar operasi fistula cepat kering, kamu harus menjaga pantangan pasca operasi fistula ani mulai dari makanan dan gaya hidup.
Kamu juga dianjurkan untuk lebih rutin minum air putih dan mengkonsumsi makanan berserat tinggi.
Berapa lama proses penyembuhan pasca operasi fistula ani?
Waktu penyembuhan luka akibat operasi fistula ani bervariasi dan berbeda pada setiap pasien.
Hal ini tergantung pada kondisi pasien, mulai dari ada tidaknya infeksi, aliran darah ke daerah luka, penyakit bawaan, hingga nutrisi.Â
Kendati demikian, pada kondisi normal, pasien fistula ani bisa sembuh dalam waktu kurang dari 6 minggu. Dengan catatan mematuhi aturan yang diberikan dokter dan menghindari pantangan yang ada.